A.
TUGAS
KESEHATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk
melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan
kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam
memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan
keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan
keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan
berarti sanggup atau mampu menyelesaikan masalah kesehatan.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan
kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara. Menurut Friedman (1998, dalam Efendi, 2009,
p.185-186; Mubarak, 2009, p.79; Mubarak & Santoso, 2006, p.268-269;
Setiadi, 2007; Suprajitno, 2004, p.17-18), tugas kesehatan keluarga terdiri
dari:
1. Mengenal
masalah kesehatan keluarga
Kesehatan
merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana kesehatan habis. Keluarga atau orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota
keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga, secara
tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila
menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya, perubahan
apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya. Sejauh mana keluarga
mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta
persepsi keluarga terhadap masalah.
2. Membuat
keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat
sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga
yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga.
Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah
kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai
keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga
agar memperoleh bantuan.
Sebelum
keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang dialaminya,
perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan. Berikut ini hal-hal yang harus dikaji oleh
perawat adalah:
1) Sejauh
mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
2) Apakah
keluarga merasakan adanya masalah kesehatan
3) Apakah
keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4) Apakah
keluarga merasa takut akan akibat penyakit
5) Apakah
keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
6) Apakah
keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7) Apakah
keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8) Apakah
keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
3. Memberi
perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Sering
kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah
apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan
pertama.
Ketika
memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, keluarga harus
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1) Keadaan
penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis, dan perawatannya)
2) Sifat
dan perkembangan perawatan yag dibutuhkan
3) Keberadaan
fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4) Sumber-sumber
yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber
keuangan atau financial, fasilitas fisik, psikososial)
5) Sikap
keluarga terhadap yang sakit
4. Mempertahankan
suasana rumah yang sehat
Rumah
adalah sebagai tempat berteduh, berlindung, atau bersosialisasi bagi anggota
keluarga, sehingga anggota keluarga mempunyai waktu lebih banyak berhubungan
dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karenanya, kondisi rumah haruslah dapat
menjadikan lambing ketenangan, keindahan dan ketentraman, dan yang lebih
penting adalah dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.
Ketika
memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat, keluarga
harus mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1) Sumber-sumber
keluarga yang dimiliki
2) Keuntungan
atau manfaat pemeliharaan lingkungan
3) Pentingnya
hygiene sanitasi
4) Upaya
pencegahan penyakit
5) Sikap
atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
6) Kekompakan
antar anggota keluarga
5. Menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga
atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang
ada disekitar, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan
penyakit. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan
dalam rangka memecahkan problem yang dialami anggota keluarga, sehingga
keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.
Ketika
merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui
hal-hal berikut ini:
1) Keberadaan
fasilitas keluarga
2) Keuntungan-keuntungan
yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
3) Tingkat
kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas keluarga
4) Pengalaman
yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
5) Fasilitas
kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga
Kelima tugas kesehatan keluarga tersebut saling
terkait dan perlu dilakukan oleh keluarga, perawat perlu mengkaji sejauh mana
keluarga mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik agar dapat memberikan
bantuan atau pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan
keluarga tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Christensen, Paula J. 2009. Proses keperawatan: aplikasi model konseptual. Ed. 4. Jakarta: EGC
Efendy. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat.
Jakarta: EGC
Effendi,
Ferry. (2009). Keperawatan kesehatan
komunitas: teori, dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Friedman,
M.M. (1998). Keperawatan keluarga: teori
dam praktek. Ed.3. Jakarta: EGC
Friedman., Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori
dan praktik. Ed.5. Jakarta: EGC
Mubarak,
Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan
komunitas buku 2: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak,
W.I. & Santoso, B.A. (2006). Buku
ajar ilmu keperawatan komunitas: teori & aplikasi dalam praktik dengan
pendekatan asuhan keperawatan komunitas, gerontik, dan keluarga. Jakarta:
Sagung Seto
Setiadi.
(2007). Konsep dan penulisan riset keperawatan.
(Ed.1). Jogjakarta: Graha Ilmu
Suprajitno.
(2004). Asuhan keperawatan keluarga:
aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
Agusman, F. (2011). Aplikasi teori Orem terhadap asuhan keperawatan keluarga. Diambil
pada 28 November 2012 dari: http://ebookbrowse.com/aplikasi-teori-orem-terhadap-asuhan-keperawatan
keluarga-ppt.d143522297
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat