PRE-EKLAMSIA
Pre-eklamsia
adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3
kehamilan.
Hipertensi
biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda-tanda lain. Untuk menegakkan
diagnosis pre-eklamsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30mm Hg atau lebih di
atas tekanan yang biasanya ditemukan atau mencapai 140 mmHg atau lebih.
Edema
ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan
biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan, muka.
Proteinuria
berarti konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter dalam
air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan 1 atau 2 g/liter
atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu
6 jam.
Gambaran
Klinik
Biasanya
tanda-tanda pre-eklamsia timbul dalam urutan: penambahan berat badan yang
berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada
pre-eklamsia ringan tidak ditemukan gejala-gejal subyektif. Pada pre-eklamsia
berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia, penglihatan
kabur, nyeri di epigastrium, mual atau muntah-muntah. Gejala-gejala ini sering
ditemukan pada pre-eklamsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa
eklamsia akan timbul. Tekanan darah pun meningkat lebih tinggi, edema menjadi
lebih umum dan proteinuria bertambah banyak.
Gejala dan tanda pre-eklamsia berat:
·
Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
·
Tekanan darah diastolic ≥ 110mmHg
·
Peningkatan kadar enzim hati
·
Trombisit < 100.000/mm
·
Oliguria < 400 ml/24 jam
·
Proteinuria > 3 g/liter
·
Nyeri epigastrium
·
Skotoma dan gangguan visus lain / nyeri
frontal yang berat
·
Perdarahan retina
·
Edema pulmonum
·
Koma
Pencegahan
Pemeriksaan
antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini
pre-eklamsia. Walaupun timbulnya pre-eklamsia tidak dapat dicegah sepenuhnya,
namun frekuensi dapat dikurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan
pelaksanaan pengawasan yang baik bagi wanita hamil. Penerangan tentang manfaat
istirahan dan diet berguna dalam pencegahan. Diet tinggi protein, dan rendah
lemak, karbohidrat, garam, dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan
perlu dianjurkan.
Penanganan
Pengobatan hanya
dapat dilakukan secara sistomatis karena etiologi pre-eklamsia dan
factor-faktor apa dalam kehamilan yang menyebabkan belum diketahui. Tujuan
utama pencegahan adalah:
·
Mencegah terjadinya pre-eklamsia berat
dan eklamsia
·
Melahirkan janin hidup
·
Melahirkan janin dengan trauma
sekecil-kecilnya
Pada
dasarnya penanganan pre-eklamsia terdiri atas pengobatan medic dan penanganan
obstetric. Penanganan obstetric ditujukan untuk melahirkan bayi pada cukup
matur untuk hidup di luar uterus.
Pada
umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsia di rumah sakit ialah
·
Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau
lebih/ tekanan darah diastolic 90mmhg atau lebih
·
Proteinuria 1+atau lebih
·
Kenaikan berat badan 1,5 kg atau lebih
dalam seminggu yang berulang
·
Penambahan edema berlebihan secara
tiba-tiba
Perlu
di perhatikan bahwa apabila hanya 1 tanda ditemukan, perawatan belum seberapa
mendesak, akan tetapi pengawasan ditingkatkan dan kepada yang bersangkutan
dianjurkan untuk segera datang jika ada keluhan. Sementara itu, ia dinasehatkan
untuk banyak beristirahan dan mengurangi pemakai garam dalam makanan.
Penanganan
Pre-eklamsia Ringan
Istirahan
di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan pre-eklamsia.
Istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke
plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih banyak, tekanan vena pada
ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari daerah tersebut bertambah.
Oleh karena itu, dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan edema
berkurang. Pemberian fenobarbital 3x30 mg sehari akan menenangkan penderita dan
dapat juga menurunkan tekanan darah.
Penanganan
Pre-eklamsia Berat
Sebagai
pengobatan untuk mencegah timbulnya kejang-kejang pada pre-eklamsia berat dapat diberikan:
·
Larutan sulfas magnesikus 40% sebanyak
10 ml (4 gram) disuntikkan intramuskulus bokong kiri dan kanan sebagai dosis
permulaan, dan dapat di ulang 4 gram tiap 6 jam menurut keadaan
·
Klorpromazin 50 mg intramuskulus
·
Diazepam 20 mg intramuskulus
Jenis obat
|
Dosis
|
1. Penghambat
adrenergic
1.1 Adrenolitik sentral
metildopa
Klonidin
|
3 x 125 mg/hari sampai
3x500 mg/hari
3x0,1 mg/hari
Atau 0,30 mg/500 ml glukosa 5%/6 jam
|
1.2 Beta- bloker
Pindolol
|
1x5 mg/hari
Sampai
3x10 mg/hari
|
1.3 Alfa-bloker
Prazosin
|
3x1 mg/hari
Sampai
3x5 mg/hari
|
1.4 Alfa
dan beta-bloker
Labetalol
|
3x100 mg/hari
|
2. Vasodilator
Hidralazin
|
4x25 mg/hari
Atau
Parenteral 2,5 mg- 5 mg
|
3. Antagonis
kalsium
Nifedipin
|
3x10 mg/ hari
|
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat