A.
Harga
Diri Rendah (HDR)
1. Pengertian
Harga
diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang
berkepanjangan akibat evaluasi negative terhadap diri sendiri dan kemampuan
diri. (Keliat, 2005).
Harga
diri rendah merupakan komponen dari Depresi Mayor, dimana aktivitas merupakan
bentuk hukuman. Harga diri rendah menunjukkan penolakan diri dan kebencian pada
diri sendiri, yang prosesnya terjadi secara sadar dan tidak sadar serta
diekspresikan baik secara langsung maupun tidak langsung. (Stuart & Laraia,
2005, p.308).
2. Faktor
Penyebab
Gangguan
harga diri rendah akan terjadi jika individu kehilangan kasih sayang, perlakuan
orang lain yang mengancam, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, berduka disfungsional
juga dapat menyebabkan harga diri rendah. Berduka disfungsional merupakan
pemanjangan atau tidak sukses dalam menggunakan respon intelektual dan
emosional oleh individu dalam melalui proses modifikasi konsep diri berdasarkan
persepsi kehilangan.
3. Tanda
dan Gejala
Menurut
Stuart & Laraia (2005, p. 308), terdapat beberapa cara individu
mengekspresikan HDR secara langsung, antara lain:
a.
Mengkritik diri sendiri
b.
Merendahkan diri ( kemampuan dan aspek
possitif yang dimiliki)
c.
Rasa bersalah dan khawatir
d.
Manifestasi klinik: TD tinggi,
psikosomatik, dan penyalahgunaan zat
e.
Menunda dan ragu dalam mengambil
keputusan
f.
Kebencian atau penolakan terhadap diri
sendiri
g.
Gangguan berhubungan dengan kehidupan sosial
h.
Menarik diri dari realita,merusak diri sendiri dan merusak orang lain
Menurut
Stuart & Laraia (2005, p. 308), individu juga dapat menunjukkan tanda dan
gejala HDR, secara tidak langsung, antara lain seperti berikut:
a. Berilusi
dan tujuan yang tidak realistic
b. Bosan
c. Berpandangan
sempit terhadap kehidupan
4. Rentang
Respon
Tingkat
harga diri seseorang berada dalam rentang tinggi sampai rendah. Individu yang
memiliki harga diri rendah cenderung melihat lingkungan dengan cara negative
dan menganggap sebagai ancaman.
Respon adaptif Respon
Maladaptif
Aktualisasi
diri konsep diri HDR kerancuan Depersonalisasi
Positif identitas
Gambar 1.1 rentang respon HDR
5. Penatalaksanaan
a. Tindakan
keperawatan pada pasien
1) Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek pasitif yang masih ada pada klien
2) Membantu
pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan
3) Membantu
pasien memilih dan menetapkan kemampuan yang akan dilatih
4) Membantu
menyusun jadwal pelaksanaan pelatihan kemampuan
b. Tindakan
keperawatan pada keluarga
1) Diskusikan
masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
2) Jelaskan
pada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada pasien
3) Diskusi
dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan memuji pasien atas
kemampuannya
4) Jelaskan
dan demostrasikan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah
5) Beri
kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga
diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan sebelumnya.
6) Bantu
keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah.
6.
Proses Keperawatan Pasien Dengan Harga
Diri Rendah (HDR)
a. Pengkajian
Klien dengan Harga Diri Rendah
Adapun pengkajian klien
dengan HDR menurut Keliat, (2009; p, 83)
meliputi hal sebagai berikut:
1) Subyektif:
a) Merasa
tidak mampu melakukan sesuatu
b) Mengkritik
atau menyalahkan diri sendiri
c) Pesimis
menghadapi hidup dan menolak
pujian yang diberikan
2) Objektif
a) Produktivitas
menurun
b) Tidak
memperhatikan perawatan diri
c) Tidak
menatap lawan bicara, bicara
lambat dan nada
suara lemah
b. Diagnosa
Keperawatan
Berdasarkan tanda dan
gejala yang didapat melalui observasi, wawancara atau pemeriksaan fisik bahkan
melalui sumber sekunder, perawat dapat merumuskan diagnosis keperawatan
gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah (Keliat, 2009; p, 83).
c. Perencanaan
(Intervensi)
1) Tujuan
tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Keliat, (2009; p, 84) yaitu :
a) Pasien
dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Pasien
dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c) Pasien
dapat menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
d) Pasien
dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
e) Pasien
dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya
2) Tujuan
tindakan keperawatan pada keluarga berdasarkan Keliat, (2009; p, 84) yaitu :
1) Keluarga
dapat membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
2) Keluarga
memfasilitasi aktifitas pasien yang sesuai kemampuan
3) Keluarga
memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan latihan yang dilakukan
4) Keluarga
mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien
Intervensi
yang berdasarkan Keliat, (2009; p, 84) yaitu :
1) Intervensi
pada pasien
a) Mengidentfikasi
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
b) Membantu
pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
c) Membantu
paasien dapat memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan
d) Melatih
kegiatan pasien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
e) Membantu
pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya.
2) intervensi pada keluarga
a) Diskusi
dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien
b) Anjurkan
memotivasi pasien agar menunjukkan kemampuan yang dimiliki
c) Anjurkan
keluarga untuk memotivasi pasien dalam melakukan kegiatan yang sudah dilatihkan
pasien dan perawat
d) Ajarkan
keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku pasien
d. Pelaksanaan (Implementasi)
1) Tindakan
keperawatan pada pasien menurut Keliat,
(2009; p, 85) meliputi :
a) Identifikasi
kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien. Untuk membantu pasien
mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang dimilikinya, perawat dapat
melakukan hal-hal berikut :
(1) Diskusikan
tentang sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien seperti
kegiatan pasien dirumah sakit, dan dirumah, adanya keluarga dan lingkungan
terdekat pasien.
(2) Beri
pujian yang realistik dan hindarkan penilaian yang negative
(3) Bantu
pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan dengan cara-cara berikut:
(a) Diskusikan
dengan pasien mengenai kemampuannya yang masih dapat digunakan saat ini
(b) Bantu
pasien menyebutkannya dan beri penguatan terhadap kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
(c) Perlihatkan
respons yang kondusif dan upayakan menjadi pendengar yang aktif
(4) Membantu
pasien untuk memilih atau menetapkan kemampuan yang akan dilatih. Tindakan
keperawatan yang dapat dilakukan:
(a) Diskusikan
dengan pasien kegiatan yang akan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien
lakukan sehari-hari
(b) Bantu
pasien untuk memilih kegiatan yang dapat pasien lakukan dengan mandiri atau
dengan bantuan minimal
(5) Latih
kemampuan yang dipilih pasien dengan cara berikut:
(a) Diskusikan
dengan pasien langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
(b) Bersama
pasien, peragakan kegiatan yang ditetapkan
(c) Berikan
dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien
(6) Bantu
pasien menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih :
(a) Beri
kesempatan kepada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan
(b) Beri
pujian atas kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
(c) Tingkatkan
kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan
(d) Susun
jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
(e) Berikan
pasien kesempatan mengungkapkan perasaannya setelah pelaksanaan kegiatannya
(f) Yakinkah
bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien
2) Tindakan
keperawatan pada keluarga menurut Keliat, (2009; p:89) meliputi :
a) Diskusikan
dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien
b) Anjurkan
memotivasi pasien agar menunjukkan kemampuan yang dimiliki
c) Anjurkan
keluarga untuk memotivasi pasien dalam melakukan kegiatan yang sudah dilatihkan
pasien dengan perawat
d) Ajarkan
keluarga cara mengamati perkembangan perubahan perilaku pasien
3) Strategi
Pelaksanaan (SP)
a) Strategi
pelaksanaan pada pasien menurut Keliat, (2009; p: 86) yaitu :
SP
I
(1) Mengidentifikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
(2) Membantu
pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
(3) Membantu
pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
(4) Melatih
pasien sesuai kemampuan yang dipilih
(5) Memberikan
pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien
(6) Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
SP
II
(1) Mengevaluasi
jadwal kegiatan harian pasien
(2) Melatih
kemampuan kedua
(3) Menganjurkan
pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
b) Strategi
Pelaksanaan (SP) pada keluarga menurut Keliat, (2009; p, 89) yaitu:
SP
I
(1) Mendiskusikan
masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
(2) Menjelaskan
pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasin beserta
proses terjadinya
(3) Menjelaskan
cara-cara merawat pasien harga diri rendah
SP
II
(1) Melatih
keluarga mempratekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
(2) Melatih
keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah
SP III
(1) Membantu
keluarga membuat jadwal aktivitas dirumah termasuk minum obat
(2) Menjelaskan
follow up pasien setelah pulang
e. Evaluasi
1) Evaluasi
pada pasien :
a) Dapat
mengungkapkan kemampuan dan aspek positif dirinya
b) Dapat
menyusun rencana kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukannya
c) Dapat
melakukan kegiatan sesduai dengan rencananya
2) Evaluasi
pada keluarga :
a) Keluarga
mendukung aktivitas pasien
b) Keluarga
dapat memberikan pujian atau reward terhadap pasien
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, B. A., Panjaitan. (2005). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa,
penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta
Keliat, B. A., (2009). Model Praktik Keperawatan
Profesional Jiwa, penerbit buku Kedokteran EGC, Jakarta
Stuart
& Laraia. (2005). Principles and
practice of psychiatric nursing, 8th Edition. St. Louis: Mosby.
Videbeck,
S. L. (2008). Buku ajar keperawatan jiwa.
(Renata K. & Alfrina H., penerjemah). Jakarta: EGC.
Yosep,
Iyus.(2010). Keperawatan Jiwa.
Bandung. Refika Aditama
Nevid,
J.S., Rathus, S.A., & Greene. B., (2005). Psikologi Abnormal.Penerbit buku Erlangga, jakarta
Martono,
Lidya. H. (2008), Peran Orang Tua dalam
Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta : Balai Pustaka
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat