Konsep
lanjut usia
1. Pengertian
menua
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara
berlahan kemammpuan jaringan untuk memperbaiki diri, mempertahan stuktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas ( termasuk
infeksi ) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Manusia secara progesif akan
kehilangan daya tahan terhadap infeksi
dan akan memumpuk makin banyak distorsi metabolic dan stuktural yang
disebut sebagai penyakit degenerative seperti hipertensi, aterosklerosis,
diabetes militus dan kanker ( damojo & martono,2006 )
Proses
menua setiap individu pada organ tubuh tidak sama cepatnya. Proses menua sudah
mulai berlangsung sejak seorangmencapai usia dewasa, misalnya dengan terjadinya
kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf, dan jaringan tubuh lainnya
sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit. ( nugroho, 2000 )
2. Batasan
lansia
Ada
beberapa dan batasan yang dikembangkan ole para ahli untuk lansia diantaranya
menurut Nugroho ( 2000 ), seseorang dapat dinyatakan sebagai orang jompo atau
lansia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau
tidak berdaya untuk mencari nafkah untuk keperluan hidup sehari-hari ,
sedangkan menurut gusta ( 1995 dalam nugroho, 2000 ) lansia adalah golongan
penduduk yang mendapat perhatian atau pengelompokan tersendiri antara umur 60
tahaun atau lebih.
Dibawah ini dikemukakan beberapa
pendapat mengenai batasan umur lansia
menurut para ahli dalam nugroho (2000) . menurut organisasi kesehatan dunia (
WHO ) lanjut usia meliputi usia pertengahan ( middle age) adalah kelompok usia
45 sampai 59 tahun, lanjut usia ( elderly ) antara 60 sampai 74 tahun, lanjut
usia tua ( 0ld ) antara 75 sampai 90 tahun dan usia sangat tua ( very old )
diatas 90 tahun ( Nugroho, 2000 ).
Menurut departemen kesehatan RI
membagi lansia sebagai berikut ( Mubarak, 2006 )
a. Kelompok
menjelang usia lanjut ( 45-54 tahun)
sebagai masa vibrilitas
b. Kelompok
usia lanjut ( 55-64) sebagai masa presenium
c. Kelompok
lanjut ( 65> ) sebagai masa senium
Menurut undang –undang
No.4 tahun 1965 pasal 1 ; Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut
usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun tidak mempunyai atau
tidak berdaya mencari nafkah diri sendiri untuk keperluan sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain ( Mubarak, 2006 )
Biren anda Jenner (
1977 dalam nugroho,2000) menfusukan untuk membedakan umur dalam 3 macam anatara
lain :
a. Usia
biologis yang menunjukan jangka waktu seseorang sejak lahirnya berda dalam
keadaan hidup tidak mati
b. Usia
psikologi yang menunjukan kepada kemampuan sesorang untuk mengandakan penyuasuian- penyusuaian kepada situasi yang
dihadapi
c. Usia
social menunjukan kepada peran-peran yang diharapkan atau diberikan kepada
masyarakat kepada seseorang sehubung dengan usianya
3. Teori
penuaan
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara
berlahan-lahan kemampuan jaringan untuk meperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan funsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
dan memperbaiki kerusakan yang dideritanya. Proses menua merupakan proses yang
terus menerus atau berlanjut secara ilmiah dimualai sejak lahir dan umumnya
dialami oleh semua mahkluk hidup ( Nugroho, 2006 ) penuaan proses normal
perubahan yang berhungan dengan waktu , sudah dimulainya sejak lahir dan
berlanjut sepanjang hidup. Usia tua adalah fase akhir dari rentang kehidupan (
Brunner & Suddarth )
Ada
beberapa teori yang menjelaskan tentang penuan adalah sebagai berikut menurut
Nugroho( 2000) :
a. Teori
biologi tentang penuaan
Teori –teori biologi
proses penuaan berlangsung pada tingkat organism, molekul dan tingkat sel tubuh
seseorang individu. Fakta menyebutkan bahwa tidak ada sebab tunggal, mekanisme
atau dasar dari penuaan, sebagian besar teori biologis dibagi menjadi dua yitu
teoti stokastik dan teori perkembangan genetic. Teori stokastik menjelaskan
bahwa kerusakan genetic menyebabkan kegagalan funsional dan kematian karena
mutasi somatic dan kecatatan pada mekanisme sintesis protein yang menyebabkan
penurunan fungsi atau kegagalan. Selain itu teori pekembangan genetic menyatakan bahwa pada
proses penuaan menunjukan adanya penurunan fungsi dari neuro-neuro dan hormone
neuro endokrin, system kekebalan tubuh, kerusakan jaringan. Sementara itu
kondisi neuropsikologi pada penuaan
dapat menunjukan perubahan kognitif adalah bagian yang tak dielakkan dari
penuaan dan merupakan akibat dari kerusakan atau degenerasi sel atau jaringan (
Stanley & Beare, 2002)
Menurut darmojo ( 199)
teori-teori preoses menua adalah sebagai berikut :
1) Teori
genetic clock
Teori genetic
clock merupakan teori intrinsic yang
menjelaskan bahwa dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan
menentukan proses penuaan. Teori ini menyatakan semua itu telah terprogram
secara genetic untuk spesies tertentu.setiap spesies di dalam inti selnya memilki suatu jam genetic biologis
tersendiri dan setiap spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah
diputar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenis ini berhenti berputar ia
akan mati.secara teoritis memperpanjang umur mungkin terjadi , meskipun hanya
beberapa waktu dengan pengaruh dari luar, misalnya peningkatan kesahatan dan
pencegahan penyakit dengan pemberian obat-obatan atau tindakan tertentu.
2) Mutasi
somatic
Menurut teori ini
penuaan terjadi kaerena adanya mutasi somatic akibat pengaruh lingkungan yang
buruk. Terjadi kesalahan dalam transkripsi DNA atau RNA dan dalam proses
translasi RNA enzim/ protein . kesalahan
ini terjadi terus- menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi
organ atau perubahan sel menjadi kanker atau penyakit.
3) Rusaknya
system imun tubuh
Mutasi yang berulang
dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya
sendiri. Jika mutasi merusak membra sel,
akan menyebabkan system imun tidak mengenalinya sehingga merusaknya.hal inilah
yang mendasari peningkatan penyakit auto-imun pada usia lanjut.
4) Teori
menua akibat metabolisme
Telah dibuktikan dalam
berbagai percobaan hewan bahwa pengurangan asupan kalori ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan
memperpanjang umur, sedangkan perubahan asupan kalori menyebabkan kegemukan dan
memperpendek umur.
5) Kerusakan
akibat radikal bebas
Teori radikal bebas
dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam tubuh karena adanya proses
metabolism atau proses pernafasan di dalam mitokondria. Radikal bebas merupakan
suatu atom molekul yang tidak stabil karena mempunya electron yang tidak
berpasangan sehingga sangan reaktif mengikat atom dan melekul lainnya yang
menimbulkan berbagai kerusakan atau
perubahan dalam tubuh, radiakal bebas yang terdapat di lingkungan seperti asam kendaraan bermotor, asap rokok, zat pengawet makanan, radiasi , sinar ultraviolet.
b. Teori
psikologi penuaan
Pada usia lanjut
perubahan psikologis yang terjadi dapat dihiubungkan dengan keakuratan mental
dan keadaan funsional yang efektif . adanya penurunan dari intelektualitas yang
meliputi persepsi kemampuan kognitif, memori dan belajar pada usia lanjut
menyebabkan mereka suli untuk pahamin dan berinteraksi. Persepsi merupakan kemampuan interpretasi
pada lingkungan. Dengan adanya penurunan fungsi system sensori maka akan
terjadi pula penurunan kemampuan untuk menerima, memproses, dan menrespon
stimulus sehingga terkadang akan muncul aksi atau reaksi yang berbeda dari
stimulus yang ada. ( Maryam dkk, 2008 )
Kemampuan kognitif dapat dikaitkan dengan penurunan fisiologis
organ otak, namun untuk fungsi-fungsi positif dapat dikaji ternyata mempunyai fungsi
lebih tinggi seperti simpanan informasi usia lanjut, kemampuan member alsan
secara abstrak dan melakukan perhitungan. Kemampuan belajar yang menurun dapat
terjadi kerena banyak hal. Selain itu keadaan fungsional organ otak , kurang motivasi
pada lansia juga berperan, motivasi akan semaki menurut dengan menganggap bahwa lansia sendiri
merupakanm beban bagi orang lain dan keluarga ( Maryam dkk, 2008 )
c. Teori
sosiologi penuaan
Ada beberapa teori
social yang berkaitan dengan proses menua yaitu :
1) Teori
interaksi sosial
Teori ini mecoba
menjelaskan mengapa usia lanjut bertindak pada suatu kondisi tertentu, yaitu
atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat. Kemampuan usia lanjut untuk terus
menjalani interaksi social merupakan kunci mempertahankan status sosialnya
berdasarkan kemampuanya bersosialisasi.
Pokok-pokok social
exchange theory antara lain :
a) Masyarakat
terdiri atas actor social yang berupaya mencapai tujuan masing-masing
b) Dalam
upaya tersebut, terjadi interaksi social yang memerlukan biaya dan waktu
c) Untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang actor mengeluarkan biaya.
2) Teori
penarikan diri
Teori ini membahas
putusnya pergaulan atau hubun ga dengan masyarakat dan kemunduran individu
dengan individu lainnya. Teori yang pertama diajukan oleh Cumming dan Hery (
1961 ) teori ini menyatakan bahwa dengan bertambah lanjutnya usia, apalagi
ditambah dengan adanya kemiskinan, lanjut usia secara beransur-ansur mulai
melepaskan diri dari pergaulan sekitar. Keadaan ini mengakibatkan interaksi social
lanjut usia menurun , baik secara kuantitas maupun kuantitas, sehingga sering
lanjut usia mengalami kehialangan ganda ( triple loss ):
a) Kehilangan
peran
b) Hambatan
kontak social
c) Berkuarangnya
komitmen
Menurut teori ini seorang lanjut usia
dinyatakan mengalami proses menua yang berhasil apabila ia menarik diri dari
dari kegiatan terdahulu dan dapat
memusatkan diri pada persoalan pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi
kematiannya.
Pokok – pokok teori
penarikan diri :
a) Pada
pria kehilangan peran hidup utama terjadi pada masa pesiun, pada wanita terjadi
pada masa peran dalam keluarga berkurang, misalnya saat anak menginjak dewasa
dan meinnggalkan rumah untuk belajar dan menikah.
b) Lanjut
usia dan masyarakat menarik manfaat dari
hal ini karena lanjut usia dapat
merasakan tekanan social berkurang , sedangkan kaum muda memperoleh kesempatan
kerja yang lebih baik.
c) Ada
tiga aspek utama dalam teori ini yang perlu diperhatikan :
·
Proses menarik diri terjadi sepanjang
hidup
·
Proses tersebut tidak dapat dihindari
·
Hal ini diterima lanjut usia dan
masyarakat
Dari penyebab terjadinya proses menua
tersebut ada beberapa peluang yang memungkinkan dapat diintervensi agar proses
menua dapat diperlambat. Kemungkinan yang terbesar adalah mencegah :
a) Menuingkatnya
radikal bebas
b) Memanipulasi
system imun tubuh
c) Melalui
metabolism/ makanan, memang berbagai misteri kehidupan masih banyak yang belum
bisa terungkap, proses menua merupakan salah satu misteri yang paling sulit
dipecahkan
3) Teori
aktivitas
a) Ketentuan
tentang semakin menurunya jumlah kegiatan secara langsung. Teori ii menyatakan
bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta
dalam kegiatan social.
b) Lanjut
usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan aktivitas dan mempertahankan
aktivitas tersebut selama mungkin.
c) Ukuran
optimum ( pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia
d) Mempetahankan
hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia
pertengahan sampai lanjut usia.
4) Teori
berkesinambungan
Dasar kepribadian atau tingkah laku
tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan sebelumnya. Teori ini
menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe
personalitas yang dimilikinya . terori ini mengemukakan adanya kesinambungan
dalam siklus kehidupan lanjut usia. Dengan demikian , pengalaman hidup seorang
pada suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat ia menjadi lanjut usia.
Hal ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seorang ternyata
tidak berubah, walaupun ia telah lanjut usia.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat