google adsense

Thursday, August 3, 2017

MASALAH KESEHATAN SESUAI TUMBUH KEMBANG

Masalah Kesehatan Sesuai Tumbang
A.    Masalah kesehatan bayi
1.      Gangguan nutrisi
a.       Vitamin
Defisiensi vitamin sangat jarang terjadi di Amerika Serikat, meskipun defisiensi subklinis sering terlihat di subkelompok populasi yang asupan dietnya tidak seimbang. Sebuah studi menunjukkan bahwa hanya 1 dari 5 anak berusia 2 sampai 18 tahun yang secara teratur mengonsumsi lima atau lebih sajian buah dan sayur perhari. Pada kelompok yang sama sekitar 50% anak yang di survei mengonsumsi kurang dari satu sajian buah per hari, dengan anak laki-laki lebih banyak makan buah dari pada anak perempuan. Sayuran yang paling banyak di konsumsi oleh anak dan remaja adalah kentang goreng.
b.      Mineral
Regulasi keseimbangan mineral dalam tubuh merupakan proses yang komplek. Diet ekstrem asupan mineral dapat menyebabkan sejumlah interaksi  mineral-mineral yang dapat mengakibatkan defisiensi atau kelebihan mineral yang tidak diharapkan. Misalnya , jumlah suatu mineral yang berlebihan, seperti seng/zenk, dapat mengakibatkan defisiensi mineral lain, seperti tembaga, walaupun tembaga telah dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
c.       Vegetarian
Pentingnya diet vegetarian dan hubungan dengan protein defisiensi nutrisi pada anak tidak boleh terlalu ditekankan. Semakin ketat diet vegetarian , semakin sulit memastikan nutrisi yang adekuat bagi bayi dan anak.
Diet lakto-ovovegetarian dihubungkan dengan paling sedikit defisiensi, meskipun asupan zat besi perlu dipantau. Defisiensi mayor pada diet vegetarian yang paling ketat adalah protein yang tidak adekuat untuk pertumbuhan; kalori yang tidak adekuat untuk untuk energi dan pertumbuhan; buruknya pencernaan dari banyaknya makanan alami tanpa pemrosesan , terutama untuk bayi; dan defisiensi vitamin B6, niasin, vitaminD, zat besi, kalsium
d.      Malnutrisi protein dan energi
Malnutrisi tetap menjadi masalah kesehatan utama di dunia saat ini, terutama tehadap anak usia 5 tahun. Namun, kekurangan makanan tdak selalu menjadi penyebab primer malnutrisi. Di banyak negara berkembang dan negara miskin, diere merupakan faktor mayor. Faktor tambahan adalah pemberian susu botol (pada kondisi sanitasi yang buruk), pengetahuan yang tidak memadai mengenai praktik asuhan anak yang baik, orang tua yang buta huruf, faktor ekonimi dan politik, dan kekurangan makanan, bentuk malnutrisi yang paling ekstrem adalah kwasiorkor dan marasmus.
e.       Sensivitas makanan
Sensivitas makanan merupakan istilah umum yang meliputi setiap jenis reaksi buruk terhadap makanan atau zat aditif makanan. Sensivitas makanan dapat dibagi menjadi dua katagori besar:
1)      Alergi atau hipersensivitas makan, merupakan reaksi yang melibatkan mekanisme imunologis, biasanya imunoglobulin E (igE), reaksi bisa cepat atau lambat dan ringan atau berat, seperti reaksi anafilaksis
2)      Intoleransi makanan, merupakan reaksi yang melibatkan mekanisme non-imunologis yang dikenal maupun tidak dikenal, intoleransi laktosa merupakan contoh reaksi yang tampak seperti alergi tetapi sebenarnya terjadi akibat defisiensi enzim laktase.
2.      Kesulitan pemberian makan
a.       Regurgitasi dan “memuntahkan”
Kembalinya sejumlah kecil makanan setelah pemberian makanan merupakan kejadian biasa selama masa bayi. Jangan dikelirukan dengan muntah sebenarnya, yang dapat dihubungkan dengan berbagai gangguan yang mungkin bermakna atau serius. Biasanya keadaan ini jinak, meskipun regurgitas persisten memerlukan evaluasi medis untuk menyingkirkan kemungkinan refluk gastroesofageal. Untuk jelasnya, istilah berikut didefinisikan:
1)      Regurgitasi, kembalinya sejumlah makanan yang belum dicerna dalam lambung, biasanya disertai sendawa.
2)      Memuntahkan, berbaliknya formula yang belum di telan dari mulut bayi sesaat setelah pemberian makan
b.      Nyeri abdomen paroksismal (kolik)
Kolik umumnya digambarkan sebagai nyeri atau keram abdomen paroksismal yang di manifestasikan dengan menangis keras dan menarik tungkai keatas abdomen. Di definisikan lain meliputi variabel seperti durasi menangis lebih lama dari 3 jam sehari, terjadi lebih dari 3 hari per minggu, dan ketidak puasan orang tua dengan perilaku anaknya.
c.       Gagal tumbuh
Gagal tumbuh merupakan tanda pertumbuhan yang tidak adekuat akibat ketidakmampuan memperoleh dan atau memanfaatkan kalori yang dperlukan tubuh untuk tumbuh. Gagal tumbuh tidak memiliki definisi universal, meskipun salah satu parameter yang paling umum adalah berat badan (dan terkadang tinggi badan) yang berada dibawah persentil kelima yang sesuai dengan usia anak. Pengukuran pertumbuhan saja tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis anak yang mengalami gagal tumbuh. Temuan adanya devisi persisten dari kurva pertumbuhan yang telah ditetapkan menimbulkan kecurigaan.
3.      Gangguan dengan etiologi tidak diketahui
a.       Sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome, sids)
SIDS didefinisikan sebagai kematian bayi mendadakdi bawah usia 1 tahun yang tetap tidak  dapat di jelaskan setelah pemeriksaan postmortem lengkap, termasuk penyelidik terhadap peristiwa kematian dan tinjauan ulang mengenai riwayat kasus.
b.      Apnea pada masa bayi
Apnea pada masa bayi umumnya merujuk pada apnea patologis pada bayi usia gestasinya lebih dari 37 minggu. Presentasi klinis apnea pada masa bayi adalah peristiwa yang benar-benar mengancam jiwa.
Apnea pada masa bayi bisa merupakan gejala dari berbagai kelainan, termasuk sepsis , kejang , abnormalitas jalan nafas atas, refluk gastrointestinal, hipoglikemia atau masalah masalah metabolisme lainya, gangguan regulasi pernafasan selama tidur atau makan, atau sebagai akibat keracunan yang di sengaja oleh pemberi asuhan.
c.       Autisme
Autisme adalah ganguan perkembangan komplek pada fungsi otak yang disertai dengan difisit intelektual dan perilaku dalam rentang dan keparahan yang luas. Autisme dimanifestasikan selama masa bayi dan awal masa kanak-kanak terutama sejak usia 18 sampai 30 bulan. Autisme terjadi pada 1:2500 anak, sekitar empat kali lebih sering pada lelaki dibanding perempuan (meskipun perempuan biasanya terkena lebih parah), dan tidak berhubungan dengan tingkat sosioekonomi, ras atau gaya hidup orang tua.
Etiologi autisme tidak diketahui. Akan tetapi, terdapat bukti kuat yang menyokong penyebab biologis multipel. Individu penderita autisme dapat memiliki elektroensefalogram abnormal, kejang epiletik, keterlambatan perkembangan dominasi tangan , reflek primitif menetap , abnormalitas. Metabolik (serotonin darah meningkat), dan hipoplasiametabolik (serotonin darah meningkat), dan hipoplasia vermal serebelar (bagian otak yang terlibat dalam regulasi gerakan dan beberapa aspek memori)
B.     Masalah kesehatan pada masa kanak-kanak awal
1.      Gangguan Infeksi
a.       Penyakit menular
Insiden penyakit menular pada masa kanak-kanak telah sangat menurun sejak penemuan imunisasi. Komplikasi serius akibat infeksi tersebut juga semakin berkurang dengan penggunaan anti biotik dan anti toksin. Namun, penyakit infeksi masih terjadi, dan perawat harus mengetahui agen infeksi agar dapat mengenali penyakit dan menerapkan intervensi prefentif dan supertif yang tepat.
b.      Konjungtivitis
Konjungtivitis akut, inflamasi konjungtiva, terjadi akibat berbagai penyebab yang secara khas berhubungan dengan usia. Pada bayi baru lahir, konjungtivitis dapat terjadi akibat infeksi selama persalinan, paling sering diakibatkan oleh Chlamidya trachomatis (konjungtivitis intusif). Organisme tersebut, seperti juga virus herpes simplek (HSV), mengakibatkan kerusakan okular yang serius. Pada bayi konjungtivitis berulang dapat merupakan tanda obstruksi duktus nasolakrimal(air mata). Pada anak, penyebab konjungtivitis yang biasa adalah virus bakteri alergi atau berhubungan dengan benda asing.
c.       Stomatitis
Stomatitis adalah inflamasi mukosa oral, yang dapat meliputi mukosa bukal (pipi) dan labial (bibir), lidah, gusi, langit-langit dan dasar mulut. Stomatitis dapat bersifat infeksius maupun non infeksius dan dapat disebabkan oleh faktor-faktor lokal maupun sistemik.


2.      Penyakit parasit intestinal
a.       Giardiasis
Disebabkan oleh protozoa giardialamblia. Giardia merupakan parasit patogen usus yang paling umum di Amerika. Cara utama penyebaran adalah dari orang ke orang, air terutama telaga gunung, sungai dan kolam yang terkontaminasi oleh popok bayi, makanan dan binatang terutama anjing. Pada anak penularan orang ke orang merupakan penyebab yang paling sering. Meskipun individu yang terinfeksi giardiasis mungkin asimtomatik, gejala umum meliputi kram abdomen dan diare.
b.      Enterobiasis (cacing kremi)
Disebabkan oleh nematoda enterlobius vermikularis, yang merupakan infeksis cacing tersering di Amerika Serikat. Infeksi dimulai ketika telur tertelan atau terhirup (telur mengapung diudara). Telur menetas di usus bagian atas kemudian matur dan bermigrasi diusus.
3.      Menelan agen cedera
a.       Keracunan logam berat
Dapat terjadi akibat ingesti berbagai bahan, yang paling sering adalah timbal. Sumber lain yang juga penting untuk anak adalah zat besi dan air raksa.
b.      Keracunan Timbal
Masalah terbesar yang masih ada adalah adanya cat dengan bahan dasar timbal yang telah memudar dirumah-rumah tua dan adanya tanah dilapangan yang mengandung timbal cukup tinggi.
c.       Perlakuan salah pada anak
Meliputi penganiayaan atau pengabaian fisik secara sengaja.
d.      Pengabaian anak
Merupakan bentuk tersering perlakuan salah pada anak. Orang tua yang mengabaikan anak sering kali memperlihatkan buruknya ketrampilan menjadi orang tua. Mereka mungkin tidak menyadari bahwa bayi perlu di beri makan setiap 3 sampai 4 jam mungkin tidak tau makanan apa yang harus diberikan untuk bayi.
e.       Penganiayaan fisik
C.     Masalah kesehatan pada masa kanak-kanak akhir dan remaja
1.      Penyalahgunaan zat
Pemakain zat, terutama obat-obatan oleh anak-anak dan remaja untuk mengakibatkan perubahan status kesadaran diyakini dapat merefleksikan perubahan yang terjadi dalam hidup mereka dan stres yang ditimbulkan oleh perubahan –perubahan tersebut.walaupun jumlah pengguna  alkohol dan ganja  terus meningkat pada anak-anak dan remaja, sebagian beasar remaja dan anak-anak tidak menjadi pemakai beresiko tinggi.
2.      Bunuh diri
Bunuh diri adalah penyebab utama kematian ketiga selama masa remaja , setelah kematian akibat cedera dan pembunuhan. Etiologi nya, remaja selalu dicirikan dengan emosional yang tinggi dan bergejolak , serta memiliki variasi mood yang besar. Dengan kemampuan menyelesaikan masalah yang terbatas dan dengan sumber-sumber yang lebih sedikit dan kurung berpengalaman dalam menyelesaikan masalah-masalah , beberapa remaja mengalami kesulitan dalam mengatasi peristiwa kritis, terutama situasi terutama situasi yang dipaksakan kepada mereka, seperti kematian seorng teman , orang tua atau saudara kandung. Perilaku inpulsif, yang merupakan ciri anak-anak yang lebih kecil mengakibatkan anak-anak dan remaja berada pada resiko tinggi untuk bunuh diri.
3.      Masalah kesehatan terkait dengan seksualitas
a.       Kehamilan remaja
b.      Kontra sepsi
c.       Penyakit menular seksual
d.      Penyakit radang panggul

e.       Pemerkosaan (sindrom trauma pemerkosaan)

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat