A. Konsep
komunikasi massa
1. Pengertian
Komunikasi
massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan
berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak
luas.
Komunikasi
massa adalah proses komunikasi dengan menggunakan media massa ( Setyowati,
2006). Menurut Dominick dalam Setyowati (2006), komunikasi adalah suatu proses
dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin
memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayk yang besar, heterogen, dan
tersebar. Sedangkan menurut Rakhmat dalam Setyowati (2006), komunikasi massa
adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Menurut
Pawito (2007), komunikasi massa pada dasarnya merupakan suatu bentuk komunikasi
dengan melibatkan khalayak luas yang biasanya menggunakan teknologi media
massa, seperti surat kabar, majalah, radio, dan televisi.
2. Unsur-unsur penting dalam Komunikasi
Kesehatan
Komunikasi massa adalah proses
komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi
dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dari karakteristik
komunikasi massa, maka kita dapat mengetahui unsur-unsur komunikasi apa saja
yang mendukung proses berjalannya komunikasi massa. Unsur-unsur dalam
komunikasi massa berbeda dengan komponen pada komunikasi lainnya, hal ini
dikarenakan proses komunikasi massa yang lebih kompleks dan setiap unsure-unsur
komunikasinya memiliki karakter dan ciri tertentu :
a. Komunikator
1) Seorang komunikator harus memiliki
kredibilitas, keahlian dan kemampuan dalam berkomunikasi. Kepercayaan
komunikator tergantung bagaimana keahlian komunikator dalam menyampaikan
pesannya, apakah bisa di percaya atau tidak. Sedangkan daya tarik komunikator,
yaitu harus mampu mengubah sikap, opini dan prilaku komunikan melalui mekanisme
daya tarik.
2) pihak yang mengandalkan media massa
dengan teknologi komunikasi modern, sehingga dapat dengan cepat diakses oleh
publik.
3) Pihak yang berusaha memberikan jasa
melalui penyebaran informasi dan sekaligus menjadi agen perubahan dalam
pemahaman, wawasan dan solusi-solusi dengan jutaan massa yang tersebar
dimanapun tanpa diketahui dengan jelas keberadaan mereka.
4) Pihak yang menjadi sumber informasi
atau pemberitaan yang mewakili institusi formal yang sifatnya mencari
keuntungan dari penyebaran informasi itu (Bungin, 2009).
b. Media massa
Media dalam komunikasi massa adalah
media yang memiliki ciri khas, di mana ia memiliki kemampuan dalam memikat
khalayak secara serempak dan serentak. Media massa adalah saluran/alat
komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan
dapat diakses oleh masyarakat secara massal pula. Media massa yang digunakan
adalah media cetak maupun elektronik juga media film (Bungin, 2009).
c. Informasi (pesan)
Pesan dalam komunikasi massa harus bersifat umum, dan
diketahui oleh banyak orang. Penataan pesan tergantung kepada media yang
digunakan. Informasi massa adalah informasi yang diperuntukan kepada masyarakat
secara massal, bukan hanya informasi yang hanya dikonsumsi secara pribadi.
Dengan demikian informasi massa adalah milik publik, bukan individu.
Misalnya berita, iklan, sinetron, film, infoteinment, dan sebagainya (Bungin,
2009).
d. Gatekeeper
Gatekeeper adalah penyeleksi informasi. Sebagaimana
diketahui bahwa komunikasi massa dijalankan oleh beberapa orang organisasi
media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan
disebarkan kepada masyarakat. Bahkan mereka memiliki kewenangan untuk
memperluas atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut. Mereka
adalah wartawan, editor, sutradara, dan sebagainya, bahkan penerima telepon di
sebuah instuisi media massa memiliki kesempatan untuk menjadi gatekeeper ini
(Bungin, 2009).
e. Khalayak (publik)
Khalayak adalah massa yang menjadi tujuan dari penyebaran
informasi dari media massa. Mereka bersifat heterogen dan luas. Maka media
massa harus mampu memperhatikan khalayak, dengan menggunakan strategi
komunikasi massa yang memerlukan analisis.
f. Umpan balik
Awalnya umpan balik bersifat tertunda karena prosesnya tidak
melalui tatap muka, namun dengan semakin berkembangnya teknologi komunikasi,
maka komunikasi interaktif dapat dilakukan secara langsung melalui media massa
walaupun tidak keseluruhan atau hanya sebagian (Bungin, 2009).
3. Konsep
Massa
Massa memiliki unsur-unsur penting, yaitu:
a. Terdiri dari sekelompok masyarakat
dalam jumlah yang sangat besar, massa terdiri dari masyarakat yang sangat besar
yang menyebar dimana-mana dan satu dengan lainnya tidak saling mengenal atau
tidak pernah bertemu atau berhubungan secara personal.
b. Jumlah massa yang besar menyebabkan
massa tidak dapat dibedakan satu dengan lainnya (undifferentiated). Misalnya penonton RCTI dengan Anteve.
Karenanya konsep massa dari segmentasi sulit diprediksi dengan angka-angka
pasti (akurat).
c. Karena jumlah yang besar, maka massa
juga sukar diorganisir. Jumlah massa yang besar itu cenderung bergerak
sendiri-sendiri berdasarkan sel-sel massa yang dapat dikendalikan oleh
orang-orang dalam sel itu. Gerakan-gerakan massa akan semakin besar
apabila sel-sel itu bertemu dan bergerak berdasarkan kondisi sesaat yang
terjadi di lapangan. Interaksi yang terjadi biasanya bersifat emosional.
d. Massa merupakan refleksi dari
kehidupan sosial secara luas. Setiap bentuk kehidupan sosial merefleksikan
suatu kondisi masyarakat secara keseluruhan.(Bungin, 2009)
4. Proses
komunikasi massa
Komunikasi massa dalam
prosesnya melibatkan banyak orang yang bersifat kompleks dan rumit. Menurut
McQuail (1999) proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:
a. Melakukan
distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Jadi, proses komunikasi
massa melakukan distribusi informasi kemasyarakatan dalam skala yang besar,
sekali siaran atau pemberitaan jumlah dan lingkupnya sangat luas dan besar.
b. Proses
komunikasi massa cenderung dilakukan melalui model satu arah yaitu dari
komunikator kepada komunikan atau media keada khalayak. Interaksi yang terjadi
sifatnya terbatas.
c. Proses
komunikasi massa berlangsung secara asimetris antara komunikator dengan
komunikan. Ini menyebabkan komunikasi antara mereka berlangsung datar dan
bersifat sementara. Kalau terjadi sensasi emosional sifatnya sementara dan
tidak permanen.
d. Proses
komunikasi massa juga berlangsung impersonal atau non pribadi dan anonim.
e. Proses
komunikasi massa juga berlangsung didasarkan pada hubungan kebutuhan-kebutuhan
di masyarakat. Misalnya program akan ditentukan oleh apa yang dibutuhkan
pemirsa. Dengan demikian media massa juga ditentukan oleh rating yaitu ukuran
dimana suatu program di jam yang sama di tonton oleh sejumlah khalayak.
5. Fungsi
komunikasi massa
Robert K.Merton
mengemukakan dalam Bungin (2009) bahwa
fungsi aktivitas sosial memiliki dua aspek : yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi nyata
yang diinginkan, kedua fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent fuction) yaitu fungsi yang tidak
diinginkan. Sehingga pada dasarnya setiap fungsi sosial dalam masyarakat itu memiliki efek fungsional dan
disfungsional (Bungin, 2009).
Setiap aktivitas sosial
juga berfungsi melahirkan (beiring
function) fungsi-fungsi sosial lain
bahwa manusia memilki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna (Bungin,2009).
a. Fungsi
pengawasan
Media masa merupaka
sebuah medium dimana dapat digunakan untuk pengawasan terhadap aktivitas
masyarakat pada umumnya. Fungsi pengawasan
ini bisa berupa peringatan dan kontrol sosial maupun kegiatan persuasif.
Pengawasan dan kontrol sosial dapat dilakukan untuk aktivitas preventif yang
menvcegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan . Seperti pemberitaan bahaya
narkoba bagi kehidupan manusia yang
dilakukan melalui media masa dan ditujukan kepada masyarakat , maka fungsinya
untuk kegiatan preventiv agar masyarakat tidak terjerumus dalam pengaruh narkoba.sedangka fungsi persuasif sebagai
upaya memberi reward dan punishment kepada masyarakat sesuai dengan apa yang dilakukannya.
Media masa dapat memberikan reward
kepada masyarakat yang bermanfaat dan fungsional bagi masyarakat
lainnya, namun sebagiannya akan memberika punishment apabila aktivitasnya tidak
bermanfaat bahkan merugikan fungsi sosial lainnya dalam masyarakat
(Bungin,2009)
b. Fungsi
sosial learning
Fungsi utama dari
komunkasi masa melalui media masa dalah melakukakn guiding dan pendidikan sosial kepada seluruh masyarakat. Media masa
bertugas untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi masa itu
berlangsung. Komunikasi masa dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung
efektif dan efesien dan menyebar secara bersamaan dimasyarakat secara luas.
c. Fungsi
penyampaian informasi
Komunikasi masa yang
mengandalkan media masa , memilki fungsi utama yaitu menjadi proses penyampaian
informasi kepada masyarakat luas. Komunikasi masa memungkinkan informasi dari
institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat
sehingga dan singkat.
d. Fungsi
transformal budaya
Fungsi informatif
adalah fungsi-fungsi yang bersifat statis, namum fungsi lain yang lebih
dinamis adalah fungsi tranformasi
budaya. Komunikasi masa sebagaimana sifat-sifat budaya masa, maka yang
terpenting dalah komunikasi masa menjadi proses transformasi budaya yang
dilakukan bersama-sama oleh semua komponen komunikasi masa , terutama yang
didukung oleh media masaa.
Fungsi transformasi
budaya menjadi sangat penting dan terkait dengan fungsi-fungsi lainnya terutama
fungsi sosial learning, akan tetapi fungsi ternsformasi budaya lebih kepada
tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global.
e. Hiburan
Fungsi lain dai
komunikasi masa dalah hiburan. Komunikasi masa juga digunakan sebagai medium
hiburan , terutama karena komunikasi masa menggunaka media masa , jadi fungsi
hiburan yang ada pada media masa juga metupaka bagian dari fungsi komunikasi
masa.
6. Budaya
Masa
Komunikasi masa
berproses pada level budaya masa, sehingga sifat-sifat komunikasi masa sangat
dipengaruhi oleh budaya masa yang berkembang dimasyarakat dimana proses
komunikasi itu berlangsung . dengan demikian maka budaya masa dalam komunikasi
massa memilki karakter sebagai berikut :
a. Nontradisional
, yaitu umumnya komunikasi masa berkaitan erat dengan budaya populer.
Acara-acara infotaiment seperti AFI,API,KDI dan sebagainya adalah salah satu
contoh karakter budaya masa ini (Bungin, 20009).
b. Budaya
masa juga bersifat merakyat, tersebar dibasis masa sehingga tidak mengerucut
dilkalangan elite, namun apabila ada kalangan elite yang terlibat dalam proses
ini maka itu baian dari basis masa itu sendiri (Bungin,2009).
c. Budaya
masa juga memproduksi produk-produk masa seperti infotaiment adalah produk
pemberitaan yang diperuntukan kepada masa secara luas. Semua orang dapat
memanfaatkanya sebagai hiburan umum (Bungin,2009).
d. Budaya
masa sangat berhubungan dengan budaya populerr sebagai sumber budaya masa.
Bahkan secara tegas dikatakan bahwa bukan populer kalau bukan budaya massa
artinya budaya tradisional juga dapat menjadi populer apabila menjadi budaya
masa. (Bungin, 2009)
e. Budaya
masa terutama yang diproduksi oleh yang menggunakan biaya cukup besar, karena
dana yang besar budaya masa harus menghasilkan keuntungan untuk kontinuitas
budaya masa itu sendiri. Budaya masa diprodksi secara komersial agar tidak
hanya menjadi jaminan keberlangsungan sebuah kegiatan budaya masa saja namun
juga menghasilkan keuntungan bagi kapital yang dinvestasikan pada kegiatan
tersebut (Bungin, 2009)
f. Budaya
masa juga diproduksi secara eksklusif menggunakan simbol-simbol kelas sosial
sehingga terkesan diperuntukan kepada masyarakat modern yang homogen, terbatas,
dan tertutup. Namun sebenarnya budaya masa yang eksklusif ini terbika untuk
siapa saja yang ingin menikmatinya. Syarat utama dari eksklusifan budaya masa ini adalah keterbukaan dan kesediaan
terlibat dalam perubahan budaya secara masal. (Bungin,2009)
7. Peran
Media Masa
Media masa adalah
institusi yang berperan sebagai agent of change yaitu sebagai agen institusi
pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media masa. Dalam menjalankan
paradigma utamanya media masa berperan :
a. Sebagai
institusi pencerahan masyarajat, yaitu : perannya sebagai media edukasi. Media
masa menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat agar cerdas , memilki
pikiran yang terbuka dan menjadi masyarakat yang maju. (Bungin,2009)
b. Media
masa menjadi media informasi. Dengan informasi yang terbuka dan jujur serta
benar yang disampaikan media masa kepada masyarakat, maka masyarakat akan
menjadi masyarakat yang kaya akan informasi. Informasi yang banyak dimiliki
oleh masyarakat menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunia yang dapat
berpartisipasi dengan berbagai kemampuannya. (Bungin, 2009)
c. Media
masa sebagai hiburan. Media masa juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi
yang setiap saat menjadi corong kebudayaan , katalisator perkembngan budaya.
Media masa mendorong agar perkembangan budaya itu bermanfaat bagi manusia
bermoral. Media masa juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya
yang justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya. (Bungin, 2009)
Secara lebih spesifik
peran media masa saat ini lebih menyentuh persoalan-persoalan yang terjadi d
masyarakat secara aktual , seperti :
a. Harus
lebih spesifik dan proporsional dalam melihat sebuah persoalan sehingga mampu
menjadi media edukasi dan media informasi sebagaimana diharapkan oleh
masyarakat. (Bungin, 2009)
b. Dalam
memotretrealitas , media masa harus fokus pada realitas masyarakat bukan pada
potret kekuasaaan yang ada di masyarakat itu
sehingga informasi tidak menjadi propaganda kekuasaan. (Bungin, 2009)
c. Sebagai
lembaga edukasi , media masa harus bisa memilah kepentingan pencerahan dengan
kepentingan media masa sebagai lembaga produksi, sehingga kasus-kasus
penagburan berita dan iklan tidak garus terjadi dan merugikan masyarakat.
(Bungin, 2009)
d. Media
masa juga harus menjadi early warning
sistem , hal ini terkait dengan peran media massa sebagai media informasi
dimana lingkungan saat ini menjadi sumber ancaman. Media masa menjadi sebuah
sistem dalam sistem besar peringatan terhadap ancaman lingkungan , bukan hanya
menginformasikan informasi setelah terjadinya bahaya dari lingkungan itu.
(Bungin, 2009)
DAFTAR
PUSTAKA
Notoatmodjo,(2005) Promosi
Kesehatan Teori dan Komunikasi. Jakarta PT Trenika Cipta
Liliweri, Aro (2009). Dasar
Komunikasi Kesehatan Yogyakarta. Pustaka Belajar
Pawito, Ph. D (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:
LkiS Pelangi Aksara
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat