A. Asuhan
Keperawatan pada Lansia dengan Agresi
1.
Pengertian
Agresi adalah suatu tindakan yang bersifat menyerang
disertai dengan kekuatan. Tindakan ini
dapat disertai tindakan fisik, kata atau simbolis. Tindakan ini mungkin saja realistis dan
dilakukan demi penjagaan diri, sering kali mengungkapkan keyakinan yang sangat
tinggi atau mungkin merupakan tindakan yang tidak realistik dan ditujukan
terhadap lingkungan atau bahkan ditujukan kepada dirinya sendiri (Nugroho,
2008, p. 119).
2.
Tanda dan Gejala
a.
Adanya tuntutan yang terus-menerus
secara terang-terangan
b.
Kemarahan terus-menerus yang ditujukan
kepada petugas
c.
Penolakan untuk mendengarkan petugas
d.
Selalu atau kadang-kadang berusaha melawan
bila ada perubahan tindakan keperawatan
e.
Berbicara kasar
f.
Bertingkah kasar
g.
Selalu atau kadang-kadang tidak
memedulikan perintah dokter
3.
Pertimbangan Khusus dalam Keperawatan
a.
Tindakan perawatan segera untuk mengenal
tingkah laku agresif, dengan jalan :
1)
Membatasi tingkah laku yang membahayakan
dan menjelaskan alasan tindakan tersebut kepada klien lanjut usia
2)
Menguatkan fungsi fisik dan fungsi emosi
yang sebelumnya memang berfungsi baik (agresi sering kali berhubungan dengan
rasa takut)
3)
Selalu memberi tahu kepada klien lanjut
usia tentang tindakan yang akan dilaksanakan
4)
Mendorong dan memfasilitasi klien lanjut
usia untuk mengungkapkan perasaannya sehubungan dengan penyakit atau
perawatannya, yaitu dengan :
a)
Menggunakan pertanyaan terbuka
b)
Duduk mendampingi dan mendengarkan klien
lanjut usia
c)
Menjelaskan bahwa agresi klien lanjut
usia itu dapat terjadi karena rasa ketergantungan dan kekhawatirannya
d)
Jangan mencoba untuk mempertahankan
diri, mempertahankan para petugas, ataupun mempertahankan perawatan di Rumah Sakit. Hal yang demikian hanya akan meningkatkan
agitasi klien lanju usia. Oleh karena itu, dengarkan apa yang dikatakan oleh
klien lanjut usia. Perhatian semacam ini
diberikan paling tidak sekali sehari.
b.
Beralih ke perawatan diri sendiri dengan
membimbing atau mengarahkan kembali pengungkapang kebutuhan guna mempertahankan
kebebasan serta kontrol.
1)
Merencanakan tindakan perawatan, juga
yang bersifat rutin atau sehari-hari bersama klien lanjut usia. Beri keluasan kepada mereka sebanyak mungkin
dalam mengambil keputusan
2)
Melakukan penilaian tindakan perawatan
tersebut bersama lanjut usia
3)
Memberi kesempatan kepada klien lanjut
usia untuk merencanakan serta melakukan hal yang disukainya, misalnya tidur
terlambat, merenda, atau membaca.
4)
Memberi pujian terhadap usaha klien
lanjut usia dalam mengotrol atau mengekspresikan tingkah laku agresifnya secara
konstruktif.
c.
Bekerja sama dengan tim dan keluarga
membantu klien lanjut usia secara tepat
1)
Menjelaskan kepada tim dan keluarga
tentang penyebab tingkah laku klien lanjut usia, cara mengendalikan diri,
mengatasi perawatan di rumah sakit, mengatasi ketakutan dan kehilangan kontrol
yang mungkin muncul
2)
Memberi pujian terhadap usaha orang lain
yang membantu klien lanjut usia mengatasi agresi
3)
Menekankan kepada petugas perawatan
tentang pentingnya tidak memberi hukuman berat atau menghindarkan klien lanjut
usia mengatasi masalahnya dengan tingkah laku yang secara fisik merusak dirinya
atau orang lain.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat