Pedoman Antisipasi (Anticipatory Guidance)
Cara ideal untuk menangani suatu situasi adalah dengan
menghadapinya sebelum hal tersebut menjadi masalah. Tindakan pencegahan terbaik
adalah pedoman antisipasi. Secara tradisional, pedoman antisipasi telah difokuskan
pada penyediaan informasi untuk keluarga tentang pertumbuhan dan perkembangan
normal, juga praktik pemeliharaan anak. Misalnya, salah satu area terpenting
dalam pediatrik adalah pencegahan cedera (Wong, 2008, p. 145)
Wong (2003), menjelaskan beberapa pedoman antisipasi yang dapat
diajarkan kepada orang tua, antara lain sebagai berikut:
a. Pedoman
selama masa bayi
1. 6
bulan pertama
a) Pahami
setiap penilaian orang tua terhadap bayi baru lahir, khususnya kebutuhan
emosional ibu
b) Ajarkan
perawatan bayi dan bantu orang tua untuk memahami kebutuhan individual bayi dan
temperamennya serta bahwa bayi mengekspresikan keinginannya melalui tangisan
c) Tenangkan
orang tua bahwa bayi tidak dapat dimanjakan dengan terlalu banyak perhatian
selama 4 sampai 6 bulan pertama
d) Anjurkan
orang tua untuk menetapkan jadwal yang teratur dalam memenuhi kebutuhan anak
dan diri mereka sendiri
e) Bantu
orang tua untuk memahami bahwa bayi memerlukan stimulasi dari lingkungan
f) Dukung
kesenangan orang tua dalam melihat perkembangan keramahan dan respon sosial
bayi, khususnya tersenyum
g) Rencanakan
bimbingan antisipasi khusunya untuk keamanan
h) Tekankan
kebutuhan imunisasi
i) Persiapkan
untuk pengenalan makanan padat
2. 6
bulan kedua
a) Siapkan
orang tua terhadap “rasa takut pada orang asing” yang dialami si anak
b) Dorong
orang tua utnuk emngizinkan anak memeluknya dan hindari perpisahan satu sama
lain yang terlalu lama
c) Bimbing
sikap disiplin orang tua karena mobilitas bayi semakin tinggi
d) Dorong
penggunaan suara atau kontak mata negatif daripada hukuman fisik sebagai
penegak disiplin
e) Dorong
orang tua untuk memperlihatkan perhatian terdalam ketika bayi berperilaku baik,
bukan saat bayi menangis
f) Ajarkan
pencegahan cedera karena peningkatan keterampilan motorik anak dan
keingintahuannya
g) Dorong
orang tua untuk meninggalkan anak dengan pengasuh yang tepat untuk memungkinkan
beberapa kebebasan waktu
h) Diskusikan
persiapan penyapihan
i)
Gali perasaan orangtua
mengenai pola tidur bayi
b. Pedoman
selama masa Todler
1. Usia
12 sampai 18 bulan
a)
Siapkan orang tua
terhadap perubahan perilaku yang diperkirakan dari todler, terutama negativisme
dan ritualisme
b)
Kaji kebiasaan makan
saat ini dan dorong penyapihan bertahap dari susu botol dan tingkatan asupan
makanan padat
c) Tekankan
perubahan pola makan anoreksia fisiologis yang telah diperkirakan, adanya
makanan kesukaan dan pemilihan rasa yang kuat, perlunya rutinitas waktu makan
yang terjadwal, ketidakmampuan duduk selama makan, dan ketiadaan tata cara
makan
d) Kaji
pola tidur di malam hari, terutama kebiasaan minum susu botol menjelang tidur,
yang merupakan penyebab utama karies gigi, dan perilaku menunda waktu tidur
e) Persiapkan
orang tua mengenai potensi bahaya di rumah, terutama cedera kendaraan bermotor,
keracunan, dan jatuh, berikan anjuran yang tepat untuk keamanan di rumah
f) Diskusikan
kebutuhan untuk disiplin yang keras tetapi lembut utnuk menghindari temper
tantrum, tekankan keuntungan positif dari disiplin yang tepat
g) Tekankan
pentingnya perpisahan singkat yang periodik baik bagi anak dan orang tua
h) Diskusikan
mainan baru yang menggunakan pengembangan motorik kasar, halus, bahasa,
kognitif dan keterampilan sosial
i) Tekankan
kebutuhan perawatan gigi, tipe hygiene gigi dasar di rumah, dan kebiasaan makan
makanan yang menimbulkan karies gigi, serta tekankan pentingnya suplememn
flourida
2. Usia
18 sampai 24 bulan
a) Tekankan
pentingnya pertemanan sebaya dalam bermain
b) Gali
kebutuhan persiapan menerima sibling yang baru; tekankan pentingnya
mempersiapkan anak untuk menghadapi pengalaman baru
c) Diskusikan
metode disiplin yang sekarang, efektivitasnya, dan perasaan orangtua mengenai
negativisme anak, teka
d) nkan
negativisme merupakan aspek penting dalam perkembangan pertahanan diri dan
kemandirian bukan tanda kemajaan
e) Diskusikan
tanda kesiapan untuk toilet training, tekankan pentingnya menunggu kesiapan
fisik dan psikologis
f) Diskusikan
tanda munculnya perasaan takut, seperti takut kegelapan dan suara keras, serta
kebiasaan seperti selimut keamanan atau menghisap jempol; tekankan kenormalan
perilaku sementara ini.
g) Siapkan
orang tua untuk menghadapi tanda-tanda regresi di kala stress
h) Kaji
kemampuan anak untuk berpisah dengan mudah dari orang tua untuk periode singkat
dalam situasi yang dikenal
i)
Berikan kesempatan pada
orang tua untuk mengekspresikan perasaan aneh, frustasi, dan kejengkelan
j)
Tunjukkan beberapa perubahan
yang diperkirakan pada tahun berikutnya, seperti perhatian yang lebih luas,
negativisme berkurang, dan meningkatnya perhatian untuk menyenangkan orang
lain.
3. Usia
24 sampai 36 bulan
a) Diskusikan
pentingnya imitasi dan peniruan serta perlunya melibatkan anak ke dalam
aktivitas
b) Diskusikan
pendekatan toilet training, terutama harapan realistis dan sikap terhadap
kecelakaan toilet training
c) Tekankan
keunikan proses berpikir todler, terutama melalui penggunaan bahasa, pemahaman
waktu yang buruk, hubungan sebab-akibat dalam hal kedekatan kejadian, dan
ketidakmampuan untuk melihat kejadian dari perspektif orang lain.
d) Tekankan
bahwa disiplin masih harus dibentuk dan dikonkretkan serta bahwa kepercayaan
pada semata-mata alasan verbal dan penjelasan menimbulkan kebingungan,
kesalahpahaman, dan bahkan cedera
c. Pedoman
selama usia prasekolah
1. Usia
3 tahun
a) Siapkan
orang tua untuk menghadapi peningkatan minat anak dalam memperluas hubungan
b) Mendorong
pendaftaran ke program sekolah
c) Menekankan
pentingnya membuat peraturan
d) Mempersiapkan
orang tua terhadap perilaku pengurangan tegangan secara berlebihan seperti
perlunya “selimut pengaman”
e) Mendorong
orangtua untuk memberikan pilihan-pilihan pada anak ketika memfasilitasi
f) Perkirakan
perubahan nyata pada usia 3 ½ tahun, ketika anak emnjadi kurang terkoordinasi
(motorik dan emosional), menjadi tidak tenang, dan menunjukkan emosi yang
ekstrem
g) Siapkan
orangtua untuk menghadapi ketidaklancaran anak dalam berbicara dan anjurkan
mereka untuk menghindari memfokus pada pola
h) Siapkan
orangtua pada tuntutan ekstra terhadap perhatian mereka sebagai suatu refleksi
dari ketidaktenangan emosi anak, dan rasa takut kehilangan kasih sayang
i) Ingatkan
orang tua bahwa ekuilibrum usia 3 tahun akan berubah agresif, perilaku diluar
batas dari usia 4 tahun
j) Antisipasi
untuk nafsu makan yang lebih stabil, seperti pemilihan makanan
k) Tekankan
kebutuhan anak terhadap perlindungan dan pendidikan untuk mencegah cedera
2. Usia
4 tahun
a) Mempersiapkan
orangtua untuk perilaku yang lebih agresif. Termasuk aktivitas motorik dan
bahasa ofensif
b) Siapkan
orangtua untuk perkiraan penolakan terhadap otoritas orang tua
c) Mengeksplorasi
perasaan orang tua mengenai perilaku anak
d) Menganjurkan
semacam istirahat bagi pemberi asuhan primer, seperti menempatkan anak di
prasekolah selama setengah hari
e) Memepersiapkan
orangtua terhadap peningkatan keingintahuan anak
f) Persipakan
orangtua untuk menghadapi imajinasi anak yang tinggi
g) Perkirakan
mimpi buruk dan peningkatannya serta anjurkan orangtua untuk meyakinkan anak
benar-benar terjaga dari mimpi yang menakutkan
h) Berikan
keyakinan bahwa periode tenang dimulai pada usia 5 tahun
3. Usia
5 tahun
a) Menginformasikan
orangtua untuk mengharapkan periode yang tenag pada usia 5 tahun
b) Membantu
orangtua mempersiapkan anak untuk masuk ke dalam lingkungan sekolah
c) Memastikan
bahwa imunisasi tepat waktu sebelum memasuki sekolah
d) Menganjurkan
agar ibu (atau ayah bila mungkin) yang tidak bekerja untuk mempertimbangkan
aktivitasnya sendiri ketika anak mulai sekolah
e) Menganjurkan
pelajaran berenang untuk anak
d. Pedoman
selama usia sekolah
1. Usia
6 tahun
a) Siapkan
orangtua menghadapi pilihan makanan yang kuat dari anak dan seringnya anak
menolak jenis makanan tertentu
b) Persiapkan
orang tua untuk menghadapi peningkatan nafsu makan anak
c) Persiapkan
emosional orangtua untuk menghadapi perubahan alam perasaan yang tidak menentu
d) Bantu
orangtua untuk mengantisipasi berlanjutnya kerentanan anak terhadap penyakit
e) Ajarkan
pencegahan cedera dan keamanan, terutama keamanan bersepeda
f) Anjurkan
orang tua untuk menghargai kebutuhan anak akan privasi dan memberikan ruang
tidur terpisah untuk anak (bila memungkinkan)
g) Persiapkan
orangtua untuk menghadapi peningkatan minat anak di luar rumah
h) Membantu
orangtua memahami kebutuhan untuk mendorong interaksi anak dengan teman sebaya
2. Usia
7-10 tahun
a) Persipakan
orangtua untuk mengantisipasi peningkatan kesehatan anak, ditandai anak jarang
mengalami sakit, tetapi berhati-hati karena alergi dapat meningkat atau tampak
semakin jelas
b) Persiapkan
orangtua untuk mengantisipasi semakin meningkatnya sedera minor
c) Tekankan
untuk berhati-hati dalam menyeleksi dan merawat perlengkapan olahraga serta
tekankan kembali pentingnya keamanan
d) Persiapkan
orangtua untuk mengantisipasi peningkatan keterlibatan anak dengan teman
sebayanya dan ketertarikan terhadap aktivitas diluar rumah
e) Tekankan
kebutuhan untuk memotivasi kemandirian sekaligus mempertahankan penerapan
peraturan dan disiplin
f) Persiapkan
ibu untuk menghadapi tuntutan yang diperkirakan akan lebih banyak pada usia 8
tahun
g) Siapkan
ayah untuk menghadapi peningkatan kebanggan pada usia 10 tahun; anjurkan
aktivitas ayah dan anak
h) Persiapkan
orangtua untuk menghadapi prapubertas pada anak perempuan
3. Usia
11-12 tahun
a) Bantu
orangtua mempersiapkan anak terhadap perubahan tubuh saat remaja
b) Bantu
orangtua untuk mengantisipasi ledakan pertumbuhan pada anak perempuan
c) Pastikan
pendidikan seks anak adekuat dengan informasi yang akurat
d) Persiapkan
orangtua untuk mengantisipasi perilaku anak yang energetik tetapi berbahaya
pada usia 11 tahun, dan perilaku yang regresif bila diperlukan
e) Dorong
orangtua untuk mendukung keinginan anak untuk “lebih dewasa” tetapi membiarkan
perilaku regresi bila diperlukan
f) Instruksikan
pada orangtua bahwa jumlah istirahat anak perlu ditambahkan
g) Bantu
orangtua mendidik anak berkaitan dengan percobaan-percobaan untuk melakukan
aktivitas-aktivitas yang berpotensi bahaya.
e. Pedoman
selama masa Remaja
1) Menerima
remaja sebagai individu yang unik
2) Menghargai
ide-ide, kesukaan, ketidaksukaan, dan harapan remaja
3) Terlibat
dalam fungsi sekolah dan menghadiri kegiatan yang menampilkan remaja, baik
berupa pertunjukan pada saat olah raga atau pertunjukan sekolah
4) Mendengarkan
dan mencoba bersikap terbuka terhadap pandangan remaja, bahkan jika mereka
tidak setuju dengan pandangan orangtua
5) Memberi
kesempatan untuk memilih pilihan dan menerima akibat alami dari pilihan
tersebut
6) Menghindari
sikap membandingkan dengan sibling
7) Dorong
orangtua untuk membantu remaja dalam memilih tujuan karier yang tepat dan
menyiapkan untuk peran pada usia dewasa nanti
f. Bimbingan
Kesehatan
1) Bantu
orangtua memahami pentingnya kesehatan reguler dan perawatan gigi pada anak
2) Anjurkan
orangtua untuk mengajarkan dan meneladani praktik kesehatan, termasuk diet,
istirahat, aktivitas, dan latihan
3) Tekankan
perlunya mendorong anak untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang tepat
4) Tekankan
pemberian lingkungan emosi dan fisik yang aman
5) Anjurkan
orangtua untuk mengajarkan dan meneladani praktik keamanan
Referensi:
Wong.
D. L. 2003. Pedoman klinis keperawatan
pediatrik, edisi 4. Jakarta: EGC
Wong.
D. L. 2008. Buku ajar keperawatan
pediatrik, edisi 6. Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat