BEBAN
CAREGIVER (CAREGIVER BURDEN) DALAM KELUARGA DENGAN PASIEN PENYAKIT KRONIK
A. Pengertian caregiver
burden
Menurut Pfeiffer EA caregiver (family caregiver)
di definisikan sebagai individu yang memberikan asuhan keperawatan berkelanjutan untuk sebagai waktunya secara sungguh-sungguh setiap hari dan dalam waktu periode
yang lama, bagian aggota keluarganya yang menderita penyakit kronis
(Henny Tantono, Ike MP Siregar, HM Zaini
Hassan, 2006). Caregiver adalah seseorang yang memberikan bantuan kepada
orang yang mengalami ketidakmampuan dan memerlukan bantuan karena penyakit dan keterbatasannya (Natalingrum Sukmarini, 2009).
Caregiver burden
adalah suatu respon multidimensi pada penilaian
negative dan stress yang dirasakan akibat mengurus individu sakit. Beban caregiver mengancam kesehatan fisik,
psikologis, emosional, dan fungsional dari caregiver. Pengasuh sering menderita depresi,
menunjukkan strategi koping maladaptive, dan mengekpresikan keprihatinan tentang rendahnya kualitas hidup mereka (Kim, Chang, Rose, & Kim,
2011).
Menurut Zarit
(1980 dalam Miller 1995) caregiver burden adalah adanya masalah fisik,
psikologis atau emosional, social dan financial yang
dialami oleh anggotakeluarga
yang merawat lansia yang
mengalami gangguan kesehatan.
B. Jenis Caregiver
Menurut Natalingrum Sukmarini (2009) caregiver di
bagi menjadi dua:
1. Caregiver informal
Seseorang individu
(anggota keluarga, teman, atautetangga) yang
memberikan perawata tanpa di bayar, paruh waktu atau sepanjang waktu,
tinggal bersama maupun terpisah dengan
orang yang dirawat.
2. Caregiver formal
Caregiver
yang merupakan bagian dari system pelayanan, baik di bayar maupun sukarelawan.
C.
Fungsi Caregiver
Fungsi dari caregiver
adalah menyediakan makanan, membawa pasien ke dokter, dan memberikan dukungan emosional, kasih saying dan perhatian (Henny Tantono, Ike MP Siregar, HM Zaini Hassan,
2006 ). Seperti kita ketahui gangguan fisik pasien
stroke sendiri adalah gangguan dimana factor psikis
yang berperan. Faktor psikis tersebut sudah menjadi beban mental yang bersangkutan
(Adikusumo, 1999).
Caregiver juga membantu pasien dalam mengambil keputusan atau pada stadium akhir penyakitnya, justru caregiver ini
yang membuat keputusan untuk pasiennya. Keluarga caregiver merupakan penasihat yang sangat penting dan
di perlukan oleh pasien (Henny Tantono, Ike MP Siregar, HM Zaini
Hassan, 2006).
D.
Caregiving
Caregiving merupakan suatu istilah
yang berarti memberikan perawatan kepada seseorang dengan kondisi medis
yang kronis. Informal atau laycaregiving adalah aktivitas membantu individu yang memiliki hubungan personal dengan care giving (Henny Tantono, Ike MP Siregar, HM Zaini
Hassan, 2006).
E. Pengalaman
Caregiver Keluarga dalam Merawat Pasien dengan Penyakit Kronis
Terdapat berbagai pengalaman caregiver keluarga dalam merawat pasien dengan penyakit kronis.Menurut
Beandlands et.al (2005, dalam Badriah, 2011) melaporkan pengalaman keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan penyakit kronis menimbulkan dampak terhadap fisik, emosional ,
social dan ekonomi .Dampak terhadap fisik berupa kelelahan, nyeri otot,
insomnia dan hipertensi.Dampak terhadap emosional berupa rasa marah, kesal,
khawatir dan depresi. Dampak terhadap social berupa terganggunya aktivitas dengan
anggota keluarga lain dan pergaulan dengan lingkungan sekitar. Dampak terhadap ekonomi
berupa meningkatnya pengeluaran keluarga untuk biaya perawatan. Hasil Kualitatif
Asniar (2007, dalam Badriah 2011) tentang pengalaman keluarga merawat anggota keluarga
pasca stroke di rumah, sebagian keluarga merasa lelah, cape, jenuh, dan terbebani
karena harus menjalankan rutinitas yang berulang dalam waktu yang lama, tapi sebagian
lagi ada yang merasa pasrah, ikhlas dan menerima semuanya dengan alas an sebagian
bentuk tanggung jawab.
Berdasarkan hasil study fenomenologi Badriah (2011)
tentang pengalaman keluarga dalam merawat lansia dengan diabetes mellitus (DM)
menyebutkan terdapat berbagai respon keluarga dalam merawat lansia dengan DM
yaitu ditemukannya masalah psikologis, masalah fisik, masalah financial/
ekonomi, kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga dan respon terhadap peran.
Kemampuan melaksanakan tugas kesehatan keluarga berkaitan dengan mengenal masalah,
mengambil keputusan, merawat, memodifikasi linggkungan dan memanfaatkan pelayaanan
kesehatan.Sebagian dari caregiver tidak mampu mengenal masalah dan tidak melakukan
pengaturan makan dalam merawat pasien.Respon psikologis yang dialami caregiver
merupakan dampak dari respon lansia terhadap penyakit dimana menyebabkan
caregiver mengalami suatu kehilangan atau perubahan perandana kan mengalami psoses
berduka. Responfisik yang dialami caregiver berupa adanya gangguan/ perubahan nafsu
makan (nafsu makan meninggkat), gangguan musculoskeletal (cape, pegallinu)
gangguan integumen (muka jadi berjerawat) dan gangguan sirkulasi
(pusing).Respon terhadap financial/ ekonomi menunjukkan adanya permasalahan
financial meliputi ada jaminan, tidak ada jaminan dan mandiri dalam pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan.Respon terhadap peran dimana caregiver menjalankan peran
informal untuk untuk memberikan perawatan bagi anggota keluarga yang
sakit.Terdapat perubahan peran yang dialami caregiver selama merawat lansia dengan
DM seperti mengalami penambahan peran dan tanggung jawab.
F. Beban
pada caregiver
Beban keluarga merupakan suatu tolak ukur utama dalam
menilai dampak terhadap anggota keluarga lain dari perawatan penderita gangguan
jiwa (Prianto Djatmiko, 2004). Beban caregiver(caregiver
burden) didefinisikan sebagai tekanan-tekanan mental atau beban yang muncul
pada orang yang merawat lansia, penyakit kronis, anggota keluarga atau orang
lain yang cacat. Beban caregivermerupakan
stress multi dimensi yang tampak pada diri seseorang caregiver. Pengalaman caregiving
berhubungan dengan respon yang multi dimensi terhadap tekanan-tekanan fisik,
psikologis, emosi, social, dan financial ( Henny Tantono, Ike MP Siregar, HM
Zaini Hassan, 2006).
Beban caregiver dibagi atas dua yaitu beban subjektif
dan beban objektif.Beban subjektif caregiver
adalah respon psikologis yang dialami caregiver
sebagai akibat perannya dalam merawat pasien.Sedangkan beban objektif caregiver yaitu masalah praktis yang di
alami oleh caregiver, seperti masalah
keuangan, gangguan pada kesehatan fisik, masalah dalam pekerjaan, dan aktivitas
sosial (Natalingrum Sukmarini, 2009).
Ada tiga factor beban caregiver yaitu efek dalam kehidupan pribadi dan social caregiver,beban psikologis dan perasaan bersalah.Caregiver harus memberikan sejumlah waktu
energy dan uang.Tugas ini acapkali dirasakan
tidak menyenangkan, menyebabkan stress psikologis dan melelahkan secara fisik.Beban
psikologis yang dirasakanoleh caregivr antarlain
rasa malu, marah, tegang, tertekan, lelah dan tidak pasti. (LouwAnneke, 2009).
G. Beban
caregiver berhubungan tingkat pendidikan
dan lama rawat
1. Tingkat
pendidikan
Berdasarkan penelitian Henny Tantono dkk
pada beban caregiver pasien lanjut usia
di kota bandung kelompok respon dan dengan tingkat pendidikan SD, SMP, SMA
lebih banyak yang merasakan beban ringan sampai sedang (skor 21-40) daripada
yang tidak berbeban sampai bebaringan (skror 0-20). Terdapat 1 respon den dengan
tingkat pendidikan Sekolah Dasar yang merasakan beban sedang sampai berat (skor
41-60).Kelompok respon den dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi lebih banyak yang merasakan tidak berbeban sampai
beban ringan (HennyTantono, Ike MP Siregar, HM Zaini Hassan, 2006).
2. Lama
rawat dalam satu hari
Berdasarkan penelitian Henny Tantono dkk
pada beban caregiver pasien lanjut usia
di kota Bandung kelompok responden yang merawat kurang dari sama dengan 10 jam
setiap harinya cenderung tidak berbeban sampai beban ringan. Sebaliknya pada responden
yang tiap harinya merawat lebih dari 10 jam lebih banyak beban ringan sampai sedang
dan ada 1 responden yang merasakan beban sedang sampai berat. Karena besarnya tuntutan
akibat caregiving, hidup caregiving sering kali terbatas dan hanya
berkisar seputar kebutuhan dari orang yang dirawatnya (HennyTantono, Ike MP
Siregar, HM Zaini Hassan, 2006).
H. Faktor
yang mempengaruhi caregiver burden dalamkeluarga
MenurutBiegel,
Sales dan Schulz (1991 dalam Friedman, 1998) caregiver burden dapat disebabkan oleh
“karakteristik penyakit dan karakteristik caregiver”.Karakteristik penyakit meliputi
keparahan penyakit, perubahan yang dialami dan lama nya penyakit yang dialami,
sedangkan karakteristik caregiver meliputi demografi (jenis kelamin, hubungan peran,
status social ekonomi dan umur), status kehidupan (stressor dalam kehidupan),
kualitas hubungan, tahap perkembangan keluarga dan dukungan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Badriah, S. (2011). Pengalaman Keluarga dalam Merawat Kesehatan Lansia dengan Diabetes
Mellitus (DM) : Studi Fenomenologi. Thesis, yang tidak dipublikasikan.
Fakultas Ilmu Keperawatan, Program Magister Keperawatan, Universitas Indonesia.
Kim, H., Chang, M., Rose, K., & Kim, S. (2011).
Predictors of caregiver burden in caregivers of individual with Dementia. Journal of Advanced Nursing, 68(4),
846-855. doi: 10.1111/j.1365-2648.2011.05787.x
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat