A. Anatomi dan Fisiologi Sistem
Reproduksi Manusia
1. Sistem
Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria menghasilkan sperma
dan hormon serta memberikan sistem untuk mengalirkan sperma dari testis ke luar
tubuh. Genetalia pria dibagi menjadi bagian eksternal dan internal (Potter
& Perry, 2005, p. 532)
a.
Struktur Eksternal
1)
Penis
Penis terdiri atas batang dan glans dan
tidak mengandung otot atau tulang. Batang penis terdiri atas tiga tuba sejajar
dari jaringan erektil, yaitu: dua buah korpora kavernosa yang terletak
bersisian, dan dibawah keduanya sebuah korpus spongiosum yang mengelilingi
uretra. Jaringan erektil menyerupai busa padat (Potter & Perry, 2005, p.
532)
Ujung
anterior dari korpus spongiosum yang terletak di atas korpora kavernosa disebut
glans. Glans penis mempunyai jaringan erektil dan sensori. Area dimana glans
muncul dari batang penis disebut corona, yang
berarti tiara. Glans penis dan terutama corona, yang mengandung banyak ujung
saraf, adalah bagian yang paling sensitif dari penis (Potter & Perry, 2005,
p. 532)
2) Skrotum
Skrotum adalah kantung kulit tipis dan loggar
yang melindungi kedua testis. Skrotum terletak pada dasar penis. Skrotum dibagi
menjadi dua kompartemen, masing-masing mengandung satu testis, epididimis, dan
bagian dari duktus deferns. Skrotum responsif terhadap perubahan suhu. Suhu di
dalam skrotum sedikit di bawah suhu tubuh sehingga dapat terjadi
spermatogenesis (Potter & Perry, 2005, p. 532-533)
b. Struktur
Internal
1) Testis
Testis mengandung dua jenis jaringan
khusus: tubulus seminiferus, yang menghasilkan sperma, dan sel-sel Leydig yang
menghasilkan hormon pria atau androgen. Testosteron menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan organ genital dan menunjang pertumbuhan dan perkembangan
tulang dan otot (Potter & Perry, 2005, p.533)
2) Sistem
duktus (epididimis, duktus atau vas deferens, dan uretra)
Untuk keluar dari tubuh, sperma harus
melalui sistem saluran dengan lengkap secara berurutan: tubulus seminiferus,
epididimis, vas deferens, duktus ejakulatorius, dan uretra (Bobak, Lowdermilk
& Jensen, 2004, p. 54)
Setelah sperma terbentuk di dalam
testis, sperma mengalir ke dalam epididimis melalui tubulus seminiferus.
Epididimis adalah saluran menggulung dengan ketat dan memadat dalam bentuk
suatu struktur yang panjang, sempit, dan menyatu dengan bagian belakang testis.
Merupakan suatu duktus tempat penyimpanan untuk pematangan sperma yang terletak
tepat di luar testis (Watson, 2000)
Sperma membutuhkan waktu 2-4 minggu
untuk mengalir dari epididimis ke dalam duktus deferen. Duktus deferens atau
vas deferens adalah tuba panjang yang
menjalar ke atas dan keluar skrotum. Tuba tersebut melengkung sekitar kandung
kemih dan kemudian menjalar turun dan terbuka ke dalam ampula. Ampula merupakan
wadah dari sperma sebelum sperma di keluarkan ke dalam duktus ejakulatoris,
yang membawa sperma melalui prostat ke dalam uretra posterior (Potter &
Perry, 2005, p.533)
3)
Kelenjar Sistem Reproduksi Aksesori
(vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral)
Bobak
& Lowdermilk (2004), menjelaskan bahwa kelenjar reproduksi aksesori menyekresi
cairan yang menyokong kehidupan dan fungsi sperma. Kelenjar aksesosi ini
terdiri dari:
a)
Sepasang vesikula seminalis yang
terdapat di sepanjang permukaan posterior bawah kandung kemih
b)
Kelenjar prostat yang mengelilingi
uretra prostatik
c)
Kelenjar bulbouretralis (kelenjar
Cowper) yang terletak di bawah prostat, masing-masing satu di setiap sisi
uretra membranosa.
Vesikula
seminalis dan prostat menyekresi plasma seminal. Sekresi ini mencairkan dan
membawa sperma dan memberi karakteristik bau dari cairan yang diejakulasi.
Vesikula seminalis menyekresi cairan yang menunjang nutrisi sperma. Di dalam
kelenjar prostat, sekresi prostat menyatu dengan sperma dan cairan dari
vesikula seminalis. Cairan yang bersatu ini disebut cairan seminal dan memberikan nutrien bagi sperma yang lewat ke
dalam uretra. Cairan seminal juga merupakan buffer keasaman vaginal untuk
membantu fertilisasi (Potter & Perry, 2005, p.533)
Kelenjar
bulbouretral, yang lebih sering disebut sebagai kelenjar Cowper terletak di bawah prostat. Kelenjar ini menyekresi
cairan jernih, bersiifat basa dan berpelumas. Cairan ini berfungsi membuang
urine dari uretra, menetralkan keasaman dalam uretra, dan juga membuat
lingkungan yang sesuai bagi sperma (Potter & Perry, 2005, p.533)
4)
Semen
Semen adalah cairan yang diejakulasi pada
saat orgasme. Semen mengandung sperma dan sekresi dari vesikula seminalis,
kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretralis. Volume rata-rata setiap
ejakulasi ialah 2,5 sampai 3,5 ml. Sekitar 60% cairan semen total berasal dari
vesikula seminalis dan sekitar 20% dari kelenjar prostat. Sebagian kecil cairan
disekresi oleh kelenjar bulbouretralis dan kemungkinan juga oleh kelenjar
uretralis (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004, p. 54-55)
Semen berwarna putih sampai bening dengan
berat jenis 1,028. Semen mengandung pH basa dengan rentang 7,35 sampai 7,5. .
Semen mengandung unsur pokok yang menyediakan makanan, dukungan, meningkatkan
motilitas sperma, serta sebagai penyangga (buffer) lingkungan asam cairan
serviks dan vagina (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004, p. 54)
2. System
reproduksi wanita
Sistem reproduksi wanita terdiri dari
organ internal di dalam rongga yang terletak di dalam rongga pelvis dan di
topang oleh lantai pelvis dan genetalia eksternal yang terletak di parenium.
Stuktur reproduksi internal dan eksternal wanita berkembang da menjadi matur
akibat rangsangan hormone estrogen dan progesterone. Hormon yang dihasilkan
sejak awal kehidupan janin dan berlanjut terus menerus sampai masa puberitas
dan masa usia subur . stuktur reproduksi ini mengalami atrofi ( ukuran
mengecil) seiring peningkatan usia atau bila produksi hormone ovarium menurun ,
persarafan yang komplek dan luas serta suplay darah yang banyak mendukung fungsi struktur ini ( Bobak, Lowdermik &
Jensen, 2004 )
Genetalia wanita terdiri atas :
a. Organ
seks eksternal
1) Mons
pubis
Mons pubis atau mons veneris adalah
jaringan lemak subkutan berbentuk berbentuk bulat, padat dan lunak serta
merupakan jaringan ikat jarang diatas simpisis pubis. Mons pubis mengandung
banyak kelenjar sebasea( minyak dan ditumbuhi rambut berwarna hitam , kasar dan ikal pada masa
puberitas yakni sekitas satu sampai dua tahun sebelum awitan haid (manarke). Rata-rata manarke terjadi pada 13 tahun.
Karakteristik rambut pubis bervariasi dari halus dan jarang pada wanita asia
sampai tebal , kasar, ikal pada wanita keturunan amerika-afrika. Mons pubis
berperan dalam seksualitas dan melindungi simpisis pubis selama koitus
(hubungan seksual). Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh
wanita berkurang danm rambut pubis menurun pubis menipis. ( Bobak, lowdermik
& Jensen, 2004).
Mons
pubis adalah lapisan jaringan lemak yang menutupi tulang pubis dan dilapisi
oleh rambut pubis setelah puberitas .
2) Labia
mayora
Kedua labia mayora adalah lipatanm kulit vberlemak
memanjang dari mons pubis dan membentuk batasan terluar dari vulva. Labia
mayora memutup dan karenanya melindungi vagina dan ostium utetra . labia mayora
mempunyai reseptror sensoris yang sensitive terhadap sengtuhan, tekanan,nyeri
dan suhu. Kedua labia minora yang tepat di dalan labia mayora adalah lipatan
tipis kulit berpigmen yang memanjang ke atas untuk membentuk kepala klitoris.
Lipatan dalam ini mempunyai banyak
pembuluh darah , labia minora dapat menunjukan perubahan warna yang signifikan
selama rangsangan seksualitas dan kadang disebut sebagai kulit seks
3) Labia
minora
Labia minora terletak diantara dua labia
mayora merupakan lipatan kulit yang panjang ,sempit dan tidak berambut yang memanjang kearah
bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan dengan fourchetter. Sementara
bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen,permukaan medial
labia minora sama dengan
mukosa vagina merah muda dan basah ,
pembuluh darah sangat banyak membuat
labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minora memebekak bila ada
stimulasi emosional dan stimulasi fisik. Kel;enjar pada labia minora juga
melumasi vulva. Suplai saraf yang sangat banyak membuat labia minora sensitive
sehingga meningkatkan fungsi srotiknya. Ruangan diantara kedua labia
minora di sebut vestibulum. ( Bobak,
lowdermik & Jensen. 2004 )
4) Klitoris
Jika kepala klitoris ditarik ke belakang.
Maka batang dan glans dari klitoris akan tampak . klitoris terdiri sebagian besar
jaringan erektil, mempunyai banyak ujung saraf dan sangat sensitive terhadap
sentuhan, tekanan, dan suhu. Klitoris adalah organ yang paling sensitive
terhadap stimulasi dan mempunyai peran
sentral terhadap rangsangan seksual dan peningkatan perasaan ketegangan
seksual.
5) Prepusium
klitoris
Pada sambungan anterior , labia minora
kanan dan kiri memisah menjadi bagian medial lateral yang menyatu dibagian atas
klitoris dan membentuk prepusium, penutup
yang berbentuk seperti kait, terkadang prepusium menutupi klitoris, akibat daerah ini
membentuk suatu muara yang dapat disalah artikan sebagai meatus uretra.
6) Vestibulum
Vestibula adalah area vulva di sebelah
dalam labia minora. Baik ostium urinarius/ meatus dan ostium vaginal /introitus
terletak dalam vestibula antara klitoris dan ostium vaginal. Ostoium vaginal
terletak diantara uretra dan anus.( poter & peryy . 2004 )
Vestibulum
adalah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak
diatara labia mnora , klitoris dan
fourchette. Vestibulum terdiri dari dari muara uretra, kelanjar paravagina (
batholin ) .permuakan vestibulum yang
tipis dan agak berlendirir mudah teritasi oleh bahan kimia, panas, rabas,
friksi. Kelenjar vestibulum minora ialah stuktur tubular pendek yang terletak pada arah
posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil
lender sebagai pelumas ( Bobak, lowdermik , Jensen . 2004 )
7) Fourchette
Fourchette
adalah lipatan transvensal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung
bawah labia mayora dan minora digaris tengah dibawa orifium vagina . suatu
cekunga kecil dan fosa navikularis terletak diantara fourchette dan hymen.
8) Introistus
/ orifisium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum , pada gadis (
virgo tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen , utuh tampa robekan, hymen ialah lipatan yang
tertutup mukosa sebagian atau seluruh nya, bersifat elastic tapi kuat , disekitas
introitus vagina. Hymen dapat bersifat elastis sehingga memeungkinkan distensi
atau dapat robek dengan mudah.
9) Perenium
Perenium
adalah daerah muscular yang ditututpi kulit antara introituis vagina dan anus.
Parenium perenium adalah peluasan kulit dari belakang ofisium vagina ke anus.
Panjang 5 cm dan ditumbuhi rambut.
10) Vulva
Tampak
dari luar mulai dari mons pubis sampai tepi parenium terdiri dari mons pubis , labia mayora, labia
minora, clitoris, hymen, vestibulum, orifium urethere externum, kelenjar-kelenjar
pada diding vagina.
11) Hymen
( selaput dara )
Hymen merupakanselaput tipis yang
menutupi sebagian lubang vagina luar . pada umumnya hymen berlubang sehingga
menjadi saluran aliran darah meastruasi atau cairan yn an aliran darah
meastruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar
endometrium ( lapisan dalam rahim). ( ida.2009 )
12) Vagina
Vagina
adalah organ muscular , berdinding tipis yang terangkat atas p ada
sudut45 derajat mengarah jkebagian belakang. Dinding vagina terdiri dari 3 lapisan jaringan :
a) Lapisan
serosa luar yang tipis yang merupakan bagian dari membran yang melapis
kafasitas tubuh dan menupi organ
b) Lapisan
tengan otot polos, involunter yang dilanjutan dengan otot dari uteruis
c) Lapisan
terdalam adalah membrane mukosa yang disebut mukosa.
Vagina berfungsi sebagai saluran untuk
darah mesrtuasi, melahirkan anak dan kenikmatan seksual. Lapisan otot
sangat mudah direnggangkan sehingga
kemungkinan hubungan senggama dan pelahiran anak. Selama rangsangan seksual
terjadi vasokongsti. Sebagai akibat lapisan mukosa berkeringan dan memberikan pelumas vagina. Kelenjar
bartholin terletak pada kedua sisi ostium vaginalis. Kelenjar ini dulu diguga
menjadi sumber lubrikasi selama rangsangan seksual.
b. Organ
seks internal
1) Uterus
Uterus
adalah organ muscular berdinding di antara kandung kemih dan rectum, uterus
memopunyai panjang sekitar 7,6 cm dan tampak seperti buah pir terbalik . tuba
fallopi memasuki uterus pada kedua sisi uterus dekat bagian atas. Bagian atas yang lebar dari uterus dikenal sebagai badan.
Bagian dasar disebut serviks, memenjang
ke dalam vagina. Servik eksternal disebut ektoserviks dan kanalis
serviks internbal disebut endoserviks. Pertemuan area ini adalah tempat dimana
epitel kubus berubah menjadi epitel batang ,sel-sel di aren ini yang diambil
untuk dan diperiksan selama ter papanicolau untukl mengkaji pertumbuhan eksesif
prekanker atau malignan.
Lapisan
dalam servirks mengandung banyak kelenjar yang menyekresi mucus. Aliran konstan
mucus melindungi kavitas uterin ketika terjadi ovulasi. Mucus lebih mudah
ditembus oleh sperma pada saat ovulasi.
Uterus
terbentuk dari lapisan penyambung eksternal yang disebut pareniuml,lapisan
tengah adalah lapiswan otot polos yang disebut miometrium dan membrane mukosan bagian
dalam endomentrium. Serat otot dari lapisan miometrium membesar selama
kehamilan untuk memungkinkan pertumbuhan janin .
2) Tuba
fallopi
Sepasang tuba fallopi melekat pada furdus
uteri tuba ini memanjang kea rah
lateral, Kedua tubafallopi mulai pada bagian atas uterus uterus dan berakhir
dengan fimbriae panjang seperyti jari dekat ovarium. Tuba fallopi berfungsi
sebagai saluran untuk lewatnya telur dan sperma sehingga dapat terjadi
fertilasasinbiasanya terjadi dalam bagian atas satu tuba fallopi ( potter &
perry. 2005 )
Tuba fallopi merupakan bagi ovum,
tonjolan-tonjolan infundibulum menyerupai jari ( fimbria ) menarik ovum ke
dalam tuba fallopidengan gerakan seperti gelombang . ovum didorang sepanjang
tuba oleh gerakan peristaltic lapisan otot san silia. Aktivitas peristaltic
tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar terjadi pada saat
ovulasi.sel-sel kolumnar menyekresi nutrient untuk menyokong ovum selama berada
di dalam tuba sperma. ( Bobak, lowdermilk & Jensen. 2004 ).
3) Ovarium
Terdapat
dua buah ovarium yang berukuran sebesar
kacang hijau , satu pada masing-masing sisi uterus . kedua ovarium ini
menyekresi hormone pda wanita termasuk estrogen, progesterone dan sejumlah
kecil andogen secara langsung ked lam aliran darah . kedua ovarium ini juga
memproduksi telur yang dilepaskan dan ditrasportasikan melalui tuba fallopi,
proses reproduksi telur berawal dari janin wanita dan berakhir sebnelum lahir.
Setiap wanita dilahirkan dengan kelengkapan ova. Telur ini terus mengalami atresia(
degenerasi dan response ) sehingga hanya sekitar 400.000yang masih tertinggal
saat puberitas. Satu telur mengalami maturasi setiap bulan . siklusnya
berlanjut sampai fungsi ovarium menurun saat menopause. (potter & perry.
2004 )
3. Kelenjar
Seks Sekunder (Payudara)
Payudara bukan bagian dari organ seks
eksternal atau internal, tetapi lebih dianggap sebagi karakteristik seks
sekunder (karakteristik fisik selain dari genital yang membedakan wanita dengan
pria) (Smeltzer & Bare, 2001)
Kelenjar mamae akan menjadi fungsional
saat pubertas untuk merespon estrogen pada perempuan dan pada laki-laki
biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mamae mencapai puncak
perkembangannya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah kelahiran
bayi (Sloane, 2003, p. 358)
Payudara merupakan elevasi dari jaringan
glandular dan adiposa yang tertutup kulit pada dinding anterior dada. Payudara
terletak di atas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui
selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara bergantung pada jumlah jaringan
lemak dan jaringan ikat (Sloane, 2003, p. 358)
Sloane
Ethel, menjelaskan struktur makroskopis dari payudara sebagai berikut:
a) Jaringan
glandular terdiri dari 15-20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya
sendiri yang membesar menjadi sinus laktiferus (ampula).
b) Lobus-
lobus dikelilingi jaringan adiposa dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium
Cooper (berkas jaringan ikat adiposa).
c) Lobus
mayor bersubdivisi menjadi 20-40 lobulus, setiap lobulus kemudian bercabang
menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori. Sel-sel
alveolar, di bawah pengaruh hormonal, saat kehamilan dan setelah kelahiran
merupakan unit glandular yang mensistesis dan mensekresi susu
d) Puting,
memiliki kulit berpigmen dan berkerut yang membentang keluar sekitar 1 cm
sampai 2 cm untuk membentuk areola. Areola mengandung kelenjar sebasea dan
kelenjar keringat yang besar, beberapa diantaranya berhubungan dengan folikel
rambut dan serabut otot polos yang menyebabkan ereksi puting saat berkontraksi.
Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri
mamaria interna, yang merupakan cabang dari arteri subklavia. Dan darah dari
payudara dialirkan melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju ke vena
kava superior. Selain itu, aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae,
kulit, puting, dan areola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan
demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane,
2003, p. 358-359)
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. I.M, Lowdermilk. D.L, Jen
sen, M.D. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed. 4. Jakarta: EGC.
Guyton, A.C. (2007). Buku ajar fisiologi
kedokteran. Jakarta : EGC
Hamilton, P.M. (1995). Dasar-dasar
keperawatan maternitas. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Ed.
2. Jakrta: Salemba Medika.
Kozier, Barbara.(2010).Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,
proses, dan praktik.Ed.7.Jakarta: EGC
Potter, P.A., & Perry, A. G.(2005). BukuAjar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Praktik.Edisi 4. USA: Elsevier Mosby
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat