google adsense

Monday, August 7, 2017

PROMOSI KESEHATAN

PROMOSI KESEHATAN
1.      Pengertian
       Menurut ewles dan Simnett 1994, Promosi kesehatan adalah tentang meningkatkan status kesehatan dari individu dan komunitas. Sedangkan Notoatmodjo 2003, menjelaskan bahwa promosi kesehatan adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan.
       Pendidikan kesehatan/ promosi kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Berdasarkan dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan berdasarkan 5 (lima) tingkatan pencegahan yang dikemukakan oleh Leavel dan Clark, dalam Notoatmodjo, p.31, 2003 yaitu:
a.       Promosi kesehatan (Healt Promotion)
Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungna, dan kesehatan perorangan.
b.      Perlindungan Khusus melalui imunisasi (Spesifik promotion)
Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di Negara-negara berkembang. Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai cara perlindungan terhadap penyakit pada orang dewasa maupun pada anak-anaknya masih rendah.
c.       Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and prompt treatment)
Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit, maka penyakit-penyakit yang terjadi di dalam masyarakat sering sulit terdeteksi. Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.
d.      Pembatasan cacat (disability limitation)
Pada tahap ini sering kali masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas, hal ini disebabkan dampak dari kurangnya pengetahuan. Karena pengobatan yang tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi cacat atau memiliki ketidak mampuan untuk melakukan sesuatu. Dan disinilah pendidikan kesehatan sangat berperan.
e.       Rehabilitas (Rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk memulihkan kecacatannya tersebut diperlukan latihan-latihan tertentu, tetapi terkadang hal tersebut tidak dilakukan dan dijalankan dengan benar, serta orang yang cacat merasa malu setelah kembali ke masyarakat dan masyarakat sulit menerima keberadaan mereka. Oleh sebabitu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga untuk masyarakat.

2.      Tujuan Promosi kesehatan
       Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk mememlihara dan meningktakan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial. Selain itu juga disebutkan bahwa tujuan promosi kesehatan itu adalah: (Notoatmodjo, p.21, 2003)
a.       Mengubah pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep
b.      Mengubah sikap dan persepsi
c.       Menanmkan tingkah laku dan kebiasaan yang baru
       Sangat penting bahwa setiap orang yang terlibat dalam promosi kesehatan harus sadar akan aspek-aspek etik dan mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan dalam hubungan dengan promosi kesehatan, terutama jika terlibat dalam pendidikan kesehatan dengan tujuan mengubah gaya hidup individu. (Ewles & Simnett, p.52-53, 1994)

Alat bantu dan media promosi kesehatan
A.  Pengertian
Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini lebih sering  disebut “alat peraga”, karena berfungsi untuk membantu dan memragakan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran. Alat peraga akan membantu dalam melakukan penyuluhan, agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan orang tersebut dengan jelas dan tetap pula. Dengan alat peraga orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga mereka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilakan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronika (TV,Radio, Komputer,dll) dan media luar ruang sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapka dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
B.  Manfaat alat bantu pendidikan
1.    Menimbulkan minat sasaran pendidikan
2.    Mencapai sasaran yang lebih banyak
3.    Membantu mengatasi hambatan bahasa
4.    Merangsang sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan
5.    Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
6.    Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain
7.    Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik/pelaku pendidikan
8.    Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan
9.    Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya memberikan pengertian ynag lebih baik.
10.     Membantu menegaakan pengertian yang diperoleh

C.  Tujuan media promosi kesehatan
1.    Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2.    Media dapat menghindari kesalahan persepsi
3.    Dapat memperjelas informasi
4.    Media dapat mempermudah pengertian
5.    Mengurangi komunikasi yang verbalistik
6.    Dapat menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
7.    Memperlancar komunikasi


D.  Macam-macam alat bantu pendidikan
1.    Alat bantu lihat (visual aids)
a.    Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan)pada waktu terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
1)        Alat yang diproyeksikan, misanya; slide, film, film strip dan sebagainya
2)        Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
a)        Dua dimensi:gambar peta, bagan dan sebagainya
b)        Tiga dimensi; bola dunia, boneka,dll
b.    Alat-alat bantu dengar(audio aids)
Alat yang dapat membantu menstimulasi indra pnedengar, pada waktu proses penyampaian bahan pendidikan/pengajran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dll.
c.    Alat bantu lihat-dengar
Misalnya televisi dan video cassette. Lebih dikenal dengan audio visual aids (AVA).
Menurut pembuatan dan penggunaannya dibagi menjadi :
1.        Alat peraga yang complicated (rumit)
       Misal film, film strip slide dan sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
2.        Alat peraga yang sederhana, yang mudah dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh seperti bambu, karton, kaleng bekas, kertas koran dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang sederhanayang dapat dipergunakan diberbagai tempat :
a.    Dirumah tangga, seperti leflet, buku bergambar
b.    Dikantor-kantor dan sekolah-sekolah seperti papan tulis, flipchart, poster, leflet, dan sebagainya
c.    Dimasyarakat umum, misal poster, spanduk, leaflet, dan sebagainya



Berdasarkan bentuk umum penggunaannya :
1.    Bahan bacaan : modul, rujukan/bacaan, folder,leaflet, majalah, buletin, dan sebagainya
2.    Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, fipchart, transparan, slide, film dan sebagainya.

Berdasarkan cara produksi
1.    Media cetak
Yaitu suau media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak pada umumny terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Adapan macam-macamnya adalah :
a.    Poster
b.    Leaflet
c.    Brosur
d.   Majalah
e.    Surat kabar
f.     Lembar balik
g.    Sticker dan pamflet
Fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur.
Kelebihan :
a.    Tahan lama
b.    Mencakup banyak orang
c.    Biaya tidak tinggi
d.   Tidak perlu listrik
e.    Dapat dibawa kemana-mana
f.     Dapat mengungkit rasa keindahan
g.    Mempermudah pemahaman
h.    Meningkatkan gairah belajar

Kelemahan :
a.    Media ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
b.    Mudah terlipat
2.    Media Elektronika
Yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Adapun macam-macam media tersebut adalah :
a.    Tv
b.    Radio
c.    Film
d.   Video film
e.    Cassette
f.     CD
g.    VCD

Kelebihan :
a.    Sudah dikenal masyarakat
b.    Mengikutsertakan semua panca indra
c.    Lebih mudah dipahami
d.   Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
e.    Bertatap muka
f.     Penyajian dapat dikendalikan
g.    Jangakuan relatif lebih besar
h.    Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang

Kelemahan :
a.    Biaya lebih tinggi
b.    Sedikit rumit
c.    Perlu listrik
d.   Perlu alat canggih untuk produksinya
e.    Perlu persiapan matang
f.     Peralatan selalu berkembang dan berubah
g.    Perlu keteramppilan penyimpanan
h.    Perlu terampil dalam pengoperasian



3.    Media luar ruang
Yaitu media yang menyampaikan pesannya diliar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya :
a.    Papan reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum diperjalanan
b.    Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat diatas secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang disuatu tempat strategi agar dapat dilihat oleh semua orang.
c.    Pameran
d.   Banner
e.    Tv layar lebar

Kelebihan :
a.    Sebagai informasi umum dan hiburan
b.    Mengikutsertakan semua panca indra
c.    Lebih mudah dipahami
d.   Penyajian dapat dikendalikan
e.    Jangkauan relatif lebih besar
f.     Dapat menjadi tempat bertanya lebih detail
g.    Dapat menggunakan semua panca indra secara langsung, dan lain-lain.

Kelemahan :
a.    Biaya lebih tinggi
b.    Sedikit rumit
c.    Ada yang memerlukan listrik
d.   Ada yang memerlukan alat canggih untuk produksinya
e.    Perlu persiapan matang
f.     Peralatan selalu berkembang dan berubah
g.    Perlu keterampilan penyimpanan
h.    Perlu keterampilan dalam pengoperasian

E.   Merancang pengembangan media promosi kesehatan
Media promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang disampaikan. Untuk hal itu diperlukan langkah-langkah merancang pengembangan media promosi kesehatan sebagai berikut:
1.    Menetapkan tujuan
Tujuannya adalah suatu pernyataan tentang suatu keadaan dimasa datang yang akan dicapai melalui pelaksanaan kegiatan tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan harus :
a.    Realistis
b.    Jelas dan dapat diukur
c.    Apa yang akan diukur
d.   Seberapa banyak perubahan yang akan diukur
e.    Berapa lama dan dimana pengukuran dilakukan
Penetapan tujuan adalah sebagai dasar untuk merancang media promosi kesehatan dan dalam merancang evaluasi. Jika tujuan yang ditetapkan tidak jelas dan tidak operasional maka program menjadi tidak fokus dan tidak efektif.
2.    Menetapkan segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya adalah memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dan memberikan kepuasan pada masing-masing segmen. Dapat juga untuk menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan produk. Selain itu juga dapat menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah diakses oleh khalayak sasaran. Sebelum media promosi kesehatan diluncurkan hendaknya perlu mengumpulkan data sasaran seperti :
a.    Data karakteristik perilaku khalayak sasaran
b.    Data epidemiologi
c.    Data demografi
d.   Data geografi
e.    Data psikologi
3.    Mengembangkan posisioning pesan
Posisioning adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk perusahaan, individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya. Posisioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon konsumen atau khalayak sasaran. Hal ini bukan strategi produk tetapi strategi komunikasi. Posisioning membentuk citra. Sesuatu citra bisa kaya makna atau sederhana saja. Sebaiknya citra bisa berubah-ubah dan dinamis. Citra bisa diterima secara homogen dan sama.
4.    Menentukan strategi posisioning
Pada prinsipnya sesorang ingin melakukan kegiatan posisioning memerlukan suatu ketekunan dan kejernihan berpikir dalam memandang produk dan pasar yang tengah diusahakan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan :
a.    Identifikasi para pesaing
b.    Persepsi konsumen
c.    Menentukan posisi pesaing
d.   Menganalisis preferensi khalayak sasaran
e.    Menentukan posisi merek produk sendiri
f.     Ikuti perkembangan posisi
5.    Memilih media promosi kesehatan
Pemilihan media adalah jabaran saluran yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalalayak sasaran. Yang perlu diperhatikan adalah :
a.    pemilihan media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan selera pengelola program
b.    media yang dipilih harus memberikan dampak yang luas
c.    setiap media akan mempunyai peranan yang berbeda
d.   penggunaan beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan cakupan, frekuensi, dan efektivitas pesan.

Perawat dipuskesmas, sebagai perawat kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan; pendidik atau penyuluh kesehatan; penentu kasus;penghubung dan koordinator;pelaksana konseling keperawatan;dan model peran (role model). Dua peran perawat komunitas, yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta konseling kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan. Berdasarkan peran tersebut,perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mendukung individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mencapai tujuanperubahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat yang merupakan visi dari promosi kesehatan. (Ferry & Effendy,2009;p.115-116)
Pra sekolah : bahasa sederhana, permainan, musik dan demonstrasi
Usia sekolah : bahasa beragam dengan tingkat kemampuan dan kemampuan kognitif, menggunakan permainan interaktif teka-teki, mencocokkan, dan roleplay
Remaja : pembelajaran kooperatif, PBL,  diskusis, demonstrasi, dan roleplay
Dewasa: kuliah klasikal, diskusi, demonstrasi, dan role play yang menekankan pada tingkat  emosional
(Ferry&Effendi;p.114)
Perbedaan pelayanan diantara kedua bentuk pelayanan tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu tempat kegiatan,jenis pasien yang dilayani, ruang lingkup pelayanan perhatian utama, dan sasaran pelayanan :
Aspek perbedaan
Rumah sakit
Keperawatan kesehatan masyarakat
Tempat kegiatan
Bangsal perawatan
Klinik
Puskesmas
Rumah sekolah
Perusahaan
Panti-panti
Tipe pasien yang dilayani
Orang sakit
Orang meninggal
Orang sehat
Orang sakit
Orang meninggal
Ruang lingkup pelayanan
Kuratif
rehabilitatif
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Resosiasi
Perhatian utama
Rasa aman selama sakit
Peningkatan kesehatan
Pencegahan penyakit
Sasaran pelayanan
individu
Individu
Keluarga
Kelompok khusus
masyarakat

(Effendy&Nasrul,1998;p.30-31) 

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat