PROMOSI
KESEHATAN
1. Pengertian
Menurut ewles dan Simnett 1994, Promosi
kesehatan adalah tentang meningkatkan status kesehatan dari individu dan
komunitas. Sedangkan Notoatmodjo 2003, menjelaskan bahwa promosi kesehatan
adalah suatu bentuk intervensi atau upaya yang ditujukan kepada perilaku, agar
perilaku tersebut kondusif untuk kesehatan.
Pendidikan kesehatan/ promosi kesehatan
adalah suatu penerapan konsep pendidikan di dalam bidang kesehatan. Berdasarkan
dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan 5 (lima) tingkatan pencegahan yang dikemukakan oleh Leavel dan
Clark, dalam Notoatmodjo, p.31, 2003 yaitu:
a. Promosi
kesehatan (Healt Promotion)
Dalam
tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan gizi,
kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungna, dan kesehatan perorangan.
b. Perlindungan
Khusus melalui imunisasi (Spesifik promotion)
Dalam
program imunisasi sebagai bentuk pelayanan perlindungan khusus ini pendidikan
kesehatan sangat diperlukan terutama di Negara-negara berkembang. Hal ini
karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai cara
perlindungan terhadap penyakit pada orang dewasa maupun pada anak-anaknya masih
rendah.
c. Diagnosis
dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and prompt treatment)
Dikarenakan
rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit,
maka penyakit-penyakit yang terjadi di dalam masyarakat sering sulit
terdeteksi. Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan
kesehatan yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan sangat diperlukan
pada tahap ini.
d. Pembatasan
cacat (disability limitation)
Pada
tahap ini sering kali masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas,
hal ini disebabkan dampak dari kurangnya pengetahuan. Karena pengobatan yang
tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi cacat atau
memiliki ketidak mampuan untuk melakukan sesuatu. Dan disinilah pendidikan
kesehatan sangat berperan.
e. Rehabilitas
(Rehabilitation)
Setelah
sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk
memulihkan kecacatannya tersebut diperlukan latihan-latihan tertentu, tetapi
terkadang hal tersebut tidak dilakukan dan dijalankan dengan benar, serta orang
yang cacat merasa malu setelah kembali ke masyarakat dan masyarakat sulit
menerima keberadaan mereka. Oleh sebabitu jelas pendidikan kesehatan diperlukan
bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga untuk masyarakat.
2. Tujuan
Promosi kesehatan
Tujuan umum dari promosi kesehatan
adalah Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk mememlihara dan meningktakan
derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara
ekonomi maupun sosial. Selain itu juga disebutkan bahwa tujuan promosi kesehatan
itu adalah: (Notoatmodjo, p.21, 2003)
a. Mengubah
pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep
b. Mengubah
sikap dan persepsi
c. Menanmkan
tingkah laku dan kebiasaan yang baru
Sangat penting bahwa setiap orang yang
terlibat dalam promosi kesehatan harus sadar akan aspek-aspek etik dan
mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan dalam hubungan dengan promosi
kesehatan, terutama jika terlibat dalam pendidikan kesehatan dengan tujuan
mengubah gaya hidup individu. (Ewles & Simnett, p.52-53, 1994)
Alat
bantu dan media promosi kesehatan
A. Pengertian
Yang
dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh
pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini lebih
sering disebut “alat peraga”, karena
berfungsi untuk membantu dan memragakan sesuatu dalam proses pendidikan
pengajaran. Alat peraga akan membantu dalam melakukan penyuluhan, agar
pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran
dapat menerima pesan orang tersebut dengan jelas dan tetap pula. Dengan alat
peraga orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit, sehingga
mereka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
Media
promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilakan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media
cetak, elektronika (TV,Radio, Komputer,dll) dan media luar ruang sehingga
sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapka dapat berubah
perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan.
B. Manfaat
alat bantu pendidikan
1. Menimbulkan
minat sasaran pendidikan
2. Mencapai
sasaran yang lebih banyak
3. Membantu
mengatasi hambatan bahasa
4. Merangsang
sasaran pendidikan untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan
5. Membantu
sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat
6. Merangsang
sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain
7. Mempermudah
penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik/pelaku pendidikan
8. Mempermudah
penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan
9. Mendorong
keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih mendalami, dan akhirnya
memberikan pengertian ynag lebih baik.
10.
Membantu menegaakan pengertian yang
diperoleh
C. Tujuan
media promosi kesehatan
1. Media
dapat mempermudah penyampaian informasi
2. Media
dapat menghindari kesalahan persepsi
3. Dapat
memperjelas informasi
4. Media
dapat mempermudah pengertian
5. Mengurangi
komunikasi yang verbalistik
6. Dapat
menampilkan objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
7.
Memperlancar komunikasi
D. Macam-macam
alat bantu pendidikan
1. Alat
bantu lihat (visual aids)
a. Alat
ini berguna dalam membantu menstimulasi indra mata (penglihatan)pada waktu
terjadinya proses pendidikan. Alat ini ada 2 bentuk :
1)
Alat yang diproyeksikan, misanya; slide,
film, film strip dan sebagainya
2)
Alat-alat yang tidak diproyeksikan :
a)
Dua dimensi:gambar peta, bagan dan
sebagainya
b)
Tiga dimensi; bola dunia, boneka,dll
b. Alat-alat
bantu dengar(audio aids)
Alat yang dapat
membantu menstimulasi indra pnedengar, pada waktu proses penyampaian bahan
pendidikan/pengajran. Misalnya piringan hitam, radio, pita suara, dll.
c. Alat
bantu lihat-dengar
Misalnya televisi dan
video cassette. Lebih dikenal dengan audio visual aids (AVA).
Menurut
pembuatan dan penggunaannya dibagi menjadi :
1.
Alat peraga yang complicated (rumit)
Misal film, film strip slide dan
sebagainya yang memerlukan listrik dan proyektor.
2.
Alat peraga yang sederhana, yang mudah
dibuat sendiri dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh seperti bambu, karton,
kaleng bekas, kertas koran dan sebagainya. Beberapa contoh alat peraga yang
sederhanayang dapat dipergunakan diberbagai tempat :
a. Dirumah
tangga, seperti leflet, buku bergambar
b. Dikantor-kantor
dan sekolah-sekolah seperti papan tulis, flipchart, poster, leflet, dan
sebagainya
c. Dimasyarakat
umum, misal poster, spanduk, leaflet, dan sebagainya
Berdasarkan bentuk umum
penggunaannya :
1. Bahan
bacaan : modul, rujukan/bacaan, folder,leaflet, majalah, buletin, dan
sebagainya
2. Bahan
peragaan: poster tunggal, poster seri, fipchart, transparan, slide, film dan
sebagainya.
Berdasarkan cara
produksi
1. Media
cetak
Yaitu suau media statis
dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak pada umumny terdiri dari
gambaran sejumlah kata, gambar, atau foto dalam tata warna. Adapan
macam-macamnya adalah :
a. Poster
b. Leaflet
c. Brosur
d. Majalah
e. Surat
kabar
f. Lembar
balik
g. Sticker
dan pamflet
Fungsi utama media cetak adalah memberi
informasi dan menghibur.
Kelebihan :
a. Tahan
lama
b. Mencakup
banyak orang
c. Biaya
tidak tinggi
d. Tidak
perlu listrik
e. Dapat
dibawa kemana-mana
f. Dapat
mengungkit rasa keindahan
g. Mempermudah
pemahaman
h. Meningkatkan
gairah belajar
Kelemahan
:
a. Media
ini tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak
b. Mudah
terlipat
2. Media
Elektronika
Yaitu suatu media
bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya
melalui alat bantu elektronika. Adapun macam-macam media tersebut adalah :
a. Tv
b. Radio
c. Film
d. Video
film
e. Cassette
f. CD
g. VCD
Kelebihan
:
a. Sudah
dikenal masyarakat
b. Mengikutsertakan
semua panca indra
c. Lebih
mudah dipahami
d. Lebih
menarik karena ada suara dan gambar bergerak
e. Bertatap
muka
f. Penyajian
dapat dikendalikan
g. Jangakuan
relatif lebih besar
h. Sebagai
alat diskusi dan dapat diulang-ulang
Kelemahan
:
a. Biaya
lebih tinggi
b. Sedikit
rumit
c. Perlu
listrik
d. Perlu
alat canggih untuk produksinya
e. Perlu
persiapan matang
f. Peralatan
selalu berkembang dan berubah
g. Perlu
keteramppilan penyimpanan
h. Perlu
terampil dalam pengoperasian
3. Media
luar ruang
Yaitu media yang
menyampaikan pesannya diliar ruang secara umum melalui media cetak dan
elektronika secara statis, misalnya :
a. Papan
reklame yaitu poster dalam ukuran besar yang dapat dilihat secara umum
diperjalanan
b. Spanduk
yaitu suatu pesan dalam bentuk tulisan dan disertai gambar yang dibuat diatas
secarik kain dengan ukuran tergantung kebutuhan dan dipasang disuatu tempat
strategi agar dapat dilihat oleh semua orang.
c. Pameran
d. Banner
e. Tv
layar lebar
Kelebihan :
a. Sebagai
informasi umum dan hiburan
b. Mengikutsertakan
semua panca indra
c. Lebih
mudah dipahami
d. Penyajian
dapat dikendalikan
e. Jangkauan
relatif lebih besar
f. Dapat
menjadi tempat bertanya lebih detail
g. Dapat
menggunakan semua panca indra secara langsung, dan lain-lain.
Kelemahan :
a. Biaya
lebih tinggi
b. Sedikit
rumit
c. Ada
yang memerlukan listrik
d. Ada
yang memerlukan alat canggih untuk produksinya
e. Perlu
persiapan matang
f. Peralatan
selalu berkembang dan berubah
g. Perlu
keterampilan penyimpanan
h. Perlu
keterampilan dalam pengoperasian
E. Merancang
pengembangan media promosi kesehatan
Media
promosi kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi atau
pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga
sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang
disampaikan. Untuk hal itu diperlukan langkah-langkah merancang pengembangan
media promosi kesehatan sebagai berikut:
1. Menetapkan
tujuan
Tujuannya adalah suatu
pernyataan tentang suatu keadaan dimasa datang yang akan dicapai melalui
pelaksanaan kegiatan tertentu. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan harus :
a. Realistis
b. Jelas
dan dapat diukur
c. Apa
yang akan diukur
d. Seberapa
banyak perubahan yang akan diukur
e. Berapa
lama dan dimana pengukuran dilakukan
Penetapan
tujuan adalah sebagai dasar untuk merancang media promosi kesehatan dan dalam
merancang evaluasi. Jika tujuan yang ditetapkan tidak jelas dan tidak
operasional maka program menjadi tidak fokus dan tidak efektif.
2. Menetapkan
segmentasi sasaran
Segmentasi sasaran
adalah suatu kegiatan memilih kelompok sasaran yang tepat dan dianggap sangat
menentukan keberhasilan promosi kesehatan. Tujuannya adalah memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya dan memberikan kepuasan pada masing-masing
segmen. Dapat juga untuk menentukan ketersediaan, jumlah dan jangkauan produk.
Selain itu juga dapat menghitung jenis media dan menempatkan media yang mudah
diakses oleh khalayak sasaran. Sebelum media promosi kesehatan diluncurkan
hendaknya perlu mengumpulkan data sasaran seperti :
a. Data
karakteristik perilaku khalayak sasaran
b. Data
epidemiologi
c. Data
demografi
d. Data
geografi
e. Data
psikologi
3. Mengembangkan
posisioning pesan
Posisioning
adalah suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk perusahaan,
individu atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran
atau konsumennya. Posisioning bukan sesuatu yang anda lakukan terhadap produk
tetapi sesuatu yang anda lakukan terhadap otak calon konsumen atau khalayak
sasaran. Hal ini bukan strategi produk tetapi strategi komunikasi. Posisioning
membentuk citra. Sesuatu citra bisa kaya makna atau sederhana saja. Sebaiknya
citra bisa berubah-ubah dan dinamis. Citra bisa diterima secara homogen dan
sama.
4. Menentukan
strategi posisioning
Pada prinsipnya
sesorang ingin melakukan kegiatan posisioning memerlukan suatu ketekunan dan
kejernihan berpikir dalam memandang produk dan pasar yang tengah diusahakan.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan :
a. Identifikasi
para pesaing
b. Persepsi
konsumen
c. Menentukan
posisi pesaing
d. Menganalisis
preferensi khalayak sasaran
e. Menentukan
posisi merek produk sendiri
f. Ikuti
perkembangan posisi
5. Memilih
media promosi kesehatan
Pemilihan media adalah
jabaran saluran yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalalayak
sasaran. Yang perlu diperhatikan adalah :
a. pemilihan
media didasarkan pada selera khalayak sasaran, bukan selera pengelola program
b. media
yang dipilih harus memberikan dampak yang luas
c. setiap
media akan mempunyai peranan yang berbeda
d. penggunaan
beberapa media secara serempak dan terpadu akan meningkatkan cakupan,
frekuensi, dan efektivitas pesan.
Perawat
dipuskesmas, sebagai perawat kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi
pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan; pendidik atau penyuluh
kesehatan; penentu kasus;penghubung dan koordinator;pelaksana konseling
keperawatan;dan model peran (role model). Dua peran perawat komunitas, yaitu
sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan serta konseling kesehatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup
promosi kesehatan. Berdasarkan peran tersebut,perawat kesehatan masyarakat
diharapkan dapat mendukung individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam
mencapai tujuanperubahan perilaku untuk hidup bersih dan sehat yang merupakan
visi dari promosi kesehatan. (Ferry & Effendy,2009;p.115-116)
Pra
sekolah : bahasa sederhana, permainan, musik dan demonstrasi
Usia sekolah : bahasa beragam dengan
tingkat kemampuan dan kemampuan kognitif, menggunakan permainan interaktif
teka-teki, mencocokkan, dan roleplay
Remaja
: pembelajaran kooperatif, PBL,
diskusis, demonstrasi, dan roleplay
Dewasa: kuliah klasikal, diskusi,
demonstrasi, dan role play yang menekankan pada tingkat emosional
(Ferry&Effendi;p.114)
Perbedaan
pelayanan diantara kedua bentuk pelayanan tersebut dapat dilihat dari berbagai
aspek yaitu tempat kegiatan,jenis pasien yang dilayani, ruang lingkup pelayanan
perhatian utama, dan sasaran pelayanan :
Aspek perbedaan
|
Rumah sakit
|
Keperawatan kesehatan masyarakat
|
Tempat
kegiatan
|
Bangsal
perawatan
Klinik
|
Puskesmas
Rumah
sekolah
Perusahaan
Panti-panti
|
Tipe pasien
yang dilayani
|
Orang sakit
Orang
meninggal
|
Orang sehat
Orang sakit
Orang
meninggal
|
Ruang
lingkup pelayanan
|
Kuratif
rehabilitatif
|
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Resosiasi
|
Perhatian
utama
|
Rasa aman
selama sakit
|
Peningkatan
kesehatan
Pencegahan
penyakit
|
Sasaran
pelayanan
|
individu
|
Individu
Keluarga
Kelompok
khusus
masyarakat
|
(Effendy&Nasrul,1998;p.30-31)
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat