A. Faktor – faktor yang mempengaruhi
seksualitas
a. Faktor
fisik
Klien dapat mengalami penurunan keinginan seksual
karena alasan fisik. Aktivitas seksual dapat menyebabkan nyeri dan
ketidaknyamanan.bahkan hanya membahayakan bahwa seks dapat menyakitkan sudah
menurun keinginan seks.
b. Faktor
hubungan
Masalah dalam hubungan dapat mengalihkan perhatian
seseorang dari keinginan seks. Setelah hubungan kemesraan telah memudar,
pasangan mungkin mendapati bahwa meraka dihadapkan pada perbedaan yang sangat
besar dalam nilai atau perbedaan yang sangat besar dalam nilai atau gaya hidup
mereka.
c. Gaya
hidup
Faktor gaya hidup, seperti pengguna atau penyalah
gunaan alkohol atau tidak punya waktu untuk mencurahkan perasaan dalam
berhubungan, dapat mempengaruhi keinginan seksual. Dahulu perilaku seksual yang
dikait kan dengan, terutama dalam periklanan, alkohol dapat menyebabkan rasa
sejahtera atau gairah palsu dalam tahap awal seks. Namun demikian, banyak bukti
sekarang ini menunjukkan bahwa efek negatif alkohol terhadap seksualitas jauh
melebihi euforia yang mungkin dihasilkan pada awalnya.
d. Harga
diri
Tingkat harga diri pasien juga dapat menyebabkan
konflik yang menyebabkan seksualitas. Jika harga diri seksualitas tidak
dipelihara dengan mengembangkan perasaan yangkuat tentang seksual diri dan
dengan mempelajari keterampilan seksual, seksualitan mungkin menyebabkan
perasaan negatif atau menyebabkan tekanan perasaan seksual.
e. Budaya
Seksualitas diatur oleh budaya individu. Sikap
masyarakat sangat bervarias, misalnya sikap terkait permainan seksual pada masa
kanak-kanak dengan jenis kelamin berbeda.
f. Nilai
keagamaan
Agama mempengaruhi ekspresi seksual. Agama memberi
pedoman untuk perilaku seksual dan situasi yang dapat diterima untuk perilaku
tersebut, perilaku seksual yang dilarang dan konsekwensi melanggar peraturan
seksual.
g. Etika
personal
Meskipun etika integral dengan agama, pemikiran etik
dan pendekatan etik terhadap seksualitas dapat dipandang secara terpisahdari
agama. Banyak individu dan kelompok mengembangkan kode pelaksanaan tertylus
atau tidak tertulis berdasarkan pada prisip etik.
h. Status
kesehatan
Pikiran, tubuh dan emosi yang sehat sangat penting
untuk kesejahteraan seksual . Banyak faktor kesehatn yang dapat menganggu
ekspresi seksualitas seseorng, yang umum di temui seperti pasien yang dengan penyakit jantung seringkali
mengali kecemasan aktivitas seksualitas hingga dapat menyebabkan mereka
membatasi atau menghindari aktivitas seksual.
i. Medikasi
Banyak obat memiliki efek samping yang dapat
mempengaruhi fungsi seksual. Sebagai contoh, obat anti depresan dapat memperlambat
ejakulasi. Hal ini dapat menjadi maslah bagi pria yang menemukan dirinya
tiba-tiba tidak mampu ejakulasi . akan tetapi, apabila pria mengalami ejakulasi
dini, obat anti deoresan adapat digunaknuntuk mengobati maslah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak. I.M, Lowdermilk. D.L, Jen
sen, M.D. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed. 4. Jakarta: EGC.
Guyton, A.C. (2007). Buku ajar fisiologi
kedokteran. Jakarta : EGC
Hamilton, P.M. (1995). Dasar-dasar
keperawatan maternitas. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Ed.
2. Jakrta: Salemba Medika.
Kozier, Barbara.(2010).Buku ajar fundamental keperawatan: konsep,
proses, dan praktik.Ed.7.Jakarta: EGC
Potter, P.A., & Perry, A. G.(2005). BukuAjar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Praktik.Edisi 4. USA: Elsevier Mosby
Williaw, F.G. (2008). Buku ajar
fisiologi kedokteran. Jakarta ; EGC
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat