A. Masalah-masalah Terkait
Seksualitas
1. Penyakit
terkait seksualitas
Beberapa
penyakit dapat mempengaruhi seksualitas. Penyakit kronik yang berhubungan
denagn nyeri, kelemahan, dan stres mempengaruhi hasrat seksual. Misalnya,
wanita penderita diabetes memiliki keluhan dengan lubrikasi vagina, kesulitan
mencapai orgasme, dan ketidak nyamanan organ genital.
2. Mitos
terkait seksualitas
Mitos
terkait seksualitasmerupakan hal umum yang terdapat di bagian budaya dan
masyrakat. Hal hal tersebut sering dikait kan dengan permasalahankemampuan
wanita dalam memenuhi kebutuhan seksual dan dan pemenuhan kebutuhan seksualbagi
mereka sendiri. Misalnya mitos wanita harus lebih mementingkan kepuasa seksual
leki-laki (pasangan), wanita ingin melakukan hubungan seksual dengan tujuan
ingin memiliki keturunan, wanita dengan usia lanjut tidak lagi memiliki hasrat
seksual.
3. Kehilangan
pasangan
Wanita
harus mampu mengenal akan indetitas dirinya atau mampu membatasi dirinya selama
membina sebuah hubungan, karena disaat mereka mengalmi kehilangan pasangan maka
mereka juga merasa akan kehilangan diri mereka sendiri.
4. Pengaruh
keluarga
Kurangnya interaksi
antara anak dan orang tua menjadi salah satu kontribusi penyebab gangguan
seksual, seperti anak korban intimidasi akan memiliki harga diri dan mekanisme
koping yang rendah akibat kurangnya support dari keluarga.
5. Perselisihan
dalam hubungan
Perselisihan
yang terjadi dalam sebuah hubungan akan menyebabkan disfungsi seksual. Sebagai
besar terpis seksual percaya bahwa penyebab disfungsi seksual adalah hal yang
mendasari permasalahan adalam sebuah hubungan. Salah satu atau kedua dari
pasangan akan mengalami kesulitan setelah mereka menjumpai penyimpangan seksual
yang terjadi diantara mereka.
6. Pengaruh
sosiokultural
Kepercayaan
agama dan budaya juga mampu memicu terjadinya permasalahan seksual. Seperti
percaya kepada pengguna alat kontrsepsi selama masa usia suburmerupakan hal
yang tidak bermoral.
7. Kontrasepsi
Kemampuan
untuk mencegah kehamilan atau merencanakan waktu di antara kehamilan harus
menjadi bagian dari rencana perawatan kesehatan klien. Suatu kehamilan yang
tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan orang tua dan anak.terdapat cari
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, cara ini merupakan acara
sederhana untuk mengontrol kehamilan dengan menggunakn metode kontrasepsi yang
sesuai.
8. Gender
Indetitas
jendel adalah rasa menjadi feminim atau maskulin. Segera setelah bayi
dilahirkan, orang tua dan komunikasi memberi lebel kepada anak sebagai
perempuan atau laki-laki, kemudian orang dewasa menyesuaikan perilaku mereka
untuk berhubungan dengan bayi dengan pola interaksi yang berbeda yang akan
mengembangkan rasa identitas jendernya.
9. Kekerasan
dalam rumah tangga (KDRT)
KDRT
adalah setaip perbuatan terhadap seseorang terutama terhadap perempuan, yang
akan berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam
lingkup rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,
Marilynn E, (1999). Rencana Asuhan
Keperawatan edisi 3. Jakarta:EGC
Kozier,
B, Glenora, Berman, A, Snyder, SJ. 2010. Fundamental
of Nursing Concept, process, and practice, seventh edition. USA: Pearson
Edication
Potter,
P.A, & Perry, A,G. (2005), Buku ajar
fundamental keperawatan konsep proses dan praktik, edisi 4 vol 1. Jakarta:
EGC
Price,
S. A. (2005). Patofisiologi: Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed. 6. Jakrta: EGC.
Smeltzer,
Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah. Ed. 8. Jakarta: EGC.
Bobak.
L. J. (2004). Buku ajar keperawatan
maternitas. Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat