google adsense

Monday, August 7, 2017

TUGAS KESEHATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN

A.    TUGAS KESEHATAN KELUARGA MENURUT FRIEDMAN
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan merawat anggota keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup atau mampu menyelesaikan masalah kesehatan.
Untuk dapat mencapai tujuan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, keluarga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para anggotanya dan saling memelihara. Menurut Friedman (1998, dalam Efendi, 2009, p.185-186; Mubarak, 2009, p.79; Mubarak & Santoso, 2006, p.268-269; Setiadi, 2007; Suprajitno, 2004, p.17-18), tugas kesehatan keluarga terdiri dari:

1.      Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana kesehatan habis. Keluarga atau orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami oleh anggota keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian keluarga atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu mencatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.

2.      Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang dialaminya, perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi keluarga dalam membuat keputusan. Berikut ini hal-hal yang harus dikaji oleh perawat adalah:
1)      Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
2)      Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan
3)      Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami
4)      Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit
5)      Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kesehatan
6)      Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada
7)      Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
8)      Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi masalah

3.      Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.
Ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1)      Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis, dan perawatannya)
2)      Sifat dan perkembangan perawatan yag dibutuhkan
3)      Keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
4)      Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, sumber keuangan atau financial, fasilitas fisik, psikososial)
5)      Sikap keluarga terhadap yang sakit


4.      Mempertahankan suasana rumah yang sehat
Rumah adalah sebagai tempat berteduh, berlindung, atau bersosialisasi bagi anggota keluarga, sehingga anggota keluarga mempunyai waktu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal. Oleh karenanya, kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambing ketenangan, keindahan dan ketentraman, dan yang lebih penting adalah dapat menunjang derajat kesehatan bagi anggota keluarga.
Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasana rumah yang sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1)      Sumber-sumber keluarga yang dimiliki
2)      Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
3)      Pentingnya hygiene sanitasi
4)      Upaya pencegahan penyakit
5)      Sikap atau pandangan keluarga terhadap hygiene sanitasi
6)      Kekompakan antar anggota keluarga

5.      Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Keluarga atau anggota keluarga harus dapat memanfaatkan sumber fasilitas kesehatan yang ada disekitar, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan penyakit. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan dalam rangka memecahkan problem yang dialami anggota keluarga, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit.
Ketika merujuk anggota keluarga ke fasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal-hal berikut ini:
1)      Keberadaan fasilitas keluarga
2)      Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan
3)      Tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas dan fasilitas keluarga
4)      Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan
5)      Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga


Kelima tugas kesehatan keluarga tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh keluarga, perawat perlu mengkaji sejauh mana keluarga mampu melaksanakan tugas tersebut dengan baik agar dapat memberikan bantuan atau pembinaan terhadap keluarga untuk memenuhi tugas kesehatan keluarga tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Christensen, Paula J. 2009. Proses keperawatan: aplikasi model konseptual. Ed. 4. Jakarta: EGC
Efendy. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC
Effendi, Ferry. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: teori, dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Friedman, M.M. (1998). Keperawatan keluarga: teori dam praktek. Ed.3. Jakarta: EGC
Friedman., Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori dan praktik. Ed.5. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas buku 2: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak, W.I. & Santoso, B.A. (2006). Buku ajar ilmu keperawatan komunitas: teori & aplikasi dalam praktik dengan pendekatan asuhan keperawatan komunitas, gerontik, dan keluarga. Jakarta: Sagung Seto
Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan riset keperawatan. (Ed.1). Jogjakarta: Graha Ilmu
Suprajitno. (2004). Asuhan keperawatan keluarga: aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC
Agusman, F. (2011). Aplikasi teori Orem terhadap asuhan keperawatan keluarga. Diambil pada 28 November 2012 dari: http://ebookbrowse.com/aplikasi-teori-orem-terhadap-asuhan-keperawatan keluarga-ppt.d143522297

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat