google adsense

Monday, August 7, 2017

Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Agresi

A.  Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Agresi
1.    Pengertian
Agresi adalah suatu tindakan yang bersifat menyerang disertai dengan kekuatan.  Tindakan ini dapat disertai tindakan fisik, kata atau simbolis.  Tindakan ini mungkin saja realistis dan dilakukan demi penjagaan diri, sering kali mengungkapkan keyakinan yang sangat tinggi atau mungkin merupakan tindakan yang tidak realistik dan ditujukan terhadap lingkungan atau bahkan ditujukan kepada dirinya sendiri (Nugroho, 2008, p. 119).

2.    Tanda dan Gejala
a.    Adanya tuntutan yang terus-menerus secara terang-terangan
b.    Kemarahan terus-menerus yang ditujukan kepada petugas
c.    Penolakan untuk mendengarkan petugas
d.   Selalu atau kadang-kadang berusaha melawan bila ada perubahan tindakan keperawatan
e.    Berbicara kasar
f.     Bertingkah kasar
g.    Selalu atau kadang-kadang tidak memedulikan perintah dokter

3.    Pertimbangan Khusus dalam Keperawatan
a.    Tindakan perawatan segera untuk mengenal tingkah laku agresif, dengan jalan :
1)   Membatasi tingkah laku yang membahayakan dan menjelaskan alasan tindakan tersebut kepada klien lanjut usia
2)   Menguatkan fungsi fisik dan fungsi emosi yang sebelumnya memang berfungsi baik (agresi sering kali berhubungan dengan rasa takut)
3)   Selalu memberi tahu kepada klien lanjut usia tentang tindakan yang akan dilaksanakan
4)   Mendorong dan memfasilitasi klien lanjut usia untuk mengungkapkan perasaannya sehubungan dengan penyakit atau perawatannya, yaitu dengan :
a)    Menggunakan pertanyaan terbuka
b)   Duduk mendampingi dan mendengarkan klien lanjut usia
c)    Menjelaskan bahwa agresi klien lanjut usia itu dapat terjadi karena rasa ketergantungan dan kekhawatirannya
d)   Jangan mencoba untuk mempertahankan diri, mempertahankan para petugas, ataupun mempertahankan perawatan di Rumah Sakit.  Hal yang demikian hanya akan meningkatkan agitasi klien lanju usia. Oleh karena itu, dengarkan apa yang dikatakan oleh klien lanjut usia.  Perhatian semacam ini diberikan paling tidak sekali sehari.
b.    Beralih ke perawatan diri sendiri dengan membimbing atau mengarahkan kembali pengungkapang kebutuhan guna mempertahankan kebebasan serta kontrol.
1)   Merencanakan tindakan perawatan, juga yang bersifat rutin atau sehari-hari bersama klien lanjut usia.  Beri keluasan kepada mereka sebanyak mungkin dalam mengambil keputusan
2)   Melakukan penilaian tindakan perawatan tersebut bersama lanjut usia
3)   Memberi kesempatan kepada klien lanjut usia untuk merencanakan serta melakukan hal yang disukainya, misalnya tidur terlambat, merenda, atau membaca.
4)   Memberi pujian terhadap usaha klien lanjut usia dalam mengotrol atau mengekspresikan tingkah laku agresifnya secara konstruktif.
c.    Bekerja sama dengan tim dan keluarga membantu klien lanjut usia secara tepat
1)   Menjelaskan kepada tim dan keluarga tentang penyebab tingkah laku klien lanjut usia, cara mengendalikan diri, mengatasi perawatan di rumah sakit, mengatasi ketakutan dan kehilangan kontrol yang mungkin muncul
2)   Memberi pujian terhadap usaha orang lain yang membantu klien lanjut usia mengatasi agresi

3)   Menekankan kepada petugas perawatan tentang pentingnya tidak memberi hukuman berat atau menghindarkan klien lanjut usia mengatasi masalahnya dengan tingkah laku yang secara fisik merusak dirinya atau orang lain.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat