google adsense

Monday, August 7, 2017

APLIKASI TEORI BETTY NEUMAN

A.    APLIKASI TEORI BETTY NEUMAN
Keluarga menurut Neuman dipandang sebagai klien dalam pelayanan kesehatan, keluarga dipandang sebagai sistem dengan subsistem-subsistem didalamnya. Perhatian Neuman lebih tertuju pada hubungan antar anggota keluarga, dimana masing-masing anggota keluarga bisa saja terpapar oleh stressor yang dapat mempengaruhi keseimbangan dalam keluarga tersebut (Setiawan & Dermawan, 2008).
Model sistem keperawatan kesehatan Neuman memandang klien sebagai suatu sistem terbuka, yang terlibat dalam pertukaran timbal balik dengan lingkungan. Sistem terbuka terbentuk dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang berinteraksi secara konstan dengan stressor di lingkungan secara dimensional. Model fokus pada klien terhadap stress serta faktor pemulihan (adaptasi). Variabel interaksi mencakup semua aspek yaitu fisiologis, psikologis, sosio kultural, perkembangan dan spiritual (Friedman, 2010).
Neuman mendefinisikan keluarga sebagai ”sebuah kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih yang menciptakan dan mempertahankan budaya umum, salah satu tujuan paling utamanya adalah kontinuitas”. Mereka mendefinisikan keluarga sebagai ”suatu fungsi holistik sistem keluarga dan kemampuan meningkatan kesehatannya”.
Fokus teori Neuman adalah pada hubungan antar individu anggota keluarga. Sistem keluarga terpajan stressor yang mempengaruhi stabilitas keluarga dan mengancam status kesehatan keluarga tersebut. Tujuan keluarga adalah mempertahankan stabilitas dengan menjaga integritas struktur dasar keluarga tersebut ( Whall & Fawcett, 1991 dalam Friedman, 2010).
Menurut Reed, menggambarkan dasar konsep keluarga berdasarkan model sistem Neuman adalah:
1.      Basic structure atau core
Basic structure atau core didefinisikan mengandung faktor yang melekat yang menjaga kebersamaan keluarga. Hal ini termasuk sumber daya dan energi yang digunakan untuk menjaga kestabilan fungsi dan struktur keluarga.
2.      Lines of resistence
Lines of resistence didefinisikan ulang sebagai nilai-nilai, keyakinan dan pola yang melekat erat dan sulit untuk dirubah. Garis resisten melindungi struktur dasar dari sebuah keluarga. Garis tersebut terdiri dari konsep-konsep yang melindungi keluarga baik sebagai sistem keluarga maupun sebagai anggota keluarga dari gangguan oleh stress. Garis-garis perlawanan melindungi struktur dasar dan menjadi aktif ketika tekanan lingkungan yang menyerang garis pertahanan normal. Jika garis resisten yang efektif, sistem ini dapat menyusun kembali dan jika garis resisten yang tidak efektif, kehilangan energi yang dihasilkan dapat mengekibatkan gangguan.
3.      Normal line of defense
Normal line of defense didefinisikan sebagai standar untuk status kestabilan keluarga. Garis ini terdiri dari variable yang dapat dan dilakukan perubahan tetapi perubahan membutuhkan banyak tenaga, waktu, dan pemusatan pikiran. Garis normal ini terdiri dari pola dari perkembangan fungsi sepanjang waktu. Garis normal pertahanan dapat berubah dari waktu ke waktu sebagai respons untuk mengatasi atau menanggapi lingkungan. Normal Lines of Defense adalah merupakan lingkaran utuh yang mencerminkan suatu keadaan stabil untuk individu, sistem atau kondisi yang menyertai pengaturan karena adanya stressor

4.      Fleksible line of defense
Fleksible line of defense melindunngi proses dan struktur keluarga dari stress lingkungan atau gangguan. Garis ini terdiri dari tindakan yang terkait dengan fleksibelitas masalah dalam waktu yang lebih singkat atau lebih cepat, seperti tugas kehidupan keluarga sehari-hari. Hal tersebut dapat dirubah, tergantung pada sifat dari stress keluarga yang terjadi. Garis pertahanan fleksibel adalah hambatan luar atau bantal ke garis pertahanan normal, garis perlawanan, dan struktur inti. Jika garis pertahanan fleksibel gagal untuk memberikan perlindungan yang memadai terhadap garis pertahanan normal, garis perlawanan menjadi aktif. Para garis pertahanan fleksibel bertindak sebagai bantal dan digambarkan sebagai akordeon seperti sejalan dengan berkembangnya menjauh dari atau kontrak lebih dekat dengan garis pertahanan normal. Pada garis pertahanan fleksibel bersifat dinamis dan berubah/diubah dalam waktu yang relatif singkat waktu.
Garis pertahanan flexible/ Flexible Lines of Defense digambarkan sebagai lingkaran putus-putus paling luar yang berperan memberikan respon awal atau perlindungan pada sistem dari stressor. Diibaratkan sebagai suatu accordion yang bisa menjauh atau mendekat pada normal line of defense. Bila jarak antara flexible lines of defense dan normal lines of defense meningkat maka tingkat proteksipun meningkat. Melindungi normal line of defense dan bertindak sebagai buffer untuk mempertahankan keadaan stabil dari sistem klien.
Gambar 2.3 Teori Betty Neuman

Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu:
1.      Intervensi yang bersifat promosi
Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang berupa:
a.       Pendidikan kesehatan
b.      Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau komunitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.
2.      Intervensi yang besifat prevensi
Dilakukan apabila garis pertahanan normal lines of defense terganggu :
a.       Deteksi dini gangguan kesehatan, misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dan lain-lainnya
b.      Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pranikah.
3.      Intervensi yang bersifat kuratif
Dilakukan apabila garis pertahanan lines of resistance dan normal line of defense terganggu.
4.      Intervensi yang bersifat rehabilitatif           

Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua aktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang menggunakan proses keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Christensen, Paula J. 2009. Proses keperawatan: aplikasi model konseptual. Ed. 4. Jakarta: EGC
Efendy. (1998). Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC
Effendi, Ferry. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas: teori, dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Friedman, M.M. (1998). Keperawatan keluarga: teori dam praktek. Ed.3. Jakarta: EGC
Friedman., Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga: riset, teori dan praktik. Ed.5. Jakarta: EGC
Mubarak, Wahit Iqbal. (2009). Ilmu keperawatan komunitas buku 2: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak, W.I. & Santoso, B.A. (2006). Buku ajar ilmu keperawatan komunitas: teori & aplikasi dalam praktik dengan pendekatan asuhan keperawatan komunitas, gerontik, dan keluarga. Jakarta: Sagung Seto
Setiadi. (2007). Konsep dan penulisan riset keperawatan. (Ed.1). Jogjakarta: Graha Ilmu
Suprajitno. (2004). Asuhan keperawatan keluarga: aplikasi dalam praktik. Jakarta: EGC

Agusman, F. (2011). Aplikasi teori Orem terhadap asuhan keperawatan keluarga. Diambil pada 28 November 2012 dari: http://ebookbrowse.com/aplikasi-teori-orem-terhadap-asuhan-keperawatan keluarga-ppt.d143522297

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat