google adsense

Friday, August 4, 2017

KONSEP PRE-EKLAMSIA

                                                                                                            
PRE-EKLAMSIA
            Pre-eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan.
            Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu daripada tanda-tanda lain. Untuk menegakkan diagnosis pre-eklamsia, kenaikan tekanan sistolik harus 30mm Hg atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan atau mencapai 140 mmHg atau lebih.
            Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan, muka.
            Proteinuria berarti konsentrasi protein dalam air kencing yang melebihi 0,3 g/liter dalam air kencing 24 jam atau pemeriksaan kualitatif menunjukkan 1 atau 2 g/liter atau lebih dalam air kencing yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream  yang diambil minimal 2 kali dengan jarak waktu 6 jam.
Gambaran Klinik
            Biasanya tanda-tanda pre-eklamsia timbul dalam urutan: penambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre-eklamsia ringan tidak ditemukan gejala-gejal subyektif. Pada pre-eklamsia berat didapatkan sakit kepala di daerah frontal, skotoma, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di epigastrium, mual atau muntah-muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada pre-eklamsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklamsia akan timbul. Tekanan darah pun meningkat lebih tinggi, edema menjadi lebih umum dan proteinuria bertambah banyak.
Gejala dan tanda pre-eklamsia berat:
·         Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg
·         Tekanan darah diastolic ≥ 110mmHg
·         Peningkatan kadar enzim hati
·         Trombisit < 100.000/mm
·         Oliguria < 400 ml/24 jam
·         Proteinuria > 3 g/liter
·         Nyeri epigastrium
·         Skotoma dan gangguan visus lain / nyeri frontal yang berat
·         Perdarahan retina
·         Edema pulmonum
·         Koma

Pencegahan
            Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda-tanda dini pre-eklamsia. Walaupun timbulnya pre-eklamsia tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensi dapat dikurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengawasan yang baik bagi wanita hamil. Penerangan tentang manfaat istirahan dan diet berguna dalam pencegahan. Diet tinggi protein, dan rendah lemak, karbohidrat, garam, dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan perlu dianjurkan.
Penanganan
            Pengobatan hanya dapat dilakukan secara sistomatis karena etiologi pre-eklamsia dan factor-faktor apa dalam kehamilan yang menyebabkan belum diketahui. Tujuan utama pencegahan adalah:
·         Mencegah terjadinya pre-eklamsia berat dan eklamsia
·         Melahirkan janin hidup
·         Melahirkan janin dengan trauma sekecil-kecilnya
Pada dasarnya penanganan pre-eklamsia terdiri atas pengobatan medic dan penanganan obstetric. Penanganan obstetric ditujukan untuk melahirkan bayi pada cukup matur untuk hidup di luar uterus.
Pada umumnya indikasi untuk merawat penderita pre-eklamsia di rumah sakit ialah
·         Tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih/ tekanan darah diastolic 90mmhg atau lebih
·         Proteinuria 1+atau lebih
·         Kenaikan berat badan 1,5 kg atau lebih dalam seminggu yang berulang
·         Penambahan edema berlebihan secara tiba-tiba
Perlu di perhatikan bahwa apabila hanya 1 tanda ditemukan, perawatan belum seberapa mendesak, akan tetapi pengawasan ditingkatkan dan kepada yang bersangkutan dianjurkan untuk segera datang jika ada keluhan. Sementara itu, ia dinasehatkan untuk banyak beristirahan dan mengurangi pemakai garam dalam makanan.
Penanganan Pre-eklamsia Ringan 
            Istirahan di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan pre-eklamsia. Istirahat dengan berbaring pada sisi tubuh menyebabkan pengaliran darah ke plasenta meningkat, aliran darah ke ginjal juga lebih banyak, tekanan vena pada ekstremitas bawah turun dan resorbsi cairan dari daerah tersebut bertambah. Oleh karena itu, dengan istirahat biasanya tekanan darah turun dan edema berkurang. Pemberian fenobarbital 3x30 mg sehari akan menenangkan penderita dan dapat juga menurunkan tekanan darah.
Penanganan Pre-eklamsia Berat
            Sebagai pengobatan untuk mencegah timbulnya kejang-kejang pada pre-eklamsia berat  dapat diberikan:
·         Larutan sulfas magnesikus 40% sebanyak 10 ml (4 gram) disuntikkan intramuskulus bokong kiri dan kanan sebagai dosis permulaan, dan dapat di ulang 4 gram tiap 6 jam menurut keadaan
·         Klorpromazin 50 mg intramuskulus
·         Diazepam 20 mg intramuskulus




Jenis obat
Dosis
1.      Penghambat adrenergic
1.1 Adrenolitik sentral
      metildopa

Klonidin


3 x 125 mg/hari sampai
3x500 mg/hari
3x0,1 mg/hari
Atau 0,30 mg/500 ml glukosa 5%/6 jam
1.2 Beta- bloker
Pindolol

1x5 mg/hari
Sampai
3x10 mg/hari
1.3 Alfa-bloker
Prazosin

3x1 mg/hari
Sampai
3x5 mg/hari
1.4  Alfa dan beta-bloker
Labetalol

3x100 mg/hari
2.      Vasodilator
Hidralazin

4x25 mg/hari
Atau
Parenteral 2,5 mg- 5 mg
3.      Antagonis kalsium
Nifedipin

3x10 mg/ hari



No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat