google adsense

Friday, August 4, 2017

Masalah-masalah Terkait Seksualitas

A.  Masalah-masalah Terkait Seksualitas
1.    Penyakit terkait seksualitas
     Beberapa penyakit dapat mempengaruhi seksualitas. Penyakit kronik yang berhubungan denagn nyeri, kelemahan, dan stres mempengaruhi hasrat seksual. Misalnya, wanita penderita diabetes memiliki keluhan dengan lubrikasi vagina, kesulitan mencapai orgasme, dan ketidak nyamanan organ genital.
2.    Mitos terkait seksualitas
     Mitos terkait seksualitasmerupakan hal umum yang terdapat di bagian budaya dan masyrakat. Hal hal tersebut sering dikait kan dengan permasalahankemampuan wanita dalam memenuhi kebutuhan seksual dan dan pemenuhan kebutuhan seksualbagi mereka sendiri. Misalnya mitos wanita harus lebih mementingkan kepuasa seksual leki-laki (pasangan), wanita ingin melakukan hubungan seksual dengan tujuan ingin memiliki keturunan, wanita dengan usia lanjut tidak lagi memiliki hasrat seksual.
3.    Kehilangan pasangan
     Wanita harus mampu mengenal akan indetitas dirinya atau mampu membatasi dirinya selama membina sebuah hubungan, karena disaat mereka mengalmi kehilangan pasangan maka mereka juga merasa akan kehilangan diri mereka sendiri.
4.    Pengaruh keluarga
     Kurangnya interaksi antara anak dan orang tua menjadi salah satu kontribusi penyebab gangguan seksual, seperti anak korban intimidasi akan memiliki harga diri dan mekanisme koping yang rendah akibat kurangnya support dari keluarga.
5.    Perselisihan dalam hubungan
     Perselisihan yang terjadi dalam sebuah hubungan akan menyebabkan disfungsi seksual. Sebagai besar terpis seksual percaya bahwa penyebab disfungsi seksual adalah hal yang mendasari permasalahan adalam sebuah hubungan. Salah satu atau kedua dari pasangan akan mengalami kesulitan setelah mereka menjumpai penyimpangan seksual yang terjadi diantara mereka.
6.    Pengaruh sosiokultural
     Kepercayaan agama dan budaya juga mampu memicu terjadinya permasalahan seksual. Seperti percaya kepada pengguna alat kontrsepsi selama masa usia suburmerupakan hal yang tidak bermoral.
7.    Kontrasepsi
     Kemampuan untuk mencegah kehamilan atau merencanakan waktu di antara kehamilan harus menjadi bagian dari rencana perawatan kesehatan klien. Suatu kehamilan yang tidak diinginkan dapat mempengaruhi kesehatan orang tua dan anak.terdapat cari untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, cara ini merupakan acara sederhana untuk mengontrol kehamilan dengan menggunakn metode kontrasepsi yang sesuai.
8.    Gender
     Indetitas jendel adalah rasa menjadi feminim atau maskulin. Segera setelah bayi dilahirkan, orang tua dan komunikasi memberi lebel kepada anak sebagai perempuan atau laki-laki, kemudian orang dewasa menyesuaikan perilaku mereka untuk berhubungan dengan bayi dengan pola interaksi yang berbeda yang akan mengembangkan rasa identitas jendernya.
9.    Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

     KDRT adalah setaip perbuatan terhadap seseorang terutama terhadap perempuan, yang akan berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes, Marilynn E, (1999). Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3. Jakarta:EGC
Kozier, B, Glenora, Berman, A, Snyder, SJ. 2010. Fundamental of Nursing Concept, process, and practice, seventh edition. USA: Pearson Edication
Potter, P.A, & Perry, A,G. (2005), Buku ajar fundamental keperawatan konsep proses dan praktik, edisi 4 vol 1. Jakarta: EGC
Price, S. A. (2005). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed. 6. Jakrta: EGC.
Smeltzer, Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed. 8. Jakarta: EGC.
Bobak. L. J. (2004). Buku ajar keperawatan maternitas. Jakarta: EGC




No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat