google adsense

Friday, August 4, 2017

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia

A.  Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Manusia
1.  Sistem Reproduksi Pria
    Organ reproduksi pria menghasilkan sperma dan hormon serta memberikan sistem untuk mengalirkan sperma dari testis ke luar tubuh. Genetalia pria dibagi menjadi bagian eksternal dan internal (Potter & Perry, 2005, p. 532)
a.    Struktur Eksternal
1)      Penis
   Penis terdiri atas batang dan glans dan tidak mengandung otot atau tulang. Batang penis terdiri atas tiga tuba sejajar dari jaringan erektil, yaitu: dua buah korpora kavernosa yang terletak bersisian, dan dibawah keduanya sebuah korpus spongiosum yang mengelilingi uretra. Jaringan erektil menyerupai busa padat (Potter & Perry, 2005, p. 532)
    Ujung anterior dari korpus spongiosum yang terletak di atas korpora kavernosa disebut glans. Glans penis mempunyai jaringan erektil dan sensori. Area dimana glans muncul dari batang penis disebut corona, yang berarti tiara. Glans penis dan terutama corona, yang mengandung banyak ujung saraf, adalah bagian yang paling sensitif dari penis (Potter & Perry, 2005, p. 532)


2)      Skrotum
  Skrotum adalah kantung kulit tipis dan loggar yang melindungi kedua testis. Skrotum terletak pada dasar penis. Skrotum dibagi menjadi dua kompartemen, masing-masing mengandung satu testis, epididimis, dan bagian dari duktus deferns. Skrotum responsif terhadap perubahan suhu. Suhu di dalam skrotum sedikit di bawah suhu tubuh sehingga dapat terjadi spermatogenesis (Potter & Perry, 2005, p. 532-533)
b.      Struktur Internal
1)   Testis
    Testis mengandung dua jenis jaringan khusus: tubulus seminiferus, yang menghasilkan sperma, dan sel-sel Leydig yang menghasilkan hormon pria atau androgen. Testosteron menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organ genital dan menunjang pertumbuhan dan perkembangan tulang dan otot (Potter & Perry, 2005, p.533)
2)    Sistem duktus (epididimis, duktus atau vas deferens, dan uretra)
Untuk keluar dari tubuh, sperma harus melalui sistem saluran dengan lengkap secara berurutan: tubulus seminiferus, epididimis, vas deferens, duktus ejakulatorius, dan uretra (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004, p. 54)
Setelah sperma terbentuk di dalam testis, sperma mengalir ke dalam epididimis melalui tubulus seminiferus. Epididimis adalah saluran menggulung dengan ketat dan memadat dalam bentuk suatu struktur yang panjang, sempit, dan menyatu dengan bagian belakang testis. Merupakan suatu duktus tempat penyimpanan untuk pematangan sperma yang terletak tepat di luar testis (Watson, 2000)
Sperma membutuhkan waktu 2-4 minggu untuk mengalir dari epididimis ke dalam duktus deferen. Duktus deferens atau vas deferens  adalah tuba panjang yang menjalar ke atas dan keluar skrotum. Tuba tersebut melengkung sekitar kandung kemih dan kemudian menjalar turun dan terbuka ke dalam ampula. Ampula merupakan wadah dari sperma sebelum sperma di keluarkan ke dalam duktus ejakulatoris, yang membawa sperma melalui prostat ke dalam uretra posterior (Potter & Perry, 2005, p.533)
3)        Kelenjar Sistem Reproduksi Aksesori (vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretral)
     Bobak & Lowdermilk (2004), menjelaskan bahwa kelenjar reproduksi aksesori menyekresi cairan yang menyokong kehidupan dan fungsi sperma. Kelenjar aksesosi ini terdiri dari:
a)        Sepasang vesikula seminalis yang terdapat di sepanjang permukaan posterior bawah kandung kemih
b)        Kelenjar prostat yang mengelilingi uretra prostatik
c)        Kelenjar bulbouretralis (kelenjar Cowper) yang terletak di bawah prostat, masing-masing satu di setiap sisi uretra membranosa.

Vesikula seminalis dan prostat menyekresi plasma seminal. Sekresi ini mencairkan dan membawa sperma dan memberi karakteristik bau dari cairan yang diejakulasi. Vesikula seminalis menyekresi cairan yang menunjang nutrisi sperma. Di dalam kelenjar prostat, sekresi prostat menyatu dengan sperma dan cairan dari vesikula seminalis. Cairan yang bersatu ini disebut cairan seminal dan memberikan nutrien bagi sperma yang lewat ke dalam uretra. Cairan seminal juga merupakan buffer keasaman vaginal untuk membantu fertilisasi (Potter & Perry, 2005, p.533)
Kelenjar bulbouretral, yang lebih sering disebut sebagai kelenjar Cowper terletak di bawah prostat. Kelenjar ini menyekresi cairan jernih, bersiifat basa dan berpelumas. Cairan ini berfungsi membuang urine dari uretra, menetralkan keasaman dalam uretra, dan juga membuat lingkungan yang sesuai bagi sperma (Potter & Perry, 2005, p.533)
4)   Semen
     Semen adalah cairan yang diejakulasi pada saat orgasme. Semen mengandung sperma dan sekresi dari vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbouretralis. Volume rata-rata setiap ejakulasi ialah 2,5 sampai 3,5 ml. Sekitar 60% cairan semen total berasal dari vesikula seminalis dan sekitar 20% dari kelenjar prostat. Sebagian kecil cairan disekresi oleh kelenjar bulbouretralis dan kemungkinan juga oleh kelenjar uretralis (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004, p. 54-55)
    Semen berwarna putih sampai bening dengan berat jenis 1,028. Semen mengandung pH basa dengan rentang 7,35 sampai 7,5. . Semen mengandung unsur pokok yang menyediakan makanan, dukungan, meningkatkan motilitas sperma, serta sebagai penyangga (buffer) lingkungan asam cairan serviks dan vagina (Bobak, Lowdermilk & Jensen, 2004, p. 54)


2.      System reproduksi wanita
     Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ internal di dalam rongga yang terletak di dalam rongga pelvis dan di topang oleh lantai pelvis dan genetalia eksternal yang terletak di parenium. Stuktur reproduksi internal dan eksternal wanita berkembang da menjadi matur akibat rangsangan hormone estrogen dan progesterone. Hormon yang dihasilkan sejak awal kehidupan janin dan berlanjut terus menerus sampai masa puberitas dan masa usia subur . stuktur reproduksi ini mengalami atrofi ( ukuran mengecil) seiring peningkatan usia atau bila produksi hormone ovarium menurun , persarafan yang komplek dan luas serta suplay darah yang banyak mendukung  fungsi struktur ini ( Bobak, Lowdermik & Jensen, 2004 )
 Genetalia wanita terdiri atas :
a.       Organ seks eksternal

1)      Mons pubis
     Mons pubis atau mons veneris adalah jaringan lemak subkutan berbentuk berbentuk bulat, padat dan lunak serta merupakan jaringan ikat jarang diatas simpisis pubis. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea( minyak dan ditumbuhi rambut  berwarna hitam , kasar dan ikal pada masa puberitas yakni sekitas satu sampai dua tahun sebelum awitan haid  (manarke).       Rata-rata manarke terjadi pada 13 tahun. Karakteristik rambut pubis bervariasi dari halus dan jarang pada wanita asia sampai tebal , kasar, ikal pada wanita keturunan amerika-afrika. Mons pubis berperan dalam seksualitas dan melindungi simpisis pubis selama koitus (hubungan seksual). Seiring peningkatan usia, jumlah jaringan lemak ditubuh wanita berkurang danm rambut pubis menurun pubis menipis. ( Bobak, lowdermik & Jensen, 2004).
Mons pubis adalah lapisan jaringan lemak yang menutupi tulang pubis dan dilapisi oleh rambut pubis setelah puberitas .
2)      Labia mayora
     Kedua labia mayora adalah lipatanm kulit vberlemak memanjang dari mons pubis dan membentuk batasan terluar dari vulva. Labia mayora memutup dan karenanya melindungi vagina dan ostium utetra . labia mayora mempunyai reseptror sensoris yang sensitive terhadap sengtuhan, tekanan,nyeri dan suhu. Kedua labia minora yang tepat di dalan labia mayora adalah lipatan tipis kulit berpigmen yang memanjang ke atas untuk membentuk kepala klitoris. Lipatan dalam  ini mempunyai banyak pembuluh darah , labia minora dapat menunjukan perubahan warna yang signifikan selama rangsangan seksualitas dan kadang disebut sebagai kulit seks
3)      Labia minora
      Labia minora terletak diantara dua labia mayora merupakan lipatan kulit yang panjang ,sempit  dan tidak berambut yang memanjang kearah bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan dengan fourchetter. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen,permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina merah  muda dan basah , pembuluh darah sangat banyak  membuat labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minora memebekak bila ada stimulasi emosional dan stimulasi fisik. Kel;enjar pada labia minora juga melumasi vulva. Suplai saraf yang sangat banyak membuat labia minora sensitive sehingga meningkatkan fungsi srotiknya. Ruangan diantara kedua labia minora  di sebut vestibulum. ( Bobak, lowdermik & Jensen. 2004 )
4)      Klitoris
      Jika kepala klitoris ditarik ke belakang. Maka batang dan glans dari klitoris akan tampak . klitoris terdiri sebagian besar jaringan erektil, mempunyai banyak ujung saraf dan sangat sensitive terhadap sentuhan, tekanan, dan suhu. Klitoris adalah organ yang paling sensitive terhadap stimulasi  dan mempunyai peran sentral terhadap rangsangan seksual dan peningkatan perasaan ketegangan seksual.
5)      Prepusium klitoris
      Pada sambungan anterior , labia minora kanan dan kiri memisah menjadi bagian medial lateral yang menyatu dibagian atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup  yang berbentuk seperti kait, terkadang prepusium  menutupi klitoris, akibat daerah ini membentuk suatu muara yang dapat disalah artikan sebagai meatus uretra.
6)      Vestibulum
      Vestibula adalah area vulva di sebelah dalam labia minora. Baik ostium urinarius/ meatus dan ostium vaginal /introitus terletak dalam vestibula antara klitoris dan ostium vaginal. Ostoium vaginal terletak diantara uretra dan anus.( poter & peryy . 2004 )
Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak diatara labia mnora , klitoris  dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dari muara uretra, kelanjar paravagina ( batholin ) .permuakan  vestibulum yang tipis dan agak berlendirir mudah teritasi oleh bahan kimia, panas, rabas, friksi. Kelenjar vestibulum minora ialah stuktur  tubular pendek yang terletak pada arah posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil lender sebagai pelumas ( Bobak, lowdermik , Jensen . 2004 )
7)      Fourchette
Fourchette adalah lipatan transvensal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora digaris tengah dibawa orifium vagina . suatu cekunga kecil dan fosa navikularis terletak diantara fourchette dan hymen.
8)      Introistus / orifisium vagina
Terletak  di bagian bawah vestibulum , pada gadis ( virgo tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen , utuh  tampa robekan, hymen ialah lipatan yang tertutup mukosa sebagian atau seluruh nya, bersifat elastic tapi kuat , disekitas introitus vagina. Hymen dapat bersifat elastis sehingga memeungkinkan distensi atau dapat robek dengan mudah.
9)      Perenium
Perenium adalah daerah muscular yang ditututpi kulit antara introituis vagina dan anus. Parenium perenium adalah peluasan kulit dari belakang ofisium vagina ke anus. Panjang 5 cm dan ditumbuhi rambut.
10)  Vulva
Tampak dari luar mulai dari mons pubis sampai tepi parenium  terdiri dari mons pubis , labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orifium urethere externum, kelenjar-kelenjar pada diding vagina.
11)  Hymen ( selaput dara )
      Hymen merupakanselaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar . pada umumnya hymen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah meastruasi atau cairan yn an aliran darah meastruasi atau cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar rahim dan kelenjar endometrium ( lapisan dalam rahim). ( ida.2009 )
12)  Vagina
Vagina adalah organ muscular , berdinding tipis yang terangkat atas  p  ada sudut45 derajat mengarah jkebagian belakang. Dinding vagina terdiri dari  3 lapisan jaringan :
a)      Lapisan serosa luar yang tipis yang merupakan bagian dari membran yang melapis kafasitas tubuh dan menupi organ
b)      Lapisan tengan otot polos, involunter yang dilanjutan dengan otot dari uteruis
c)      Lapisan terdalam adalah membrane mukosa yang disebut mukosa.
Vagina berfungsi sebagai saluran untuk darah mesrtuasi, melahirkan anak dan kenikmatan seksual. Lapisan otot sangat  mudah direnggangkan sehingga kemungkinan hubungan senggama dan pelahiran anak. Selama rangsangan seksual terjadi vasokongsti. Sebagai akibat lapisan mukosa berkeringan  dan memberikan pelumas vagina. Kelenjar bartholin terletak pada kedua sisi ostium vaginalis. Kelenjar ini dulu diguga menjadi sumber lubrikasi selama rangsangan seksual.
b.      Organ seks internal



1)      Uterus
Uterus adalah organ muscular berdinding di antara kandung kemih dan rectum, uterus memopunyai panjang sekitar 7,6 cm dan tampak seperti buah pir terbalik . tuba fallopi memasuki uterus pada kedua sisi uterus dekat bagian atas. Bagian atas  yang lebar dari uterus dikenal sebagai badan. Bagian dasar disebut serviks, memenjang  ke dalam vagina. Servik eksternal disebut ektoserviks dan kanalis serviks internbal disebut endoserviks. Pertemuan area ini adalah tempat dimana epitel kubus berubah menjadi epitel batang ,sel-sel di aren ini yang diambil untuk dan diperiksan selama ter papanicolau untukl mengkaji pertumbuhan eksesif prekanker atau malignan.
Lapisan dalam servirks mengandung banyak kelenjar yang menyekresi mucus. Aliran konstan mucus melindungi kavitas uterin ketika terjadi ovulasi. Mucus lebih mudah ditembus oleh sperma pada saat ovulasi.
Uterus terbentuk dari lapisan penyambung eksternal yang disebut pareniuml,lapisan tengah adalah lapiswan otot polos yang disebut miometrium dan membrane mukosan bagian dalam endomentrium. Serat otot dari lapisan miometrium membesar selama kehamilan untuk memungkinkan pertumbuhan janin .
2)      Tuba fallopi
      Sepasang tuba fallopi melekat pada furdus uteri tuba ini memanjang  kea rah lateral, Kedua tubafallopi mulai pada bagian atas uterus uterus dan berakhir dengan fimbriae panjang seperyti jari dekat ovarium. Tuba fallopi berfungsi sebagai saluran untuk lewatnya telur dan sperma sehingga dapat terjadi fertilasasinbiasanya terjadi dalam bagian atas satu tuba fallopi ( potter & perry. 2005 )
      Tuba fallopi merupakan bagi ovum, tonjolan-tonjolan infundibulum menyerupai jari ( fimbria ) menarik ovum ke dalam tuba fallopidengan gerakan seperti gelombang . ovum didorang sepanjang tuba oleh gerakan peristaltic lapisan otot san silia. Aktivitas peristaltic tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar terjadi pada saat ovulasi.sel-sel kolumnar menyekresi nutrient untuk menyokong ovum selama berada di dalam tuba sperma. ( Bobak, lowdermilk & Jensen. 2004 ).
3)      Ovarium
Terdapat dua buah ovarium yang berukuran sebesar  kacang hijau , satu pada masing-masing sisi uterus . kedua ovarium ini menyekresi hormone pda wanita termasuk estrogen, progesterone dan sejumlah kecil andogen secara langsung ked lam aliran darah . kedua ovarium ini juga memproduksi telur yang dilepaskan dan ditrasportasikan melalui tuba fallopi, proses reproduksi telur berawal dari janin wanita dan berakhir sebnelum lahir. Setiap wanita dilahirkan dengan kelengkapan ova. Telur ini terus mengalami atresia( degenerasi dan response ) sehingga hanya sekitar 400.000yang masih tertinggal saat puberitas. Satu telur mengalami maturasi setiap bulan . siklusnya berlanjut sampai fungsi ovarium menurun saat menopause. (potter & perry. 2004 )
3.      Kelenjar Seks Sekunder (Payudara)
     Payudara bukan bagian dari organ seks eksternal atau internal, tetapi lebih dianggap sebagi karakteristik seks sekunder (karakteristik fisik selain dari genital yang membedakan wanita dengan pria) (Smeltzer & Bare, 2001)
     Kelenjar mamae akan menjadi fungsional saat pubertas untuk merespon estrogen pada perempuan dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mamae mencapai puncak perkembangannya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah kelahiran bayi (Sloane, 2003, p. 358)
     Payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adiposa yang tertutup kulit pada dinding anterior dada. Payudara terletak di atas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat. Variasi ukuran payudara bergantung pada jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat (Sloane, 2003, p. 358)
Sloane Ethel, menjelaskan struktur makroskopis dari payudara sebagai berikut:
a)    Jaringan glandular terdiri dari 15-20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus laktiferus (ampula).
b)   Lobus- lobus dikelilingi jaringan adiposa dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium Cooper (berkas jaringan ikat adiposa).
c)    Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20-40 lobulus, setiap lobulus kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori. Sel-sel alveolar, di bawah pengaruh hormonal, saat kehamilan dan setelah kelahiran merupakan unit glandular yang mensistesis dan mensekresi susu
d)   Puting, memiliki kulit berpigmen dan berkerut yang membentang keluar sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk areola. Areola mengandung kelenjar sebasea dan kelenjar keringat yang besar, beberapa diantaranya berhubungan dengan folikel rambut dan serabut otot polos yang menyebabkan ereksi puting saat berkontraksi.
Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mamaria interna, yang merupakan cabang dari arteri subklavia. Dan darah dari payudara dialirkan melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju ke vena kava superior. Selain itu, aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan areola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane, 2003, p. 358-359)



DAFTAR PUSTAKA

Bobak. I.M, Lowdermilk. D.L, Jen
sen, M.D. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed. 4. Jakarta: EGC.          
Guyton, A.C. (2007). Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta : EGC
Hamilton, P.M. (1995). Dasar-dasar keperawatan maternitas. Jakarta : EGC
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Ed. 2. Jakrta: Salemba Medika.
Kozier, Barbara.(2010).Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, dan praktik.Ed.7.Jakarta: EGC
Potter, P.A., & Perry, A. G.(2005). BukuAjar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, Praktik.Edisi 4. USA: Elsevier Mosby
Williaw, F.G. (2008). Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta ; EGC 

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat