google adsense

Friday, August 4, 2017

ASKEP PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA

A.    ASUHAN KEPERAWATAN PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA
1.      Pengkajian
a.       Faktor resiko preeklamsia-eklamsia
Menurut Bobak (2004).,p. 634. Ada beberapa faktor resiko terkait preeklamsia dan eklamsia, yaitui sebagai berikut:
1)      Primigravida atau multipara dengan usia lebih tua
2)      Adanya proses penyakit kronis: diabetes mellitus, hipertensi, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah
3)      Kehamilan mola
4)      Komplikasi kehamilan: kehamilan multipel, janin besar, hidrop janin, polihidramnion
5)      Preeklamsia pada kehamilan sebelumnya

b.      Data subjectif dan data objectiv
1)      Preeklamsia ringan

Data objektif
Data subjektif
Tekanan darah
Pemeriksaan darah sebesar 140/90 mmHg
-
Peningkatan berat badan
-
Lebih dari 0,5 kg/ minggu
Proteinuria
300mg/l dalam 24 jam
-
Edema
Edema dependen
-
Refleks
Hiperefleksi
-
Haluaran urin
-
Sama dengan masukan
Nyeri ulu hati

Tidak ada
Penglihatan

Normal
Nyeri kepala
-
Sementara
Afek
-
Sementara
Kreatinin serum
normal
-


2)      preeklamsia berat


Data objektif
Data subjektif
Tekanan darah
Pemeriksaan darah sebesar 146/110 mmHg
-
Peningkatan berat badan
-
Lebih dari 0,5 kg/ minggu
Proteinuria
5-10 g/l dalam 24 jam
-
Edema
Edema pitting
-
Refleks
Hiperefleksi +3, klonus dipergelangan kaki
-
Haluaran urin
-
Oliguria < 30 ml/jam
Nyeri kepala
-
Berat
Penglihatan

Kabur
Afek
-
Berat
Kreatinin serum
meningkat
-
Nyeri ulu hati

Ada

c.       Pemeriksaan laboratorium
Menurut Bobak (2004).,p. 637. Ada beberapa pemeriksaan fisik  terkait preeklamsia dan eklamsia, yaitu sebagai berikut:
1)      Menghitung sel darah lengkap (termasuk hitung trombosis)
2)      Pemeriksaan pembekuan (termasuk waktu perdarahan, PT,PTT dan fibrinogen)
3)      Enzim hati
4)      Kimia darah (BUN, kreatinin, glukosa, asam urat)
5)      Pemeriksaan silang darah


2.      Diagnosa keperawatan
Menurut Bobak (2004).,p. 638. Diagnosa keperawatan untuk preeklamsia – eklamsia adalah:
a.       Ansietas yang berhubungan dengan preeklamsia dan efeknya pada bayi dan ibu
b.      Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipertensi, perdarahan, edeema serebral
c.       Resiko tinggi gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan edema paru
d.      Resiko tinggi cedera janin yang berhubungan dengan solusio plasenta
3.      Intervensi
Menurut Bobak (2004).,p. 639. Rencana keperawatan mengikuti diagnosis medis, penatalaksanaan dirumah atau dirumah sakit, dan sumber-sumber ibu dan keluarga. Prognosis perawatan klien dengan hipertensi pada kehamilan adalah sebagai berikut:
1)      Ibu akan mengenali dan segera melaporkan tanda dan gejala abnormal untuk mencegah keadaan memburuk
2)      Ibu akan tetap menjalani pengobatan medis untuk mengurangi resiko terhadap dirinya dan janin
3)      Orang terdekat lain juga akan terlibat untuk memberikan dukungan dalam perawatan
4)      Ibu akan mengungkapkan rasa takut dan khawatir dalam mengatasi keadaan
5)      Ibu dan janin tidak akan mengalami efeksamping dari penyakita atau pelaksanaannya
6)      Ibu akan melahirkan dalam keadaan optimal
7)      Keluarga akan mampu mengatasi secara efektif resiko tinggi ibu, penatalaksaannya dan hasilnya
4.      Implementasi
Menurut Nettina (2001).p, 933 ada beberapa macam implementasi yang dilakukan untuk preeklamsia dan eklamsia:
Implementasi terapeutik
a.       Tirah baring membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan perfusi plasenta
b.      Peningkatan protein dalam diet dan kalori untuk memastikan nutrisi yang adekuat
c.       Mungkin diperlukan hospitalisasi untuk pemantauan yang ketat dan pencegahan kejang
Implementasi farmakologik
a.       Memberikan magnesium sulfat melalui IV
b.      Diazepam dan natrium dapat dugunakan jika terjadi konvulsi yang tidak berespons terhadap magnesium sulfat
c.       Terapi antihipertensif
Implementasi keperawatan
a.       Memantau tekanan darah
b.      Memantau asupan dan keluaran dengan ketat
c.       Memantau kadar protein pada urin
d.      Mengevaluasi edema setelah tirah baring 12 jam atau lebih
e.       Memantau adanya penambahan berat badan
f.       Mengevaluasi refleks tendon prefunda
g.      Memantau aktivitas janin
h.      Mengontrol asupan cairan IV
i.        Menganjurkan dukungan keluarga dan teman pada saat tirah baring
j.        Menganjurkan informasi  tentang prosedur yang dilakukan
5.      Evaluasi

6.      Evaluasi suatu proses yang berkesinambungan antara lain diagnosa yang ditegakkan dapat di atasi

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat