google adsense

Monday, August 7, 2017

KONSEP DATA

A.    Konsep data
  1. Pengertian
Data adalah bentuk jamak (plural) dari kata datum. Jadi, dalam menyatakan data sebetulnya sudah berkata bentuk jamaknya. Maka, untuk selanjutnya tidak perlu menyatakan “data-data”, sudah cukup menyatakan “data” saja. Data adalah himpunan angka yang merupakan nilai dari unit sampel sebagai hasil dari menghititung, mengkur dan mengamati (sabri & hastono, 2008).
Menurut “ Webster’s New World Dictionary” (dalam supanto, 2000), data berarti sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Sedangkan Chandra (1995) menyatakan data adalah materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk keperluan suatu analisa, diskusi, presentasi ilmiah, atau tes statistic.
Beberapa tentang konsep data, ada beberapa yang perlu dipahami yaitu:
a.       Agregat adalah kumpulan data.
b.      Raw data adalah data mentah yang belum dilakukan pengelohan.
c.       Array data adalah data yang belum dilakukan pengelompokan tetapi sudah disusunan berdasarkan besar kecilnya.
d.      Ungrouped data adalah raw yang belum dikelompokkan
e.       Grouped data adalah data yang  dikelompokkan dalam kelas-kelas tertentu.
2.      Kegunaan data
Menurut supranto (2000), kegunaan data pada dasarnya untuk membuat keputusan (descision makers) sebagai:
a.       Dasar suatu perencanaan, agar perrencanaan sesuai dengan tujuan dalam mengatasi masalah dan kemampuan yang ada, sehingga dapat dicegah terjadinya suatu perencanaan ambisius yang sulit untuk dilaksanakan.
b.      Alat pengendalian terhadap pelaksanaan atau implementasi perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan segera kesalahan-kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi agar segera dapat dilakukan perbaikan atau koreksi.
c.       Dasar evaluasi hasil kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang atau evaluasi akhir.
3.      Jenis-jenis dari data
Di tinjau dari jenisnya data dapat di bedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a.       Menurut bentuk
1)      Data diskrit
Data ini merupakan variabel yang lainnya tidak dapat di ukur sekecil-kecilnya dan merupakan satu kesatuan. Data ini dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, misalnya kapasitas tempat tidur RSU = 100 orang atau menunjukkan jumlah sifat tertentu seperti jumlah wanita di dalam kelas A= 50 orang.
2)      Data kontinu
Data ini merupakan variabel yang nilainya dapat di ukur terus sampai sekecil-kecilnya, misalnya nilai Hb orang X= 13,98gr% dan berat badan orang Y=65,75kg, data ini bersifat kuantitatif.
b.      Menurut sifat
1)      Data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil perhitungan dan tidak menyatakan kuantitas, tetapi menyatakan sifat yang dikelompokkan dalam kategori. Oleh karena itu, data kualitatif sering disebut juga data katagori dan individu dalam satu kategori mempunyai nilai yang sama. Data kualitatif selalu bilangan bulat dan jumlahnya dinyatakan dalam frekuensi,misalnya sembuh atau tidak, baik atau buruk, laki-laki atau perempuan, dan sebagainya hingga data yang dihasilkan termasuk dalam salah satu kategori. data demikian disebut dichotom dan binary.
2)      Data kuantitatif
Data yang dihasilkan dari pengukuran, dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Berbeda dengan data kualitatif, data kuantitatif hasilnya dinyatakan dalam kuantitas numerik terhadap ciri tertentu yang disebut variabel, misalnya jumlah bakteri yang terdapat dalam sampel air. Pada umumnya, dalam studi tentang perjalanan penyakit terdapat sejumlah variabel, baik yang berkaitan langsung dengan penyakitnya maupun yang tidak berkaitan langsung dengan penyakit yang diderita. Misalnya, jenis kelamin, temperatur, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Dari uraian di atas jelaslah bahwa meringkas data kuantitatif lebih kompleks dan tidak semudah meringkas data kualitatif.
c.       Menurut sumber
1)      Data primer
Data yang merupakan pengumpulan data yang dilakukan secara langsung oleh peneliti terhadap sasaran. Misalnya: pada penelitian tentang khasiat 2 macam obat untuk pengobatan suatu penyakit dan pengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti terhadap penderita yang dating kerumah sakit. Selanjutnnya data tersebut di olah, di analisis, disajikan, dan dilaporkan oleh peneliti.
2)      Data skunder
Data yang merupakan suatu pengumpulan data yang diinginkan yang di peroleh dari orang lain atau tempat lain dan bukan dilakukan oleh peneliti itu sendiri, misalnya data rekam medik di rumah sakit.
d.      Menurut waktu pengumpulan
1)      Time Series Data
Data yang  merupakan data yang dikumpulkan selama kurun waktu/periode tertentu.Misalnya, Pergerakan nilai tukar rupiah dalam 1 bulan, Produksi Padi Indonesia tahun  2002-2011.
2)      Cross sectional Data
Data yang merupakan data yang dikumpulkan pada waktu tertentu yang sama atau hampir sama. Misalnya: jumlah mahasiswa tahun 2005/2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004.
e.       Menurut skala pengukuran
1)      Skala nominal
Skala yang  bersifat hanya untuk membedakan antar kelompok. Misalnya: Jenis kelamin,Jurusan dalam suatu sekolah tinggi(Manajemen, Akuntansi).


2)      Skala Ordinal
Skala yang memiliki sifat nominal, dan juga menunjukkan peringkat. Skala ordinal juga merupakan skala yang subkatagori telah memiliki urutan  atau jenjang tetapi masih bersifat  kualitatif,seperti pada skala nominal. Misalnya :Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA),Skala perusahaan (besar, sedang).
3)      Skala interval
Skala yang memiliki sifat-sifat data skala nominal dan ordinal, dan pada data dengan skala interfal jenjang tersebut dapat dinyatakan dengan angka hingga bersifat kuantitatif. Misalnya: Temperatur
4)      Skala rasio
Selain memiliki sifat data interval, skala rasiomemiliki angka 0 (nol) dan perbandingan antara dua nilai yang  mempunyai arti. Misalnya :Tinggi badan, Berat badan, Waktu.
4.    Pengumpulan data
a.    Metode pengumpulan data
1)      Sensus
Sensus adalah metode pengumpulan data dimana seluruh populasi dikumpulkan datanya    satu per satu. Data yang diperoleh dari hasil pengolahan data sensus disebut data yang sebenarnya (true value), atau sering disebut sebagai parameter. Contohnya, hasil sensus penduduk Indonesia, sensus pegawai negeri, sen sus kesehatan, sensus pertanian, dan lain-lain.
2)      Sampling
Sampling adalah metode pengumpulan data pada sampel dari auatu populasi. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data sampling merupakan data perkiraan (Estimate Value). Dibandingkan dengan sensus, pengumpulan data dengan cara sampling membutuhkan biaya jau lebih sedikit, memerlukan waktu yang lebih cepat, jumlah tenaga yang tidak banyak, dan dapat menghasilkan cakupan data yang lebih luas.
b.      Alat pengumpul data
Apabila metoda pengumpulan data telah ditentukan, kemudian harus ditentukan alat pengumpulan data dari objek yang akan diteliti. Bagian yang sangat penting dalam pengumpulan data adalah merancang alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang baik harus tersususn secara sistematis dan standar sehingga pertanyaan yang sama dapat diajukan untuk setiap responden. 
Alat  pengumpul data untuk memperoleh keterangan dari objek  atau responden yang akan di teliti meliputi :
1)      Angket atau questionnaire
Angket atau  questionnaire merupakan suatu daftar pertanyaan/ pernyataan yang telah  tersusun dengan baik, dimana responden memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu sesuai dengan pilihan. Jenis daftar pertanyaan/ pernyataan yang dibuat pada alat pengumpul data dalam bentuk kuisioner diarahkan untuk menggali pendapat, kepercayaan, konsep, ide, dan pengetahuan responden tentang satu atau lebih variable penelitian.
Penyampaian daftar pertanyaan dapat dilakukan melalui pos atau diantar langsung kepada responden, sedangkan daftar pertanyaan dapat ditunggu oleh petugas pengumpul data. Cara ini disebut canvasser atau pengembalian daftar pertanyaan  dikirim melalui pos pada alamat yang telah ditentukan (Budiarto, 2001).
Menurut  Budiarto (2001), pengumpulan data dengan teknik angket ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
a)      Biaya relative murah
b)      Tidak membutuhkan tenaga yang banyak
c)      Dan dapat diulang
Kerugian yang ditimbulkan oleh pengumpulan data menggunakan teknik angket ialah:
a)      Jawaban tidak spontan
b)      Banyak terjadi non-respons, yaitu tidak mengembalikan daftar pertanyaan yang diterima
c)      Ada pertanyaan yang tidak dijawab
d)     Pengiriman kembali daftar pertanyaan sering terlambat
e)      Jawaban tidak diisi oleh responden, tetapi oleh orang lain
f)       Teknik ini tidak dapat digunakan pada responden yang buta aksara.
2)      Wawancara
Wawancara merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapat keterangan data secara lisan dari responden melalui satu pertemuan atau percakapan. Pengumpulan data dengan teknik ini dapat digunakanuntuk memperoleh data yang bersifat fakta, misalnya umur, pekerjaan, jumlah anak, tingkat pendidikan dan penyakit yang pernah di derita.
Wawancara dapat pula digunakan untuk mengetahui sikap, pendapat, pengalaman, dan lain-lain. Misalnya sikap terhadap pelayanan pengobatan di Puskesmas atau posyandu, pelayanan kesehatan yang diinginkan atau pengalaman dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan (Budiarto, 2001).
Menurut  Budiarto (2001) pengumpulan data dengan teknik wawancara  mempunyai  beberapa keuntungan sebagai berikut :
a)      Fleksibel karena urutan  pertanyaan  tidak harus sesuai dengan daftar pertanyaan.
b)      Jawaban dapat diperoleh dengan segera.
c)      Dapat menilai sikap dan kebenaran jawaban yang diberikan oleh responden.
d)     Dari ekspresi dan mantapnya jawaban dapat diketahui bahwa jawaban tersbut memiliki keyakinan atau tidak.
e)      Dapat membantu responden dalam mengingat hal-hal yang lupa.
Disamping keuntungan tersebut, pengumpulan data dengan teknik wawancara juga memiliki beberapa kerugian atau kekurangan sebagai berikut:
a)      Relatif  membutuhkan tenaga, waktu, dan biaya yang besar.
b)      Dapat menimbulkan kesalahan atau bias yang berasal dari pewawancara maupun dari responden.
c)      Bila pertanyaan yang diajukan terlalu banyak maka akan melelehkan hingga kualitas data akan menurun. Untuk mengatasi hal tersebut, wawancara dapat dilakukan  dua kali.
3)      Observasi
Observasi merupakan prosedur yang terencana dengan cara melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu yang ada hubungan dengan masalah penelitian.  Selain itu pengamatan merupakan salah satu cara pengumpulan data yang biasa digunakan pada studi kualitatif, tetapi dapat juga digunakan pada studi kuantitatif, terutama untuk membuktikan kebenaran jawaban responden.
Alat pengumpul data dalam bentuk observasi  dibuat untuk mengamati perilaku responden penelitian, baik perilaku yang terlihat, perilaku sistemik atau perilaku eksperimental (Budiarto, 2001). Misalnya, pada kejernihan air minum yang oleh responden dikatakan jernih harus dibuktikan terlebih dahulu dengan melakukan pengamatan langsung  pada sumber air yang disebutkan, apakah memang jernih atau tidak karena mungkin batasan jernih yang digunakan responden berbeda dengan batasan yang sebenarnya.
4)      Pemeriksaan
Cara pengumpulan data melalui pemeriksaan dapat berupa pmeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologic, USG, CT scan atau scanning dengan menggunakan zat radioaktif  seperti pada kedokteran nuklir. Data yang dihasilkan dapat berupa data numeric (kuantitatif) atau data kualitatif.
  1. Uji Instrument
a.       Content validity, merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi instrumen dengan analisis rasional atau lewat profesional judgment, meliputi:
1)      Face validity; validitas ini hanya melakukan penilaian terhadap format penampilan (appearance) instrumen. Apabila penampilan instrumen telah meyakinkan dan memberikan kesan mampu mengungkap yang hendak diukur, maka face validity telah terpenuhi.
2)      Logical validity; validitas ini menunjukkan sejauhmana isi instrumen merupakan representatif dari ciri atribut yang hendak diukur, yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi dengan analisis rasional atau lewat profesional judgment.
b.      Construct validity; adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana instrumen mengungkap trait atau contruct theotytis yang hendak diukur.
c.       Reability: uji ini dilakukan untuk melihat konsistensi dan kestabilan instrumen, meliputi external consistency procedures dan internal consistency procedures.
d.      Pricipal component analysis (PCA); adalah cara mengidentifikasi pola-pola dalam data, dan mengekstraksi informasi yang relevan dari set data yang membingungkan. PCA juga dapat mengekspresikan data sedemikian rupa untuk melihat persamaan dan perbedaan.
  1. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu pproses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu (Hasan, 2006, p.24).
Pengelolahan data merupakan proses yang sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan baik dan benar. Kegiatan dalam proses pengolahan data adalah:


a.       Memeriksa data (editing)
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk (raw data) atau data yang terkumpul tidak logis dan meragukan.
Tujuan edtiting adalah untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan di lapangan dan bersifat koreksi. Pada kesempatan ini, kekurangan data atau kesalahan data dapat dilengkapi atau diperbaiki baik dengan pengumpulan data ulang ataupun dengan interpolasi (penyisipan) (Hasan, 2006, p.24).
Budiarto (2001, p.29) mengatakan hal yang dilakukan pada kegiatan memeriksa data (editing) ialah menjumlah dan melakukan koreksi.
b.      Penjumlahan
Menjumlah ialah menghitung banyaknya lembaran daftar pertanyaan yang telah diisi untuk mengetahui apakah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
Bila terdapat kekurangan maka dapat dicari sebabnya lalu diatasi. Sebaliknya, bila terdapat jumlah yang berlebih yang mungkin terjadi karena pencatatan ganda atau pencatatan subjek studi yang tidak termasuk dalam sampel maka dapat segera diketahui dan diambil tindakan. Selain itu, dilakukan juga perhitungan-perhitungan yang ada. Misalnya, untuk mengetahui jumlah pendapatan per kapita per tahun ditanyakan jumlah pengeluaran tiap hari maka perhitungan per kapita per tahun dilakukan pada saat pengolahan data.
c.       Koreksi
Yang termasuk dalam proses koreksi ialah proses membenarkan atau menyelsaikan hal-hal yang salah atau kurang jelas. Misalnya, memeriksa apakah semua pertanyaan telah diisi dan apakah semua jawaban sesuai dengan pertanyaan atau terdapat tulisan yang kurang jelas atau terdapat kesalahan dalam pengisian, misalnya umur balita 4,5 tahun ditulis 45 tahun.
d.      Memberi kode (coding)
Coding adalah pemberian/pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-angka/huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis (Hasan, 2006, p.24).
Untuk mempermudah pengolahan, sebaiknya semua variable diberi kode terutama data klasifikasi, misalnya jenis kelamin untuk laki-laki diberi kode 1 dan wanita diberi kode 2. Contoh lain misalnya, tingkat pendidikan diberi kode seperti berikut ini.
Tidak sekolah        kode 0
SD                         kode 1
SLTP                     kode 2
SLTA                    kode 3
PT/Akademi          kode 4
Lain-lain                kode 5
Meskipun pemberian kode dapat mempermudah pengolahan, tatapi pekerjaan ini harus dilakukan dengan seteliti mungkin karena mudah menimbulkan kesalahan dalam pemberian kode atau dalam memasukkan data.
Pemberian kode dapat dilakukan sebelum atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan. Dalam pengolahan selanjutnya kode-kode tersebut dikembalikan lagi pada variable aslinya (Budiarto, 2001, p.30).
e.       Processing
Processing dilakukan dengan cara meng-entry data yang telah diberi kode ke paket program komputer. Ada bermacam-macam paket program komputer yang dapat digunakan untuk proses data yang masing-masing memiliki kelabihan dan kekurangan, misalnya; Statistical Product and Service Solution (SPSS), Stata, Linier Structural Relationships (LSR) sesuai dengan kebutuhan penelitian.
f.       Cleaning
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kegunaan cleaning data adalah untuk mengetahui missing data, variasi data, dan konsistensi data.

  1. Penyajian data
a.       Cara penyajian data
Menurut budiarto (2001) ada 3 cara penyajian data, yaitu:
1)      Tulisan
Penyajian data dalam bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaran umum tentang kesimpulan hasil pengamatan. Dalam bidang kedokteran, penyajian dalam bentuk tulisan hanya digunakan untuk memberi informasi. (Budiarto, 2001., p,41)
2)      Tabel
Penyajian data dalam bentuk tabel adalah penyajian dengan memakai kolom dan baris. Penyajian dalam bentuk tabel banyak digunakan pada penulisan laporan hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. (Budiarto, 2001., p,42)
Ciri-ciri tabel yang lengkap
a)      Nomor tabel
b)      Judul tabel
c)      Catatan pendahuluan
d)     Badan tabel
e)      Catatan kaki
f)       Sumber data


Bentuk-bentuk tabel
a)      Tabel sinopsis
Tabel ini berisi semua variabel yang akan dikumpulkan dan ditulis dalam kolom dan baris dengan urutan yang sama. Tabel ini mempunyai arti penting dalam prenecanaan suatu penelitian karena dengan tabel sinopsis dapat diketahui jumlah tabel yang dihasilkan dan variabel yang akan dicari hubungannya sehingga memudahkan penulisan laporan. (Budiarto, 2001., p,44)

1
2
3
4
5
6
7
1







2







3







4







5







6







7








b)      Tabel induk
Tabel ini berfungsi sebagai referensi. Oleh karena itu, tabel induk sering disebut tabel referensi yang dapat di ambil sebagian dan disisipkan dalam penulisan laporan. (Budiarto, 2001., p,44)

c)      Tabel kerja (tabel teks)
Tabel kerja ialah tabel yang menggambarkan beberapa variabel secara rinci. tabel ini berguna untuk mengadakan pembahasan lebih mendalam terhadap hasil penelitian, mengadakan perbandingan antar variabel atau untuk memberikan gambaran tentang adanya hubungan antara dua variabel. Biasanya tabel ini disusun berdasarkan progresifitas, tahun atau bergantung pada kebutuhan. Dari tabel teks ini dapat dibuat tabel silang untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel. (Budiarto, 2001., p,45)
d)     Tabel kontingensi
Tabel kontingensi disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom. Tabel ini disajikan untuk memberikan gambaran hasil penelitian. (Budiarto, 2001., p,46)
3)      Grafik
Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistikyang banyakdilakukan dalam berbagai bidang, termasuk bidang kedokteran karena penyajian data dalam bentuk grafik lebih menarik dan lebih mudah dipahami. Serta hal-hal yang kurang jelas dalam tabel akan lebih jelas bila disajikan dalam bentuk grafik bahkan dengan bentuk grafik orang akan mudah mengingat. (Budiarto, 2001., p,49)

Mamfaat grafik adalah :
a)      Membandingkan beberapa variabel, beberapa kategori dalam variabel atau satu variabel pada waktu dan tempat yang berbeda
b)      Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalan waktu
c)      Mengetahui adanya hubungan dua variabel atau lebih
d)     Memberikan penerangan pada masyarakat
Kerugian penggunaan grafik :
a)      Penyajian dalam bentuk grafik harus menarik karena pembuatan grafik merupakan senisehingga tidak semua orang dapat membuat grafik yang menarik
b)      Grafik memeberikan keterangan yang tidak riinci
c)      Grafik harus dibuat dengan benar karena pembuatan grafik yang salah mengakibatkan penlaian yang salah
d)     Informasi yang disajikan terbatas
Pedoman pembuatan grafik :
a)      Grafik terdiri dari dua sumbu yaitu horizontal dan vertikal
b)      Jenis kertas yang digunakan untuk menggambar grafik sebaiknya kertas biasa atau sesuai pada data yang ada
c)      Ukuran kertas yang digunakan tidak ketentuan yng baku
d)     Penggambaran absis dan ordinat
e)      Sebaiknya tidak menuliskan angkadalam grafik
f)       Grafik harus di awali drai titik nol
Beberapa ketentuan dalam penyajian grafik
a)      Judul grafik hendaknya ditulis dengan jelas, singkatdan sederhana
b)      Bentuk grafik
c)      Pembuatan grafik harus menarik
d)     Pemberian warna jangan terlalu banyak
e)      Keterangan
Macam-macam grafik, berdasarkan bentuknya yaitu:
a)      Grafik batang

Grafik batang yaitu grafik yang berbentuk batang yang penilainnya dilakukan berdasarkan tinggi batang.  Grafik ini dapat digunakan untuk mengadakan perbandingan beberapa variabel  dalam waktu dan tempat yang sama atau satu variabel dalam waktu dan tempat yang berbeda. (Budiarto, 2001., p,52). Dari cara penampilan balok-nalok tersebut dapat dibagi menjadi : single Bar, multiple bar, dan subdivided bar.


Gambar : multiple bar
Gambar : Subdivided bar

Dalam pembuatan grafik batang terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
(1)   Batang dapat digambarkan tegak atau melintang
(2)   Antara dua batang terdapat ruang antara
(3)   Lebar batang harus sama dan seimbang agar tidak menimbukan interpretasi yang salah
(4)   Penggambaran batang harus dimulai dari titik nol
(5)   Keterangan atau frekuensi sebaiknya tidak dicantumkan didalam atau di atas batang
b)      Grafik lingkaran
Grafik lingkaran merupakan grafik yang disajikan dalam bentuk lingkaran. Lingkaran dapat digambarkan tiga dimensi sehimgga menyerupai kue. (Budiarto, 2001., p,56)
Ketentuan dalam pembuatan gambar:
(1)   Besar lingkaran harus dibuat sedemikian rupa
(2)   Kategori yang dibandingkan tidak banyak
(3)   Sudut segmen tidak terlalu kecil
(4)   Tiap segmen dapat diberikan warna
(5)   Besarnya segmen harus menggambarkan presentase yang sesuai
c)      Histogram






Histogram adalah suatu bentuk grafik yang menggambarkan distribusi frekuensi suatu perangkat data dalam bentuk batang. Histogram digunakan untuk menggambarkan secara visual frekuensi data yang bersifat kontinyu (Furqon, 2004)
d)     Poligon



Penyajian frekuensi poligon digunakan untuk data kontinyu. Cara membuat grafik frekuensi poligon dapat dilakukan dengan menghubungkan puncak-puncak dari balok histogram.
e)      Ogive




Ogive adalah grafik dari data kontinu dan dalam bentuk frekuensi kumulatif. Dari perpotongan ogive kurang dari (less than) dan besar dari (more than), akan didapatkan nilai yang tepat untuk letak dan besarnya nilai modus.
f)       Diagram garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan data diskrit atau data dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke waktu atau perubahan dari suatu tempat ketempat yang lain.
g)     

Diagram tebar

Diagram tebar adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dua macam variabel. Sumbu Y menggambarkan variabel dependen sedang sumbu X menggambarkan variabel independen.
h)      Pictogram
Pictogram adalah diagram yang digambarkan sesuai dengan objeknya, seperti ingin menunjukkan jumlah penduduk dengan menggambarkan orang, dan lain-lain.








i)        Box whisker plot
Box whisker plot digunakan untuk menyajikan data numerik. Diagram ini dipakai juga untuk memperbandingkan beberapa pengamatan.
Kotak (Box) terisi dari :
(1)   Garis tengah adalah nilai quartile dua (Q2) atau median
(2)   Garis bawah adalah nilai quartile satu (Q1)
(3)   Garis atas kotak adalah nilai quartile tiga (Q3)
Tali (whisker) batas bawah adalah nilai batas yang tidak lebih perbedaannya dengan Q1 sebanyak 11/2 x (Q3-Q2) atau perbedaan interquartile, sedangkan batas atas adalah nilai yang paling jauh dan tidak lebih dari 11/2 x (Q3-Q1). Tanda bintang adalah nilai pencilan (outlier), sementara adanya lingkaran

kecil adalah kandidat untuk outlier (pencialan).

j)        Pareto


Pareto tidak berbeda dengan diagram batang yang disusun dengan susunan tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah dapat diinterprestasi. 
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, Eko. (2001). Biostatisitka untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC
Chandra, Budiman (1995). Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta : EGC
Hasan, iqbal. (2006). Analisa dan Hasil Penelitian dengan Statistik.ed.2. Jakarta: Media Grafika.
Sudjana. (2010). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat