google adsense

Wednesday, September 10, 2014

TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN

TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN
A.    TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN
            Proses adalah serangkaian tahapan atau komponen yang mengarah pada pencapaian tujuan. Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Proses keperawatan mengandung elemen berfikir kritis yang memungkinkan perawat membuat penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Proses keperawatan adalah kerangka kerja dan struktur organisasi yang kreativ untuk memberikan asuhan keperawatan, namun proses keperawatan juga cukup fleksibel untuk digunakan disemua lingkup keperawatan.
Tiga karakteristik dari proses adalah tujuan, organisasi dan kreativitas (bevis, 1978).
1.      Tujuan adalah maksud spesifik atau tujuan dari proses. Tujuan dari proses keperawatan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan keperawatan kesehatan klien, menentukan prioritas, menetapkan tujuan, dan hasil asuhan yang diperkirakan, menetapkan dan mengkomunikasikan rencana asuhan yang berpusat pada klien, memberikan intervensi keperawatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien, dan mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan dalam mencapai hasil dan tujuan klien yang di harapkan. Proses keperawatan digunakan untuk mendiagnosa dan mengatasi respon manusia terhadap sehat dan sakit (ANA, 1980). Respon manusia meliputi gejala dan reaksi psikologis klien terhadap terapi, kebutuhan untuk pengetahuan setelah tenaga kesehatan memberi diagnosis baru atau rencana penatalaksanaan dan kemampuan klien untuk mengatasi rasa kehilangan.
2.      Organisasi adalah satu rangkaian tahap atau komponen yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
3.      Kreativitas adalah perkembangan bersinambungan dari proses itu sendiri. Proses keperawatan adalah dinamik dan berkelanjutan.

            Proses keperawatan diperkenalkan pada tahun 1950-an sebagai proses yang terjadi atas tiga tahap : pengkajian, perencanaan dan evaluasi yang didasarkan pada metode ilmiah pengamatan, pengukuran, pengumpulan data, pengembangan dan penganalisaan temuan. Kajian selama bertahun-tahun, penggunaan dan perbaikan telah mengarahkan perawat pada pengembangan proses keperawatan menjadi lima langkah yang kongkrit (pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi dan evaluasi) yang memberikan metode efisien tentang pengorganisasian untuk pembuatan keperawatan klinis (Marilynn, 1993).


Tahap-tahap proses keperawatan
Komponen
Tujuan
Tahap
Pengkajian

Untuk mengumpulkan, memperjelas dan mengkomunikasikan data tentang klien sehingga terbentuk dasar data.
1.      Mengumpulkan riwayat kesehatan perawatan
2.      Melakukan pemeriksaan fisik
3.      Mengumpulkan data laboratorium
4.      Memvalidasi data
5.      Mengelompokkan data
6.      Mencatatkan data

Diagnose Keperawatan

Untuk mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan, untuk merumuskan diagnose keperawatan.

1.      Menganalisis dan menginterpretasi data
2.      Mengidentifikasi masalah klien
3.      Merumuskan diagnose keperawatan
4.      Mendokumentasikan diagnose keperawatan

Perencanaan
Untuk mengidentifikasi tujuan klien, utnuk menentukan prioritas asuhan, menentukan hasil yang diperkirakan, untuk merancang strategi keperawatan, untuk mencapai tujuan keperawatan.
1.      Mengidentifikasi tujuan klien
2.      Menetapkan hasil yang diperkirakan
3.      Memilih tindakan keperawatan
4.      Mendelegasikan tindakan
5.      Menuliskan rencana asuhan keperawatan
6.      Mengonsulkan

Implementasi
Untuk melengkapi tindakan keperawatan yang diperlukan, untuk menyelesaikan rencana asuhan
1.      Mengkaji kembali klien
2.      Menelaah dan memodifikasi rencana perawatan yang sudah ada
3.      Melakukan tindakan keperawatan

Evaluasi
Untuk menentukan seberapa jauh tujuan asuhan telah dicapai
1.      Membandingkan respon klien dengan kriteria.
2.      Menganalisis alasan untuk hasil dan konklusi
3.      Memodifikasi rencana asuhan
B.     Perkembangan dan Sejarah Proses Keperawatan, Manfaat dan Ciri-ciri Proses Keperawatan
1.      Sejarah dan perkembangan proses keperawatan

Tahun
Tokoh
Yang dicetuskan
1955
Lidya Hall
  1. Pengkajian
  2. Perencanaan
  3. evaluasi
1963
wiedenbach
  1. observasi
  2. bantuan pertolongan
  3. validasi
1967
Yura & Walsh
  1. pengkajian
  2. perencanaan
  3. pelaksanaan
  4. evaluasi
1973
ANA
Proses keperawatan sebagai suatu pedoman dalam pengembangan standart praktik keperawatan
1974-1976
Bloch, Roy, Muninger & Jauron dan Aspinall
  1. pengkajian
  2. diagnosa
  3. perencanaan
  4. pelaksanaan, dan
  5. evaluasi
1982
NANDA
Mengklasifikasikan diagnosis keperawatan menjadi 2 :
  1. diagnosa keperawatan
  2. diagnosa medis

2.      Manfaat proses keperawatan

a.         Meningkatkan layanan mutu keperawatan
Proses keperawatan merupakan metode sistematis yang menjadi panduan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Jika setiap perawat dapat menggunakan proses keperawatan dengan benar dan tepat, ini akan meningkatkan mutu layanan keperawatan. Melalui proses keperawatan, setiap perawat bertindak secara profesional sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

b.        Meningkatkan citra profesi keperawatan
Melalui penerapan proses keperawatan, mutu layanan keperawatan dapat di tingkatkan. Ini merupakan salah satu upaya promosi yang paling efektif, tepat, dan langsung untuk mengubah persepsi masyarakat dan profesi lain tentang profesi keperawatan. Pencitraan negatif yang dituduhkan terhadap profesi keperawatan salah satunya disebabkan oleh perilaku perawat diposisikan bukan sebagai suatu profesi yang profesional, melainkan sebagai pembantu profesi lain, yakni kedokteran. Ini merupakan penyebab lain dari citra negatif keperawatan. Hingga saat ini, pencitraan semacam itu masih sering terlontar, terutama dari profesi non-keperawatan.Oleh sebab itu, sudah menjadi tanggung jawab bersama dari profesi keperawatan untuk mengubah citra tersebut. Ini bisa dilakukan melalui  peningkatan kualitas layanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan yang benar dan tepat.

c.         Mengambarkan otonomi dan tanggung jawab perawat
Proses keperawatan memberi arah bagi perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Salah satu komponen proses keperawatan yang penting adalah perencanaan tindakan keperawatan. Pada tahap ini, perawat memiliki otonomi yang penuh dalam merencanakan tindakan keperawatan bagi klien. Itu berarti perawat melaksanakan intervensi keperawatan kepada klien bukan didasarkan atas instruksi dari profesi lain. Selain itu, melalui proses keperawatan, profesi lain akan mengetahui apa yang akan menjadi kewenangan dan tanggung jawab perawat. Lebih lanjut, tahap evaluasi dari proses keperawatan merupakan suatu mekanisme kontrol yang mencerminkan tanggung jawab perawat terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.

d.        Mengembangkan keterampilan teknis dan intelektual perawat
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat sebaiknya tidak terjebak pada kegiatan yang sifatnya rutinitas. Dikhawatirkan ini akan menghambat perkembangan kemampuan intelektual dan teknis perawat sebab perawat bekerja ibarat robot. Seperti kita ketahui, proses keperawatan merupakan kerangka berfikir  secara kritis, logis, dan sistematis, serta kerangka bertindak secara etis dan rasional kepada klien. Penerapan proses keperawatan yang baik dan benar akan mengembangkan kemampuan tersebut.

e.         Meningkatkan rasa solidaritas dan rasa kesatuan perawat
Proses keperawatan dilakukan secara berkesinambungan dan komprehensif. Proses keperawatan dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar-perawat sehingga akan tercipta rasa kebersamaan. Manfaat yang lebih besar adalah terbina dan terpeliharanya kesatuan dan persatuan diantara perawat.

f.         Menghasilkan praktik keperawatan yang profesional
Penerapan proses keperawatan didasarkan pada metode ilmiah, bukan pada intuisi semata. Penerapan proses keperawatan menunjukkan ciri-ciri profesionalisme, diantaranya mengutamakan kepentingan klien (client oriented), menggunakan pengetahuan ilmiah, serta menunjukkan tanggung jawab dan tanggung gugat dalam melaksanakan praktik keperawatan. Jika perawat bertindak dan berprilaku secara profesional, masyarakat dan profesi lain akan menilai dan mengakui perawat sebagai tenaga profesional.

Ciri-ciri proses keperawatan
a.      Tujuan
Proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kepada klien.

b.      Sistematik
Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan.Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan kualitas keperawatan dan menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan intuisi pelayanan kesehatan/keperawatan.

c.       Dinamik
Proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan kesehatan klien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dengan klien.

d.      Interaktif
Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

e.       Fleksibel
Adalah suatu proses yang dilihat dalam 2 konteks:
1)      Dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat, dan
2)      Tahapannya bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah pihak.

f.       Tioretis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu model keperawatan yang berlandaskan pada filosofi keperawatan kepada klien harus menekankan 3 aspek :
1)      Humanistik :memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia dan bahkan sebagai perawat.
2)      Holistik : intervensi keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia secara utuh (bio-psiko-sosio-spiritual).
3)      Care : asuhan keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada standar praktik keperawatan dan etik keperawatan.


C.    Lima Tahapan Proses Keperawatan
1.        Pengkajian
Pengkajian Keperawatan  adalah Proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi data tentang klien
a.      Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan  Kegiatan menghimpun dan mencatat data untuk menentukan kebutuhan dan masalah kesehatan/kep.

Data dibedakan 2 jenis yaitu:
1)      Data Objektif
Data objektif merupakan data yang dapat dilihat, diobservasi, dan diukur oleh para perawat.

2)      Data Subjektif
Data subjektif merupakan  yang merupakan pernyataan yang disampaikan oleh klien.


b.      Sumber Data
1)        Pasien.
2)        Keluarga/orang yang mengenal pasien.
3)        Tenaga kesehatan.
4)        Catatan yang dibuat oleh tenaga kesehatan.
5)        Hasil pemeriksaan.


c.       Cara Pengumpulan Data
1)        Wawancara
Wawancara merupakan pembicaraan terarah yang umumnya yang dilakukan pada pertemuan-pertemuan tatap muka.

2)        Observasi
Observasi merupakan mengamati prilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang tingkat kesehatan klien.

3)        Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara keseluruhan.


2.      Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon akutal atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai izin dan kompeten untuk mengatasinya.

a.       Tujuan
Untuk mengidentifikasikan kebutuhan perawatan kesehatan, untuk merumuskan diagnosa keperawatan

3.        Perencanaan
Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, untuk menanggulangin masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan.

a.       Tujuan
1)      Untuk mengidentifikasi tujuan klien.
2)      Untuk menentukan prioritas asuhan.
3)      Menentukan hasil yang diperkirakan.
4)      Untuk merancang strategi keperawatan.
5)      Untuk mencapai tujuan keperawatan.

b.      Langkah-langkahnya:
1)        Menentukkan urutan prioritas masalah.
2)        Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai.
3)        Menentukan rencana tindakan yang akan dicapai.


4.        Implementasi Keperawatan
Mencakup melakukan, membantu atau mengarahkan kinerjaa aktivitas.
a.       Tujuan
Untuk melengkapi tindakan kep yang diperlukan, untuk menyelesaikan rencana asuhan.

b.      Tipe implementasi ada 2 yaitu :
1)             Tindakan perawatan langsung
2)             Tindakan perawatan tidak langsung

5.      Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan hasil yang sangat menentukan setelah melakukan aplikasi dari proses keperawatan.

a.       Tujuan
Untuk menentukan sebrapa jauh tujuan asuhan yang telah dicapai.

b.      Tipe evaluasi ada 2 yaitu :
1.    Evaluasi proses
Menilai apakah prosedur diilakukan sesuai ddengan rencana.
2.    Evaluasi tindakan

Berfokus pada perubahan prilaku & keadaan kesehatan

REFERENSI : 
·    Carpenito,L.J (2004), Nursing Diagnosis: Aplication to Clinical Practice. (10 th edition).Philadelphia: J.B Lippincot Company.
·      Kozier, Erb. Berman. Snyder. (2004). Fudamental of nursing: Concepts, process, and practice.

·       Potter & Perry (2005). Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Jakarta: EGD.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat