google adsense

Tuesday, September 9, 2014

Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.

Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.
A.    Defenisi Keperawatan Menurut Martha E. Rogers.
Keperawatan adalah ilmu humanisti/humanitarian yang menggambarkan dan memperjelas bahwa manusia dalam strategi yang utuh dan dalam perkembangan hipotesis secara umum dengan memperkirakan prinsip – prinsip dasar untuk ilmu pengetahuan praktis. Ilmu keperawatan adalah ilmu kemanusiaan, mempelajari tentang alam dan hubungannya dengan perkembangan manusia.
Rogers mengungkapkan bahwa aktivitas yang di dasari prinsip – prinsip kreatifitas, seni dan imaginasi. Aktifitas keperawatan dinyatakan Rogers merupakan aktifitas yang berakar pada dasar ilmu pengetahuan abstrak, pemikiran intelektual, dan hati nurani. Rogers menekankan bahwa keperawatan adalah disiplin ilmu yang dalam aktifitasnya mengedepankan aplikasi keterampilan, dan teknologi. Aktivitas keperawatan meliputi pengkajian, intervensi, dan pelayanan rehabilitatif senantiasa berdasar pada konsep pemahaman manusia / individu seutuhnya.
1.1 Asumsi Dasar
Dasar teori Rogers adalah ilmu tentang asal usul manusia dan alam semesta seperti antropologi, sosiologi, agama, filosofi, perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah ilmu yang mempelajari manusia, alam dan perkembangan manusia secara langsung.
Berdasarkan pada kerangka konsep yang dikembangkan oleh Roger ada 5 asumsi mengenai manusia, yaitu :
1.      Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, antara satu dan lainnya berbeda di beberapa bagian. Secara signifikan mempunyai sifat-sifat yang khusus jika semuanya jika dilihat secara bagian perbagian ilmu pengetahuan dari suatu subsistem tidak efektif bila seseorang memperhatikan sifat-sifat dari sistem kehidupan manusia. Manusia akan terlihat saat bagiannya tidak dijumpai.
2.      Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari semua hal.
3.      Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4.      Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan yang inovatif.
5.      Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak, membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan luasnya dunia.
Teori Rogers berfokus pada proses kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Asumsi dasar teori rogers tentang manusia adalah:
·         Manusia adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
·         Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.
·         Kehidupan setiap manusia adalah sesuatu yang unik.
·         tidak ada dua hal didalam kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang sama dibawah keadaan yang sama . jalan hidup seseorang berbeda dengan yang lain.
·         Manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi.Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah lakunya.
Berdasar pada asumsi-asumsi terdapat 4 batasan utama yang ditunjukkan oleh Martha E Roger:
1.      Sumber energi.
2.      Keterbukaan.
3.      Pola-pola perilaku.
4.      Ukuran – ukuran 4 dimensi.
Disini terdapat elemen-elemen yang saling berhubungan pada ini adalah manusia dan lingkungannya. Sebagai sistem hidup dan sumber energi, individu mampu mengambil energi dan informasi dari lingkungan dan menggunakan energi dan informasi untuk lingkungan. Karena pertukaran ini individu adalah sistem terbuka yang mendasari dan membatasi asumsi-asumsi utama Martha E Roger.
Menurut Martha E Roger ilmu tentang keperawatan berhubungan langsung dengan proses kehidupan manusia dan bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan kealamiahan dan hubungannya dengan perkembangan. Untuk memperkuat teorinya Martha E. Rogers mengkombinasikan konsep manusia seutuhnya dengan prinsip homeodinamik yang kemudian di kemukakannya.
*      Prinsip-prinsip Hemodinamika
Teori menyatakan bahwa dalam keperawatan dipergunakan prinsip hemodinamika untuk melayani manusia, yaitu :
1.      Integritas (Integrality), adalah proses berhubungan yang menguntungkan antar manusia dan lingkungannya secara berkesinambungan.
2.      Resonansi (Resonancy), Prinsip ini membicarakan tentang alam dan perubahan yang terjadi antara manusia dan lingkungan. Resonansi dapat dijelaskan sebagai suatu pola-pola gelombang yang ditunjukkan dengan perubahan-perubahan dari frekuensi terendah ke frekuensi yang lebih tinggi pada gelombang perubahan.
3.      Helicy, Prinsip yang menyatakan bahwa keadaan alami dan hubungan manusia dan lingkungan adalah berkesinambungan, inovatif, ditunjukkan dengan peningkatan jenis pola-pola perilaku manusia dan lingkungan yang menimbulkan kesinambungan, menguntungkan, merupakan interaksi yang simultan antara manusia dan lingkungan bukan menyatakan ritmitasi.
*      Perbandingan dengan Teori Lain
Prinsip hemodinamika lebih mudah daripada teori sistem pada umumnya. Prinsip hemodinamika yaitu helicy dibandingkan pada prinsip equifinalli dan negetropi. Equifinally merupakan sistem terbuka yang mungkin dicapai tergantung pada keadaan dan ditentukan oleh suatu pengukuran yang mempunyai tujuan.
*      Teori dan Empat Konsep Dasar Roger
Martha E. Roger mengemukakan empat konsep besar. Beliau menghadirkan lima asumsi tentang manusia. Tiap orang dikatakan sebagai suatu yang individu utuh. Manusia dan lingkungan selalu saling bertukar energi. Proses yang terjadi dalam kehidupan seseorang tidak dapat diubah dan berhubungan satu sama lain pada dimensi ruang dan waktu. Hal tersebut merupakan pola kehidupan. Pada akhirnya seseorang mampu berbicara, berfikir, merasakan, emosi, membayangkan dan memisahkan. Manusia mempunyai empat dimensi, medan energi negentropik dapat diketahui dari kebiasaan dan ditunjukkan dengan ciri-ciri dan tingkah laku yang berbeda satu sama lain dan tidak dapat diduga dengan ilmu pengetahuan yaitu lingkungan, keperawatan dan kesehatan.
Tujuan diagnosa keperawatan memberikan kerangka kerja dalam intervensi keperawatan direncanakan dan dilaksanakan. Intervensi keperawatan akan tergantung pada fokus diagnosa keperawatan. Fokus pada integralitas akan diimplementasikan dengan lingkungan sama dengan pada individu. Diharapkan perubahan pada suatu hal yang akan menyebabkan perubahan di sisi yang lain secara simultan terpisah dari dunia penyakit. Di sana masalah tidak dapat disetujui dengan efektif dalam arti umumnya perubahan diterima, ukuran penyakit. Kreativitas dan imaginasi menjadi sangat penting.
Resonansi menyatakan bahwa diagnosa keperawatan ditujukan untuk mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan sebagai manusia yang utuh. Karena proses kehidupan manusia merupakan suatu fenomense.
Rencana keperawatan pada bagian helicy membutuhkan penerimaan individu terhadap perubahan yang terjadi strategi untuk meningkatkan dan memodifikasi irama dan tujuan hidup. Untuk itu dibutuhkan informasi dan partisipasi aktif klien pada proses keperawatan. konsep yang menyebutkan manusia adalah unik dan dapat dikenali karena kemampuannya dalam merasakan, memberi kesempatan perawat untuk membantu memecahkan masalah kesehatannya dan mengatur agar tujuannya dapat mencapai kesehatan.
a.       Teori yang berkaitan dengan konsep menciptakan perbedaan cara pandang pada suatu fenomena. Kerangka kerja Martha E Roger akan memberikan alternatif dalam memandang manusia dan dunia. Teori yang menyatakan keperawatan menggunakan prinsip hemodinamika dalam memberikan pelayanan kebutuhan manusia atau cara memandang keperawatan dari satu sisi. Contoh adalah prinsip helicy yang menekankan pada pola kebiasaan dan ritual.
b.      Teori harus masuk akal, Mengetahui perkembangan yang masuk akal merupakan hal penting perkembangan yang logis menyebabkan mengenai asumsi pada prinsip hemodinamika.
c.       Teori harus sederhana dan dapat disosialisasikan. Teori dapat disosialisasikan sejak tidak tergantung pada beberapa keadaan. Itu dinyatakan oleh Martha E Roger konsepsi manusia sangatlah sederhana. Meskipun memberikan kaitan dalam pemahaman. Ditambahkan teori ini dilandaskan pada penggunaan sistem terbuka yang sangat kompleks.
d.      Teori didasarkan pada hipotesa dan bisa diuji.
e.       Teori memberi dan membantu peningkatan batang keilmuan dalam disiplin ilmu melalui penelitian sehingga teori tersebut sah.
f.       Teori bisa digunakan sebagai pedoman dan peningkatan dalam praktek.
g.      Teori harus konsisten dengan teori lain yang sah, hukum dan prinsip-prinsip tetapi harus menghindari pertanyaan terbuka yang perlu diperiksa.
            Perkembangan profesi keperawatan tidak terlepas dari konsep perubahan yang dimilki oleh para praktisi, akademisis atau seseorang yang masih ingin mengembangkan keperawatan,yang memilki keyakinan dan teori perubahan yang dimilikinya. Sebagai gambaran dalam profesi keperawatan ke arah yang lebih profesional, ada teori perubahan seperti :

Menurut Roger untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada beberapa langkah yang ditempuh sehingga harapan atau tujuan akhir dari perubahan dapat tercapai. Langkah – langkah tersebut antara lain:

1.      Tahap awareness.
Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunya arti bahwa dalam mengadakan perubahan diperlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada kesadaran untuk berubah, maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan.
2.      Tahap interest.
Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat terhadap perubahan dan selalu memperhatikan terhadap sesuatu yang baru dari perubahan yang dikenalkan. Timbul minat akan mendorong dan menguatkan kesadaran untuk berubah.


3.      Tahap evaluasi.
Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap sesuatu yang baru agar tidak terjadi hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan.
4. Tahap Trial.
Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap sesuatu yang baru atau hasil perubahan dengan harapan sesuatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi atau situasi yang ada, dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.
5.Tahap adaption
.
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan terhadap sesuatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya manfaat dari sesuatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.
2.1 Komponen dalam proses keperawatan Prinsip Hemodinamik
Integrality Resonancy Helicy
1.      Komponen Pengkajian Keperawatan Mengkaji interaksi antara indvidu dan lingkungan, bagaimana keduannya saling mempengaruhi Mengkaji kejadian yang bervariasi selama proses kehidupan Mengkaji ritmisasi pola kehidupan dan lingkungan perubahan waktu dan perubahan kebutuhan yang terjadi selama terjadinya perubahan pola kehidupan yang berirama mengkaji tujuan hidup.
2.      Komponen Diagnosa Keperawatan Menggambarkan pengabungan medan energi antara individu dengan lingkungan Menggambarkan proses kehidupan yang bervariasi sebagai individu yang utuh Menggambarkan pola yang berirama antara individu dan lingkungan.
3.      Komponen Rencana dan Implementasi Keperawatan Menciptakan lingkungan yang sebaik baiknya bagi individu Mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan individu dalam konteks seutuhnya Mendukung terciptanya dinamisasi pola yang berirama antara individu dan lingkungan. Menerima perbedaan sebagai evolusi yang cepat
4.      Komponen Evaluasi Keperawatan Mengevaluasi perubahan di dalam integrasi lingkungan dan individu Mengevaluasi modifikasi yang diciptakan dalam variasi proses kehidupan manusia Mengevaluasi pola yang berirama dari individu dan lingkungan. Mengevaluasi hasil yang di harapkan
*      Menggunakan Prinsip-prinsip Roger dalam Proses Keperawatan
Prinsip – prinsip hemodinamika memberi petunjuk untuk mengetahui hubungan antara perkembangan individu dengan alam sebagai respon sehat yang berhubungan dengan masalah yang terjadi.         
Kesuksesan menggunakan prinsip hemodinamika perlu pertimbangan perawat dan melibatkan baik perawat maupun klien dalam proses keperawatan. Jika sesuatu di luar individu adalah bagian dari lingkungan maka perawat menjadi bagian dari lingkungan klien.
Keperawatan bekerja dengan klien bukan untuk untuk klien. Ini meliputi proses keperawatan dengan menunjukkan bahwa perawat memperhatikan manusia secara keseluruhan, tidak cukup satu aspek, satu masalah, atau terbatas pada pemenuhan kebutuhannya saja.
*      Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Riset Keperawatan
Model konseptual abstrak yang di kemukakan Martha E Rogers secara langsung memiliki hubungan dengan riset dan pengembangan ilmu keperawatan. Model konseptualnya memberikan arah dan stimulus untuk aktifitas keilmuan tersebut. Model keperawatan Rogers menunjukkan betapa uniknya realita profesi keperawatan. Peneliti yang memiliki asumsi dan pemahaman seperti konsep Martha E Rogers akan menemukan mendapatkan pandangan yang jelas tentang seperti apakah sesungguhnya bekerja sebagai perawat. Secara jelas dalam konsepnya Martha E Roger menunjukkan bahwa kebutuhan kritis dalam keperawatan adalah merupakan dasar pengetahuan dalam aktifitas penelitian keperawatan.
*      Hubungan Teori Keperawatan Martha E. Rogers dengan Pendidikan Keperawatan
Pada tahun 1963, Rogers mencetuskan ide untuk mendirikan kembali program undergraduated dan graduated dalam pendidikan keperawatan. Hal ini adalah di lakukannya sebagai refleksi terhadap evolusi perubahan dalam ilmu keperawatan. Konsistensi terhadap definisi yang ia berikan untuk keperawatan bahwa keperawatan adalah profesi yang di pelajari, unik serta memiliki batang tubuh pengetahuan, maka ia sangat menganjurkan bagi perawat untuk menempuh pendidikan dalam keperawatan.
*      Hubungan teori keperawatan Martha E. Rogers dengan Praktik Keperawatan
Martha E Rogers mengungkapkan bahwa teori yang diambilnya dari konsepnya sangat mungkin untuk di terapkan dalam praktik keperawatan. Malinski (1986) mencatat ada tujuh trend yang ada dalam praktik keperawatan, yang kesemuanya berdasar pada konsep teori yang di kemukakan Martha E Rogers.
1)      Pemberian kewenangan penuh dalam hubungan perawat klien.
2)      Menerima perbedaan sebagai sesuatu yang wajar.
3)      Penyesuaian terhadap pola.
4)      Menggunakan modalitas gelombang seperti lampu musik, pergerakan dalam proses penyembuhan.
5)      Menunjukkan suatu perubahan yang positif.
6)      Memperluas fase pengkajian dalam proses keperawatan.

7)      Menerima hubungan yang menyeluruh dalam hidup.
3.      aplikasi model konseptual keperawatan menurut Martha E. Roger
Aplikasi model konsep keperawatan menurut Martha E.Roger dengan prinsip homeodinamik
Komponen proses keperawatan
Prinsip Homeodinamik
Integrasi
Resonansi
Helicy
Perawatan penilaian komponen





Perawatan komponen diagnosis

Perawatan rencana untuk komponen implementasi




Perawatan evaluasi komponen
Lihatlah interaksi individu dan lingkungan – Bagaimana kerja sama mereka dari pada mereka di isolasi.



Mencerminkan integrasi bidang individu dan lingkungan

Campur tangan dalam lingkungan serta kemandirian. Mengubah promosikan dalam satu area akan menyebabkan perubahan simultan lain dan hasil simultan


Evaluasi intregration perubahan yang telah terjadi
Melihat variasi yang terjadi selama proses kehidupan manusia seluruh keberadaan




Mencerminkan variasi dalam proses kehidupan seluruh individu

Mendukung atau memodifikasi variasi proses kehidupan seluruh individu.




Evaluasi modifikasi dibuat dalam variasi proses kehidupan manusia seluruh keberadaan
Lihatlah pola irama kehidupan individu dan lingkungan. Perkembangan waktu kebutuhan menciptakan perubahan pola irama kehidupan manusia seluruh keberadaan. Lihatlah tujuan hidup. Waspadai kompleksitas berkembang dari seluruh manusia.

Mencerminkan pola irama individu dan bidang lingkungan.

Promosikan kembali pola ritmis dinamis baik dari individu dan lingkungan. Menerima perbedaan sebagai ungkapan munculnya evolusi. Promosikan dinamika dan kompleksitas daripada homeostatis dan keseimbangan. Dukungan atau memodifikasi tujuan hidup.
Mengevaluasi kembali pola ritmis individu dan lingkungan. Evaluasi tujuan - directedness. Mengevaluasi hubungan tujuan untuk seluruh individu.
REFERENSI :
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York, NY: Oxford University Press

Stanley, Mickey. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC

L.Wong Donna(ed.6)2008.buku ajar keperawatan pediatric wong.jakarta : EGC

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat