google adsense

Tuesday, September 16, 2014

PROSES KEPERAWATAN MANDI

A.      PROSES KEPERAWATAN  MANDI
1.      Pengakajian
a.       Pengumpulan data
1)      Identitas diri
Nama                           : Ny. M
Alamat                        : Lambhuk, Banda Aceh
Usia                             : 20 tahun
Agama                         : Islam
Status                          : Belum menikah
Masuk tanggal             : 10 februari 2012
Pekerjaan                     : Mahasiswi
b.      Analisa Data
No
Symtom (S)
Etiologi (E)
Problem (P)
1
DS : Pasien mengeluh tidak    mampu melakukan aktivitas (Mandi, Makan dan Minum)

DO : Badan dan pakaian tercium bau
Kelemahan Fisik
Gangguan perawatan diri (mandi)
2
DS : Pasien mengeluh gatal – gatal dan nyeri

DO : Kulit kotor dan kusam, nyeri (+), ruam kulit kepala (+) dan pruritus (+)
Lesi pada kulit kepala
Nyeri dan gatal di bagian kepala
3
DS : Pasien mengatakan tidak tahu cara perawatan diri (Mandi)
DO : Kulit terlihat bersisik dan kering
Kurang pemahaman tentang perawatan diri (mandi)
Defisit knowledge

2.      Diagnosa
a.       Gangguan perawatan diri (mandi) berhubungan dengan kelemahan fisik yang diderita klien yang di tandai dengan pasien mengatakan tidak mampu untuk beraktivitas (mandi, makan dan minum).
b.      Nyeri dan gatal di bagian kepala yang berhubungan dengan lesi pada kulit kepala yang di tandai dengan kulit kotor, kusam, nyeri (+), ruam kulit kepala (+)  dan pruritus (+).
c.       Defisit knowledge yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan diri (mandi) yang ditandai dengan pasien mengatakan tidak tahu cara perawatan diri (mandi).
3.      Intervensi
Tujuan : Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri mandi.
Kriteria hasil :
1)    Pola kebersihan diri (mandi) pasien normal.
2)    Keadaan kulit, rambut kepala bersih.
3)    Pasien dapat mandarin  untuk melakukan aktivitas perawatan diri (mandi).
a.    Intervensi diagnosa I
Tujuan : Membantu pasien melakukan aktivitas perawatan diri mandi.
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji Penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu melakukan perawatan diri.
Data dasar dalam melakukan intervensi.
2.
Kaji luasnya ketidakmampuan dalam hubungannya dengan aktivitas perawatan diri.
Data dalam menentukan intervensi lebih lanjut.
3.
Menjaga kebersihan pasien dengan cara membantu pasien melakukan perawatan diri (mandi)
Menghindari risiko infeksi kulit
.

b.    Intervensi diagnosa II
Tujuan : meningkatkan rasa nyaman dan bebas nyeri kepala
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji tingkat nyeri pada pasien.
Data dasar dalam melakukan intervensi.
2.
Berikan informasi factual mengenai cara pengurangan nyeri
Menambah pengatahuan pasien tentang mengurangi rasa nyeri.
3.
Bantu pasien mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan rasa nyaman
Mengurangi/ menghilangkan rasa nyeri pasien




 c.    Intervensi diagnosa III
Tujuan : Meningkatkan pengetahuan tentang cara perawatan diri (mandi).
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji tingkat pengetahuan klien.

Data dasar dalam melakukan intervensi.
2.
Berikan informasi factual atau pendidikan kesehatan  mengenai:
a.    Cara perawatan diri (mandi).
b.   Pentingnya perawatan diri (mandi).
c.    Pola perawatan diri (mandi).
Meningkatkan pengetahuan dan membuat pasien lebih kooperatif.
3.
Beri motivsasi pasien melakukan perawatan diri (mandi).
Meningkatkan rasa nyaman dan kemandirian pasien.

4.      Implimentasi
a.    Implimentasi diagnosa I
1)      Mengkaji tingkat deficit ( gangguan keperawatan diri).
2)      Mendorong klien melakukan perwatan diri secara mandiri/bantuan minimal perawat.
3)      Membantu klien untuk mandi.
4)      Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi klien misalnya kamar mandi yang dekat dan tertutup.
5)      Menyediakan perlengkapan mandi pasien.
6)      Memberikan klien lotion yang nyaman dan aman  untuk kulit
b.    Implimentasi diagnosa II
1)      Mengkaji tingkat nyeri pada pasien.
2)      Memberikan informasi factual mengenai cara pengurangan nyeri
3)      Membuat jadwal kegiatan perawatan diri  pasien setiap hari.
4)      Membantu klien merawat diri
c.    Implimentasi diagnosa III
1)      Mengkaji tingkat pengetahuan klien.
2)      Membicarakan pentingnya cara perawatan diri (mandi), pentingnya perawatan diri (mandi), pola perawatan diri (mandi).
3)      Memberikan  motivasi pasien melakukan perawatan diri (mandi).
5.      Evaluasi
a.       Evaluasi keperawatan diagnose I
S    : Pasien mengatakan lebih kuat dan semangat
O   : Tubuh pasien bersih dan wangi
A   : Sebagian masalah teratasi
P    : Intervensi keperawatan dilanjutkan
b.      Evaluasi keperawatan diagnose II
S    : Pasien mengatakan rasa gatal sudah hilang.
O   : Kulit halus dan cerah.
A   : Masalah sebagian teratasi.
P    : Intervensi keperawatan dimodifikasi.
c.       Evaluasi keperawatan diagnose III
S    : Pasien mengatakan mengetahui cara perawatan diri (mandi).
O   : Kulit terlihat lembab dan halus.
A   : Masalah teratasi.

P    : Tindakan dihentikan.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat