google adsense

Wednesday, September 10, 2014

HISTOLOGI OTOT

HISTOLOGI   OTOT
Jaringan otot menyusun 40 % hingga 50 % berat total tubuh manusia dan tersusun atas serabut-serabut otot.  4 ciri jaringan otot antara lain : (1) iritabilitas (peka terhadap rangsang); (2) kontraktil ( mampu memendek dan menebal); (3) relaksasi (mampu memanjang; (4)  elastisitas atau mampu kembali ke bentuk semula setelah kontraksi atau relaksasi.  Melalui gerak kontraksinya,  otot melakukan 3 fungsi yaitu gerak,  mempertahankan bentuk dan produksi panas.

Macam  Jaringan  Otot

Secara histologis,  ada 3 macam jaringan otot yaitu

1.      jaringan otot rangka.  Jaringan ini terikat dengan tulang,  diatur oleh saraf sadar,  selnya panjang dan berinti banyak terletak di tepi,   terdapat garis-garis gelap dan terang.
2.      Jaringan otot jantung.  Jaringan ini terletak di dinding jantung,  diatur oleh saraf tidak sadar, inti 1-2 di tengah, dan terdapat garis-garis terang dan gelap
3.      Jaringan otot polos.  Jaringan ini terletak di dinding organ-organ dalam dan pembuluh darah,  diatur oleh saraf sadar,  sel satu berbentuk gelendong dan berinti satu

Jaringan Otot  Rangka

Jaringan otot rangka terdiri atas sel-sel otot rangka yang panjang (panjangnya sampai 4 cm),  diameter 10 – 100mm, berinti banyak dan disebut serabut otot.  Sel otot merupakan sinsitium (gabungan sel dengan batas antar sel tidak jelas) dari beberapa sel.  Bagian-bagian penyusunnya adalah
1.      sarkolemma :  membran plasma
2.      sarkoplasma :  sitoplasma
3.      nukleus :  terdapat  beberapa nukleus pada setiap sel dan letaknya berdekatan dengan sarkolemma.
4.      Mitokondria
5.      Retikulum endoplamik
6.      Miofibril yang terdiri dari filamen tipis (aktin)  dan filamen tebal (miosin)

Miofibril merupakan unit fungsional otot dan disebut sarkomer.  Susunan aktin dan miosin menimbulkan adanya garis-garis terang dan gelap. Garis terang (pita I/ isotropik) adalah daerah dimana hanya terdapat filamen tipis/aktin .  Garis-garis gelap (pita  A/ anisotropik) adalah daerah dimana filamen tipis dan tebal saling bertindihan (overlap).  Pada garis gelap  terdapat daerah terang yang disebut pita H.  Pita H terdiri dari senyawa aktin.  Pada  pita I terdapat daerah gelap yang disebut pita Z. Pita Z  merupakan batas antara sarkomer yang satu dengan sarkomer yang lain dan tersusun atas suatu protein titin.

 Jaringan otot dikelilingi oleh jaringan ikat.  Jaringan ikat yang mengelilingi serabut otot dinamakan endomisium,  jaringan ikat yang mengelilingi berkas otot dinamakan perimisium,  dan jaringan ikat yang mengelilingi kumpulan berkas otot  dinamakan epimisium (jaringan ikat paling luar yang membungkus berkas-berkas otot). 

JARINGAN  OTOT  JANTUNG
            Ciri khas otot jantung yaitu: 
1.      Sel-selnya bercabang-cabang
2.      Pada sel ada garis-garis gelap dan terang  seperti otot rangka.
3.      Pada sel terdapat garis-garis transversal yang  gelap, dinamakan diskus interkalaris
4.      inti sel 1-2 dan terletak di tengah.
Jaringan otot jantung terdapat pada dinding jantung.

Pada jantung ada 3 hubungan khusus pada diskus interkalaris yaitu:

1.      Fascia adherens : tempat perlekatan filamen aktin pada sarkomer terminal,
2.      Maskula adherens :  mempersatukan otot jantung agar tidak terpisah pada saat kontraksi terus menerus (hubungan antar sarkomer),
3.      Gap junction : kontinuitas ionik di antara sel-sel yang berdekatan.

JARINGAN OTOT  POLOS
            Otot  polos mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1.      selnya pendek,  berbentuk gelendong/kumparan,  dengan ukuran
panjang 30 – 200 mm dan diameter 5-10 mm.
2.      setiap sel memiliki satu nukleus pipih yang terletak di tengah
3.      Terdapat organel-organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma dan benda golgi.
4.      Terdapat jaringan ikat yang membungkus sel, berkas dan kumpulan berkas (endomisium, perimisium dan epimisium)
5.      Kontraksinya lambat dan diatur oleh saraf tak sadar (saraf simpatis dan para simpatis dari saraf otonom).
6.      Terdapat aktin dan miosin, yang merupakan unit fungsional untuk kontraksi otot.

Jaringan otot polos terletak di dalam dinding organ-organ dalam yang berongga seperti saluran-saluran pencernaan, pernapasan, ekskresi,  dan  reproduksi.  Otot polos  dapat tersebar di dalam jaringan ikat tertentu seperti pada kelenjar prostat dan vesikulus seminalis.  Otot polos dapat berkelompok membentuk berkas otot kecil,  misalnya pada muskulus erektor pili di dalam kulit).
REFERENSI : Junqueira LC dan Carneiro J.  1980.  HISTOLOGI DASAR. Diterjemahkan
oleh Adji Darma.  Edisi tiga.  Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. 

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat