google adsense

Wednesday, September 10, 2014

Konsep istirahat dan tidur

A.    Konsep istirahat dan tidur

1.      Pengertian

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu (Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225).

2.      Perbedaan istirahat dan tidur
Secara umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang,relaks,tanpa
tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bias dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat. (Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225).Sedangkan pengertian tidur antara lain :
a.       Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus yang bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan. Siklus tidur terjaga mempengaruhi dan mengatur fungsi fisiologis dan respon prilaku.
b.       Tidur berasal dari kata bahasa latin "somnus" yang berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran.
c.        Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periode (Lanywati, 2001)
d.      Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar yang di alami seseorang, yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup (Guyton 1981 : 679)

Jadi tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. (Sumber, Wahit Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chayatin. S.Kep ,2007;225).

3.      Fungsi
Fungsi tidur secara jelas tidak diketahui, akan tetapi diyakini bahwa tidur dapat digunakan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, kesehatan, mengurangi strees pada paru, kardiovaskular, endokrin, dll. Energi disimpan selama tidur, sehingga dapat diarahkan kembali pada fungsi selular yang penting. Secara umum terdapat dua efek fisiologis dari tidur, yaitu yang pertama, efek dari sistem saraf yang diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai susunan saraf; dan yang kedua yaitu efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan fungsi dalam organ tubuh karena selama tidur terjadi penurunan.

4.      Tujuan
Secara jelas tujuan tidur tidak diketahui, namun diyakini tidur diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental emosional dan kesehatan. Selam tidur seseorang akan mengulang (review) kembali kejadian-kejadian sehari hari.

5.      Fisiologi tidur
Aktivitas tidur di kontrol oleh dua sistem pada batang otak, yaitu reticuler activating system (RAS) dan bilbar synchronizing region (BRS) RAS dibagian atas batang otak diyakini memiliki sel sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi stimulus visual, pendengaran nyeri, dan sensori raba; serta emosi dan proses berpikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin, sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR (Tarwoto, Wartonah, 2003).
B.     siklus tidur dan tahapan tidur

Tidur yang normal melibatkan 2 fase:pergerakan mata yang tidak cepat ( tidur nonrapid eye movement, NREM) dan pergerakan mata yang cepat (tidur rapid eye movement, REM). Selama NREM seorang yang tidur mengalami kemajuan melalui 4 tahap selama siklus tidur yang tipikal 90 menit . kualitas tidur dari tahap 1 sampai tahap 4 bertambah. Tidur yang dangkal merupakan karakteristik dari tahap 2 dan 2 , dan seorang lebih mudah terbangun tahap 3 dan 4 melibatkan tidur yang dalam Disebut tidur gelombang rendah, dan seorang sulit terbangun. Tidur REM merupakan fase pada akhir tiap siklus tidur 90 menit.  Kondisidasi memori dan pemulihan psikologis terjadi pada waktu ini, fartor yang berbeda dapat meningkatkan atau mengganggu tahapan siklus tidur yang berbeda . ( potter & perry,2005)
1.      Tahapan Siklus Tidur

Tahap 1: NREM
a.       Tahap meliputi tingkat paling dangkal  dan tidur
b.      Tahap berakhir beberapa menit
c.       Pengurangan aktivitas fisiologis dimulai dengan penuranan secara bertahap tanda-tanda vital dan metabulisme
d.      Seseorang dengan mudah terbangun oleh stimulus sensori seperti suara
e.       Ketika terbangun, seseorang merasa seperti telah melamun.

Tahap 2: NREM
a.       Tahap 2 merupakan tidur bersuara
b.      Kemajuan relaksasi
c.       Untuk terbangun masih relative mudah
d.      Tahap berakhir 10 hingga 20 menit
e.       Kelanjutan fungsi tubuh menjadi lamban

Tahap 3: NREM
a.       Tahap 3 meliputi tahap awal tidur yang dalam
b.      Orang yang tidur sulit dibangunkan dan jarang bergerak
c.       Otot-otot dalam keadaan santai penuh
d.      Tanda-tanda vital menurun tetapi tetap teratur
e.       Tahap berakhir 15 hingga 30 menit

Tahap 4: NREM
a.       Tahap 4 merupakan tahap tidur terdalam
b.      Sangat sulit untuk membangun orang yang tidur
c.       Jika terjadi kurang tidur, maka orang yang tidur akan menghabiskan porsi malam yang seimbang pada tahap ini
d.      Tanda-tanda vital menurun secara bermakna dibanding selama jam terjaga.
e.       Tahap berakhir kurang lebih 15 hingga 30 menit
f.       Tidur sambil berjalan dan enuresis dapat terjadi

Tidur REM
a.       Mimpi penuh warna dan tampak hidup dapat terjdi pada REM,mimpi yang kurang hidup dapat terjadi di tahap lain
b.      Tahap ini biasanya dapat dimulai sekitar 90 menit setelah mulai tidur.
c.       Hal ini dicirikan dengan respon otonom dari pergerakan mata yang cepat, fluktuasi jantung dan respirasi dan peningkatan atau fluktuasi tekanan darah
d.      Terjadi penutunan tunos otot skelet
e.       Peningkatan sekresi jantungSangat sulit sekali membangun orang tidur
f.       Durasi pada tidur REM meningkat pada setiap siklus dan rata-rata 20 menit

2.       Pola tidur biasa atau NREM

Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye Movement =  Gerakan mata tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam tidur gelombang pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada gelombang alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur Tanda-tanda tidur NREM adalah :
a.    Mimpi berkurang
b.     Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)
c.    Tekanan darah turun
d.    Kecepatan pernafasan turun
e.    Metabolisme turun
f.      Gerakan mata lambat

Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya orang masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan demikian akan mudah terbangun dari tidurnya. Tidur NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang masing-masing-masing tahap di tandai dengan pola gelombang otak.
1)    Tahap I
Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata bergerak ke kanan dan ke kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas. Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan gelombang betha yang lebih lambat. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di bangunkan dengan mudah.
2)      Tahap II
Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan "sleep spindles" dan gelombang K komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10 sampai dengan 15 menit.

3)    Tahap III
Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut mengalami penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi lebih sulit dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan gelombang delta yang lambat.

4)    Tahap IV
Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik gelombang dapat dilihat dalam gambar). Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur NREM dan berakhir dengan tidur REM.




3.    Pola Tidur Paradoksikal atau REM

Pola / tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye Movement = Gerakan mata cepat). Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” karena hal ini bersifat “Paradoks”, yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur REM / Paradoks ini merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan aktif. Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah yang sesuai agar orang itu tanggap penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola / tipe tidur ini, ditandai dengan :
a.       Mimpi yang bermacam-macam
Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur NREM dan tahap tidur REM adalah bahwa mimpi yang timbul pada tahap tidur REM dapat diingat kembali, sedangkan mimpi selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi selama tidur NREM tidak terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan.
b.      Mengigau atau bahkan mendengkur (Jw. : ngorok)
c.       Otot-otot kendor (relaksasi total)
d.       Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat
e.        Perubahan tekanan darah
f.        Gerakan otot tidak teratur
g.       Gerakan mata cepat
h.      Pembebasan steroid
i.        Sekresi lambung meningkat
j.        Ereksi penis pada pria

A.    Karakteristik tidur NREM dan REM
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalongram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektromiogran (EMG), diketahui ada 2 tahapan tidur, yaitu non-rapid eye movement (NREM) dan rapid eye movement (REM).  Kepus, thn.hal (Indi,2012;87)

1.      Tidur NREM, disebut juga sebagai tidur gelombang pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh orang yang tidur lebih pendek dari gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan oleh orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologis tubuh. Di samping semua itu, semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital, metabolisme, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri tebagi atas 4 tahap yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).
a.       Tahap I
Karakteristik:     Merupakan tahap transisi antara bangun dan tidur. Individu cenderung relaks, masih sadar dengan lingkungannya, dan mudah dibangunkan. Normalnya, tahap ini berlangsung beberapa menit dan merupakan 5% dari total tidur.
b.      Tahap II
Karakteristik:     Individu masuk pada tahap tidur, namun masih dapat bagnun dengan mudah. Otot mulai relaksasi. Normalnya, tahap ini berlangsung selama 10-20 menit dan merupakan 50%-55% dari total tidur.
c.       Tahap III
Karakteristik:     Merupakan awal dari tahap tidur nyenyak. Tiduer dalam, relaksasi otot menyeluruh, dan individu cenderung sulit dibangunkan. Tahap ini berlangsung selama 15-30 menit dan merupakan 10% dari total tidur.
d.      Tahap IV
Karakteristik:     Tidur semakin dalam atau delta sleep. Individu menjadi sulit dibangunkan sehingga membutuhkan stimulus. Terjadi perubahan fisiologis, yakni: EEG gelombang otak melemah, nadi dan pernafasan menurun, tekanan darah menurun, tonus otot menurun, metabolisme lambat, temperatur tubuh menurun. Tahap ini merupakan 10% dari total tidur.
2.      Tidur REM biasanya terjadi setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak tidur NREM, dan sebagian mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur REM, otak cenderung aktif dan metabolismenya meningkat hingga 20%. Pada tahap ini individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba, tonus otot terdepresi, sekresi lambung meningkat, serta frekuensi jantung dan pernafasan sering kali tidak teratur, Karakteristiknya sebagai berikut:

a.       Mata                                 : Cepat tertutup dan terbuka
b.      Otot-otot                          : Kejang otot kecil, otot besar immobilisasi
c.       Pernafasan                        : Tidak teratur, kadang dengan apnea
d.      Nadi                                 : Cepat dan irregular
e.       Tekanan darah                  : Meningkat atau fluktuasi
f.       Sekresi gaster                   : Meningkat
g.      Metabolisme                     : Meningkat, temperature tubuh naik
h.      Gelombang otak               : EEG aktif
i.        Siklus tidur                       : Sulit dibangunkan    

REFERENSI :
Mubarak, Wahid I., & Nurul C. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia:      Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Jakarta: EGC.
Wartonah, Tarwoto. (2004). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses            Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika 
Potter & Perry (2005). Fundamental Keperawatan, Edisi 4, Jakarta: EGC.

2 comments:

  1. artikel yang mendidik, tolong di beri pencerahan tentang "istirahat total" menurut pakem ilmu kesehatan juga istirahat mutlak ??

    ReplyDelete

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat