google adsense

Tuesday, September 16, 2014

PROSES KEPERAWATAN PADA HIDUNG

A.      PROSES KEPERAWATAN  PADA HIDUNG
1.      Pengkajian
a.       Perawat memerikasa nares untuk tanda-tanda inflamasi, pengeluaran, luka, edema, dan deformitas. Mukosa nasal secara normal berwarna merah muda, jernih dan memiliki sedikit atau tidak ada pengeluaran. Pengeluaran cairan yang jernih, mungkin akibat infeksi atau alergi.
b.      Jika pasien menggunakan selang NGT (nasogastrictube), perawat harus menginspeksi permukaan nares yang kontak dengan selang untuk jaringan yang mengelupas, lunak yang terlokalisasi, inflamasi, dan pendarahan.
2.      Diagnosa Keperawatan
a.       Defisit perawatan diri mandi atau higienis yaitu berhubungan dengan :
1)      Keterbatasan fisik
2)      Kerusakan penciuman
b.      Risiko infeksi yang berhubungan dengan :
1)      Praktik higienis yang buruk
c.       Perubahan sensorik atau perseptual (penciuman) yang berhubungan dengan : Obstruksi nasal
3.      Perencanaan
a.                 Tujuan perawatan untuk klien meliputi sebagai berikut :
1)      Hidung bebas dari infeksi
2)      Pasien memiliki organ sensorik yang berfungsi normal
3)      Pasien melakukan perawatan hidung secara mandiri
b.                Kriteria hasil
1)      Tidak adanya bengkak, nyeri, kemerahan, gatal pada hidung
2)      Pasien mampu menggunakan indra penciuman dengan baik
3)      Pasien mampu melakukan perawatan kebersihan hidung setiap hari secara mandiri
c.                 Intervensi
1)      Monitor kemampuan pasien melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri. Rasional : menilai kemampuan pasien melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri.
2)      Motivasi pasien melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri. Rasional : pasien mau melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri.
3)      Bersihkan sekret pasien dengan tisu secara lembut. Rasional : tidak melukai bagian hidung
4)      Instruksikan pasien untuk membersihkan hidung dengan lembut. Rasional : mencegah terjadinya iritasi pada mukosa hidung
5)      Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan waslap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Rasional : memudahkan pengeluaran sekret dan melembutkan sekret yang mengeras
6)      Jika pasien menggunakan selang di hidung maka harus direkatkan dengan plester yang tepat. Rasional : tidak menyebabkan cedera jaringan pada hidung
7)      Perawat harus selalu membersihkan lubang hidung dengan telilti di sekitar selang. Rasional : Menghindari akumulasi sekret
d.                Implementasi
Melakukan perawatan kebersihan pada hidung
e.                 Evaluasi
a.       Kemampuan pasien berpartisipasi pada prosedur tersebut
b.      Tingkat kenyamanan setelah dilakukan prosedur keperawatan
c.       Kemampuan pasien melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri

d.      Laporkan jika adanya ketidaknormalan kepada dokter.   

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat