google adsense

Tuesday, September 16, 2014

PROSES KEPERAWATAN PADA RAMBUT

 PROSES KEPERAWATAN  PADA RAMBUT
1.      Pengkajian
a.       Pengumpulan data
1)        Identitas pasien
Nama                     : Ny. S
Umur                     : 45 tahun
Alamat                  : Lingke
Jenis kelamin         : Perempuan
Pekerjaan               : IRT
Pendidikan                        : SMA
Status                    : Kawin
Suku                      : Aceh
b.      Data subjektif:
1)        Pasien mengatakan rambutnya terasa gatal.
2)        Pasien mengatakan nyeri di kulit kepala
3)        Pasien mengatakan sulit tidur karena gatal kepala.
4)        Pasien mengatakan sering menggaruk kulit kepala.
5)        Pasien mengatakan tidak mengetahui cara merawat rambut yang bermasalah

c.       Data objektif:
1.        Rambut kelihatan kotor dan lepek.
2.        Kulit kepala lembab.
3.        Rambut kelihatan tidak rapi.
4.        Rambut berketombe.
5.        Rambut rontok.
6.        Iritasi kulit kepala.
7.        Kulit kepala tidak sehat
d.      Analisa data
No
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1.
DS:  pasien mengatakan kepalanya gatal dan nyeri.
DO: iritasi kulit kepala, berketombe, pruritus(+)
Lesi pada kulit kepala
Nyeri dan gatal
2.
DS: Pasien mengatakan sulit tidur karena gatal kepala.
DO: Rambut berketombe, lepek, berminyak dan berbau.
Pruritus
Gangguan pola tidur
3
DS: Pasienmengatakan sering menggaruk kulit kepala.
DO: Rambut kelihatan kotor dan lepek, Kulit kepala lembab.Rambut rontok, kulit kepala kemerahan.
Perubahan fungsi barier kulit kepala.
Resiko terhadap kerusakan integritas kulit.
4.
DS: Pasien mengatakan tidak mngetahui cara merawat rambut yang bermasalah.
DO: Rambut kelihatan kotor dan lepek, Kulit kepala lembab dan berketombe
Informasi perawatan rambut yang kurang.
Kurang pengetahuan.


2.      Diagnosa
a.    Nyeri dan rasa gatal yang berhubungan dengan lesi kulit kepala yang ditandai dengan iritasi kulit kepala, rambut  berketombe.
b.    Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan pruritus ditandai dengan Rambut berketombe.
c.    Resiko terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Perubahan fungsi barier kulit kepala yang ditandai dengan Pasien mengatakan sering menggaruk kulit kepala Rambut kelihatan kotor dan lepek, Kulit kepala lembab. Rambut rontok, kulit kepala kemerahan.
d.   Kurang pengetahuan tentang perawatan kulit kepala berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan rambut ditandai dengan Rambut kelihatan kotor dan lepek, Kulit kepala lembab.
3.      Intervensi
Tujuan: Semua permasalahan rambut dapat teratasi dengan baik.
Kriteria evaluasi: Rambut dan kulit kepala kembali normal.

a.       Intervensi diagnosa 1
Tujuan: Menghilangkan rasa nyeri dan gatal.
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji sekala nyeri pasien.

Membantu pasien mengidentifikasiskala nyeri.
2.
Mengurangi skala nyeri dan gatal.
Membantu pasien mengurangi skala nyeri.
3.
Melakukan keramas dengan shampo yang sesuai dengan kulit kepala pasien.
Membuat kulit kepala pasien agar tidak terjadi infeksi atau masalah akibat shampo tidak sesuai.
4.
Memberikan vitamin pada rambut rambut pasien.
Meningkatkan kesehatan kulit kepala dan rambut pasien.

b.      Intervensi diagnosa 2
Tujuan: Pencapaian tidur yang nyenyak
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji gangguan tidur pasien
Data dasar dalam melakukan intervensi.
2.
Kaji ketombe yang menempel di kulit kepala.
Membantu dalam pemilihan shampo untuk pasien.
3.
Anjurkan keramas menggunakan shampo anti dendruf.
Membantu pasien menghilangkan ketombe.
4.
Anjurkan pasien istirahat yang cukup setelah keramas.
Membantu pasien menjaga kesehatannya.
5.
Siapkan lingkungan yang nyaman dan damai.
Membantu pasien agar dapat beristirahat dengan tenang.

c.       Intervensi diagnosa 3
Tujuan: Memelihara  intregritas kulit kepala
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi (hidrasi stratum korneum yang berlebihan).
Membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pemenuhan untuk menstabilkan kondisi tubuh pasien.
2.
Menghindari friksi (garukan dengan kuku).
Mencegah maserasi pada kulit karena maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan kelainan primer.
3.
Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya termal akibat kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cedera panas yang tidak terasa (bantalan pemanas, radiator).
Harus hati- hati digunakan pada pasien dermatosis karena penurunan sensitifitas.

4.
Menggunakan creambath dan conditioner.
Memberikan nutrisi dan menguatkan rambut.

d.      Intervensi diagnosa 4
Tujuan : Pasien memahami cara merawat rambut dengan baik dan benar.
NO.
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kaji pengetahuan pasien.
Memberi pengetahuan tentang pearawatan rambut pada pasien.
2.
Berikan umpan balik yang positif  untuk setiap usaha yang dilakukan atau keberhasilannya.
Meningkatkan kemandirian dan mendorong pasien untuk berusaha secara continue.
3.
Jaga agar pasien mendapatkan informasi yang benar dan memperbaiki kesalahan persepsi.
Penampakan kulit mencerminkan kesehatan umum seseorang, perubahan pada kulit kepala dapat menandakan nutrisi yang abnormal.
4.
Dorong pasien untuk mendapatkan  nutrisi rambut yang sehat
Meningkatkan kesehatan kulit kepala.


4.      Implementasi
a.    Implementasi  diagnosa 1
1)      Kaji sekala nyeri.
2)      Mengurangi skala nyeri dan gatal.
3)      Melakukan keramas dengan shampo yang sesuai dengan kulit kepala pasien.
4)      Memberikan vitamin rambut
b.   Implementasi  diagnosa 2
1)      Menyarankan kepada pasien untuk menjaga kesejukan kulit kepala.
2)      Membaritahu pasien untuk menghindari kebiasaan mandi menggunakan air panas.
3)      Memberikan obat preparat topical.
4)      Kaji gangguan tidur pasien.
5)      Kaji ketombe yang menempel di kulit kepala.
6)      Anjurkan keramas menggunakan shampo anti dendruf.
7)      Anjurkan pasien istirahat yang cukup setelah keramas.
8)      Siapkan lingkungan yang nyaman dan damai
c.       Implementasi  diagnosa 3
1)      Membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pemenuhan untuk menstabilkan kondisi rambut pasien.
2)      Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.
3)      Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
4)      Membantu pasien melakukan relaksasi.
5)      Lindungi kulit kepala yang sehat terhadap kemungkinan maserasi (hidrasi stratum korneum yang berlebihan).
6)      menghindari terjadinya friksi.
7)      Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya termal akibat kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cedera panas yang tidak terasa (bantalan pemanas, radiator).
d.   Implementasi  diagnosa 4
1)   Kaji pengetahuan pasien.
2)   Berikan umpan balik yang positif  untuk setiap usaha yang dilakukan atau keberhasilannya.
3)   Mengarahkan setiap tindakan perawatan diri yang dilakukan.
4)   Petahankan dukungan sikap yang tegas , dan beri pasien waktu yang cukup untuk melakukan perawatan
5)   Anjurkan untuk teratur melakukan perawatan diri
5.      Evaluasi
a.       Evaluasi diagnosa 1
S               : Pasien mengatakan nyerinya berkurang.
O  :Iritasi kulit kepala dan ketombe berkurang.
A  :Masalah teratasi sebagian.
P   :Perawatan dilanjutkan
b.      Evaluasi diagnosa 2
S   :Pasien mengatakan sudah bisa istirahat dengan nyenyak karena kepala tidak gatal lagi.
O  :Terlihat dari pola tidur pasien yang sudah teraturdan kepala tidak gatal kembali.
A  : Masalah teratasi.
P   :Perawatan dihentikan.
c.       Evaluasi diagnosa 3
S   :Pasien mengatakan tidak lagi menggaruk kepalanya.
O  :Rambut  tidak  lepek, berketombe, dan rambut rontok.
A  :Masalah teratasi.
P   :Tetap mempertahankan intervensi.
d.      Evaluasi diagnosa 4
S   :Pasien sudah mulai memperhatikan kesehatan dan kebersihan rambut.
O  :Pasien mengatakan lepek dan lembab berkurang.
A  :Masalah teratasi.

P   :Pertahankan intervensi

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat