google adsense

Wednesday, September 10, 2014

GLASLOW COMA SCALE

GLASLOW  COMA  SCALE
1.      Pengertian
GCS (Glasgow Coma Scale) yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
2.      Penyebab  penurunan kesadaran
a.       Otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia)
b.      Kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok)
c.       Penyakit metabolik seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis)
d.      Pada keadaan hipo atau hipernatremia
e.       Dehidrasi; asidosis, alkalosis
f.       Pengaruh obat-obatan alkohol, keracunan, hipertermia, hipotermia, peningkatan         tekanan intrakranial (karena pendarahan stroke, dan tumor otak)    
g.      Infeksi (encephalitis) epilepsi

3.      Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan. Tingkat kesadaran dapat dinilai berdasarkan respon seseorang terhadap stimulus. Tingkat kesadaran dibagi atas:
a.       Compos mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya dan dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan disekelilingnya.
b.      Somnolen (obtundasi, letargi ), yaitu tingkat kesadaran ini ditandai oleh mudahnya penderita dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis rangsangan nyeri. Kesadaran dapat pulih penuh bila dirangsang
c.       Stupor (spoor koma), yaitu penderita masih dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuat, namun kesadarannya menurun lagi. Ia dapat mengikuti suruhan yang singkat dan masih terlihat gerakan spontan. Dengan rangsang nyeri penderita tidak dapat dibangunkan sempurna. Reaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. Tidak dapat diperoleh jawaban verbal dari penderita. Gerakan motorik untuk menangkis rangsangan masih baik.
d.      Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, acuh tak acuh.
e.       Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berkhayal.
f.       Koma ringan, yaitu pada keadaan ini tidak ada respon terhadap rangsangan verbal. Reflek (kornea, pupil) masih baik. Gerakan terutama timbul sebagai respon terhadap rangsang nyeri dan tidak terorganisasi. Penderita sama sekali tidak dapat dibangunkan
g.      Koma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak respon kornea maupun reflek muntah), bahkan terhadap rangsangan nyeri.

4.      Cara pemeriksaan GCS (Glasgow Coma Scale)
Pemeriksaan GCS didasarkan pada respon dari mata, pembicaraan dan motorik dimana, masing-masing mempunyai “Scorring” tertentu mulai dari yang paling baik (normal sampai dengan yang paling jelek. Jumlah “Total Scoring” paling jelek adalah 3 (tiga) sedangkan paling baik (normal) adalah 15 (lima belas).  GCS (Glasgow Coma Scale) ialah metoda yang sering dilakukan untuk menentukan derajat cidera kepala. Hasil pemriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam symbol E…M…V… (Nilai GCS tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6  dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1).
Adapun Scorring tersebut adalah
a.       Eye Open (respon membuka mata)
1)      Spontan membuka mata 4
2)      Terhadap suara membuka mata (dengan rangsang suara) 3
3)      Terhadap nyeri membuka mata 2
4)      Menutup mata terhadap segala jenis rangsang 1

b.      Verbal Response (respon verbal)
1)      Berorientasi baik 5
2)      Bingung (bisa membentuk sebuah kalimat tetapi, arti keseluruhan kacau)  4
3)      Bisa membentukkan kata, tetapi tidak mampu mengucapkan suatu kalimat 3
4)      Bisa mengeluarkan suara yang tidak memiliki arti (groaning) 2
5)      Suara : tidak ada 1

c.       Motorik Response (respon motorik)
1)      Menurut perintah 6
2)      Dapat melokalisir rangsangan sensorik di kulit (raba) 5
3)      Menolak rangsangan nyeri pada anggota gerak (withdrawal) 4
4)      Menjauhi rangsangan nyeri (flexion) 3
5)      Ekstensi spontan 2

6)      Tidak ada gerakan 1

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat