google adsense

Thursday, September 11, 2014

ANATOMI KULIT

A.    ANATOMI KULIT
 
Kulit tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu :
1. Lapisan epidermis atau kutikel
a)      Terdiri atas :
b)      *Stratum korneum (lapisan tanduk)
c)      Merupakan lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk)
d)     *Stratum lusidum
e)      Terdapat di bawah stratum korneum, merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eleidin.
f)       *Stratum granulosum (lapisan keratohialin)
g)      Merupakan bagian dengan 2-3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir-butir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti di antaranya.
h)      *Stratum spinosum / stratum malpighi / prickle cell layer / lapisan akanta
i)        Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dengan inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel ini makin ke permukaan makin gepeng bentuknya. Di antaranya terdapat jembatan antar sel (intercelluler bridge) yang terdiri dari protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang disebut nodulus Bizzozero, terdapat pula sel – sel Langerhans.
j)        *Stratum Basale
k)      Terdiri dari sel-sel berbentuk kubus / kolumnar yang tersusun vertikal pada perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Lapisan ini berfungsi reproduktif dengan adanya mitosis. Terdapat pula sel pembentuk melanin (melanosit) yang merupakan sel-sel berwarna muda dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap dan mengandung butir pigmen (melanosomes)
l)        2. Lapisan dermis (korium, kutis vera, true skin)
m)    Lapisan ini terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar dibagi menjadi 2 bagian :
n)      *Pars papilare
o)      Bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
p)      *Pars retikulare
q)      Bagian dibawahnya yang menonjol ke arah subkutan. Terdiri atas serabut-serabut penunjang yaitu serabut kolagen, elastin, dan retikulin.
r)       3. Lapisan subkutis (hipodermis)
s)       Kelanjutan dermis dan terdiri atas jaringan ikat longggar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening. Vaskularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus yaitu pleksus superfisial (di bagian atas dermis) dan pleksus profunda (di subkutis). Pleksus di dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus di subkutis dan di pars retikulare juga mengadakan anstomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih besar. Bergandengan dengan pembuluh darah terdapat saluran getah bening.
t)       Adenksa Kulit :
u)      - Kelenjar kulit
v)      Terdapat di bagian dermis terdiri atas kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar palit (glandula sebasea). Kelenjar keringat terdiri dari kelenjar ekrin dan apokrin.
w)    - Kuku
x)      - Rambut
y)      Fisiologi Kulit :
z)      1. Perlindungan
aa)   Kulit melindungi tubuh dari mikroorganisme, penarikan atau kehilangan cairan, dan dari zat iritan kimia maupun mekanik. Pigmen melanin yang terdapat pad akulit memberikan perlindungan terhadap sinar ultraviolet matahari.
bb)  2. Pengaturan suhu tubuh
cc)   Pembuluh darah dan kelenjar keringat dalam kulit berfungsi untuk mempertahankan dan mengatur suhu tubuh.
dd) 3. Ekskresi
ee)   Zat berlemak, air, dan ion-ion seperti Na diekskresi melalui kelnjar-kelenjar pada kulit.
ff)    4. Metabolisme
gg)  Dengan bantuan radiasi sinar matahari atau sinar ultraviolet, proses sintesis vitamin D yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang, dimulai dari sebuah molekul prekusor (dehidrokolesterol-7) yang ditemukan di kulit.
hh)  5. Komunikasi
ii)      a) Semua stimulus dari lingkungan diterima oleh kulit melalui sejumlah reseptor khusus yang mendeteksi sensasi yang berkaitan dengan suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri.
jj)      b) Kulit merupakan media ekspresi wajah dan refleks vaskular yang penting dalam komunikasi.
Dermatom :Merupakan suatu area spesifik yang diinervasi oleh saraf spinal, digunakan pada neurologis untuk menentukan kerusakan pada saraf spinal.

REFERENSI :
A.    Perry, potter. 2006. Fundamental keprawatan: konsep,proses, dan praktik.        Jakarta: EGC.

B.     Kozier, Erb. 2009. Buku ajar praktik keprawatan klinis: ed 5. Jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat