google adsense

Thursday, September 11, 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG

A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI TULANG
1.      Anatomi Fisiologi Tulang: Osteon
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak (8 buah); tulang wajah (14 buah); tulang telinga dalam (6 buah); tulang lidah (1 buah); tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah); tulang yang membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah); tulang anggota yang membentuk lengan (anggota gerak atas) (64 buah); tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah) (62 buah).
Bagian-bagian yang sering terdapat pada tulang :
a.    Foramen, suatu lubang tempat pembuluh darah, saraf, dan ligamentum (misalnya pada tulang kepala belakang yang disebut foramen oksipital).
b.    Fosa, suatu lekukan didalam atau pada permukaan tulang (misalnya pada skapula yang disebut fosa supraskapula).
c.    Prosesus, suatu tonjolan atau taju (misalnya terdapat pada ruas tulang belakang yang disebut prosesus spinosus).
d.   Kondilus taju yang bentuknya bundar merupakan benjolan.
e.    Tuberkulum : tonjolan kecil.
f.     Tuberositas : tonjolan besar.
g.    Trokanter : tonjolan besar, pada umumnya tonjolan ini pada tulang paha (femur).
h.    Krista pinggir atau tepi tulang (misalnya pada tulang ilium yang disebut krista iliaka.
i.      Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing (misalnya pada tulang ilium yang disebut spina iliaka).
j.      Kaput (kepala tulang) bagian ujung yang bentuknya bundar (misalnya pada tulang paha yang disebut kaput femoris).
2.      Tulang Kepala/Tengkorak
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu sama lain berhubungan sangat erat sekali, terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.
a.       Tengkorak Otak
Tengkorak otak terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan satu sama lain oleh tulang bergerigi yang disebut sutura, banyaknya delapan buah dan terdiri dari 3 bagian yaitu :
1)      Kubah tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang :
a)      Os frontal : tulang dahi terletak dibagian depan kepala.
b)      Os padetal : tulang ubun-ubun terletak ditengah kepala.
c)      Os oksipital : tulang kepala belakang terletak dibelakang kepala pada os oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang disebut foramen magnum.


2)      Dasar tengkorak, terdiri dari tulang-tulang :
a)      Os sfenoidal (tulang baji) tulang ini terdapat ditengah dasar tengkorak, bentuknya seperti kupu-kupu yang mempunyai 3 pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat letaknya kelenjar buntu (hipofise).
b)      Os etmoidal (tulang tapis) terletak disebelah depan dari os sfenoidal, diantara lekuk mata, terdiri dari tulang tipis yang tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai lubang-lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya saraf pencium kehidung sedangkan bagian yang tegak di sebelah depannya membentuk sekat rongga hidung. Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk oleh bagian tulang-tulang lain diantaranya tulang-tulang kepala belakang, tulang dahi  dan tulang pelipis. Adapun bentuk dari dasar tengkorak  ini tidak rata tetapi mempunyai lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.



3)      Samping tengkorak dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan sebagian dari tulang dahi, tulang ubun-ubun dan tulang baji. Tulang pelipis terdapat dibagian kiri dan kanan samping kepala dan terbagi atas 3 bagian yaitu :
a)      Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga-rongga yaitu  rongga telinga tengah dan rongga telinga dalam.
b)      Bagian tulang keras (os petrosum) yang menjorok kebagian tulang pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.
c)      Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya seperti puting susu yang disebut prosesus mastoid.
b.      Tengkorak Wajah
Bagian ini pada manusia bentuknya lebih kecil daripada tengkorak otak, didalmnya terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut (kavum oris), rongga hidung (kavum nasi) dan rongga mata (kavum orbita).
Dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
1)      Bagian hidung
a)      Os lakrimal : tulang mata, terletak disebelah kiri/kanan pangkal hidung disudut mata.
b)      Os nasla : tulang hidung yang membentuk batang hidung sebelah atas.
c)      Os konka nasal : tulang karang hidung letaknya didalam rongga hidung bentuknya berlipat-lipat.
d)     Septum nasi : sekat rongga hidung adalah sambungan tulang tapis yang tegak.
2)      Bagian rahang
a)      Os maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan menjadi satu didalamnya terdapat lubang-lubang besar yang berisi udara yang disebut sinus maksilaris (antrum higmori) yang berhubungan dengan rongga hidung.
b)      Di bawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi yang disebut prosesus alveolaris.
c)      Os zigomatikum (tulang pipi), terdiri dari dua tulang kiri/kanan.
d)     Os palatum (tulang langit-langit), terdiri dari dua buah tulang kiri/kanan, dibagian tulang muka ini yang keras disebut palatum mole.
e)      Os mandibularis (tulang rahang bawah). Dua buah kiri/kanan dan menjadi satu dipertengahan dagu. Bentuknya seperti logam kuda, bagian muka membentuk taju yang disebut prosesus korakoid yaitu tempat melekatnya otot-otot kunyah dan kondilus yang membentuk persendian tulang pipi. Pada tulang rahang atas dan tulang rahang bawah banyak mempunyai lubang-lubang yaitu tempat saraf dan pembuluh darah.
f)       Os hioid, tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang-tulang wajah yang lain yaitu terdapat dipangkal leher diantara otot-otot leher.
3.      Skema Tulang
Susunan Kerangka:
a.     Tulang Kepala
1)   Tengkorang otak 8 buah
2)   Tengkorak wajah 14 buah
3)   Tulang telinga 6 buah
4)   Tulang lidah 1 buah
b.    Kerangka dada 25 buah
c.     Tulang belakang dan pinggul 26 buah
d.    Tulang anggota gerak atas 64 buah
e.     Tulang anggota gerak bawah 62 buah
Bagian-bagian tulang:
a.     Foramen (lubang pada tulang)
b.    Fosa (lekuk tulang)
c.     Prosesus (taju/tonjolan tulang)
d.    Kondilus (taju bundar)
e.     Tuberkel (tonjolan kecil)
f.     Tuberositas (tonjolan besar)
g.    Trokanter (tonjolan besar tl. paha)
h.    Krista (tepi tulang usus)
i.      Spina (tonjolan pada tulang usus)
j.      Kaput (kepala tulang)
4.      Fungsi Tulang
Fungsi tulang terbagi 2 yaitu umum dan khusus.
a.     Fungsi tulang secara umum
1)      Formasi kerangka: tulang – tulang membentuk rangka tubuh untuk menentukan bentuk dan ukuran tubuh, tulang – tulang menyokong struktur tubuh yang lain.
2)      Formasi sendi: tulang – tulang membentuk persendian yang bergerak dan tidak bergerak tergantung dari kebutuhan fungsional, sendi yang bergerak menghasilkan bermacam – macam pergerakan
3)      Perlengketan otot: tulang – tulang menyediakan permukaan untuk tempat melekatnya otot, tendo dan ligamentum untuk melaksanakan pekerjaannya
4)      Sebagai pengungkit: untuk bermacam – macam aktivitas selama pergerakan
5)      Menyokong berat badan: memelihara sikap tegak tubuh manusia dan menahan gaya tarikan dan gaya tekanan yang terjadi pada tulang, dapat menjadi kaku dan menjadi lentur
6)      Proteksi: tulang membentuk rongga yang mengandung dan melindungi struktur yang halus seperti otak, medula spinalis, jantung, paru – paru, alat – alat dalam perut dan panggul
7)      Hemopoiesis: sumsum tulang tempat pembentukan sel – sel darah, terjadinya pembentukan sel – sel darah sebagian besar pada sumsum tulang merah
8)      Fungsi imunologi: limfosit “B” dan makrofag di bentuk dalam sistem retikuloendotel sumsum tulang. Limfosit B diubah menjadi sel- sel plasma membentuk antibody guna keperluan kekebalan kimiawi, sedangkan makrofag merupakan fagositotik
9)      Penyimpanan kalsium: tulang mengandung 97% kalsium yang terdapat dalam tubuh baik dalam bentuk anorganik maupun garam – garam terutama kalsium fosfat. Sebagian besar fosfor di simpan dalam tulang dan kalsium di lepas dalam darah bila di butuhkan
b.    Fungsi tulang secara khusus
1)      Sinus – sinus paranasalis dapat menimbulkan nada khusus pada suara
2)      Email gigi di khususkan untuk memotong, menggigit dan menggilas makanan, email merupakan struktur yang terkuat dari tubuh manusia
3)      Tulang – tulang kecil telinga dalam mengonduksi gelombang suara untuk fungsi pendengaran
4)      Panggul wanita di khususkan untuk memudahkan proses kelahiran bayi

5.      Tulang Tengkorak
a.       Tengkorak Otak

1)      Kubah Tenggkorak
a)        Os frontal (tulang.dahi)
b)        Os parietal (tulang ubun-ubun)
c)        Os oksipital (tulang belakang kepala)
d)       Os temporal (tulang samping tengkorak)
2)      Dasar Tenggkorak
a)      Os spenoidal (tulang baji)
b)      Os etmoid (tulang tapis)
c)      Samping tengkorak
d)     Spongeosa (tulang karang)
e)      Petrusum (tulang keras)
b.       Tengkorak Wajah

1)      Bagian Hidung
a)      Os lakrimal (tulang air mata)
b)      Os konka nasal (tulang karang hidung)
c)      Os nasal (tulang nasal)
d)     Septum nasal (tulang sekat rongga hidung)
2)      Bagian Rahang
a)      Os maksilaris (tulang rahang atas)
b)      Os mandibularis (tulang rahang bawah)
c)      Os zigomatikum (tulang pipi)
d)     Os palatum (tulang langit-langit) ; palatum durum (tulang langit-langit keras) dan palatum mole (tulang langit-langit lunak)
e)      Os hyoid (tl.lidah)

    c.   Tulang Belakang (Kolumna Vetebralis)
1)      Vertebra Servikalis (7 ruas)
a)      tulang Atlas       : Ruas pertama
b)      Aksis                 : Ruas kedua
c)      Vert prominans : Ruas ketujuh
2)      Vertebra Torakalis (12 ruas)
a)      Badan ruas
b)      Lengkung ruas : pros.spinosus dan pros.transversus
3)      Vertebra Lumbalis (5 ruas)
a)      Promontorium   :Ruas kelima
4)      Vertebra Koksigialis (4 ruas)
a)      Lubang kecil : foramen sakralis 
    d.       Kerangka Dada
1)      Os Sternum (tulang dada)
a)      Manubrium sterni
b)      Korpus sterni
c)      Prosesus xifoid
2)      Os Kosta (tulang iga)
a)      Kosta vera (tulang iga sejati)
b)      Kosta spuria (tulang iga tidak sejati)
c)      Kosta fluitante (tulang iga melayang)

    e      Kerangka Panggul
1)      Os Ileum (tulang usus)
a)      Fosa iliaka
b)      Spina iliaka
c)      Krista iliaka
2)      Os Pubis (tulang kemaluan)
a)       Simfisi pubis
b)      Tuberkel pubis
3)      Os Iskhi (tulang duduk)
a)      Tuberositas iskhiadikum
b)      Foramen obturatum
c)      Asetabulum
      f.    Anggota Gerak Atas
1)      Os Scapula (tulang selangka)
a)      Prosesus korakois
b)      Fosa supraskapula
c)      Fosa infraskapula
d)     Kavum glenoid
2)      Os Klavikula (tulang belikat)
a)      Akromion
b)      Ekstermitas sternalis
c)      Ekstermitas akrominalis

3)      Humerus (tulang lengan)
a)      Kaput humeri (kepala sendi)
b)      Kolumna humeri (lekukan pada tulang)
c)      Tuberkel mayor dan minor
d)     Fosa olekrani (lekukan belakang)
e)      Fosa koronoid (lekukan depan)
f)       Kapitulum
g)      Epikondilus lateralis
4)      Os Ulna (tulang hasta)
a)      Prosesus lateralis
b)      Prosesus stiloid
5)      Os Radius (tulang pengumpil)
a)      Kaput radialis
b)      Tuberositas radialis
6)      Os Karpalia (tulang pergelangan tangan)
Baris Pertama (bagian proksimal):
a)      Os navikulur (tl.bentuk kapal)
b)      Os lunatum (tulang bentuk bulan sabit)
c)      Os triquetrum (tulang bentuk segitiga)
d)     Os fisiformis (tulang bentuk kacang)
Baris kedua (bagian distal):
a)      Multangulum mayus (segi banyak)
b)      Multangulum minus (segi banyak)
c)      Os kapitatum (tulang berkepala)
d)     Os hamatum (tulang berkait)
7)      Os Metakarpalia (tulang telapak tangan)
a)      5 ruas tulang
b)      Bersendi dengan jari tangan
8)      Os Falangus (tulang jari tangan)
a)      14 ruas tulang dibentuk dalam 5 baris tulang
b)      Membentuk persendian dengan tulang telapak tangan dan sendi masing-masing jari
    g.   Anggota Gerak Bawah
1)      Os femoris (tulang paha)
a)      Kaput femoris
b)      Kolumna femoris
c)      Trokanter mayor
d)     Trokanter minor
e)      Kandilus medialis
f)       Kandilus lateralis
2)      Patella (tempurung lutut)
3)      Tibia (tulang kering)
a)      Prosesus interkondiloid
b)      Fosa interkondiloid
c)      Maleolus medialis
d)     Tuberositas tibia fibula (tl.betis)
e)      Maleolus lateralis
f)       Prosesus stiloid
4)      Tarsalia (pergelangan kaki)
a)      Talus
b)      Kalkaneus
c)      Navikular
d)     Koboidea
e)      Kunaiformi : lateralis; intermedialis; medialis
5)      Metatarsus (telapak kaki)
a)      5 ruas tulang pendek
6)      Falang (jari kaki)
a)      14 ruas tulang pendek
b)      Membentuk 5 baris tulang
c)      Sesamoid pada ruas jari pertama
D.    TULANG RAWAN
1.      Pengertian Tulang rawan
Tulang rawan merupakan tulang yang ada pada struktur tubuh yang bersifat elastis dan fleksibel ,tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:
a.       Tulang rawan hialin; tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
b.      Tulang rawan elastis; tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.
c.       Tulang rawan fibrosa; tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.
Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antarruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.Salah satu contoh tulang rawan pada tulang rusuk
2.      Matrik
a.       Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan polisakarida yang. Hampir 40% berat kering tulang rawan terdiri dari kolagen, yang terbenam dalam jel berhidrasi yang solid dari proteoglikan dan glikoprotein struktural.
  1. Pada sediaan histologi rutin, kolagen tidak dapat dilihat karena :
1)      Kolagen terdapat berupa fibril yang memiliki dimensi submikroskopik
2)      Indeks refraksi serabut hampir sama dengan indeks refraksi substansi dasar tempat serabut ini terbenam
3.      Perikondrium
a.       Perikondrium adalah selubung jaringan ikat padat yang mengelilingi tulang rawan di kebanyakan tempat, yang membentuk tempat pertemuan antara tulang rawan dan jaringan yang disangga tulang rawan tsb.
  1. Perikondrium mengandung pembuluh darah yang memasok tulang rawan (avaskular) dan juga pembuluh limfe dan saraf.
  2. Tulang rawan sendi, yang menutupi permukaan tulang sendi yang dapat digerakkan, tidak memiliki perikondrium dan dipertahankan oleh difusi oksigen dan nutrien dari cairan synovial..
4.      Kondrosit
Kondrosit adalah sel yang terdapat di dalam lacuna.Lacuna adalah sel yang terdapat di dalam ruangan2 kecil di dalam matrik
a.       Di perifer tulang rawan hialin, kondrosit muda memiliki bentuk panjang lonjong, dengan sumbu panjangnya yang paralel terhadap permukaan
5.      Histogenesis
Histogenesis  adalah modifikasi membulatnya sel2 masenkim. Membelah dengan cepat dan mengelompok..sel2 yang di bentuk melalui defernsiasi lansung dari sel mesenkim ini di sebut kondroblas.
6.      Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan adalah jenis molekul polisakarida panjang yang tidak bercabang. Glikosaminoglikan merupakan komponen struktural utama dari tulang rawan dan juga ditemukan dalam kornea mata.
Glikoprotein(mukoprotein) Glikoprotein adalah suatu protein yang mengandung rantai oligosakarida yang mengikat glikan dengan ikatan kovalen pada rantai polipeptida bagian samping Pertumbuhan.
Pertumbuhan kartilago dapat terjadi melalui 2 proses :
a.       Pertumbuhan interstisial, akibat pembelahan mitosis dari khondrosit-kondrosit yang ada.
b.      pertumbuhan aposisil, akibat diferensiasi sel-sel perikondrium.

Pertumbuhan sebenarnya jadi jauh lebih besar daripada sekedar penambahan jumlah sel. Pertumbuhan interstisial penting untuk menambah panjang tulang panjang dan menyediakan model kartilago untuk penulangan endokondral.Pada tulang rawan sendi, saat sel-sel dan matriks dekat permukaan sendi secara berangsur menjadi aus, maka tulang rawan ini harus diganti baru dari dalam, karena tidak ada perikondrium untuk menambah sel-sel baru secara aposisi. Pada kartilago yang ditemukan di tempat lain dari tubuh, pertumbuhan interstisial tidak begitu penting karena matriksnya telah menjadi sangat kaku akibat adanya ikatan silang dari unsur matriks. Tulang rawan kemudian hanya dapat tumbuh melebar melalui aposisi.V 
REFERENSI :
Kozier, B., Erb, G., Berman A., Snyder S. 2004. Buku Ajar Keperawatan Klinis Eds 5. Jakarta : EGC.

Potter perry. 2006. Fundamental keperawatan ed 2. Jakarta: EGC.
Sloane et all. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C.S., Bare, G.B., (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner& Suddarth, Edisi 8, Volume 3, Penerbit EGC, Jakarta.

Syarifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat