google adsense

Tuesday, September 16, 2014

DEFISIT PERAWATAN GIGI MASALAH NYA

DEFISIT  PERAWATAN GIGI MASALAH NYA
Penyakit-penyakit yang timbul akibat kurang perawatan gigi:
1.      KARIES GIGI
a.    Pengertian Karies gigi
karies gigi adalah daerah yang membusuk di dalam gigi, yang terjadi akibat suatu   proses secara bertahap melarutkan email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang kebagian dalam.
Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi (email, dentin dan sementum) yang bersifat kronik progresif dan disebabkan aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Ditandai dengan deminerelasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya.
b.      Penyebab karies
1)   adanya bakteri, bakteri yang paling sering adalah bakteri streptococcus mutans.
2)   penumpukan plak yang mengandung kuman akibat adanya lekukan maupun alur yang menahan plak.
3)   banyak mengkonsumsi makanan bergula.
4)   masih ada sisa makanan yang lengket.
5)   struktur & bentuk anatomi gigi
c.       Patofisiologi karies
1)      Berawal dari plak gigi
2)      Plak yang menumpuk akan mengalami klasifikasi, lalu mengeras menjadi karang gigi.
3)      Jika dibiarkan menumpuk, karang gigi dapat menyerap tulang alveolar penyangga gigi sehingga gigi menjadi goyang.
4)      Bakteri-bakteri seperti streptococcus mutans dan streptococcus sanguine saat bertemu dengan sisa makanan yang akan menjadi penyebab gigi berlubang dan menghasilkan zat asam di sekitar gigi. Dan zat asam inilah yang akan mengikis e-mail dan dentin sehingga menyebabkan gigi berlubang.
5)      Lubang yang tadinya kecil akan membesar jika tidak ditangani dan akan menyebabkan kuman bisa masuk ke dalam ruang syaraf gigi yang dapat menimbulkan nyeri.
d.      pencegahan karies
1)   Sikat gigi, Penelitian menunjukkan rata-rata orang menghabiskan waktu satu menit untuk menyikat gigi. Selama proses tersebut hanya 60 persen plak saja yang dibersihkan. Dengan menambah sedikit waktu menyikat gigi hasilnya akan lebih banyak lagi. Sisihkan waktu dua menit untuk membersihkan gigi. Sikat seluruh permukaan gigi, diawali dengan bagian yang paling dekat dengan lidah karena risikonya untuk berlubang lebih besar. Pilih sikat yang halus dan pasta gigi mengandung fluoride. 
2)   Berkumur , Gunakan obat kumur mengandung antimikroba. Perlu diketahui bahwa gigi kita hanya menempati 20 persen dari seluruh permukaan di dalam mulut. Bakteri patogen bisa hidup di-80 persen sisanya, seperti lidah, gusi, air liur, dan jaringan lain. Obat kumur (mouthwash) akan membunuh bakteri yang berada di area selain gigi sekaligus mencegah dan mengurangi plak di permukaan gigi yang sulit dicapai oleh sikat gigi.
3)   Hindari makanan bergula yang lengket, Makanan seperti permen, snack yang bersalut gula, dan sebagainya akan menempel pada gigi. Kalau pun Anda mengonsumsinya usahakan menyikat gigi dalam waktu 20 menit setelah makan untuk mencegah pembentukan asam oleh bakteri. Kalau pun ingin mengunyah permen, pilihlah yang tanpa gula.
4)   Konsumsi lebih banyak buah dan sayuran kaya serat. Bukan hanya bermanfaat untuk tubuh tapi juga akan merangsang aliran liur di mulut dan membantu remineralisasi gigi.
5)   Jauhi rokok dan alkohol, Perokok beresiko empat kali lebih tinggi menderita penyakit gusi dibanding bukan perokok.
2.      GINGTIVITIS
a.       Pengertian gingtivitis
Gingivitis adalah peradangan gusi (gingiva). Gingivitis sering terjadi dan bisa timbul kapan saja setelah tumbuhnya gigi.
b.      Penyebab gingtivitis
a.       akumulasi plak
b.      kekurangan vitamin C bisa menyebabkan gingivitis, dimana gusi meradang dan mudah berdarah
c.       Oral hygine yang buruk
d.      gigi palsu yang tidak baik
e.       struktur gigi yang tidak beraturan
c.       gejala gingtivitis
1)      gusi tampak merah, bukan pink.
2)      gusi membengkak dan mudah digerakkan
3)      jika penderita menggosok gigi atau makan, gusi sering berdarah
4)      jika gingivitanya berat, maka saat bangun pagii bantal akan dipenuhi oleh bercak darah (saliva bercampur darah), terutama pada saat tidur penderita bernafas melalui mulutnya.
d.      Pencegahan gingtivitis
1)   melakukan hygine mulut
2)   hilangkan plak
3)   kontrol periodik (rutin)
4)   pemberian vitamin C
e.       pengobatan
terapi hormon pada gingivitis deskuamativa.
3.      PERIODONTITIS
a.       Pengertian periodontitis
merupakan suatu kondisi dimana jaringan pariodontal terdiri dari gusi, tulang alveolar, membran pariodontal dan sementum (penguat gigi) terserang infeksi sehingga mengalami peradangan. Periodontal adalah kondisi peradangan dan degeneratif yang mengenai gusi dan jaringan penyokong gigi. periodontitis (piore) terjadi jika gingivitis menyebar ke struktur penyangga gigi.
b.      Penyebab periodontitis
Faktor penyebab penyakit periodontal dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor lokal (ekstrinsik) dan faktor sistemik (intrinsik).
1)      Faktor lokal
Faktor lokal merupakan penyebab yang berada pada lingkungan disekitar gigi, sedangkan faktor sistemik dihubungkan dengan metabolisme dan kesehatan umum.Kerusakan tulang dalam penyakit periodontal terutama disebabkan oleh faktor lokal yaitu inflamasi gingiva dan trauma dari oklusi atau gabungan keduanya. Kerusakan yang disebabkan oleh inflamasi gingiva mengakibatkan pengurangan ketinggian tulang alveolar, sedangkan trauma dari oklusi menyebabkan hilangnya tulang alveolar pada sisi permukaan akar.
a)      Plak bakteri
b)      Kalkulus
c)      Impaksi makanan
d)     Pernafasan mulut
e)      Sifat fisik makanan
f)       Iatrogenik Dentistry
g)      Trauma dari oklusi
2)      Faktor sistemik
Respon jaringan terhadap bakteri, rangsangan kimia serta fisik dapat diperberat oleh keadaan sistemik. Untuk metabolisme jaringan dibutuhkan material-material seperti hormon, vitamin, nutrisi dan oksigen. Bila keseimbangan material ini terganggu dapat mengakibatkan gangguan lokal yang berat. Gangguan keseimbangan tersebut dapat berupa kurangnya materi yang dibutuhkan oleh sel-sel untuk penyembuhan, sehingga iritasi lokal yang seharusnya dapat ditahan atau hanya menyebabkan inflamasi ringan saja, dengan adanya gangguan keseimbangan tersebut maka dapat memperberat atau menyebabkan kerusakan jaringan periodontal.

Faktor-faktor sistemik ini meliputi :
a)      Demam yang tinggi
b)      Defisiensi vitamin
c)      Drugs atau pemakaian obat-obatan
d)     Hormonal
c. Gejala periodontitis
1)      perdarahan gusi
2)      perubahan warna gusi
3)      bau mulut atau (halitosis)
4)      gusi tampak bengkak
5)      tampak endapan plak & karang didasar gigi disertai kantong yang melebar di gusi
d.      pencegahan periodontitis
Pencegahan penyakit periodontal merupakan kerja sama yang dilakukan oleh dokter gigi, pasien dan personal pendukung. Pencegahan dilakukan dengan memelihara gigi-gigi dan mencegah serangan serta kambuhnya penyakit. Pencegahan dimulai pada jaringan periodontal yang sehat yang bertujuan untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan jaringan periodontal dengan mempergunakan teknik sederhana dan dapat dipakai di seluruh dunia Umumnya penyakit periodontal dan kehilangan gigi dapat dicegah karena penyakit ini disebabkan faktor-faktor lokal yang dapat ditemukan, dikoreksi dan dikontrol. Sasaran yang ingin dicapai adalah mengontrol penyakit gigi untuk mencegah perawatan yang lebih parah.
Pencegahan penyakit periodontal meliputi beberapa prosedur yang saling berhubungan satu sama lain yaitu :
1)      Kontrol Plak
2)      Profilaksis mulut
3)      Pencegahan trauma dari oklusi
4)      Pencegahan dengan tindakan sistemik
5)      Pencegahan dengan prosedur ortodontik
6)      Pencegahan dengan pendidikan kesehatan gigi masyarakat

7)      Pencegahan kambuhnya penyakit

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat