google adsense

Thursday, September 11, 2014

Anatomi dan fisiologi saraf pusat

A.    Anatomi dan fisiologi saraf pusat
1.      Otak
Merupakan Alat tubuh yang sangat vital karena berfungsi sebagai  pusat pengatur seluruh tubuh yang terdiri dari 3 bagian besar : Otak besar (cerebrum), Batang Otak (Truncus Serebri), dan Otak kecil (cerebellum)
a.       Serebrum (otak besar)
Serebrum (cerebrum) adalah bagian terbesar dari otak yang terdiri dari atas dua hemisfer serebri (hemisphere cerebri) dan dihubungan oleh massa subtansia alba yang di sebut korpus kolosum (corpus calosum) dan empat lobus yaitu, lobus frontal (terletak di depan sulcus pusat sentralis), lobus pariental terletak di belakang sulcus pusat dan di atas sulcus lateral, lobus oksipital terletak dibawah sulcus parieto-oksipital dan lobus temporal terletak di bawah  sulcus lateral. Hemisfer  di pisahkan oleh suatu celah dalam yaitu fisura longitudinalis serebri, di mana ke dalamnya terjulur flax cerebri.

      lapisan permukaan hemisfer di sebut korteks (kortex) disusun oleh subtansia grisca. Subtansia grisca terdapat pada bagian luar dinding serebrum bagian dalam. Pada prinsipnya komposisi subtansia grisca yang terbentuk dari badan-badan sel saraf memenuhi korteks serebri, nukleus, dan basal ganglia. Subtansia alba terdiri atas sel-sel saraf yang menghubungkan bagian-bagian otak yang lain. Sebagian besar hemisfer serebri (telensefalon-telencephalon) berisi jaringan sistem saraf pusat (SSP). Area inilah yang mengontrol fungsi motorik tertinggi, yaitu fungsi idividu dan intelegensi.
1)      Lobus Frontal
Lobus frontal merupakan lobus terbesar yang mencakup bagian dari korteks serebrum bagian depan, yaitu dari sulcus sentralis (suatu fisura atau jalur) dan di dasar sulcus lateralis. Area Broca terletak di lubos frontalis dn mengontrol ekspresi bicara. Area asosiasi di lobus frontalis menerima informasi dari seluruh otak dan menggabungkan informasi-informasi tersebut menjadi pikiran, rencana, dan perilaku. Area ini mengontrol perilaku individu, membuat keputusan, kepribadian, dan menahan diri.
2)      Lobus  Parietal- lobus sensori
Lobus parientalis adalah daerah korteks yang terletak di belakang sulcus sentralis, di atas fisura lateralis dan meluas ke belakang ke fisura parieto-oksipitalis. Area ini menginterprestasikan sensasi. Sensasi yang tidak berpengaruh adalah bau. Lobus parietal mengatur individu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya. Kerusakan pada daerah ini menyebabkan sindrom hemineglect .
3)      Lobus Temporal
Lobus temporalis mencakup bagian korteks serebrum yang berjalan ke bawah dari fisura lateralis dan ke sebelah postarior dari fisura parieto-oksipitalis. Berfungsi mengintegrasikan sensasi pengecap, penghidu, pendengaran,dan sebagai tempat penyimpanan memori.
4)      Lobus oksipital
Terletak di sebelah posterior dari lobus parientalis dan di atas fisura parieto-oksipitalis yang memisahkannya dari serebelum. Lobus ini adalah pusat asosiasi visual utama. Bagian ini bertanggung jawab menginterpretasikan penglihatan, yaitu menerima informasi yang berasal dari retina mata.
5)      Korpus kalosum
Korpus kalosum adalah kumpulan serat-serat saraf tepi. Korpus kalosum menghubungkan kedua hemisfer otak dan bertanggung jawab dalam transmisi informasi dari salah satu sisi otak ke bagian lain. Informasi ini meliputi sensorik memori dan belajar menggunakan alat gerak kiri. Beberapa orang yang dominan menggunakan tangan kiri mempunyai bagian serebri kiri dengan kemampuan lebih pada bicara, bahasa, aritmatika dan fungsi analisis. Daerah hemisfer yang tidak dominan bertanggung jawab dalam kemampuan geometrik, penglihatan serta membuat pola dan fungsi musikal. Basal ganglia terdiri atas sejumlah nukleus dan terletak di bagian terdalam hemisfer serebri, bertanggung jawab mengontrol gerakan halus tubuh, kedua tangan dan ektremitas bagian bawah. 
b.       cerebellum (otak kecil)
Otak kecil (cerebellum) terletak di bagian belakang kepala. Otak kecil ini menggantung di belakang pons. Cerebellum berfungsi untuk mengatur koordinasi gerakan. Seseorang yang mengalami gangguan fungsi cerebellum akan mengalami kesulitan untuk menggerakkan tangannya sendiri dari posisi lurus kedepan untuk menyentuh hidungnya. Yang bersangkutan juga tidak dapat melakukan gerakan berulang seperti menyisir rambut, ototnya terasa lemah dan tangan gemetar (tremor). Permukaan otak kedl juga berlekuk-lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda dari pada otak besar. Jika pada cerebrum lekukanv itu dinamakan gyri & sulci, pada cerebellum lipatannya dinamakan folia. Keberadaan lipatan ini juga memperluas permukaan lapisan kulit cerebellum yang banyak mengandung sel saraf.
Serebelum terletak melingkupi system sensorik dan motorik utama dibatang otak. Serebelum dihubungkan dengan batang otak kedua sisinya oleh pedunkulus superior (prakilum konjungtivum), pedumkulus medialis (rakium kontis) dan pendunkulus inverior (kurkusrestiformis). Vermis (bagian tengah otak kecil) yang terletak dimedial, dan hermisfer serebelum yang terletak dilateral berlipat-lipat dan memiliki fisura yang lebih luas dari pada korteks selebri ; berat sebelumya 10%  dari berat korteks selebri tetapi luas permukaanya sekitar 75% dari korteks selebri. Cerebellum terdiri dari lapisan substantia grisea di bagian luar yang di sebut cortex dan lapisan substantia alba di bagian dalam. Setiap hemispherium terdapat tiga masa substantia grisea yang membentuk nuclei intra Otak Tengah (Mesensephalon)
c.      Truncus Serebri (Batang Otak)
Batang otak dibentuk oleh medulla oblongata, pons, dan mesencephalon serta menempati Fossa crania posterior di dalam tengkorak. Bentuknya seperti batang dan menghubungkan medulla spinalis yang sempit dengan prosencephalon yang luas.
Batang otak mempunyai tiga fungsi utama :
1)   Berfungsi sebagai penyalur tractus asendens dan desendens  yang menghubungkan medulla spinalis dengan berbagai pusat yang lebih tinggi di prosencephalon .
2)   Mengandung pusat-pusat refleks penting yang mengatur control system respirasi dan kardiovaskular juga berhubungan dengan kendali tingkat kesadaran.
3)   Mengandung nuclei penting saraf cranial III sampai XII.
    Batang otak terdiri dari :
1)      Diensephalon
Diensephalon hampir seluruhnya tersembunyi di bawah permukaan otak. Terdiri atas thalamus dorsal dan hypothalamus di ventral. Thalamus adalah massa substantia grisea yang besar, terletak dikiri-kanan ventriculus tertius. Merupakan stasiun perantara besar untuk jaras sensoris aferen yang menuju cortex cerebri.
Hypothalamus membentuk bagian bawah dinding lateral dan dasar ventriculus tertius. Struktur berikut ini terdapat pada dasar ventriculus tertius, dari depan ke belakang yaitu Chiasma opticum, tuber cinereum, dan infundibulum, corpora mammilaria, dan substantia perforate posterior.
Fungsi hypothalamus :
a)      Memproduksi antidiuretic hormone (ADH) dan oksitosin, hormone ini akan disimpan dikelenjar hipofisis posterior. ADH memungkinkan ginjal mereabsorpsi air kembali ke darah sehingga mempertahankan volume darah. Oksitosin menyebabkan persalinan dan pelahiran.
b)      Menghasilkan releasing hormones (juga disebut releasing factors) yang merangsang sekresi hormone oleh kelenjar hipofisis anterior. Hipotalamus menghasilkan growth hormone releasing hormone (GHRH), yang merangsang kelenjar hipofisis anterior untuk menyekresi growth hormone (GH).
c)      Mengatur suhu tubuh dengan memicu respons, seperti berkeringat pada suhu hangat atau menggigil dalam lingkungan dingin.
d)     Mengatur asupan makanan: hipotalamus  di percaya merespons perubahan kadar nutrien darah atau bahan kimia yang disekresi sel lemak. Ketika kadar nutrisi darah rendah, kita merasa lapar, lalu makan. Ini akan menaikkan kadar nutrien darah dan menimbulkan rasa penuh atau kenyang, dan kita berhenti makan.
e)      Mengintegrasi fungsi system saraf otonom, yang pada gilirannya mengatur aktivitas organ, seperti jantung, pembuluh darah, dan usus.
f)       Merangsang respon organ visceral selama berada dalam kondisi emosional. Ketika kita marah, frekuensi jantung biasanya meningkat. ketika malu, sering kali wajah memerah. Ini merupakan vasodilatasi kulit wajah. Respon ini di sebabkan oleh system saraf otonom ketika hipotalamus mempersepsikan perubahan status emosional. Dasar neurologis emosi kita tidaklah dimengerti dengan baik, dan respons viseral emosi merupakan sesuatu yang tidak dapat dikontrol oleh sebagian besar dari kita.
g)      Mengatur ritme tubuh, seperti sekresi hormon, siklus tidur, perubahan mood atau kesiagaan mental. Hal ini biasanya disebut jam biologis kita, ritme seperti irama sirkadian, yang berarti “seharian”. Jika anda pernah terjaga selama 24 jam. Anda akan mengetahui betapa hal ini membuat kita disorientasi, sampai jam biologis hipotalamus diatur kembali.
2)      Otak Tengah (Mesensephalon)
     Otak tengah adalah bagian sempit otak yang berjalan melewati incisura tentori dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang.Otak tengah terdiri atas dua belahan lateral yang disebut pedunculus cerebri: masing-masing dibagi menjadi pars anterior atau crus cerebri, dan pars posterior atau  tegmentum, oleh sabuk substantia grisea berpigmen, yaitu substantia nigra. Rongga sempit otak tengah adalah aqueductus cerebri, yang menghubungkan ventriculus tertius dan quartus. Tectum adalah bagian otak tengah posterior terhadap aqueductus cerebri : memiliki empat tonjolan kecil, yaitu dua colliculus superior dan dua colliculus inferior. Colliculus ini terletak dianatara cerebellum dan hemisphere cerebri.
     Corpus pinealis adalah struktur kelenjar kecil yang terletak di antara colliculus superior. Melekat melalui suatu tangkai pada dinding posterior ventriculus tertius. Lekuk kecil pada ventriculus, disebut recessus pinealis, meluas ke dalam basis tangkai. Corpus pinealis ini seringkali mengalami perkapuran pada usia pertengahan , dengan demikian dapat terlihat pada radiografi.
fungsi Mesensephalon:
menjaga kepala tetap tegak dan mempertahankan keseimbangan atau ekuilibrium karena otak tengah juga terlibat dengan apa yang dinamakan refleks tegak.
3)      Pons Varoli
     Pons terletak pada permukaan anterior cerebellum, dibawah otak tengah dan di atas medulla oblongata. Terutama terdiri atas serabut-serabut saraf, yang menghubungkan kedua belahan cerebellum. Juga mengandung serabut asendens dan desendens yang menghubungkan otak depan, otak tengah dan medulla spinalis. Beberapa sel saraf di dalam pons, berfungsi sebagai stasiun perantara,sementara yang lain membentuk nucleus saraf kranialis.
4)      Medula Oblongata
     Medula oblongata berbentuk kerucut, mengbungkus pons dengan medulla spinalis. Fissura mediana ventralis terdapat pada permukaan anterior medulla,dan pada tiap sisinya terdapat pembesaran, yang disebut pyramis. Pyramis ini terdiri atas berkas-berkas serabut saraf  yang berasal dari sel-sel saraf besar dalam gyrus precentralis cortex cerebri. Pyramis ini mengecil ke bawah, dan disinilah sebagian besar serabut desendens menyeberang ke kontra lateral, membentuk decussatio pyramidum.
fungsi medulla oblongata:
   Berkaitan dengan apa yang kita piker vital (seperti  pada “tanda-tanda vital”).Medula berisi pusat jantung yang mengatur frekuensi jantung, pusat vasomotor yang mengatur diameter pembuluh darah dan juga tekanan darah, serta pusat pernapasan yang mengatur pernapasan. Anda dapat melihat mengapa sebuah cedera yang meretakan tulang oksipital dapat cepat berakibat fatal-kita tidak dapat bertahan hidup tanpa medula. Di medula juga terdapat pusat refleks untuk batuk, bersin, menelan, dan muntah.
d.       Sumsum Tulang Belakang
Medula Spinalis merupakan jaringan saraf yyang terbungkus dalam kolumna vertebrata yang memanjang dari medulla batang otak sampai ke area vertebrata lumbal pertama disebut medulla spinalis.
Fungsi Medula Spinalis
1)      Medula spinalis mengendalikan berbagai aktifitas reflexs dalam tubuh. Contoh: seseorang yang kena jarum dengan spontan/reflex menarik tangan.
2)      Bagian ini menstransmisi impuls ke dan dari otak melalui traktus asenden dan desenden.Contoh: kemudian setelah menarik tangan tadi, di laporkan ke otak untuk mengambil benda tersebut. Yang bertugas di situ adalah traktus asenden dan desenden.
Struktur Umum Medula Spinalis
1)      Medulla spinalis berbentuk silinder berongga dan agak pipih.walaupun diameter medulla spinalis bervariasi, diameter struktur ini biasanya sekitar ukuran jari kelingking, panjang rata-rata 42cm(17 inci).Tebal 2cm (0,8 inci).Berhenti tumbuh pada usia sekitar 4-5 tahun.
2)        Dua pembesaran, pembesaran lumba dan servika, menandai sisi keluar saraf spinal besar yang mensuplai lengan dan tungkai.
3)        31 pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervetebral. (ini nanti akan di jelaskan duta 2)
4)        Korda berakhir ditengah bawah vertebra lumbal pertama atau kedua saraf spinal bagian bawah yang keluar sebelum ujung korda mengarah kebawah disebut korda ekulnamuncul dari kolumna spinalis pada foramina intervetebral lumbal dan sacral yang tepat.
a)      Konus medularis (Terminalis) adalah ujung kaudal korda
b)      Filum terminal adalah perpanjangan fibrosa pla mater yang melekat pada konus medularis sampai kolumna vertebra.
5)      Meringues (dura, mater, araknoid, dan pia meter) yang ,elapisi otak, juga melapisi korda.
6)      Fisura median anterior (ventral) dalam dan fisura posterior (dorsal) yang lebih dangkal menjalar di sepanjang korda dan membaginya menjadi bagian kanan dan kiri.


e.    Cairan Serebrospinal
      Cairan serebrospinal merupakan cairan yang bersih dan tidak berwarna dengan berat jenis 1,007, diproduksi di dalam ventrikel dan bersikulasi di sekitar otak dan medulla spinalis melalui sistem ventricular.Cairan serebrospinalis berfungsi sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medula spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak sarta medula spenalis.
      Pada ventrikel, terdapat empat bagian. Ventrikel lateral kanan, kiri, ventrikel ketiga dan keempat. Kedua ventrikal lateral keluar ke ventrikel ketiga pada foramen antara ventricular dan foamen Montro. Ventrikel ketiga dan keempat berhubungan melalui saluran Sylvius. Ventrikel keemapt menyuplai cairan Serehrospinal ke ruang subarachnoid dan turun ke medulla spinalis pada permukaan daerah dorsal.
      CSS diperoduksi di dalam plekses koroid pada ventrikel lateral ketiga dan keempat. Secara organic dan nonorganic, kandungan CSS sama dengan plasma, tetapi mempunyai perbedaan konsentrasi. CSS mengandung protein, glukosa dan klorida; juga mengandung immunoglobulin. Secara normal, CSS mempunyai sedikit sel-sel darah putih dan tidak mengandung sel darah merah. CSS kembali ke otak dan kemudian disirkulasi mengitari otak, di mana diabsorbsi melalui villi arknoid.
f.      Selaput pembungkus otak (meningen)
Komposisi meningen berupa jaringan selaput penghubung yang melindungi, mendukung dan memelihara otak.
Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut mininges. Lapisan meningeal terdiri dari pia mater, lapisan araknoiddan dura mater
1)      Pia mater adalah lapisan terdalam yang halus, transparan dan tipis, serta melekat erat pada otak. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah untuk mensuplai jaringan saraf.fungsi menutupi otak dan meluas ke setiap daerah otak.
2)      Lapisan araknoid(tengah) terletak dibagian eksternal pia mater dan mengatur sedikit pembuluh darah.
a)      Ruang subaraknoid memisahkan lapisan araknoid dari pia materdan mengandung cairan serebrospinalis, pembuluh darah, serta jaringan penghubung seperti selaput yang mempertahankan posisi araknoid terhadap pia mater dibawahnya.
b)       berkas kecil jaringan araknoid, vill araknoid , menonjol kedalam sinus vena (dural) dura   mater.
c)      Pleksus koroid, yang bertanggung jawab memproduksi cairan serebrospinal (CSS) Sifatnya: tipis dan lembut menyerupai sarang laba-laba, warna putih karena tidak dialiri darah

3)      dura mater lapisan terluar , adalah lapisn yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan ini biasanya terus bersambungan, tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik.
a)        lapisan perlosteal luar pada dura mater melekat di permukaan dalam krantum dan berperan sebagai  perlosteum dalam pada tulang tengkorak.
b)        L apisan meningeal dalampada dura mater tertanam sampai fisura otak dan terlipat kembal kearahnya untuk membentuk bagian-bagian Falke serebrum.
c)         pada beberapa regia , kedua lapisan ini dipisahkan oleh pembuluh darah besar, sinus vena yang mengalirkan darah keluar dari otak.
d)       ruang subdural memisahkan dura mater dari araknoid pada regia cranial dan medulla spinalis
e)        ruang epidural adalah ruang potensial antara pertosteal luar dan lapisan meningeal dalam pada dura mater di regia medulla spinalis fungsinya: menutup otak dan medulla spinalis dan bersifat: liat, tebal dan tidak elastic, berupa serabutdan berwarna abu-abu.

REFERENSI :
Kozier, B., Erb, G., Berman A., Snyder S. 2004. Buku Ajar Keperawatan Klinis Eds 5. Jakarta : EGC.

Potter perry. 2006. Fundamental keperawatan ed 2. Jakarta: EGC.
Sloane et all. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C.S., Bare, G.B., (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner& Suddarth, Edisi 8, Volume 3, Penerbit EGC, Jakarta.

Syarifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat