google adsense

Thursday, September 11, 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI SENDI DAN TENDON

A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI SENDI DAN TENDON
1.      Anatomi dan fisiologi sendi
a.       Pengertian Sendi
Sendi adalah tempat pertemuan antara dua tulang atau lebih. Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligamen, tendon, fasia, atau otot.
b.      Fungsi Sendi
Fungsi utama sendi adalah untuk memberikan gerakan fleksibel dalam tubuh.
c.       Tipe-Tipe Sendi
1)      Sendi Fibrosa (Sinartrodial)
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak.Sendi ini tidak memiliki lapisan tulang rawan, dan tulang yang satu dengan tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa.Terdapat 2 tipe sendi fibrosa :
a)      Sutura, diantara tulang-tulang tengkorak.
b)      Sindesmosis, yang terdiri dari suatu membran interoseous atau suatu ligamen diantara tulang.
Serat-serat ini memungkinkan sedikit gerakan tetapi bukan merupakan gerakan sejati.Perlekatan tulang tibia dan fibula bagian distal adalah contoh sendi fibrosa.
2)      Sendi Kartilaginosa (Amfiartrodial)
Merupakan sendi yang dapat sedikit bergerak.Sendi ini ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh tulang rawan hialin, disokong oleh ligamen dan hanya dapat sedikit bergerak.Ada 2 tipe sendi kartilaginosa :
a)      Sinkondrosis adalah sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh tulang rawan hialin. Contoh : sendi-sendi kostokondral.
b)      Simfisis adalah sendi yang tulang-tulangnya memiliki satu hubungan fibrokartilago antara tulang selapis tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contoh : simfisis pubis dan sendi-sendi pada tulang punggung.
3)      Sendi Sinovial (Diartrodial)
Merupakan sendi yang dapat digerakkan dengan bebas.Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi rawan hialin.Rongga sendi mengandung cairan sinovial, yang memberi nutrisi pada tulang rawan sendi yang tidak mengandung pembuluh darah dan keseluruhan sendi tersebut dikelilingi kapsul fibrosa yang di lapisi membran sinovial.Membran sinovial ini melapisi seluruh interior sendi, kecuali ujung-ujung tulang, meniscus, dan diskus.Tulang-tulang sendi sinovial juga dihubungkan oleh sejumlah ligamen dan sejumlah gerakan selalu bisa di hasilkan pada sendi sinovial meskipun terbatas, misalnya gerakan luncur antara sendi-sendi metacarpal.Ada beberapa jenis sendi sinovial, yaitu :
a)      Sendi peluru, yaitu memungkinkan gerakan bebas penuh. Misalnya: persendian panggul dan bahu.
b)      Sendi engsel, yaitu memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah. Contoh : siku dan lutut.
c)      Sendi pelana (sendi pelana dua sumbu), yaitu memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Contoh : sendi pada dasar ibu jari.
d)     Sendi pivot, yaitu memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu. Contoh : sendi antara radius dan ulna.
e)      Sendi peluncur, yaitu memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah. Contoh : sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.
d.      Bagian-Bagian pada Sendi
1)      Kapsul Sendi
Terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan ikat dengan pembuluh darah yang banyak, dan sinovium, yang membentuk suatu kantung yang melapisi seluruh sendi, dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi.Sinovium tidak meluas melampaui permukaan sendi, tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara penuh.Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian membentuk sinovium.Periosteum tidak melewati kapsul sendi
2)      Sinovium
Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi.Cairan synovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan.Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relative kecil (1-3 ml).Hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuklear.Asam hialuronidase adalah senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan synovial dan di sintesis oleh sel-sel pembungkus synovial.Bagian cair dari cairan synovial diperkirakan berasal dari transudat plasma.Cairan synovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.
3)      Kartilago Hialin
Kartilago hialin menutupi bagian tulang yang menanggung beban tubuh pada sendi sinovial.Rawan ini memegang peranan penting dalam membagi beban tubuh.Rawan sendi tersusun dari sedikit sel dan sejumlah besar zat-zat dasar yang terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh sel-sel rawan.Proteoglikan yang ditemukan pada rawan sendi sangat hidrofilik, sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban yang berat.
4)      Kartilago Sendi
Kartilago sendi pada orang dewasa tidak mendapat aliran darah, limfe dan persarafan.Oksigen dan bahan-bahan lain untuk metabolisme dibawa oleh cairan sendi yang membasahi rawan tersebut. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah. Beberapa kolagen baru pada tahap ini mulai membentuk kolagen tipe satu yang lebih fibrosa.Proteoglikan dapat kehilangan sebagian kemampuan hidrofiliknya. Perubahan-perubahan ini berarti rawan akan kehilangan kemampuannya untuk menahan kerusakan bila diberi beban berat.
Sendi dilumasi oleh cairan synovial dan oleh perubahan-perubahan hidrostatik yang terjadi pada cairan interstisial rawan. Tekanan yang terjadi pada rawan akan mengakibatkan pergeseran cairan kebagian yang kurang mendapat tekanan. Sejalan dengan pergeseran sendi ke depan, cairan yang bergerak ini juga bergeser ke depan mendahului beban. Cairan kemudian akan bergerak ke belakang kembali ke bagian rawan ketika tekanan berkurang. Kartilago sendi dan tulang-tulang yang membentuk sendi normalnya terpisah selama gerakan selaput cairan ini.Selama terdapat cukup selaput atau cairan, rawan tidak dapat aus meskipun dipakai terlalu banyak.
5)      Aliran Darah ke Sendi
Aliran darah ke sendi banyak yang menuju ke sinovium.Pembuluh darah mulai masuk melalui tulang subkondral pada tingkat tepi kapsul.Jaringan kapiler sangat tebal di bagian sinoviumyang menempel langsung pada ruang sendi.Hal ini memungkinkan bahan-bahan di dalam plasma berdifusi dengan mudah ke dalam ruang sendi. Proses peradangan dapat sangat menonjol di sinovium, karena di daerah tersebut banyak mendapat aliran darah, disamping itu juga terdapat banyak sel mast dan sel lain dan zat kimia yang secara dinamis berinteraksi untuk merangsang dan memperkuat respons.
6)      Saraf-Saraf pada Sendi
Saraf-saraf otonom dan sensorik tersebar luas pada ligament, kapsul sendi, dan sinovium.Saraf-saraf ini berfungsi untuk memberikan sensitivitas pada struktur-struktur ini terhadap posisi dan pergerakan.Ujung-ujung saraf pada kapsul, ligamen, dan pembuluh darah adventisia sangat sensitif terhadap peregangan dan perputaran.Nyeri yang timbul dari kapsul sendi atau sinovium cenderung difus atau tidak terlokalisasi.Sendi dipersarafi oleh saraf-saraf perifer yang menyeberangi sendi. Ini berarti nyeri dari satu sendi mungkin dapat dirasakan pada sendi lainnya, misalnya : nyeri pada sendi panggul dapat dirasakan sebagai nyeri lutut.
e.       Gerakan pada Sendi
1)      Fleksi adalah gerakan yang memperkecil sudut antara 2 tulang atau 2 bagian tubuh, seperti saat menekuk siku (menggerakkan lengan kea rah depan). Menekuk lutut (menggerakkan tungkai kea rah belakang) atau menekuk torso kearah samping.
a)      Dorsofleksi yaitu gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan kearah depan (meninggikan bagian dorsal kaki).
b)      Plantar fleksi yaitu gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki.
2)      Ekstensi adalah gerakan yang memperbesar sudut antara dua tulang atau dua bagian tubuh.
a)      Ekstensi bagian tubuh kembali ke posisi anatomis, seperti gerak meluruskan persendian pada siku dan lutut setelah fleksi.
b)      Hiperekstensi mengacu pada gerakan yang memperbesar sudut pada bagian-bagian tubuh melebihi 180º, seperti gerakan menekuk torso atau kepala kea rah belakang.
3)      Abduksi adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti saat lengan berabduksi.
4)      Aduksi adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh atau aksis longitudinal tungkai.
5)      Rotasi adalah gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa mengalami dislokasi lateral, seperti saat menggelengkan kepala untuk menyatakan tidak.
a)      Pronasi adalah rotasi medial lengan bawah dalam posisi anatomis, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke belakang.
b)      Supinasi adalah rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan menghadap ke depan.
6)      Sirkumduksi adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat ruang membentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan membentuk putaran. Gerakan seperti ini dapat berlangsung pada persendian panggul, bahu, trunkus, pergelangan tangan, dan persendian lutut.
7)      Inversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke dalam atau ke arah medial.
8)      Eversi adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap ke arah luar. Gerak inversi dan eversi pada kaki sangat berguna untuk berjalan di atas daerah yang rusak dan berbatu.
9)      Protraksi adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah ke depan.
10)  Retraksi adalah gerakan menarik bagian tubuh ke arah belakang, seperti meretraksi mandibula, atau meretraksi girdel pektoral untuk membusungkan dada.
11)  Elevasi adalah pergerakan struktur ke arah superior, seperti saat mengatupkan mulut atau mengangkat bahu.
12)  Depresi adalah menggerakkkan suatu struktur kea rah inferior, seperti saat membuka mulut.
f.       Klasifikasi Sendi Berdasarkan Tempat/Letak
1)      Sendi-Sendi Kepala
a)      Sendi temporomandibular, antara tulang temporal dan kepala mandibula, adlah satu-satunya sendi kepala yang bisa bergerak dan uniknya gerakan bisa terjadi pada tiga bidang: ke atas dank e bawah, ke depan dan ke belakang, dan dari sisi ke sisi.
b)      Fontanela anterior, merupakan fontanela terbesar dan terletak pada pertemuan dua tulang parietal dengan tulang frontal.
c)      Fontanela posterior, terdapat pada pertemuan tulang parietal dengan tulang oksipital.
2)      Sendi Batang Tubuh
Terdapat sejumlah sendi diantara semua vertebra dari servikal kedua sampai sekrum.Sendi kartilaginosa terdapat diantara badan vertebra, dan sensi synovial diantara lengkung vertebra.Ligamen longitudinal anterior dan posterior membentang dari ujung atas kolumna spinalis sampai sekrum dan berfungsi memperkuat kolumna. Ligamen yang lain terletak diantara lengkung vertebra. Di antara tulang iga dan vertebra terdapat sendi kostovertebral yang memungkinkan gerakan meluncur.
3)      Sendi Ekstermitas Atas
a)      Sendi sternoklavikular dibentuk oleh ujung sternal klavikula, manubrium sterni, dan tulang rawan iga pertama.Sendi ini memungkinkan gerakan meluncur pada klavikula.
b)      Sendi akromioklavikular bterletak diantara ujung akromial klavikula dan akromion scapula dan biasanya berhubungan dengan gerakan bahu.
c)      Sendi bahu adalah sendi bola dan mangkuk dan merupakan sendi yang paling bebas gerakannya pada tubuh manusia.Sendi ini dibentuk oleh kepala humerus yang masuk ke dalam mangkuk glenoid yang kecil dan dangkal.Permukaan sendi ini dilapisi tulang rawan dan mangkuk glenoid diperbesar dan diperdalam oleh suatu batas firokartilago (labrum glenoid) yang melingkari mangkuk tersebut. Tulang-tulang dihubungkan oleh kapsul ligamentosa yang longgar untuk memberi lingkup gerak yang luas, tetapi otot-otot yang kuat akan mempertahankan tulang pada posisinya. Tendon panjang otot bisep berfungsi sebagai ligament intrakapsuler.tendon ini berjalan melalui alur bisipital ke dalam rongga sendi dan cenderung mempertahankan permukaan sendi pada posisi normalnya.
d)     Sendi siku adalah kombinasi sendi pelana (antara humerus dengan radius dan ulna) dan sendi pivot (antara radius dan ulna). Terdapat ligamen yang kuat di antara ketiga tulang tersebut dan sebuah ligament sirkular yang mempertahankan kepala radius pada ceruk radial ulna. Ujung bawah radius juga membentuk sendi pivot dengan ulna.
e)      Sendi pergelangan tangan dibentuk oleh ujung bawah radius dengan tulang-tulang skafoid, lunatum, dan triquetrum.Bersama dengan sendi-sendi diantara tulang karpalia, dapat dilakukan gerakan fleksi, ekstensi, aduksi, abduksi, dan sirkumduksi.
f)       Sendi-sendi metakarpofalangeus juga dapat melakukan semua gerakan seperti sendi pergelangan tangan, tetapi sendi-sendi interfalangeus merupakan sendi pelana dan hanya memberi gerakan fleksi dan ekstensi.
4)      Sendi Ekstermitas Bawah
a)      Sendi sakroiliaka merupakan sendi sinovial yang memungkinkan sedikit gerakan rotasi ketika batang tubuh melakukan fleksi dan ekstensi.
b)      Simfisis pubis merupakan sendi tulang rawan yang sangat sedikit gerakannya.
c)      Sendi pinggul (pangkal paha) merupakan sendi bola dan mangkuk yang dibentuk oleh kepala femur yang masuk ke dalam asetabulum yang berbentuk mangkuk.
d)     Sendi lutut merupakan sendi terbesar pada tubuh manusia yang merupakan gabungan  dari sebuah sendi kondilar yang terjadi antar kondilus femur dan tibia dan sebuah sendi plana antara patela dan femur. Gerakan sendi lutut yang terutama adalah fleksi dan ekstensi.
e)      Sendi tibiofibular atas merupakan sendi plana sinovial yang memungkinkan sedikit gerakan meluncur sedangkan pada ujung bawah kedua tulang tersebut sedikit rotasi fibula ketika sendi pergelangan kaki bergerak.
f)       Sendi pergelangan kaki merupakan sendi plana yang dibentuk oleh tibia, fibula, dan talus. Gerakan sendi ini adalah fleksi dan ekstensi yang disebut dorsifleksi(mengangkat kaki) dan fleksi plantar (mengangkat tumit).
g.      Patofisiologi Sendi
1)      Keseleo / Terkilir / Sprained
Terkilir atau keseleo adalah gangguan sendi akibat gerakan pada sendi yang tidak biasa, dipaksakan atau bergerak secara tiba-tiba.Umumnya kesleo bisa menyebabkan rasa yang sangat sakit dan bengkak pada bagian yang keseleo.
2)      Dislokasi / Dislocation
Dislokasi adalah gangguan pada sendi seseorang di mana terjadi pergeseran dari kedudukan awal.
3)      Artritis / Arthritis

Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang.Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
REFERENSI :
Kozier, B., Erb, G., Berman A., Snyder S. 2004. Buku Ajar Keperawatan Klinis Eds 5. Jakarta : EGC.

Potter perry. 2006. Fundamental keperawatan ed 2. Jakarta: EGC.
Sloane et all. (2004). Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta : EGC.
Smeltzer, C.S., Bare, G.B., (2001). Buku ajar keperawatan medical bedah Brunner& Suddarth, Edisi 8, Volume 3, Penerbit EGC, Jakarta.

Syarifuddin. (2006). Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat