google adsense

Tuesday, September 9, 2014

BERFIKIR KRITIS DALAM KEPERAWATAN

Pengertian Berpikir Kritis
Berfikir kritis adalah suatu proses dimana seseorang atau individu dituntut untuk menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi untuk membuat sebuah penilaian atau keputusan berdasarkan kemampuan, menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. (Pery & Potter,2005). Menurut Bandman dan Bandman (1988), berpikir kritis adalah pengujian secara rasional terhadap ide-ide, kesimpulan, pendapat, prinsip, pemikiran, masalah, kepercayaan dan tindakan. Menurut Strader (1992), bepikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterprestasikannya serta mengevaluasi pandapat-pandapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif pandangan baru.
Untuk mendapatkan suatu hasil berpikir yang kritis, seseorang harus melakukan suatu kegiatan (proses) berpikir yang mempunyai tujuan (purposeful thinking), bukan “asal” berpikir yang tidak diketahui apa yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Artinya, walau dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering melakukan proses berpikir yang terjadi secara “otomatis”
B.  Kriteria Berpikir Kritis
Kegiatan berpikir kritis dapat dilakukan dengan melihat penampilan dari beberapa perilaku selama proses berpikir kritis itu berlangsung. Perilaku berpikir kritis seseorang dapat dilihat dari beberapa aspek:
1.      Relevance
Relevansi (keterkaitan) dari pernyataan yang dikemukakan.
2.      Importance
Penting tidaknya isu atau pokok-pokok pikiran yang dikemukakan.
3.      Novelty
Kebaruan dari isi pikiran, baik dalam membawa ide-ide atau informasi baru maupun dalam sikap menerima adanya ide-ide baru orang lain.
4.      Outside material
Menggunakan pengalamannya sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan (refrence).
5.      Ambiguity clarified
Mencari penjelasan atau informasi lebih lanjut jika dirasakan ada ketidakjelasan.
6.      Linking ideas
Senantiasa menghubungkan fakta, ide atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil dikumpulkan.
7.      Justification
Member bukti-bukti, contoh, atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya.
Termasuk di dalalmnya senantiasa memberi penjelasan mengenai keuntungan (kelebihan) dan kerugian (kekurangan) dari suatu situasi atau solusi.
8.      Critical assessment
Melakukan evaluasi terhadap setiap kontribusi / masukan yang datang dari dalam dirinya maupun dari orang lain.

9.      Practical utility
Ide-ide baru yang dikemukakan selalu dilihat pula dari sudut keperaktisan / kegunaanya dalam penerapan.
10.  Width of understanding
Diskusi yang dilaksanakan senantiasa bersifat meluaskan isi atau materi diskusi. Secara garis besar, perilaku berpikir kritis diatas dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan :
a.       Berpusat pada pertanyaan (focus on question)
b.      Analisa argument (analysis arguments)
c.       Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of clarification and/or challenge)
d.      Evaluasi kebenaran dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of information)

C.  Fungsi Berpikir Kritis dalam Keperawatan
Berikut ini merupakan fungsi atau manfaat berpikir kritis dalam keperawatan adalah sebagai berikut :
1.   Penggunaan proses berpikir kritis dalam aktifitas keperawatan sehari-hari.
2.   Membedakan sejumlah penggunaan dan isu-isu dalam keperawatan.
3.   Mengidentifikasi dan merumuskan masalah keperawatan.
     4.  Menganalisis pengertian hubungan dari masing-masing indikasi, penyebab dan
          tujuan, serta  tingkat hubungan.

      5.   Menganalisis argumen dan isu-isu dalam kesimpulan dan tindakan yang
            dilakukan.
      6.   Menguji asumsi-asumsi yang berkembang dalam keperawatan.
      7.   Melaporkan data dan petunjuk-petunjuk yang akurat dalam keperawatan.
      8.   Membuat dan mengecek dasar analisis dan validasi data keperawatan.
      9.   Merumuskan dan menjelaskan keyakinan tentang aktifitas keperawatan.
10. Memberikan alasan-alasan yang relevan terhadap keyakinan dan kesimpulan
      yang dilakukan.
      11. Merumuskan dan menjelaskan nilai-nilai keputusan dalam keperawatan.
      12. Mencari alasan-alasan kriteria, prinsip-prinsip dan aktifitas nilai-nilai
      keputusan.
13. Mengevaluasi penampilan kinerja perawat dan kesimpulan asuhan
      keperawatan.

D. Keterampilan dan  Aplikasi berpikir kritis dalam praktik keperawatan

1.             Interpretasi       
Lakukan pengumpulan  data secara  sistematis.cari pola data lalu buat katagori(contoh : Diaknosis keperawatan ).klarifiksi semua data yang belum jelas.
2.             Analisis             
Berfikir lah terbuka dalam melihat data imfomasi Klien.jangan membuat asumsi yang ceroboh. Apakah data tidak sesuai dengan yang anda ketahui?

3.             Kesimpulan       
 Lihat arti dari data yang anda punya dan apakah signifikan? Apakah terdapat hubungan antar data?apakah data tersebut dapat membantu anda untuk mengetahui adanya masalah klien?
4.             Evaluasi            
Lihatlah situasi secara objektif. Gunakan kriteria (contoh : hasil yang diharapkan karakteristik nyeri, tujuan pembelajaran) untuk menentukan hasil atau tindakan keperawatan . Evaluasi pada tindakan yang sudah anda lakukan sendiri.
5.             Penjelasan         
 Jelaskan panemuan dan kesimpulan yang anda buat. Gunakan semua pengetahuan dan pengalaman anda untuk menentukan cara yang tepet dalam merawat klein.
6.             Pengontrolan diri
 Lihat kejadian yang telah anda alami. Temukan cara bagaimana anda dapat memperbaiki performa anda.Apa yang membuat anda merasa telah secses?

 D. Perilaku Pemikiran Kritis dan Aplikasi Dalam praktik keperawatan
1.      Percaya diri
Belajar bagaimana memperkenalkan diri kepada klien,berbicara secara meyakinkan saat memulai terapi atau prosudur.dengan membuat klien mengira ada tidak dapat melakukan perawatan yang aman.selalu mempersiapkan segala sesuatu sebelum melakukan tindakan keperawatan.dorong klien untuk bertanya.
2.      Berepikir independen
Baca literatur tetag keperawatan terutama jika terdapat berbagai pedapat mengenai satu subjek yang sama.berbicaralah dengan perawat lain dan berbagi ide mengenai tindakan keperawatan.
3.      Tanggung jawab Dan Otoritas
Mintalah batuan jika anda tidak yakin bagaimana melakukan ketrampilan keperawatan selalu merujuk pada aturan dan prosudur manual untuk mengulang langkah langkah suatu keterampilan.laporka semua masalah secepat mungkin,ikuti semua standar praktikum keperawatan yang anda miliki.
4.      Mau mengambil resiko
jika pengetahu yang anda punya membuat anda bertanya megenai perith dari klinik anda,maka lakukanlah.bersedia untuk merekomendasikan pendekata alternatif dalam perawtan,jika teman anda hanya mendapatkan sedikit keberhasilan dalam merawat kliennya.
5.      Disiplin
Selalu sistematis dalam setiap hal yang anda lakuka.gunakan criteria berdasarka ilmu dan bukti yang dikenal untuk aktivitas seperti pengkajian dan evaluasi.luangkan waktu untuk menjadi lebih sistematis dan gunakan waktu anda yang seefektif  mungkin.
6.      Persisten
Hati hati dengan jawaban mudah,jika teman kerja anda memberikan informasi yang tidak lengkap tentang klien,maka perjelslah informasi tersebut dan bicaralah dengan klie secara langsung.jika msalah yang sama terus berlangsung di divisi keperawatan,maka ajaklah teman kerja anda,lihatlah polanya dan carilah penyelesaiannya bersama.
7.      Kreatif
Lihatlah pendekatan berbeda lainnya jika tindakan yang anda berikan tudak berhasil pada klien.sebagai contoh,klien yang sedang mengalami rasa nyeri muingkin memerlukan posisi yang berbeda atau teknik distraksi.jika mungkin , libatkanlah anggota keluarga klien dalam beradaptasi terhadap pendekatan keperawatan yang anda lakukan agar dapat dilakukn dirumah.
8.      Rasa ingin tahu
Selalu bertanya mengapa.sebuah tanda klinis atau gejala sering merupakan indikasi dari berbagai masalah. Eksplorasi dan belajar lagi segala hal mengenai klien agar dapat membuat keputusan klinis yang tepat.
9.      Intregitas
Kenali saat dimana pendapat anda bertentangan dengan pendapat lain,lihat kembali posisi anda dan putuskan bagaimana cara terbaik yang dapat memuskan semua orang.jangan melanggar standart keperawatan dan kejujuran dalam memberikan perawtan pada klien
10.  Rendah hati

Kenli situasi dimana anda memerlukan informasi lebih untuk membuat suatu keputusan . jika anda merupakan orang baru di suatu divisi, maka mintlah untuk di orientasikan pada area divisi tersebut. Meintalah perawat yang telah bekerja didivisi tersebut untuk membimbing anda secara teratur.
REFERENSI :  Potter & Perry.(2006). Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik. Jakarta: EGC.

2 comments:

Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat