TINJAUAN PROSES KEPERAWATAN
A.
TINJAUAN
PROSES KEPERAWATAN
Proses
adalah serangkaian tahapan atau komponen yang mengarah pada pencapaian tujuan.
Proses keperawatan adalah satu pendekatan untuk pemecahan masalah yang
memampukan perawat untuk mengatur dan memberikan asuhan keperawatan. Proses
keperawatan mengandung elemen berfikir kritis yang memungkinkan perawat membuat
penilaian dan melakukan tindakan berdasarkan nalar. Proses keperawatan adalah
kerangka kerja dan struktur organisasi yang kreativ untuk memberikan asuhan
keperawatan, namun proses keperawatan juga cukup fleksibel untuk digunakan
disemua lingkup keperawatan.
Tiga karakteristik dari proses adalah tujuan, organisasi dan
kreativitas (bevis, 1978).
1.
Tujuan
adalah maksud spesifik atau tujuan dari proses. Tujuan dari proses keperawatan
adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan keperawatan kesehatan klien, menentukan
prioritas, menetapkan tujuan, dan hasil asuhan yang diperkirakan, menetapkan
dan mengkomunikasikan rencana asuhan yang berpusat pada klien, memberikan
intervensi keperawatan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan klien, dan
mengevaluasi keefektifan asuhan keperawatan dalam mencapai hasil dan tujuan
klien yang di harapkan. Proses keperawatan digunakan untuk mendiagnosa dan
mengatasi respon manusia terhadap sehat dan sakit (ANA, 1980). Respon manusia
meliputi gejala dan reaksi psikologis klien terhadap terapi, kebutuhan untuk
pengetahuan setelah tenaga kesehatan memberi diagnosis baru atau rencana
penatalaksanaan dan kemampuan klien untuk mengatasi rasa kehilangan.
2.
Organisasi
adalah satu rangkaian tahap atau komponen yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
3.
Kreativitas
adalah perkembangan bersinambungan dari proses itu sendiri. Proses keperawatan
adalah dinamik dan berkelanjutan.
Proses keperawatan
diperkenalkan pada tahun 1950-an sebagai proses yang terjadi atas tiga tahap :
pengkajian, perencanaan dan evaluasi yang didasarkan pada metode ilmiah
pengamatan, pengukuran, pengumpulan data, pengembangan dan penganalisaan
temuan. Kajian selama bertahun-tahun, penggunaan dan perbaikan telah
mengarahkan perawat pada pengembangan proses keperawatan menjadi lima langkah
yang kongkrit (pengkajian, identifikasi masalah, perencanaan, implementasi dan
evaluasi) yang memberikan metode efisien tentang pengorganisasian untuk
pembuatan keperawatan klinis (Marilynn, 1993).
Tahap-tahap
proses keperawatan
Komponen
|
Tujuan
|
Tahap
|
Pengkajian
|
Untuk
mengumpulkan, memperjelas dan mengkomunikasikan data tentang klien sehingga
terbentuk dasar data.
|
1.
Mengumpulkan
riwayat kesehatan perawatan
2.
Melakukan
pemeriksaan fisik
3.
Mengumpulkan
data laboratorium
4.
Memvalidasi
data
5.
Mengelompokkan
data
6.
Mencatatkan
data
|
Diagnose Keperawatan
|
Untuk
mengidentifikasi kebutuhan perawatan kesehatan, untuk merumuskan diagnose
keperawatan.
|
1.
Menganalisis
dan menginterpretasi data
2.
Mengidentifikasi
masalah klien
3.
Merumuskan
diagnose keperawatan
4.
Mendokumentasikan
diagnose keperawatan
|
Perencanaan
|
Untuk
mengidentifikasi tujuan klien, utnuk menentukan prioritas asuhan, menentukan
hasil yang diperkirakan, untuk merancang strategi keperawatan, untuk mencapai
tujuan keperawatan.
|
1.
Mengidentifikasi
tujuan klien
2.
Menetapkan
hasil yang diperkirakan
3.
Memilih
tindakan keperawatan
4.
Mendelegasikan
tindakan
5.
Menuliskan
rencana asuhan keperawatan
6.
Mengonsulkan
|
Implementasi
|
Untuk
melengkapi tindakan keperawatan yang diperlukan, untuk menyelesaikan rencana
asuhan
|
1.
Mengkaji
kembali klien
2.
Menelaah dan
memodifikasi rencana perawatan yang sudah ada
3.
Melakukan
tindakan keperawatan
|
Evaluasi
|
Untuk
menentukan seberapa jauh tujuan asuhan telah dicapai
|
1.
Membandingkan
respon klien dengan kriteria.
2.
Menganalisis
alasan untuk hasil dan konklusi
3.
Memodifikasi
rencana asuhan
|
B.
Perkembangan dan Sejarah Proses Keperawatan, Manfaat dan Ciri-ciri
Proses Keperawatan
1.
Sejarah
dan perkembangan proses keperawatan
Tahun
|
Tokoh
|
Yang
dicetuskan
|
1955
|
Lidya
Hall
|
|
1963
|
wiedenbach
|
|
1967
|
Yura
& Walsh
|
|
1973
|
ANA
|
Proses
keperawatan sebagai suatu pedoman dalam pengembangan standart praktik
keperawatan
|
1974-1976
|
Bloch,
Roy, Muninger & Jauron dan Aspinall
|
|
1982
|
NANDA
|
Mengklasifikasikan
diagnosis keperawatan menjadi 2 :
|
2.
Manfaat
proses keperawatan
a.
Meningkatkan
layanan mutu keperawatan
Proses keperawatan merupakan metode sistematis yang menjadi panduan
bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Jika setiap perawat dapat
menggunakan proses keperawatan dengan benar dan tepat, ini akan meningkatkan
mutu layanan keperawatan. Melalui proses keperawatan, setiap perawat bertindak
secara profesional sesuai dengan lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
b.
Meningkatkan
citra profesi keperawatan
Melalui penerapan proses keperawatan, mutu layanan keperawatan
dapat di tingkatkan. Ini merupakan salah satu upaya promosi yang paling
efektif, tepat, dan langsung untuk mengubah persepsi masyarakat dan profesi
lain tentang profesi keperawatan. Pencitraan negatif yang dituduhkan terhadap
profesi keperawatan salah satunya disebabkan oleh perilaku perawat diposisikan
bukan sebagai suatu profesi yang profesional, melainkan sebagai pembantu
profesi lain, yakni kedokteran. Ini merupakan penyebab lain dari citra negatif
keperawatan. Hingga saat ini, pencitraan semacam itu masih sering terlontar,
terutama dari profesi non-keperawatan.Oleh sebab itu, sudah menjadi tanggung
jawab bersama dari profesi keperawatan untuk mengubah citra tersebut. Ini bisa
dilakukan melalui peningkatan kualitas
layanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan yang benar dan tepat.
c.
Mengambarkan
otonomi dan tanggung jawab perawat
Proses keperawatan memberi arah bagi perawat dalam melaksanakan
asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai evaluasi. Salah satu komponen
proses keperawatan yang penting adalah perencanaan tindakan keperawatan. Pada
tahap ini, perawat memiliki otonomi yang penuh dalam merencanakan tindakan
keperawatan bagi klien. Itu berarti perawat melaksanakan intervensi keperawatan
kepada klien bukan didasarkan atas instruksi dari profesi lain. Selain itu,
melalui proses keperawatan, profesi lain akan mengetahui apa yang akan menjadi
kewenangan dan tanggung jawab perawat. Lebih lanjut, tahap evaluasi dari proses
keperawatan merupakan suatu mekanisme kontrol yang mencerminkan tanggung jawab
perawat terhadap asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
d.
Mengembangkan
keterampilan teknis dan intelektual perawat
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat sebaiknya
tidak terjebak pada kegiatan yang sifatnya rutinitas. Dikhawatirkan ini akan
menghambat perkembangan kemampuan intelektual dan teknis perawat sebab perawat
bekerja ibarat robot. Seperti kita ketahui, proses keperawatan merupakan
kerangka berfikir secara kritis, logis,
dan sistematis, serta kerangka bertindak secara etis dan rasional kepada klien.
Penerapan proses keperawatan yang baik dan benar akan mengembangkan kemampuan
tersebut.
e.
Meningkatkan
rasa solidaritas dan rasa kesatuan perawat
Proses keperawatan dilakukan secara berkesinambungan dan
komprehensif. Proses keperawatan dapat berfungsi sebagai media komunikasi
antar-perawat sehingga akan tercipta rasa kebersamaan. Manfaat yang lebih besar
adalah terbina dan terpeliharanya kesatuan dan persatuan diantara perawat.
f.
Menghasilkan
praktik keperawatan yang profesional
Penerapan proses keperawatan didasarkan pada metode ilmiah, bukan
pada intuisi semata. Penerapan proses keperawatan menunjukkan ciri-ciri
profesionalisme, diantaranya mengutamakan kepentingan klien (client oriented),
menggunakan pengetahuan ilmiah, serta menunjukkan tanggung jawab dan tanggung
gugat dalam melaksanakan praktik keperawatan. Jika perawat bertindak dan
berprilaku secara profesional, masyarakat dan profesi lain akan menilai dan
mengakui perawat sebagai tenaga profesional.
Ciri-ciri proses keperawatan
a.
Tujuan
Proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu
tahapan dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan kepada klien.
b.
Sistematik
Menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu
tujuan.Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan kualitas keperawatan dan
menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan intuisi pelayanan
kesehatan/keperawatan.
c.
Dinamik
Proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah
kesehatan kesehatan klien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses
keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi
melalui hubungan antara perawat dengan klien.
d.
Interaktif
Dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat,
klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.
e.
Fleksibel
Adalah suatu proses yang dilihat dalam 2 konteks:
1)
Dapat
diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun, spesialisasi yang
berhubungan dengan individu, kelompok, atau masyarakat, dan
2)
Tahapannya
bisa digunakan secara berurutan dan dengan persetujuan kedua belah pihak.
f.
Tioretis
Setiap langkah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada
suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu model keperawatan yang berlandaskan pada
filosofi keperawatan kepada klien harus menekankan 3 aspek :
1)
Humanistik :memandang dan memperlakukan klien sebagai manusia dan bahkan
sebagai perawat.
2)
Holistik : intervensi keperawatan harus dapat memenuhi kebutuhan dasar
manusia secara utuh (bio-psiko-sosio-spiritual).
3)
Care : asuhan keperawatan yang diberikan harus berlandaskan pada
standar praktik keperawatan dan etik keperawatan.
C.
Lima
Tahapan Proses Keperawatan
1.
Pengkajian
Pengkajian Keperawatan
adalah Proses sistematis dari pengumpulan, verifikasi, dan komunikasi
data tentang klien
a.
Pengumpulan
Data
Pengumpulan data merupakan
Kegiatan menghimpun dan mencatat data untuk menentukan kebutuhan dan
masalah kesehatan/kep.
Data
dibedakan 2 jenis yaitu:
1)
Data
Objektif
Data
objektif merupakan data yang dapat dilihat, diobservasi, dan diukur oleh para
perawat.
2)
Data
Subjektif
Data subjektif merupakan
yang merupakan pernyataan yang disampaikan oleh klien.
b.
Sumber
Data
1)
Pasien.
2)
Keluarga/orang
yang mengenal pasien.
3)
Tenaga
kesehatan.
4)
Catatan
yang dibuat oleh tenaga kesehatan.
5)
Hasil
pemeriksaan.
c.
Cara
Pengumpulan Data
1)
Wawancara
Wawancara
merupakan pembicaraan terarah yang umumnya yang dilakukan pada
pertemuan-pertemuan tatap muka.
2)
Observasi
Observasi
merupakan mengamati prilaku dan keadaan untuk memperoleh data tentang tingkat
kesehatan klien.
3)
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
fisik merupakan pemeriksaan yang dilakukan secara keseluruhan.
2.
Diagnosis
Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah pernyataan yang menguraikan respon
akutal atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang perawat mempunyai
izin dan kompeten untuk mengatasinya.
a.
Tujuan
Untuk mengidentifikasikan kebutuhan perawatan kesehatan, untuk
merumuskan diagnosa keperawatan
3.
Perencanaan
Perencanaan
adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan, untuk
menanggulangin masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah
ditentukan.
a.
Tujuan
1)
Untuk
mengidentifikasi tujuan klien.
2)
Untuk
menentukan prioritas asuhan.
3)
Menentukan
hasil yang diperkirakan.
4)
Untuk
merancang strategi keperawatan.
5)
Untuk
mencapai tujuan keperawatan.
b.
Langkah-langkahnya:
1)
Menentukkan
urutan prioritas masalah.
2)
Merumuskan
tujuan keperawatan yang akan dicapai.
3)
Menentukan
rencana tindakan yang akan dicapai.
4.
Implementasi
Keperawatan
Mencakup
melakukan, membantu atau mengarahkan kinerjaa aktivitas.
a.
Tujuan
Untuk
melengkapi tindakan kep yang diperlukan, untuk menyelesaikan rencana asuhan.
b.
Tipe
implementasi ada 2 yaitu :
1)
Tindakan
perawatan langsung
2)
Tindakan
perawatan tidak langsung
5.
Evaluasi
Keperawatan
Evaluasi merupakan hasil yang sangat menentukan setelah melakukan
aplikasi dari proses keperawatan.
a.
Tujuan
Untuk
menentukan sebrapa jauh tujuan asuhan yang telah dicapai.
b.
Tipe
evaluasi ada 2 yaitu :
1.
Evaluasi
proses
Menilai apakah prosedur diilakukan sesuai ddengan rencana.
2.
Evaluasi
tindakan
Berfokus pada perubahan prilaku & keadaan kesehatan
REFERENSI :
REFERENSI :
· Carpenito,L.J
(2004), Nursing Diagnosis: Aplication to Clinical Practice. (10 th edition).Philadelphia: J.B
Lippincot Company.
· Kozier, Erb. Berman. Snyder. (2004). Fudamental of nursing:
Concepts, process, and practice.
· Potter & Perry (2005). Fundamental
Keperawatan, Edisi 4, Jakarta: EGD.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat