A. DISCHARGE PLANNING PASIEN UNTUK DEFISIT
PERAWATAN DIRI
1.
Proses
pelaksanaan discharge planning
Proses discharge planning mencakup kebutuhan
fisik pasien, psikologi, sosial, budaya, dan ekonomi. Perry dan Potter ( 2006 )
membagi proses discharge planning atas tiga fase yaitu akut, transisional, dan
pelayanan berkelanjutan.
a.
Fase
akut,perhatian utama medis berfokus pada usaha discharge planning.
b.
Fase
transisional, kebutuhan pelayanan akut selalu terlibat, tetapi tingkat urgensinya semakin berkurang dan pasien
mulai dipersiapkan untuk pulang dan
merencanakan kebutuhan perawatan masa depan.
c.
Fase
pelayanan berkelanjutan, pasien mampu untuk berpartisipasi dalam perencanaan
dan pelaksanaan aktivitas perawatan berkelanjutan yang di butuhkan setelah
pemulangan.
2.
Proses
discharge planning
a.
Pengkajian
1)
Sejak
pasien masuk, kaji kebutuhan pemulangan pasien dengan
menggunakan riwayat keperawatan, berdiskusi dengan pasien dan
care giver, focus pada pengkajian berkelanjutan terhadap kesehatan fisik
pasien, status fungsional, system pendukung sosial, sumber-sumber financial,
nilai kesehatan, nilai kesehatan, latar belakang budaya dan etnis, tingkat
pendidikan, serta rintangan terhadap perawatan.
2)
Kaji
kebutuhan pasien dan keluarga terhadap pendidikan kesehatan berhubungan dengan bagaimana
menciptakan terapi di rumah, penggunaan alat-alat medis di rumah, larangan sebagai
akibat gangguan kesehatan, dan kemungkinan terjadinya komplikasi. Kaji cara
pembelajaran yang lebih di minati pasie ( seperti membaca, menonton video,
mendengar petunjuk ). Jika materi tertulis yang di gunakan, pastikan materi
yang layak tersedia. Tipe materi pendidikan yang berbeda dapat mengefektifkan
cara pembelajaran yang berbeda pada pasien.
3)
Kaji
bersama-sama dengan pasien dan keluarga terhadap setiap factor lingkungan di
dalam rumah yang mungkin menghalangi dalam perawatan diri seperti ukuran ruangan,
kebersihan jalan menuju pintu, lebar jalan, fasilitas kamar mandi, kesediaan
alat yang berguna ( seorang perawat di rumah dapat dirujuk untuk membantu dalam
pengkajian ).
4)
Berkolaborasi
dengan dokter dan staf pada profesi lain ( seperti dokter pemberi terapi )
dalam mengkaji kebutuhan untuk rujukan kepada pelayanan perawatan rumah yang
terlatih atau fasilitas perawatan yang lebih luas.
5)
Kaji
persepsi pasien dan keluarga terhadap keberlanjutan perawatan kesehatan di luar
rumah sakit. Mencakup pengkajian terhadap kemampuan keluarga untuk mengamati
care giver dalam memberikan perawatan kepada pasien. Dalam hal ini sebelum
mengambil keputusan, mungkin perlu bicara secara terpisah dengan pasien dan
keluarga untuk mengetahui kekhawatiran yang sebenarnya atau ragu-ragu di antara
keduanya.
6)
Kaji
penerimaan pasien terhadap masalah kesehatan berhubungan dengan pembatasan.
7)
Konsultasikan
tim pemberi layanan kesehatan yang lain tentang kebutuhan setelah pemulangan (
seperti ahli gizi, pekerja sosial, perawat klinik spesialis, perawat pemberi
perawatan kesehatan di rumah ). Tentukan kebutuhan rujukan pada waktu yang
berbeda.
b.
Diagnosa
keperawatan.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakmampuan
merawat diri akibat kurangnya pengetahuan tentang perawatan diri yang di tandai
dengan data objektif dan data subjektif.
c.
Perencanaan
keperawatan.
1)
Pasien
dan keluarga mampu menjelaskan bagaimana keberlangsungan pelayanan kesehatan di
rumah atau fasilitas lainnya, penatalaksanaan atau pengobatan akibat masalah
yang timbul.
2)
Pasien
mampu mendominasikan aktivitas perawatan diri atau anggota keluarga mampu
melakukan aturan perawatan.
3)
Rintangan
kepada pergerakan pasien dan ambulasi telah diubah dalam setting rumah..
hal-hal yang dapat membahayakan pasien akibat kondisi kesehatannya telah
diubah.
d.
Implementasi
keperawatan.
Implementasi bisa dibedakan dalam dua bagian, yaitu
implementasi yang di lakukan sebelum hari pemulangan, dan implementasi yang di
lakukan pada hari pemulangan.
1)
Persiapan
sebelum hari pemulangan pasien.
a)
Menganjurkan
cara untuk merubah keadaan rumah demi pemenuhan kebutuhan psien.
b)
Mempersiapkan
pasien dan keluarga dengan memberikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan
kesehatan komunitas. Rujukan dapat dilakukan sekalipun pasien masih di rumah.
c)
Setelah
menentukan segala hambatan untuk belajar serta kemauan untuk belajar,
mengadakan sesi pengajaran dengan pasien dan keluarga secepat mungkin selama
riwayat di rumah sakit ( seperti tanda dan gejala terjadinya komplikasi, kepatuhan
terhadap pengobatan, kegunaan alat-alat medis, perawatan lanjutan, diet,
latihan, pembatasan yang disebabkan oleh penyakit atau pembedahan ). Pamphlet,
buku-buku, atau rekam video dapat diberikan kepada pasien. Pasien juga dapat
diberitahu tentang sumber-sumber informasi yang ada di internet.
d)
Komunikasikan
respon pasien dan keluarga terhadap penyuluhan dan usulan perencanaan pulang
kepada anggota tim kesehatan lain yang terlibat dalam perawatan pasien.
2)
Implementasi
pada hari pemulangan.
a)
Biarkan
pasien dan keluarga bertanya dan diskusikan isu-isu yang berhubungan dengan
perawatan di rumah. Kesempatan terakhir untuk mendemonstrasikan kemampuan juga
bermanfaat.
b)
Periksa
instruksi pemulangan dokter, masukkan dalam terapi, atau kebutuhan akan
alat-alat medis yang khusus ( instruksi harus dituliskan sedini mungkin ).
Persiapkan kebutuhan dalam perjalanan dan sediakan alat-alat yang di butuhkan
sebelum pasien sampai di rumah ( seperti tempat tidur rumah sakit, oksigen,
feeding pump ).
c)
Tentukan
apakah pasien dan keluarga telah di persiapkan dalam kebutuhan trasportasi
menuju ke rumah.
d)
Tawarkan
bantuan untuk memakaikan baju pasien dan mengepak semua barang milik pasien.
Jaga privasi pasien sesuai kebutuhan.
e)
Periksa
seluruh ruangan dan laci untuk memastikan barang-barang pasien. Dapatkan daftar
pertinggal barang-barang berharga yang telah ditandatangani oleh pasien, dan
instruksikan penjaga atau administrator yang tersedia untuk menyampaikan
barang-barang berharga kepada pasien.
f)
Persiapkan
pasien dengan prescription atau resep pengobatan pasien sesuai dengan yang
diinstruksikan oleh dokter. Lakukan pemeriksaan terakhir untuk kebutuhan
informasi atau fasilitas pengobatan yang aman untuk administrasi diri.
g)
Berikan
informasi tentang petunjuk untuk kosultasi ke
dokter.
h)
Dapatkan
kontak untuk memindahkan barang-barang pasien. Kursi roda untuk pasien yang
pulang dengan menggunakan ambulans diantarkan oleh usungan ambulans.
i)
Bantu
pasien menuju kursi roda atau usungan dan gunakan sikap tubuh dan teknik
pemindahan yang sopan. Damping pasien memasuki unit dimana transportasi yang
dibutuhkan sedang menunggu. Kunci roda dari kursi roda. Bantu pasien pindah ke
mobil pribadi atau kendaraan untuk transportasi. Bantu keluarga menempatkan
barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan.
j)
Kembali
ke bagian, dan laporkan waktu pemulangan kepada department
pendaftaran/penerimaan. Ingatkan bagian kebersihan untuk membersihkan ruangan
pasien.
e.
Evaluasi keperawatan.
1)
Minta
pasien dan anggota keluarga menjelaskan tentang penyakit,
pengobatan yang di butuhkan, tanda-tanda fisik atau gejala
yang harus dilaporkan kepada dokter.
2)
Minta
pasien atau anggota keluarga mendemonstrasikan setiap pengobatan yang akan di
lanjutkan di rumah.
3)
Perawat
yang melakukan perawatan di rumah memperhatikan ke adaan rumah,
mengidentifikasi rintangan yang dapat membahayakan bagi pasien, dan
menganjurkan memperbaikan.
2.
Discharge
planning.
a.
Medication
(obat)
1)
Memakai
obat sesuai resep dari dokter.
2)
Memakai
peralatan kebutuhan personal hygiene.
b.
Environment
(lingkungan)
1)
Menciptakan
lingkungan tempat tinggal yang aman dan dekat dengan fasilitas pelayanan kesehatan
2)
Menghindari
hal-hal yang dapat menurunkan personal hygiene.
c.
Treatment
(pengobatan)
1)
Anjurkan
pasien untuk tetap memakai peralatan personal hygiene.
2)
Sarankan
pada pasien untuk tidak menggunakan sembarangan produk yang dapat menggunakan
personal hygiene.
d.
Health teaching (pengajaran kesehatan)
1)
Pasien
harus memahami bagaimana perawatan personal hygiene yang benar dan baik
2)
Melakukan
perawatan diri secara mandiri dan kontinyu untuk menjaga kesehatannya.
e.
Outpatient
referral ( kebutuhan pasien di luar)
1)
Pasien
mengetahui tempat pelayanan kesehatan atau komunitas yang dapat membantunya
melakukan perawatan personal hygiene yang baik dan benar
f.
Diet
1)
Pasien
diharuskan untuk menjaga dietnya dengan status kesehatannya.
2)
Anjurkan
untuk memakan buah-buahan dan sayuran untuk perawatan pada personal hygiene.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat