ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN IMMOBILISASI
1. PENGKAJIAN
A.
Aktifitas/exercise.
Tingkat aktifitas sehari-hari
- Aktifitas
apa saja
yang sering klien kerjakan sehari-hari
- Apakah
klien dapat memenuhi aktifitas sehari-sehari secara bebas seperti (makan,
minum, berpakaian, mandi, eliminasi, ambulasi,menggunakan kursi roda,
pindah dari kasur ke kursi, keluar masuk kamar mandi dan keluar masuk
kendaraan, berkomunikasi)
- Kaji
ketidakmampuan klien dalam mengerjakan aktifitas sehari-hari:
a) Apakah
klien ketergantungan secara parsial ataukah secaratotal
b) Apakah
kebuthan sehari-hari dipenuhi oleh keluarga, teman,atau perawat atau langsung
menggunakan peralatan yang dikhusukanuntuk memenuhi kebutuhan klien
Toleransi
aktifitas
- Kaji
berapa banyak dan berapa tipe aktifitas yang membuat klien merasa capek
- Apakah
klien pernah merasakan pusing-pusing, napas tersengal-sengal, tanda-tanda
peningkatan frekuensi pernapasan, atau permasalahan lain ketika
melaksanakan aktifitas ringan ataupun berat.
Latihan
(exercise)
- Latihan
apa saja yang klien sering lakukan untuk menjaga fitalitas tubuh?
- Berapa
lama dan berapa klien melaksanakan latihan tersebut
- Kaji
apakah klien yakin dengan latihan tersebut dapat menambahkesehatan klien? Dan suruh klien
menjelaskan.
Factor-faktor
yang mempengaruhi mobilitas.
Factor
lingkungan: lingkungan
sekitar yang tidak
aman untuk aktifitas sehari-hari
ataupun tata cara latihan yang berbahaya.
Masalah
kesehatan: apakah sering mengalami masalah
kesehatan fisik atau mental, yang lama atau yang sedang dialami yang dapat menyebabkan
berkurangnya kekuaatan otot atau daya tahan tubuh seperti : penyakit
jantung, penyakit paru-paru, stroke, kanker,masalah-masalah neuromuscular,
masalah-masalah muskuluskletal,kerusakan visual atau mental, trauma atau nyeri?
Factor-faktor
keuangan: apakah pemenuhan keuangan klien
adequate guna
memenuhi kebutuhan peralatan atau pertolongan yang dibutuhkan saat
mobiliitas klien?
B. Riwayat keperawatan.
Didalam riwayat keperawatan seringkali
tingkat aktifitas, toleransi aktifitas,tipe dan frekuensi dari latihan dan
factor-faktor yang mempengaruhi mobilitas dimasukkan sebagai
bagian dari riwayat keperawatan yang komperhensif.
Jikalau klien memperlihatkan hadirnya
tanda-tanda perubahan atau kesulitan dalam bergerak atau mobilisasi, akan
lebih banyak lagi riwayat keperawatan yang dibutuhhkan.
Termasuk didalamnya sifat spesifik dari
permasalahan, penyebab jika diketahui, bagaimana masalah tersebut dapat
mempengaruhi aktifitas
sehari-hari klien, apa yang klien lakukan untuk mengatasi hal tersebut dan sejauh mana
kefektifan cara klien mengatasi masalah
tersebut.
C.
Pemeriksaan
fisik.
Body alignmen: Pengkajian body
alignment termasuk insfeksi klien baik saat duduk ataupun saat berdiri. Adapun
tujuan pengkajian body alignment adalah untuk mengidentifikasi hal-hal sebagai
berikut :
1.
Perubahan normal yang
dihasilkan dari pertumbuhan dan perkembangan
2.
Postur yang buruk dan
mempelajari kebutuhan dalam mempertahankan
postur yang baik
3.
Factor-faktor
yang mempengaruhi perubahan postur yang kurang baik sepeti fatigue dan harga
diri rendah
4.
Kelemahan otot atau
kerusakan alat-alat gerak lainnya.
II.DIAGNOSA KEPERAWATAN.
- Intoleransi
Aktifitas berhubungan dengan bed rest,immobilitas, gaya hidup yang menetap
(jarang beraktifitas berat), kelemahan tubuh secara umum,
ketidak seimbangan antara suplai oksigen dengan penggunaan ditandai dengan
ungkapan rasa fatigue dan lemah, respon abnormal terhadap
aktifitas seperti ketidaknyamanan dan dyspnoe
- Resiko
tinggi terhadap intoleransi aktifitas
Factor
resiko antara lain:
a)
Riwayat intolerancy yang
berulang-ulang, perubahan kondisikesehatan
b)
Status bed rest
c)
Permasalahan-permasalahan
nyeri.
- Kerusakan
mobilitas fisik berhubungan dengan intoleransi
aktifitas, berkurangnya kekuatan, nyeri/ketidaknyamanan,kerusakan/kelainan
neuromuscular, kerusakan/kelainan muskuluskletal,kemunduran kognitif,
depresi atau anxietas ditandai dengan ketidakmampuan berpindah dari tempat
tidur atau lingkungan, ketidakmampuan untuk ambulasi, keterbatasan aktifitas gerak
persendian, berkurangnya control ataukekuatan otot
- Resiko
tinggi syndrome disuse (tidak dipergunakan lagi/lumpuh)
Factor
resiko antara lain :
a)
Paralysis
b)
Vere pain.
III.RENCANA KEPERAWATAN Dx I.
Tujuan :
- Klien
dapat mempertahankan fungsi normal muskuluskeleta ldiperlihatkan oleh jarak
pergerakan sendi pada seluruh persendian tubuh dalam batas-batas
normal, masa dan kekuatan otot dapat dipertahankan
- Meminimalkan
kejadian cardiovascular yang diperlihatkan denganvital sign masih dalam
batas-batas normal dan tanda-tanda aliran darah venaadequate (ketidakadaan
edema, inflamasi,distensi vena, perubahan kulit
- Fungsi
pernapasan dalam keadaan normal yang ditandai dengan suaranapas normal
pada saat auskultasi, ekspansi dada normal dan ketidakadaannyeri dada,
fever, atau tanda-tanda pernapasan lain indicator dari pdakerusakan paru,
embioli atau atelectasis
- Mempertahankan
pola pemberian nutrisi dan cairan yang tepat yangdapat diperlihatkan
melalui berat badan, turgor jaringan adekuat,keseimbangan pemasukan dan
pengeluaran cairan, dan nilai proein serumdalam batas-batas normal.
- Mempertahankan
pola eliminasi normal, yang dapat dilihat secara jelasmelalui pengeluaran
urin paling sedikit 1500 ml perhari, ketiadaan tanda-tanda dari retensi
urin infeksi saluran urinaria,
- Mempertahankan
keutuhan kulit yang dapat dilihat melalui kulit bersih, utuh hidrasi kulit
baik ketiadaan tanda penekanan pada kulit
- Mempertahankan
kestabilan emosional, social dan intelektual, yangdapat dilihat dari
partisiipasi aktif klien, bermusyawarah dalam menentukantindakan, mampu
memelihara hubungan yang baik dengan orang lain.
Intevensi keperawatan
1.
Lakukan secara tepat
program latihan (isotonic, latihan active atau pasif) paling sedikit 4 jam
sekali pada tangan, kaki, dan leher seperti yang diindikasikan
Rasional
:latihan isotonic mencegah terjadinya kontraktur dan atropi
otot,isometric mempertahankan kekuatan otot, latihan pasif mempertahankan
pergerakan sendi
2.
Motivasi patisipasi
aktif dalam perawatan diri klien
Rasional
:perawatan diri dapat menggerakkan sendi dan otot-otot tubuh secara aktif
3.
Bandingkan ukuran dan
kekuatan otot sebagai baseline data padasetiap sisi tubuh setiap hari.
Rasional
:deteksi dini atrofi otot dan menurunnya kekuatan otot dapat memfasilitasi
intervensi yang dini pula
- Posisikan
klien sesuai dengan body alignment.
Rasional
:dengan memposisikan klien sesuai dengan body alignmentnyadapat mencegah
terjadinya kontraktur dan mempertahankan struktur integritas otot dan
persendian
- Bantu
klien bergerak sedapat mungkin atau Bantu klien berdiridisamping tempat
tidur Rasional :dengan bergerak
dapat mencegah disuse osteoporosis
- Monitor
tanda-tanda vital menurut kebutuhan klien atau atau badankesehatan
lainnya. Rasional :memonitor yang rutin memungkinkan perawat untuk
mendeteksialterasi secara dini
- Ajarkan
pada klien bagai mana cara menjauhi valsalva maneuver
Rasional
:valsalva menauver dpat menambah tekanan pada jantung
- Gunakan
pada klien stocking anti emboli seperti yang diindikasikan.
Rasional
:penggunaan stocking anti emboli dapat mencegah terjadinya pembentukan
thrombus, vena engorgement, edema, dan ortostatik hypotensi
- Pada
beberapa waktu kaki diangkat untuk setiap hari sekitar 20 menit
Rasional
: dengan adanya elevasi menambah sirkulasi perifer
- Kaji
keadaan kulit anggota badan bagian bawah dan ukur lingkar betisseperti
yang diindikasikan.
Rasional
: inspeksi dan pengukuran secara rutin dapat memungkinkan perawat mendeteksi
perubahan secara dini
- Lihat
juga intervensi untuk fungsi musculuskletal
Rasional
: semua tindakan ini juga menstimulasi sirkulasi darah danmencegah komplikasi
kardiovaskular
- Kaji
suara napas dan expansi dada minimal 8 jam perhari
Rasional
: tindakan ini dilakukan perawat untuk mengetahui adanya kelainan suara napas
dan ketidak adekuatan expansi dada
- Ajarkan
klien untuk menarik napas dalam dan membantukkan setiap jam bangun.
Rasional
: naps dalam dan batuk efektif dapat menambah expansi alveolar,mencegah stasis
sekresi, memperlancar pergantian gas, danmempertahankan jalan napas yang paten
- Buat
jadwal perubahan posisi, dan klien dianjurkan untuk mengubah posisi setiap
2 jam, Bantu klien untuk bergerak jika memungkinkan ataududukkan klien
pada kursi.
Rasional
: perubahan posisi menyediakan secara bebas area paru untuk ekspansi, dan
membantu memindahkan dan kemidian dikeluarkan melalui skret pada saat batuk.
- Monitor
berat klien, turgor jaringan, pemasukan dan pengeluarancairan dan nilai
serum protein.
Rasional
: kenormalan pada data-data yang ditemukan menunjukkanadekuatnya pemasukan
hidrasi dan nutrisi.
- Monitor
warna, kejernihan, jumlah keasaman, dan berat spesifik urine,warna dan karakteristik
feses, frekuensi defekasi. Tanyakan apakah klienmerasa nyeri saat buang
air kecil.
Rasional
: berkurangnya keluaran urin, kesuraman/ketidak jernihan urinedan rasa nyeri
saat buang air kecil merupakan indikasi infeksi dan retensiurine, konstipasi
dapat dihubungkan dengan terjadinya immobilisasi
- Ajarkan
klien untuk memilih makanan yang menngandung tinggi serat
Rasional
: makanan tinggi serat dapat meningkatkan peristaltic usus dandefekasi.
- Anjurkan pada klien
untuk membuat keputusan sebanyak mungkin,seperti : memindahkan bagian
milik pribadi, perencanaan aktifitas sehari-hari,untuk menggunakan pakaian
Rasional
: pembuatan keputusan oleh klien sendiri dapat menambah hargadiri klien
- Rencanakan
waktu luang yang tepat untuk klien.
Rasional
: membina rasa saling percaya dengan klien sangat baik dilakukankarena dapat
memotivasi klien untuk mengungkapkan perasaannya
- Kaji
aktifitas yang membuat klien senang, dan merencanakan secara bebas
kegiatan sehari-hari
Rasional
: aktifitas sehari-hari yang menyenangkan klien dapat mencegah kebosanan pada diri
klien dan memotivasi klien untuk melihat dan berfikir kedepan
Dx II
Tujuan :
- Identifikasi
aktifitas dan factor-faktor yang menyebabkan intelaransiterhadap aktifitas
- Mempertahankan
nadi, pernapasandan tekanan dalam batas normalselama aktifitas
direncanakan
- Membebaskan
klien dalam pola aktifitas dan istirahat sehingga dapatmengoptimalkan
peran klien terhadap dirinya sendiri dan meminimalkantingkat kejadian
fatigue.
- Menambah
tingkatan toleransi klien terhadap aktifitas yangdibutuhkan
- Mengutarakan
kecemasan terhadap aktifitas, menambah tingkatanaktifitas dan atau efek
terhadap intoleransi aktifitas atas fungsi dan responnyasebagai individu.
- Mau
menerima pertolongan, memilih dan menggunakan sumber yang tersedia dengan tepat.
Intervensi.
- Mengkaji
pengetahuan klien terhadap aktifitas sehingga menyebabkanintoleransi
terhadap aktifitas
Rasional
: tindakan-tindakan ini dapat membantu perawat dan klien dalammenemukan data
dasar dan memudahkan perawat untuk memilih tingkatanaktifitas yang cocok untuk
klien
- Batasi
factor-faktor yang menyebabkan intoleransi klien.
Rasional
: mengidentifikasi factor-faktor penyebab memdahkan perawat danklien untuk
memfokuskan intervensi secara tepat.
- Monitor
respon klien terhadap aktifitas yang dilakukan
Rasional : dengan memonitoring memungkinkan
perawat dank lien dapat membatasi aktifitas tertentu dan dapat pula menambah
atau mengurangiaktifitas yang ada
- Bantu
klien untuk menidentifikasi aktifitas yang dapat dilakukan tanpamerugikan
klien dan yang dapat mendorong klien untuk melakukan aktifitastersebut.
Rasional
: dengan mengidentifikasi aktifitas dapat membantu klienmemudahkan untuk
berpartisipasi sebanyak mungkin dalam kebutuhanaktifitas dan menjaga derajat
harga diri.
- Selingi
aktifitas klien dengan waktu istirahat (berbaring atau duduk secara rileks
diaatas kursi)
Rasional
: dengan aktifitas yang adekuat dapat menambah persediaan energiklien
- Bantu
dan atur jadwal keseharian klien seperti yang diindikasikan(seperti
menunda jadwal mandi klien jika klien dijadwalkan untuk melakukan
pemeriksaan diagnostic.)
Rasional
: menjadwalkan kegiatan kesaharian klien dapat membantu penghematan energi
klien dan energi tersebut dapat digunakan jika ada pemeriksaan yang memerlukan
energi yang besar
- Ukur
kegiatan untuk menjaga energi klien selama beraktifitas, sepertimengatur
pengobatan rasa nyeri sebelum beraktifitas, menyediakan bantuan berjalan
seperti yang diindikasikandan atur pemberian oksigen jika terdapatorder.
Rasional
: dengan mengukur kegiatan klien dalam menghemat energi dapat memungkinkan
klien untuk meningkatkan toleransi terhadap aktifitas
- Pastikan
klien dalam melaksanakan aktifitas lebih santai dan dalam jangka waktu
yang singkat, lebih sering beristirahat, dan lebih banyak menggunakan
bantuan sebagaimana diindikasikan.
Rasional
: memperpendek waktu klien dalam beraktifitas dapat membuat klien lebih santai
dan waktu istirahat yang lebih sering dapat mengoptimalkan pelaksanaan dan
hasil. Pertolongan yang tepat memastikanklien aman dan mencegah klien jatuh.
- Berikan
reinforcement positif untuk meningkatkan aktifitas
Rasional
: reinforcement yang positif dapat memberikan dorongan tujuan yang memuaskan.
- Masukkan
keluarga atau support/bantuan seseorang dalam membantuklien melakukan
aktifitas sehari-hari
Rasional
: memberikan/mensupport klien dengan bantuan dapat mempertahankan gaya hidup
yang diinginkan klien
- Rencanakan
waktu luang bagi klien dan dengarkan dengan empatyterhadap apa yang klien
keluhkan.
Rasional
: anxietas dan takut dapat menghabiskan persediaan energi danmengurangiklien
untuk melakukan aktifitas yang diinginkan
- Berikan
informasi yang tepat mengenai sumber yang cocok untuk membantu klien
melakukan aktifitas sehari-harinya dan mempertahankanhome management.
Rasional
: penggunaan sumber yang tersedia dimasyarakat dapat mengurangi anxietas dan
perasaan frustrasi dalam melengkapi kebutuhanaktifitas
Dx III
Tujuan :
- Menggambarkan
factor-faktor yang mana dapat merusak mobilitasfisik klien.
- Mempertahankan
secara optimal fungsi muskuloskletal
Intervensi.
- Kaji
factor-faktor penyebab seperti trauma, penyakit yangmeelemahkan klien,
nyeri dan lain-lain
Rasional
: mengidentifikasi factor-faktor penyebab dapat memungkinkan perawat dan klien
untuk memfokuskan intervensi yang tepat.
- Instruksikan
klien dan monitor latihan ROM aktif untuk semua persendian paling sedikit
2 kali sehari.
Rasional
: latihan ROM aktif mempertahankan mobilitas sendi,memperbaiki kekuatan otot,
mempertahankan dan memperbaiki fungsicardiovakular, tergantung intensitas dan
durasinya.
- Lakukan
latihan ROM passive jika latihan ROM aktif tidak dapatdilakukakan
Rasional
: latihan ROM passive mempertahankan mobilitas sendi danmencegah kontraktur.
- Anjurkan
klien untuk berpartisipasi secara aktif dalam aktifitas perawatan dirinya
sebanyak mungkin
Rasional
: melakukan aktifitas perawatan diri dengan mempergunakanotot dan persendian
dapat membantu mempertahankan fungsi mereka(otot dan persendian)
- Anjurkan
ambulasi secara optimal tidak lebih dari batasan gerakanfisik
Rasional
: ambulasi dapat memberikan tekanan pada tulang danmencegah komplikasi
pernapasani, sirkulasi, kulit dan eliminasi yang disebabkan oleh immobilisasi.
Dx IV
Tujuan:
Menggunakan alat Bantu secara benar dan
bebas (dengan pengawasan)untuk pindah dan bergerak secara aman-Pindah secara aman
diantara tempat tidur dan kursi, kamar kecil, ataukursi roda, antara kursi roda
dan toilet, dan ke posisi berdiri-Menggunakan alat ukur yang nyaman untuk
memperkecil resikocidera-Diskusikan kemampuan klien memanage dirumah.
Intervensi.
- Indtruksikan
klien untuk menggunakan secara benar alat Bantu bergerak (seperti,
trapeze, tongkat, walker, crutches)
Rasional
: mengetahui bagiamana mempergunakan fasilitas/alat-alat mobilisasi secara
tepat tanpa menyebabkan injuri pada tubuh.
- Awasi
semua mobilisasi yang dilakukan sesuai permintaan
Rasional
: pengawasan yang tepat memastikan klien aman melakukanaktifitasnya
- Berikan
reinforcement positif terhadap setiap kegiatan yang dilakukan,atau Bantu
klien untuk bergerak dengan nyaman seperti yang dindikasikan
Rasional
: reinforcement yang positive mendorong klien untuk beraktifitas sebebas
mungkin
- Ajarkan
klien menggunakan metode berpindah yang aman ataumembantu klien untuk
untuk pindah secara aman sesuai permintaan
Rasional
: penggunaan metode memindahkan pasien dengan amanmencegah jatuh dan injuri
- Informasikan
pada klien tindakan pencegahan yang aman(menggunakan sepatu atau selop
dengan alas anti selip.) pastikan karet pada ujung tongkat atau kruck
dalam keadaan utuh, konci kusi rodasebelum memindahkan klien, dll)
Rasional
: pengetahuan tentang tindakan pencegahan yang amanmembuat klien waspada
terhadap bahaya injuri
- Kaji
kebtuhan untuk membantu perawatan dirumah dan kebuthanuntuk peralatan
berobat konsultasi dengan bagian fisioterapi seperti yangdiindikasikan
Rasional
: bantuan dan peralatan yang tepat memungkinkan pasien untuk menjaga dan
mengoptimalkan derajat kebebasan dan harga diri.
IV. IMPLEMENTASI
Implementasi dapat dilakukan sesuai dengan intervensi
yang sudah dipaparkan sebelumnya.
V. EVALUASI
Hasil yang diharapkan saat evaluasi adalah:
S: pasien mengatakan nyeri
berkurang/hilang
O: pasien mampu menggerakkan
anggota tubuhnya dan memenuhi kebutuhan mobilisasinya
A: perawatan dilanjutkan
P: pembedahan dilakukan apabila
ada robekan.
Sumber:
Barbara, Kozier, 1995.Fundamental Of Nursing.California: Addison Wesley
Suratun, dkk.2008.Klien Gangguan Sisten Moskuluskeletal:
Seri Asuhan Keperawatan.Jakarta: EGC
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat