A.
BAYI
1.
Kapasitas
belajar. Bayi mengandalkan orang tuanya untuk pemenuhan kebutuhan
dasar, belajar untuk mempercayai orang dewasa, dan memahami lingkungan melalui
perasaan.
2.
Metode
pembelajaran. orang tua memperhatikan rutinitas
secara konsisten, menggendong bayi dengan lembut serta berbicara dengannya, dan
buat bayi menyentuh testur benda yang berbeda.
B. BALITA
1.
Kapasitas
belajar. Balita belajar untuk memahami kata2 dan
ekspresi perasaaan secara verbal, belajar dengan benda2 dan memahami lingkungan
dengan bermain.
2.
Metode
pembelajaran. Menggunakan permainan untuk mengajarkan (mis. Memberikan permainan
pemeriksaan, membalut boneka), menawarkan buku gambar yang ada cerita anak masuk ke rumah
sakit, menggunakan kata2 yg sederhana agar mudah dimengerti.
C. PRASEKOLAH
1.
Kapasitas
belajar. Anak
prasekolah menggunakan bahasa tanpa memahami makna kata, selama bermain anak
itu lebih ke tindakan dari pada ucapan dan mengajukan pertanyaan menggikuti
gaya orang dewasa.
2.
Metode
pembelajaran. Gunakan
metode simulus, peniruan dan permainan untuk membuat pembelajaran yang
menyenangkan, mendorong anak untuk mengajukan pertanyaan, dan mendorong anak
untuk belajar bersama melalui cerita2
bagaimana melakukan kesehatan.
D. ANAK
USIA SEKOLAH
1.
Kapasitas
belajar. Anak
berinteraksi dengan orang dewasa dan teman sebaya di luar, mulai mendapatkan
kemampuan mental dan anak menjadi ingin lebih tahu dan banyak bertanya mengenai
kesehatan.
2.
Metode
pembelajaran. Ajarkan kemampuan yg dibutuhkan untuk
mempertahankan kesehatan. Menawarkan kesempatan untuk mendiskusikan masalah
kesehatan dan menjelaskannya.
E.
REMAJA
1. Kapasitas belajar.
Remaja
mengalami konflik antara perasaan kekanak2an tentang ketergantungan dan
kebeasan sebagai orang dewasa, remaja paling baik belajar jika keberhasilan belajarnya
segera dapat dirasakan.
2. Metode pembelajaran.
Membantunya
untuk belajar mengenai perasaan dan kebutuhan untuk mengespresikan dirinya,
menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk membantu remaja dalam mengambil
keputusan.
F.
ORANG DEWASA
1. Kapasitas belajar.
Orang
dewasa mengikuti pengajaran kesehatan karena klien takut tentang akibatnya,
mengajarkan berjalan ketika orang dewasa menilai informasi yang diajarkan
bermanfaat.
2.
Metode
pembelajaran. Mendorong partisipasi dengan
menetapkan target keberhasilan yg menguntungkan, mendorong belajar mandiri, dan
memberikan informasi sehingga dapat memahami dampak masalah kesehatan.
G.
LANSIA
1. Kapsitas belajar. Seringkali terdapat penurunan dalam
kepekaan visual dan auditor, perubahan sensori, keterbatasan mobilitas dan
masalah koordinasi fisik mempengaruhi
kapasitas belajar, dan tidak terjadinya penurunan intelegensia seiring dengan
penambahan usia.
2.
Metode
pembelajaran. Ajarkan
ketika klien siap dan santai, melibatkan orang dewasa dalam diskusi/ aktivitas,
fokus pada kesehatan dan kekuatan klien, dan berlaku pengajaran yang pendek.
REFERENSI : Sanjaya, Wina (2007). Stategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung : Kencana
Potter &Perry.(2005). Fundamental Keperawatan.Jakarta :EGC
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat