A.
PROSES KEPERAWATAN
PADA HIDUNG
1. Pengkajian
a.
Perawat memerikasa
nares untuk tanda-tanda inflamasi, pengeluaran, luka, edema, dan deformitas.
Mukosa nasal secara normal berwarna merah muda, jernih dan memiliki sedikit
atau tidak ada pengeluaran. Pengeluaran cairan yang jernih, mungkin akibat
infeksi atau alergi.
b. Jika
pasien menggunakan selang NGT (nasogastrictube), perawat harus menginspeksi
permukaan nares yang kontak dengan selang untuk jaringan yang mengelupas, lunak
yang terlokalisasi, inflamasi, dan pendarahan.
2. Diagnosa
Keperawatan
a.
Defisit perawatan diri
mandi atau higienis yaitu berhubungan dengan :
1)
Keterbatasan fisik
2)
Kerusakan penciuman
b. Risiko
infeksi yang berhubungan dengan :
1)
Praktik higienis yang buruk
c. Perubahan
sensorik atau perseptual (penciuman) yang berhubungan dengan : Obstruksi nasal
3. Perencanaan
a.
Tujuan perawatan untuk
klien meliputi sebagai berikut :
1)
Hidung bebas dari
infeksi
2)
Pasien memiliki organ
sensorik yang berfungsi normal
3)
Pasien melakukan
perawatan hidung secara mandiri
b.
Kriteria hasil
1)
Tidak adanya bengkak,
nyeri, kemerahan, gatal pada hidung
2)
Pasien mampu
menggunakan indra penciuman dengan baik
3)
Pasien mampu melakukan
perawatan kebersihan hidung setiap hari secara mandiri
c.
Intervensi
1)
Monitor kemampuan
pasien melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri. Rasional : menilai
kemampuan pasien melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri.
2)
Motivasi pasien
melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri. Rasional : pasien mau
melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri.
3)
Bersihkan sekret pasien
dengan tisu secara lembut. Rasional : tidak melukai bagian hidung
4)
Instruksikan pasien
untuk membersihkan hidung dengan lembut. Rasional : mencegah terjadinya iritasi
pada mukosa hidung
5) Jika
klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan
waslap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau
salin. Rasional : memudahkan pengeluaran sekret dan melembutkan sekret yang
mengeras
6) Jika
pasien menggunakan selang di hidung maka harus direkatkan dengan plester yang
tepat. Rasional : tidak menyebabkan cedera jaringan pada hidung
7) Perawat
harus selalu membersihkan lubang hidung dengan telilti di sekitar selang.
Rasional : Menghindari akumulasi sekret
d.
Implementasi
Melakukan
perawatan kebersihan pada hidung
e.
Evaluasi
a.
Kemampuan pasien
berpartisipasi pada prosedur tersebut
b.
Tingkat kenyamanan
setelah dilakukan prosedur keperawatan
c.
Kemampuan pasien
melakukan perawatan kebersihan hidung secara mandiri
d.
Laporkan jika adanya
ketidaknormalan kepada dokter.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat