ASUHAN
KEPERAWATAN KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
A. Pengkajian
Keperawatan
1.
Identitas
2.
Riwayat
Tidur
a.
Deskripsi
masalah tidur
1)
Sifat
dari masalah
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian
antara lain mencakup:
a)
Beritahu
saya masalah tidur apa yang anda alami?
b)
Beritahu
saya seberapa jauh perbedaan tidur Anda saat ini dari tidur Anda yang dulu?
2)
Tanda
dan gejala
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian
antara lain mencakup:
a)
Apakah
anda mengalami kesulitan untuk tidur, tetap tidur, atau untuk bangun?
b)
Apakah
anda terbangun karena mimpi?
3)
Durasi
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian
antara lain mencakup:
a)
Kapan
anda pertama kali Anda menyadari masalah ini?
b)
Sudah
berapa lama masalah ini terjadi?
4)
Keperahan
Pertanyaan-pertanyaan pengkajian
antara lain mencakup:
a)
Berapa
lama waktu yang anda butuhkan untuk tidur?
b)
Seberapa
sering dalam seminggu Anda mengalami kesulitan untuk tidur?
c)
Apa
yang anda lakukan di saat terbangun di malam hari atau terlalu dini di pagi
hari?
5)
Faktor
Pencetus
a)
beritahu
saya apa yang anda lakukan seaat sebelum tidur?
b)
Apakah
akhir-akhir ini Anda mengalami perubahan di tempat kerja atau di rumah?
c)
Apakah
anda meminum obat tidur?
6)
Efek
pada klien
a)
Bagaimana
pengaruh kurang tidur ini bagi anda?
b)
Apakah
anda merasa kantuk yang berlebihan atau kesulutan berkonsentrasi selam terjaga?
b.
Pola
tidur
1)
Pukul
berapa biasanya anda tidur?
2)
Berapa
kali anda terbangun di malam hari?
3)
Berapa
jam rata-rata Anda tidur di setiap malam?
c.
Penyakit
fisik
d.
Peristiwa
hidup yan baru terjadi
e.
Status
emosional dan mental
f.
Rutinitas
menjelang tidur
g.
Lingkungan
tidur
h.
Perilaku
deprivasi tidur
3.
Analisa
Data
a.
Bayi
baru lahir
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS:-
DO: sering menangis di malam hari dan tempat tidur yang basah
|
Kurangnya
kenyamanan saat tidur
|
Gangguan
pola tidur
|
b.
Bayi
Data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS:-
DO:
sering menangis di malam hari dan
tidak menangis lagi setelah diberikan ASI
|
Pemenuhan
nutrisi yang tidak adekuat
|
Gangguan
pola tidur
|
c.
Toodler
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS: Pasien mengeluh tidak ingin
tidur sebelum kenginannya dipenuhi.
DO: pasien merengek, ekspresi
wajah cemberut
|
Eksplorasi
dan keingintahuan yang berlebihan
|
Gangguan pola tidur
|
d.
Prasekolah
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS:
pasien mengatakan sering mimpi buruk
DO: sering menjerit tengah
malam, ekspresi wajah cemas, adanya keringat
|
Kecemasan yang berlebihan
|
Gangguan
pola tidur
|
e.
Sekolah
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS:
Pasien mengatakan tidak mau tidur
DO:
menghindar ketika diajak tidur, sibuk dengan aktivitas, dan tindakan agresif
|
Ketidaksadaran terhadap kelelahan atau kebutuhan mandiri
|
Gangguan
pola tidur
|
f.
Remaja
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS: - pasien mengatakan tidak terlalu peduli
tentang waktu tidurnya
DO: - sering tidur larut dan
bangun lebih cepat
-
adanya
tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah yang mengurangi waktu
tidur.
-
Mengantuk
berlebihan pada siang hari
|
Kurangnya pengetahuan tentang pentingya
tidur untuk perkembangannya
|
Gangguan pola tidur
|
g.
Dewasa
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS:
pasien mengeluh tidak bisa tidur lagi
setelah terjaga.
DO:
pasien tampak lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat
tidak segar.
|
insomnia
|
Koping
individu tidak efektif
|
DS:
pasien mengeluh sering terjaga
tidurnya karena mendengar suara tangisan bayinya
DO:
pasien tampak lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat
|
Lingkungan
yang menganggu
|
Gangguan
pola tidur
|
h.
Lansia
data
|
etiologi
|
Masalah
|
DS: pasien mengeluh
tidak bisa tidur lagi setelah buang air kecil pada tengah malam
DO: pasien tampak lemah,
kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
|
insomnia
|
Gangguan pola tidur
|
DS: pasien mengeluh sering buang air kecil
pada tengah malam dan tidak bisa tidur lagi setelahnya
DO: pasien tampak lemah,
kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
|
Kerusakan eliminasi
|
Gangguan pola tidur
|
DS: pasien mengeluh sering terjaga di malam
hari dan membutuhkan banyak waktu untuk tertidur
DO:- pasien tampak
lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
-
Kerusakan
sensorik dan umum dalam penuaan yang
dapat mengurangi sensitivitas terhadap waktu.
|
Maladaktif terhadap perubahan
fisiologis dan psikologis
|
Kurangnya waktu tidur
|
B. Diagnosa
1.
Bayi
baru lahir (neonatus)
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan kurangnya kenyamanan saat tidur ditandai dengan:
DO: sering menangis di malam hari dan tempat tidur yang basah.
2.
Bayi
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan pemenuhan nutrisi yang tidak adekuat ditanda dengan:
DO: sering menangis di malam hari dan tidak menangis lagi setelah
diberikan ASI.
3.
Toodler
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan eksplorasi dan keingintahuan yang berlebihan ditandai dengan:
DS: Pasien mengeluh tidak ingin
tidur sebelum kenginannya dipenuhi.
DO: pasien merengek, ekspresi wajah
cemberut.
4.
Prasekolah
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan kecemasan yang berlebihan ditandai dengan:
DS: pasien mengatakan sering mimpi buruk.
DO: sering menjerit tengah malam,
ekspresi wajah cemas, adanya keringat.
5.
Sekolah
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan ketidaksadaran terhadap kelelahan atau kebutuhan mandiri ditandai
dengan:
DS: Pasien mengatakan tidak mau
tidur.
DO: menghindar ketika diajak
tidur, sibuk dengan aktivitas, dan tindakan agresif.
6.
Remaja
Gangguan pola tidur berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya tidur untuk perkembangannya
ditandai dengan:
DS: pasien mengatakan tidak terlalu peduli
tentang waktu tidurnya
DO: - sering tidur larut dan
bangun lebih cepat
-
adanya
tuntutan sekolah, kegiatan sosial setelah sekolah yang mengurangi waktu tidur.
-
Mengantuk
berlebihan pada siang hari
7.
Dewasa
a.
Koping
individu tidak efektif berhubungan dengan insomnia ditandai dengan:
DS: pasien mengeluh tidak bisa tidur lagi setelah
terjaga.
DO: pasien tampak
lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
b.
Gangguan
pola tidur berhubungan dengan lingkungan yang menganggu ditandai dengan:
DS: pasien
mengeluh sering terjaga tidurnya karena
mendengar suara tangisan bayinya
DO: pasien tampak
lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat
8.
Lansia
a.
Gangguan
pola tidur berhubungan dengan insomnia ditandai dengan:
DS: pasien mengeluh
tidak bisa tidur lagi setelah buang air kecil pada tengah malam
DO: pasien tampak
lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
b.
Gangguan
pola tidur berhubungan dengan kerusakan eliminasi ditandai dengan:
DS: pasien mengeluh sering buang air kecil pada
tengah malam dan tidak bisa tidur lagi setelahnya
DO: pasien tampak
lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
c.
Kurangnya
waktu tidur berhubungan dengan maladaktif terhadap perubahan fisiologis dan
psikologis ditandai dengan:
DS: pasien mengeluh sering terjaga di malam
hari dan membutuhkan banyak waktu untuk tertidur
DO: - pasien tampak
lemah, kantung mata berwarna hitam, dan wajah mereka terlihat tidak segar.
-
Kerusakan
sensorik dan umum dalam penuaan yang
dapat mengurangi sensitivitas terhadap waktu.
C. Perencanaan
D.
impementasi
E. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah
kebutuhan tidur dan istirahat dapat dinilai dari adanya kemampuan dalam
memenuhi:
1.
Jumlah
tidur, apakah sesuai kebutuhan.
a.
Bayi
baru lahir biasanya tidur sekitar 16-18 jam/hari.
b.
Bayi
biasanya tidur sekitar 14 jam/hari.
c.
Toodler
biasanya tidur sekitar 12 jam/hari.
d.
Prasekolah
biasanya tidur sekitar 11-12 jam/hari.
e.
Anak
usia sekolah biasanya tidur sekitar 9-10 jam/hari.
f.
Remaja
biasanya tidur sekitar 8-10 jam/hari.
g.
Dewasa
biasanya tidur sekitar 6-8 jam/hari.
h.
Lansia
biasanya tidur sekitar < 6 jam/hari.
2.
Keefektifan
pencegahan faktor-faktor yang menganggu tidur.
3.
Teknik-teknik
yang dapat digunakan untuk mengatasai gangguan tidur.
4.
Mendemonstrasikan
adanya keseimbangan istirahat dan tidur sesuai status kesehatan pasien.
5.
Hilangnya
tanda klinis gangguan tidur dan penyimpangan pada pasien, seperti timbulnya
perasaan segar, tidak gelisah, lesu, hilangnya kehitaman di daerah sekitar
mata, mulai menghilangnya kelopak mata yang bengkak, tidak adanya konjungtiva
merah dan mata perih, pasien sudah dapat berkonsentrasi penuh, serta tidak
ditemukan gangguan proses berfikir, bicara, dll.
S : Pasien melaporkan perasaan nyaman setelah
terbangun di pagi hari
O : - Pasien menggunakan terapi
relaksasi setiap malam dan terpenuhi pola tidur normal.
- Pasien juga tampak sedikit lebih segar, tidak
gelisah, lesu, hilangnya kehitaman di daerah sekitar mata, mulai menghilangnya
kelopak mata yang bengkak, tidak adanya konjungtiva merah dan mata perih.
- pasien sudah mulai berkonsentrasi, serta sangat
sedikit ditemukan gangguan proses berfikir dan bicara.
A : Masalah teratasi sebagian
P :
Anjurkan
klien untuk mempertahankan intervensi
REFERENSI :
Alimul, Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi,
Konsep, dan Proses Keperawatan, Vol. 1. Jakarta: EGC.
Carpenito, L. J. 2001.
Buku Saku Diagnosa Keperawatan, ed. 8.
Jakarta: EGC.
Kozier, Erb dkk. 2010.
Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik, Ed. 7, Vol. 1. Jakarta: EGC.
Potter & Perry.
2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses, dan Praktik, Ed. 4, Vol. 2. Jakarta: EGC.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat