PROSES KEPERAWATAN
PADA KUKU KAKI DAN TANGAN
1. Pengkajian Fisik
Pengkajian
kaki melibatkan pemeriksaan yang teliti tentang semua permukaan kulit, bentuk,
ukuran dan jumlah jari, bentuk kaki dan kondisi jari kaki. Perawat menginspeksi
kaki untuk melihat adanya luka dan mencatat adanya daerah yang kering,
inflamasi, atau pecah-pecah. Daerah antara kaki dan jari harus diperiksa
hati-hati. Tumit, telapak kaki dan sisi kaki cenderung untuk iritasi apabila sepatu tidak pas. Jari-jari
secara normal adalah lurus dan datar. Kaki harus dalam garis lurus dengan mata
kaki dan tibia.
Gangguan
kaki yang menyakitkan menyebabkan kepincangan atau gaya berjalan yang tidak
alami. Klien berpenyakit vascular perifer, seperti diabetes, harus dikaji
keadekuatan sirkulasi kaki. Jika klien juga diabetic maka perawat harus
memeriksa adanya neuropati, yaitu degenerasi saraf perifer yang dicirikan
dengan kejilangan sensasi.
Kuku
normal yang sehat yaitu transparan, lembut dan konveks dengan alas jari pink
dan ujung putih tembus cahaya. Pada lansia, jari dapat menjadi tebal dan
kuning. Kuku dikelilingi kutikula, yang tumbuh perlahan melewati jari dan harus
secara teratur ditekan kebelakang. Kulit sekitar dasar kuku dan kutikula harus
lembut tanpa inflamasi. Lesi yang meradang pada dasar kuku menyebabkan
pembentukan kuku yang tebal, kuku tanduk, yang dapat dilepas dari dasar kuku.
a. Faktor Perkembangan
Pengkajian
perawat mempertimbangkan kebutuhan khusus lansia yang seringkali tidak mampu
mempertahankan perawatan kaki dan kuku yang tepat. Mencatat keberadaan
penglihatan yang lemah, tangan gemetar, obesitas atau ketidakmampuan untuk
membungkuk menyatakan tingkat bantuan yang diperlukan klian lansia.
Lansia
seringkali memiliki kaki yang kering karena penurunan sekresi kelenjar sebasea,
dehidrasi sel epidermis dan kondisi alas kaki yang buruk. Retakan yang
menyebabkan kegatalan umumnya
berkembang. Masalah kaki yang umum dari lansia meliputi cedera tumit,
metatarsalgia (nyeri dibawah kepala metatarsal), jari palu dan jari cakar (kontraktur
fleksi), ibu jari bengkak, katimumul dan kalus, arthritis, kehilangan sensasi,
dan kondisi kuku patalogis.
Infeksi
jamur secara umum terjadi dibawah jari kaki, yang menyebabkan coretan kuning
yang kotor atau perubahan warna total, kuku dapat menjadi buram, besisik, dan
hipertrosi.
b. Alas kaki
Anak-anak
atau dewasa muda yang secara teratur gagal memakai kaus kaki akan memiliki
keringat yang berlebihan yang meningkatkan pertumbuhan jamur. Sepatu sempit
atau kurang pas, kaus kaki, ikat kaus kaki, atau stoking nilon sampai lutut
dapat menyebabkan luka kulit tertentu dan mengganggu sirkulasi kaki. Sepatu
yang kebesaran dan kealaman akan mengakomodasi
ibu jari yang bengkak atau jari cakar. Bantalan alas kaki bagian dalam
membantu mendistribusikan kembali tekanan kepala metatarsal. Pojok sepatu
membantu dengan ambulasi.
c. Pengetahuan tentang
praktik perawatan kaki dan kuku
Perawat
menetukan pengetahuan klien tentang perawatan kaki dan kuku untuk mengkaji
kebutuhan pendidikan. Perawat
mengobservasi apakah klien mengetahui bagaimana memotong kuku atau menggunakan
produk bebas untuk perawatan kuku dan pemeliharaan.
Jika
klien tidak mampu memvisualisasikan seluruh kakinya, orang lain harus melakukan
tugas ini setiap hari. Karena insufisiensi vascular dan neuropati, orang
diabetes berisiko cedera pada kaki. Trauma kaki yang diabetes dengan mudah
menyebabkan infeksi.
2. Diagnosa
-
Devisit
perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kuku
-
Nyeri
berhubungan dengan kuku jari kaki yang tumbuh kedalam
-
Hambatan
mobilisasi fisik
3.
Perencanaan
a.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang kuku kaki dan tangan
1)
Kaji
tingkat pengetahuan pasien tentang kuku kaki dan tanagn
2)
Kaji
apa yang sudah diketahui tentang perawatan kuku kaki dan tangan
3)
Ajarkan
tentang perawatan kuku kaki dan tangan kepada pasien
4)
Ajarkan
cara mencegah infeksi pada kuku kaki dan tangan
5)
Beri
informasi tentang perawatan kuku kali dan tangan
6)
Beri
informasi tentang alas kaki yang baik
7)
Beri
informasi tentang efek yang terjadi apabila kuku tidak bersih dan alas kaki
yang tidak sesuai
8)
Ajarkan
pasien mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penurunaan perawatan kuku kali
dan tangan
b.
Nyeri
berhubngan dengan kuku jari kaki yang tumbuh kedalam
1)
Kaji
skala nyeri
2)
Identifikasi
penyebab nyeri
3)
Ajarkan
tehnik pengurangan rasa nyeri
4)
Beri
obat analgesik untuk mengurangi rasa nyeri
5)
Ajarkan
pola istirahat yang baik
c.
Hambatan
mobilisasi fisik berhubungan dengan luka kaki yang menyakitkan
1)
Kaji
gangguan penghambat mobilisasi fisik
2)
Kaji
jenis alas kaki yang digunakan
3)
Identifikasi
penyebab luka
4)
Beri
obat untuk mengobati luka
5)
Bantu
perawatan kuku kaki dan tangan jika terjadi masalah pada visual
4.
Implementasi
a.
Devisit perawatan diri
1)
Mengkaji
tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan kuku tangan dan kaki
2)
Mengkaji
apa yang sudah diketahui tentang perawatan kuku tangan dan kaki
3)
Mengajarkan
tentang cara perawatan diri pada kuku tangan dan kaki
4)
Mengajarkan
pasien cara mencegah infeksi pada kuku tangan dan kaki
5)
Memberikan
informasi tentang perawatan kuku tangan dan kaki
6)
Memberikan
informasi tentang alas kaki yang baik
7)
Mengajarkan
pasien mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penurunan perawatan kuku tangan
dan kaki
8)
Memberikan
krem pada kuku tangan dan kaki agar kuku tidak kering
9)
Memberikan
informasi tentang efek yang terjadi apabila kuku tidak bersih dan alas kaki
yang tidak sesuai
b.
Nyeri
1)
Mengkaji
skala nyeri
2)
Mengajarkan
teknik pengurangan rasa nyeri, seperti: menarik nafas dalam
3)
Memberikan
obat analgesic untuk menghilangkan rasa nyeri
c.
Hambatan
mobilisasi fisik yang berhubungan dengan luka kaki yang menyakitkan
1)
Mengkaji
gangguan penghambat mobilisasi fisik
2)
Mengkaji jenis alas kaki yang digunakan
3)
Membantu
perawatan kuku tangan dan kaki jika terjadi permasalahan
5.
Evaluasi
a.
Defisit
perawatan diri berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan kuku
kaki dan tangan
1)
Mengevaluasi
tingkat pengetahuan pasien tentang perawatan kuku kaki dan tangan
2)
Evaluasi
apa yang sudah diketahui tentang perawatan kuku kaki dan tangan
3)
Evaluasi
cara pencegahan evaluasi kuku kaki dan tangan
4)
Evaluasi
informasi tentang perawatan kuku kaki dan tangan
5)
Evaluasi
informasi tentang alas kaki yang baik
6)
Evaluasi
faktor-faktor yang menyebabkan penurunan perawatan kuku kaki dan tangan
b.
Nyeri
berhubungan dengan kuku jari kaki yang tumbuh ke dalam
1)
Evaluasi
skala nyeri
2)
Evaluasi
teknik pengurangan rasa nyeri
c.
Hambatan
mobilisasi fisik berhubungan dengan luka kaki yang menyakitkan
1)
Evaluasi
gangguan hambatan mobilisasi fisik
2)
Evaluasi
jenis alas kaki yang digunakan
3)
Evaluasi
perawatan kuku kaki dan tangan jika terjadi permasalahan pada penglihatan
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat