PROSES
KEPERAWATAN PADA RAMBUT
1.
Pengkajian
a. Pengumpulan data
1)
Identitas pasien
Nama : Ny. S
Umur : 45 tahun
Alamat : Lingke
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Status : Kawin
Suku : Aceh
b. Data
subjektif:
1)
Pasien mengatakan
rambutnya terasa gatal.
2)
Pasien mengatakan
nyeri di kulit kepala
3)
Pasien mengatakan sulit tidur karena gatal kepala.
4)
Pasien mengatakan sering menggaruk kulit kepala.
5)
Pasien mengatakan
tidak mengetahui cara merawat rambut yang bermasalah
c. Data
objektif:
1.
Rambut kelihatan kotor
dan lepek.
2.
Kulit kepala lembab.
3.
Rambut kelihatan tidak rapi.
4.
Rambut berketombe.
5.
Rambut rontok.
6.
Iritasi kulit
kepala.
7.
Kulit kepala tidak
sehat
d. Analisa data
No
|
DATA
|
ETIOLOGI
|
MASALAH
|
1.
|
DS: pasien mengatakan kepalanya gatal dan
nyeri.
DO:
iritasi kulit kepala, berketombe, pruritus(+)
|
Lesi
pada kulit kepala
|
Nyeri
dan gatal
|
2.
|
DS:
Pasien mengatakan sulit tidur karena gatal kepala.
DO:
Rambut berketombe, lepek, berminyak dan berbau.
|
Pruritus
|
Gangguan
pola tidur
|
3
|
DS:
Pasienmengatakan sering menggaruk kulit kepala.
DO:
Rambut kelihatan kotor dan lepek, Kulit kepala lembab.Rambut rontok, kulit
kepala kemerahan.
|
Perubahan
fungsi barier kulit kepala.
|
Resiko
terhadap kerusakan integritas kulit.
|
4.
|
DS:
Pasien mengatakan tidak mngetahui cara merawat rambut yang bermasalah.
DO:
Rambut kelihatan kotor dan lepek, Kulit kepala lembab dan berketombe
|
Informasi
perawatan rambut yang kurang.
|
Kurang
pengetahuan.
|
2.
Diagnosa
a.
Nyeri dan rasa
gatal yang berhubungan dengan lesi kulit kepala yang ditandai dengan iritasi
kulit kepala, rambut berketombe.
b.
Gangguan pola tidur
yang berhubungan dengan pruritus ditandai dengan
Rambut berketombe.
c.
Resiko terhadap
kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Perubahan fungsi barier kulit
kepala yang ditandai dengan Pasien mengatakan sering menggaruk kulit kepala Rambut
kelihatan kotor dan lepek, Kulit
kepala lembab. Rambut
rontok, kulit kepala kemerahan.
d.
Kurang pengetahuan
tentang perawatan kulit kepala berhubungan dengan kurang informasi tentang
perawatan rambut ditandai dengan Rambut kelihatan kotor
dan lepek, Kulit
kepala lembab.
3.
Intervensi
Tujuan:
Semua permasalahan rambut dapat teratasi dengan baik.
Kriteria
evaluasi: Rambut dan kulit kepala kembali normal.
a. Intervensi diagnosa 1
Tujuan:
Menghilangkan rasa nyeri dan gatal.
NO.
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Kaji sekala nyeri pasien.
|
Membantu pasien mengidentifikasiskala
nyeri.
|
2.
|
Mengurangi skala nyeri dan gatal.
|
Membantu pasien mengurangi skala
nyeri.
|
3.
|
Melakukan keramas dengan shampo yang
sesuai dengan kulit kepala pasien.
|
Membuat kulit kepala pasien agar tidak
terjadi infeksi atau masalah akibat shampo tidak sesuai.
|
4.
|
Memberikan vitamin pada rambut rambut
pasien.
|
Meningkatkan kesehatan kulit kepala
dan rambut pasien.
|
b. Intervensi diagnosa 2
Tujuan: Pencapaian tidur yang nyenyak
NO.
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Kaji gangguan tidur pasien
|
Data
dasar dalam melakukan intervensi.
|
2.
|
Kaji ketombe yang menempel di kulit
kepala.
|
Membantu dalam pemilihan shampo untuk
pasien.
|
3.
|
Anjurkan keramas menggunakan shampo
anti dendruf.
|
Membantu pasien menghilangkan ketombe.
|
4.
|
Anjurkan pasien istirahat yang cukup
setelah keramas.
|
Membantu pasien menjaga kesehatannya.
|
5.
|
Siapkan lingkungan yang nyaman dan
damai.
|
Membantu pasien agar dapat
beristirahat dengan tenang.
|
c. Intervensi diagnosa 3
Tujuan: Memelihara
intregritas kulit kepala
NO.
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan
maserasi (hidrasi stratum korneum yang berlebihan).
|
Membantu dalam mengantisipasi dan
merencanakan pemenuhan untuk menstabilkan kondisi tubuh pasien.
|
2.
|
Menghindari friksi (garukan dengan
kuku).
|
Mencegah maserasi pada kulit karena
maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan
kelainan primer.
|
3.
|
Jaga dengan cermat terhadap resiko
terjadinya termal akibat kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan
akibat cedera panas yang tidak terasa (bantalan pemanas, radiator).
|
Harus hati- hati digunakan pada pasien
dermatosis karena penurunan sensitifitas.
|
4.
|
Menggunakan creambath dan conditioner.
|
Memberikan nutrisi dan menguatkan
rambut.
|
d. Intervensi diagnosa 4
Tujuan : Pasien memahami cara merawat rambut dengan baik
dan benar.
NO.
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1.
|
Kaji pengetahuan pasien.
|
Memberi pengetahuan tentang pearawatan
rambut pada pasien.
|
2.
|
Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang dilakukan atau
keberhasilannya.
|
Meningkatkan kemandirian dan mendorong
pasien untuk berusaha secara continue.
|
3.
|
Jaga agar pasien mendapatkan informasi
yang benar dan memperbaiki kesalahan persepsi.
|
Penampakan kulit mencerminkan
kesehatan umum seseorang, perubahan pada kulit kepala dapat menandakan
nutrisi yang abnormal.
|
4.
|
Dorong pasien untuk mendapatkan nutrisi rambut yang sehat
|
Meningkatkan kesehatan kulit kepala.
|
4.
Implementasi
a.
Implementasi diagnosa 1
1) Kaji sekala nyeri.
2) Mengurangi skala nyeri dan gatal.
3) Melakukan
keramas dengan shampo yang sesuai dengan kulit kepala pasien.
4) Memberikan
vitamin rambut
b.
Implementasi diagnosa 2
1) Menyarankan kepada pasien untuk menjaga kesejukan kulit
kepala.
2) Membaritahu pasien untuk menghindari kebiasaan mandi
menggunakan air panas.
3) Memberikan obat preparat topical.
4) Kaji gangguan tidur pasien.
5) Kaji ketombe yang menempel di kulit kepala.
6) Anjurkan keramas menggunakan shampo anti dendruf.
7) Anjurkan pasien istirahat yang cukup setelah keramas.
8) Siapkan lingkungan yang nyaman dan damai
c.
Implementasi diagnosa 3
1) Membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pemenuhan
untuk menstabilkan kondisi rambut pasien.
2) Menggunakan obat yang diresepkan sesuai jadwal.
3) Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
4) Membantu pasien melakukan relaksasi.
5) Lindungi kulit kepala yang sehat terhadap kemungkinan
maserasi (hidrasi stratum korneum yang berlebihan).
6) menghindari terjadinya friksi.
7) Jaga dengan cermat terhadap resiko terjadinya termal
akibat kompres hangat dengan suhu yang terlalu tinggi dan akibat cedera panas
yang tidak terasa (bantalan pemanas, radiator).
d.
Implementasi diagnosa 4
1) Kaji pengetahuan pasien.
2) Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang dilakukan atau
keberhasilannya.
3) Mengarahkan setiap tindakan perawatan diri yang dilakukan.
4) Petahankan dukungan sikap yang tegas , dan beri pasien
waktu yang cukup untuk melakukan perawatan
5) Anjurkan untuk teratur melakukan perawatan diri
5.
Evaluasi
a. Evaluasi diagnosa 1
S :
Pasien mengatakan nyerinya berkurang.
O :Iritasi kulit kepala dan ketombe
berkurang.
A :Masalah
teratasi sebagian.
P :Perawatan
dilanjutkan
b.
Evaluasi diagnosa 2
S :Pasien
mengatakan sudah bisa istirahat dengan nyenyak karena kepala tidak gatal lagi.
O :Terlihat
dari pola tidur pasien yang sudah teraturdan kepala tidak gatal kembali.
A : Masalah teratasi.
P :Perawatan dihentikan.
c.
Evaluasi diagnosa 3
S :Pasien mengatakan tidak lagi menggaruk
kepalanya.
O :Rambut tidak
lepek, berketombe, dan rambut rontok.
A :Masalah teratasi.
P :Tetap mempertahankan intervensi.
d.
Evaluasi diagnosa 4
S :Pasien sudah mulai memperhatikan kesehatan
dan kebersihan rambut.
O :Pasien mengatakan lepek dan lembab berkurang.
A :Masalah teratasi.
P :Pertahankan intervensi
No comments:
Post a Comment
Komentar yang diharapkan membangun bagi penulis, semoga bermanfaat